Pages


Sabtu, 26 Desember 2015

Sebuah Cerita Dibalik Hujan




Quote: WELCOME TO MY THREAD

Spoiler for No Repost:




Sebuah Cerita Dibalik Hujan


Selamat malam menjelang pagi agan-agan sekalian. Berhubung musim hujan tahun ini agak kampret
Yang gak nentu kapan mau turunnya, sampe bikin banjir dan ngeribetin banyak orang. kali ini ane mau berbagi sedikit cerita ane tentang hujan


Quote: Tolong sisihkan sedikit waktu untuk membaca kisah ini, sedikit kisah dariku, untuk kalian kawanku

Quote: Silahkan Disimak Dimari

Spoiler for First Page:

Sebuah Cerita Dibalik Hujan



Aku seorang anak laki-laki, anak pertama dari 2 bersaudara. Ayahku seorang supir sebuah perusahaan yg tugasnya membawa si bos pergi kemanapun yg bos itu inginkan. Ibuku hanya seorang ibu rumah tangga yg bekerja keras dirumah. Aku sangat menyukai hujan sejak aku kecil, aku tak tahu mengapa tapi yg aku rasakan, hujan selalu membuat ku merasa lebih baik dari sebelumnya.
Semua berawal ketika aku bermain bersama temanku sepulang sekolah, saat itu aku masih duduk di kelas 3 sekolah dasar, aku bermain saat matahari berada pada posisi teriknya, namun saat masa itu panas matahari tidak sepanas saat ini, tak mengurangi sedikit pun semangat ku untuk bermain bersama teman-temanku. Pada masa itu bermain sepeda, gambaran, gundu, tazos, berlarian di sawah, bermain lumpur, mencari siput juga sekedar mandi di kali adalah suatu hal yang sangat membahagiakan, membuat ku merasa inilah dunia ku, membuat ku lupa akan waktu juga mungkin lupa segalanya, yang terpenting saat itu aku dapat terus tertawa bersama teman-temanku.
Namun semuanya harus selesai ketika hujan mulai turun, dari rintik gerimis hingga mulai deras, dan saat aku sadar bahwa aku sudah terlalu lama bermain, dan yg menjadi masalahnya ialah aku tidak menepati janji terhadap ibuku. Seharusnya aku pulang jam 5, namun saat ini suara pengajian dari masjid ataupun mushola yg aku lewati diperjalanan pulang kerumah membuat aku sadar bahwa sekarang sudah hampir jam 6.
Aku memutuskan berpisah bersama temanku dan lebih dulu pulang, ku kayuh sepedaku secepat mungkin agar cepat sampai rumah, rintik hujan terasa cukup sakit diwajahku, tapi aku tak peduli, yg terpenting saat ini aku harus segera sampai rumah.
Sial ucapku dalam hati, karna saat itu aku mendengar adzan mulai berkumandang, 'sial' bukan karna aku benci, kesal ataupun tidak suka dengan adzan, namun karna aku belum juga sampai dirumah, hujan juga mulai semakin deras mengguyur jalanan. Semakin cepat ku kayuh sepedaku, tak butuh waktu lama akhirnya aku sampai rumahku, bersamaan dengan selesainya adzan.
Aku taroh sepedaku diteras dan ku coba membuka pintu untuk masuk kedalam rumah, sial lagi nasib ku, pintu rumah ternyata dikunci, bukan karna tidak ada orang didalamnya, tapi karna aku tahu saat itu aku harus menjalani hukuman ibuku. Tapi saat ini hujan sudah sangat deras, disertai angin kencang, pakaian ku kuyup, aku pun juga sudah kedinginan, aku mulai menangis dan memohon untuk dibukakan pintu oleh ibuku, namun ibuku hanya bilang
Spoiler for :
"Janjinya jam 5 kan? Sekarang jam berapa?"
Aku tidak menjawab pertanyaan ibuku, yang aku lakukan hanya terus memohon untuk dibukakan pintu.
"Ini salah kamu, kamu gak bisa jaga omongan sama janji kamu, kamu harus mulai bertanggung jawab atas apa yang kamu lakukan dari sekarang"
Ucap ibuku dari balik kaca.

Sudah 15 menit aku diluar, hujan masih deras, angin pun masih kencang, tak ada gunanya aku terus memohon karna pintu tidak akan terbuka jika ibuku belum merasa hukuman ini sudah cukup untukku.
Ku fikir saat itu. Sudah basah kuyup dan kedinginan daripada tanggung mending sekalian. Aku berjalan dan memilih duduk ditengah teras dibawah guyuran derasnya hujan, menghadap arah pintu berharap pintu segera dibukakan oleh ibuku. Saat itu aku masih menangis dan terkadang sedikit teriak dicampur isakan agar pintu segera dibukakan, walau itu sia-sia. Sampai akhirnya aku merasa lebih nyaman, tetesan hujan dikepala ku terasa berubah, terasa berubah menjadi sebuah terapi gratis dari alam yang membuat ku lebih nyaman berada dibawah guyurannya, karna merasa seperti itu, aku coba berbaring dan menatap langit yang sedang giatnya menjatuhkan air ke bumi, entah kenapa saat itu aku merasa lebih tenang, lebih nyaman, dan membuatku merasa lebih bahagia. Juga mulai saat itu aku mulai menyukai hujan.

Sesimple dan semudah itu hal yg membuat ku menyukai hujan. Namun hal itu menjadi salah satu hal yg membuat ku memiliki semacam obat gratis alam untuk kesenangan, dan kepuasan tersendiri bagiku.
Sejak saat itu setiap hujan apalagi saat deras, aku memilih keluar rumah dan hujan-hujanan entah itu sambil berlarian ataupun sambil bermain bola walau hanya sekedar menendang tak tentu arah. Namun bukan berarti saat aku disekolah atau pergi ke suatu tempat, hujan turun dengan derasnya aku berlarian kesana kemari, aku juga tahu kapan aku harus bermain dengannya, jika saat dalam situasi itu aku hanya melihat hujan ditemani dengan senyuman termanis yg tercetak diwajahku.
Aku melakukan hal itu hanya saat aku dirumah, bukan berarti aku tidak benar-benar menyukai hujan dan bermain dengannya, namun aku juga harus tahu situasi kondisinya untuk bermain bersama mereka.
Ayah ibuku tak pernah melarangku untuk melakukan hal ini, bermain hujan-hujanan.
Spoiler for :
Karna menurut ayah ku
"Selagi kita melakukan hal yg kita senangi dan membuat kita bahagia, dan hal itu tidak merepotkan orang lain itu gak masalah"
Sedangkan ibuku
"Banyak orang yg takut anaknya sakit ketika hujan-hujanan. Tapi kamu selalu bahagia saat melakukan hal itu, kamu menggapnya sebagai teman? Dan kamu percaya temanmu? Dan itulah tugas seorang teman, percaya terhadap yg lain, dan saling membantu membuat temannya bahagia, dan terutama yg namanya teman tidak akan pernah menyakiti temannya sendiri"

Saat aku masih SD aku bermain hujan-hujanan karna yang aku fikirkan saat itu hujan-hujanan sekedar menyenangkan. Namun saat aku mulai beranjak SMP, terutama SMA aku merasa hujan adalah hal terbaik yg dapat membantuku menenangkan diriku, hal terbaik yg membuatku lebih tenang saat memiliki masalah, hal terbaik yg dapat membantuku merasa lebih nyaman. Entah kenapa tapi itu yg aku rasakan.
Hingga sekarang kebiasaan itu masih sering aku lakukan, apalagi saat aku mulai SMP dan berlanjut hingga SMA, ada satu hal lain yg bisa membuatku menikmati hujan-hujanan saat ada diluar rumah, ya, itu saat aku mengendarai motor, entah itu berangkat sekolah atau kemanapun, aku tidak pernah membawa jas hujan, entah kenapa namun aku merasa lebih memilih basah kuyup daripada menggunakan jas hujan, sensasi terpaan air yg menabrak wajah ataupun kulit kita saat kita berkendara, adalah salah satu hal yg buatku sangatlah menyenangkan. Walaupun saat aku mulai SMA ada yg mulai bertanya
Spoiler for :
'gak malu apa main hujan-hujanan, kaya anak kecil aja'

Tapi aku tak pernah mempedulikannya.
Saat aku sedang dirumah pun dan jika hujan turun dengan deras pasti ibu ku akan bilang
Spoiler for :
"Ka gak hujan-hujanan? Deres tuh, asik kayanya"

Bukan berarti ibuku ingin aku sakit main hujan-hujanan, tapi karna ibu ku sudah tahu bahwa hujan-hujanan adalah salah satu hal yang sangat aku sukai, bahkan sering saat aku bermain hujan ibu ku duduk didepan pintu melihat anaknya yg sudah berumur 17 tahun bertingkah laku seperti saat masa kecilnya, berlarian di tengah derasnya hujan, tertawa menertawakan diri sendiri, usil mencipratkan air ke ibuku, duduk, tiduran diteras menikmati terpaan hujan.



Spoiler for Second Page:


Sebuah Cerita Dibalik Hujan



Namun sempat ibuku bertanya
Spoiler for :
"Ka, sampe umur segini kok masih main hujan-hujanan, kenapa emang ka?"
"Karna aku tidak ingin meninggalkan temanku bu"
"Tapi hujan jaman sekarang beda sama hujan jaman dulu, tingkat kandungan asam di air hujan sekarang lebih tinggi, bisa ngebuat ....inilah....itulah"
"Iya bu aku tau, semua hal didunia pasti berubah, musim pasti berubah, tumbuhan pasti berubah, hingga manusia pun pasti berubah bu, tapi nilai, arti dan sebuah makna dari suatu hal tidak akan pernah berubah jika kita terus percaya terhadap hal tersebut bu, dan ibu kan tahu kalo aku mengganggap hujan sebagai temanku bu, dan yang namanya teman tidak akan pernah meninggalkan temannya bu"

Ibu ku hanya tersenyum mendengar jawabanku.
Tapi beberapa menit kemudian ibuku berkata
Spoiler for :
"Hidup itu memang harus percaya, tapi kita harus pintar-pintar mempercayai suatu hal, karna saat suatu hal dipercayakan akan sakit jika kepercayaan kita dihancurkan begitu saja. Tapi ibu senang, kamu melihat sebuah kepercayaan dalam cara yg berbeda, kamu mempercayai hujan, walau hujan bukanlah manusia ataupun makhluk hidup dan terkadang kamu sedikit demam dan pilek setelah hujan kamu tidak pernah berhenti untuk bermain bersama temanmu, sang hujan. Kamu tidak pernah takut dikecewakan olehnya walau kamu pernah disakiti beberapa kali olehnya"

Dan ayah ku pun yg mendengar percakapan ini ikut nimbrung dan berkata
Spoiler for :
"Tuhan menciptakan segala hal pasti ada alasannya, pasti ada maksud dan tujuannya. Mungkin kamu menemukan salah satu alasan kenapa hujan ada, seperti membuat kamu senang dan semacamnya, tapi jangan lupa, semua hal pasti juga memiliki resikonya tersendiri, sisanya tergantung kamu, siap tidaknya menerima resiko yg kamu akan kamu hadapi. Sebenernya saat kamu bermain hujan ada dua hal yg bisa kamu dapatkan, kesenangan, ataupun sakit semacam demam juga pilek. Dan ketika kamu bermain hujan kamu tidak akan berfikir ke sakit dan semacamnya yg penting kamu senang dan merasa bahagia, padahal yg terpenting siap enggaknya kamu saat sakit nanti setelah hujan-hujanan? Ayah gapernah dan gaakan ngelarang kamu hujan-hujanan tapi kamu harus siap sama segala yg terjadi apapun itu saat ataupun sesudah kamu hujan-hujanan."

Setelah itu ayahku hanya menepuk bahuku dan ibuku hanya tersenyum kearahku. Dan aku? Aku mengganggukan kepala dengan tegas kearah mereka berdua, mengerti, paham dan siap akan segala sesuatunya dengan apa yg terjadi saat aku bermain bersama kawan baikku. Hujan.

Dan juga untuk diriku sendiri. Hidup itu bukan seperti roda ataupun bola, karna hidup tidak sesimple itu, tidak sesimple berputar ada diatas ataupun dibawah.
Tapi hidup itu seperti hujan, yg harus melewati proses penguapan (proses usaha dan kerja keras untuk mencapai ke atas) lalu berkumpul membentuk suatu awan yg menampung uap air yg siap dijatuhkan (proses mensyukuri dan menjalani apa yang dimiliki) lalu air yg sudah terkumpul menjadi sebuah hujan yg jatuh kembali kebumi sebagai dua pilihan, jatuh sebagai air berkah atau jatuh sebagai air musibah (hasil dari proses yg kita lakukan apakah baik ataukah buruk).


Spoiler for ENDING:


Mungkin bagi sebagian orang apalagi saat umur kita beranjak dewasa bermain hujan-hujanan adalah hal yang sangat kekanak-kanakan. Tapi bagi sebagian lain yang masih melakukannya hal ini sangatlah menyenangkan.

Nilai suatu hal tidak dapat digambarkan begitu jelas sebelum kalian benar-benar mencobanya sepenuh hati kalian. Bagi kalian yang tak pernah bermain hujan-hujanan dan berfikir bermain hujan adalah hal yang kekanakan, pernahkah kalian merasakan kebahagiaan sesungguhnya saat bermain hujan? Jika tidak, maka jangan pernah berkata seperti itu sebelum kalian mencobanya.

Memang terkadang ada beberapa hal yang tak perlu dicoba dan kita sudah tahu dan dapat menggambarkan nilai hal tersebut, tapi ingat, penilaian kalian yang tidak pernah melakukannya tidak akan pernah sama dengan mereka yang bahagia saat melakukannya.

Misalnya seperti diriku yang mengganggap hujan sebagai temanku, sebagai hal yang dapat membuatku merasa lebih baik, membuatku nyaman bermain dengan mereka, membuatku bahagia diguyur derasnya hujan. Kalian takkan pernah tahu mengapa aku memiliki penilaian seperti itu.

Setidaknya hargai perasaan orang-orang yang bahagia melakukan suatu hal yang menurut kalian tidak perlu dilakukan ataupun hal kekanakan seperti bermain hujan.

ketika kalian sedih pun, Hujan bisa menjadi suatu hal yang berarti untuk kalian

Spoiler for :
Saat kalian ingin menangis atau berteriak mengeluarkan apa yang ada didalam hati kalian, lakukanlah ditengah hujan deras, setidaknya orang lain tidak akan tahu apa yang sesungguhnya kamu lakukan, sekalipun kamu menangis didalam hujan



Quote:Sekian dari sedikit kisah ane mengenai hujan. Hujan menjadi musibah ataupun berkah tergantung dari kita sendiri menilai hujan itu bagaimana.
Mohon maaf jika masih banyak kesalahan dan kekurangan pada Thread ane.


Spoiler for SISIPAN:


Quote:
AYAH

Spoiler for :

"Saat kita mengaharapkan suatu hal, pasti suatu hal tersebut memiliki resiko kegagalan, seharusnya kita lebih mempersiapkan diri terhadap resiko kegagalan tersebut, daripada keberhasilannya, karna jika kita tidak siap dengan kegagalannya, kita tidak akan bisa bangkit untuk mencapai keberhasilan yg kita inginkan."

"Selagi kita melakukan hal yg kita senangi dan membuat kita bahagia, dan hal itu tidak merepotkan orang lain, itu gak masalah"



Quote: IBU
Spoiler for :

"Kita harus pintar untuk menaruh suatu kepercayaan terhadap apapun juga siapapun"

"Tugas seorang teman ialah mempercayai temannya, membantu temannya bahagia menjalani kehidupan ini, dan yg terpenting tidak ada seorang teman sejati yg benar-benar berniat menyakiti temannya sendiri"


Quote:Bagi yang berkenan boleh kirim ini-nya


Quote:Namun bagi yang kurang berkenan tolong jangan
" Setidaknya hargai perasaan orang-orang yang bahagia melakukan suatu hal yang menurut kalian tidak perlu dilakukan "
keren quote nya
Pernahkah hujan mengecewakanmu ???
sedialah payung sebelum hujan
Quote:Original Posted By breng23
sedialah payung sebelum hujan




jadul nih agan

kan udah direpisi jadi

Sedia NoD**p sebelum hujan



Quote:


••• Devil's Rose •••


lucu bgt ceritanya
skip.. serius ini menginspirasi bgt, nice trit
sorry cuma bantu rate aja ya
cerita nya inspired banget gan, ijin copas quote nya yak.
izin nyimak bos
ane tiap habis ujan-ujan pasti masuk angin gan, trus kudu dikerokin...
kayak gini nih, cerita bagus dan ģà bersambung.
Inspiratif kisahnya, bila kita pahami lagi, ini bisa juga menceritakan realita sekarang.

Btw sepi yah.
Quote:Original Posted By holyble
ane tiap habis ujan-ujan pasti masuk angin gan, trus kudu dikerokin...


dikeroknya pake kkulit duren apa gigi buaya om?
nyimak dulu gan
Ditunggu cerita horror nya gan
daihatsu trit ente
banyak inspisasi yang bisa kita petik dari situ
ane bantu
tridnya emang tokcer, mantab lah
kisah inspiratif yg dapat dicontoh. oh ya, cerita seremnya jangan lupa bang daihastu yak
Quote:Original Posted By shetho
daihatsu trit ente
banyak inspisasi yang bisa kita petik dari situ
ane bantu


Quote:Original Posted By adhitya002
tridnya emang tokcer, mantab lah
kisah inspiratif yg dapat dicontoh. oh ya, cerita seremnya jangan lupa bang daihastu yak


Alhamdulillah gan ibnu gan adit
sabar gan adit, ada tanggal mainnya
Gua heran thread gini kaga laku. Lanjut nulis terus gan semoga bermanfaat buat yg lain. Ditunggu thread lainnya
mayan ceritanya
nais trit gan


Quote:Belajar Bass murah (only 15rb / dvd)
Belajar Gitar murah (only 15rb / dvd)
BELAJAR DRUM (only 15rb/dvd)


speechless




Vladimirs was here!
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar