Pages


Rabu, 10 Februari 2016

Seniman Indonesia Pamer Karya di Italia

Gann.. Tiga seniman asal Indonesia sejak hari sabtu tanggal 6 Februari 2016 lalu, menampilkan karya seni mereka dengan tema pulau Dewata di Napoli, Italia. Uniknya, ketiga seniman ini bukanlah menampilkan keindahan pulau Dewata, tetapi sisi lain dari pulau Bali melalui isu tradisi, lingkungan dan sosial. Semoga nantinya seni yang dipamerkan oleh seniman Indonesia ini dapat memperlihatkan sisi-sisi yang tidak terekspos dari pulau Bali kepada masyarakat internasional dan juga para petinggi negeri mengenai berbagai persoalan yang terjadi di pulau yang indah itu.



Quote:Pulau Dewata dikenal sebagai surganya dunia dan digandrungi wisatawan mancanegara. Keindahan Bali tak terkira nilainya. Di balik itu semua, tiga seniman mengungkapkan sisi lain keindahan Bali lewat isu tradisi, lingkungan, dan sosial.



Dibuka Sabtu (6/2) lalu, dua seniman asal Bali Made Bayak dan Gede Suanda, serta Setyo Mardiyantoro yang kini berdomisili di Napoli memajang karyanya di Italia. Salah satu seniman mengatakan pameran tersebut merupakan undangan dari Pusat Kebudayaan Il Ramo d'oro di Napoli dengan kurator Naima Morelli. Bayak mengatakan temanya kali ini tentang Indonesia Aktual. "Saya menampilkan seri plasticology sesuai yang mereka minta dan tema ini dianggap sangat menarik bagi mereka," katanya

Saat malam pembukaan pameran berlangsung, kata pria yang lahir di Tampaksiring Gianyar, banyak pertanyaan yang muncul dari para pengunjung. "Ternyata di Napoli sendiri ada masalah serius dengan penanggulan sampah," pungkasnya.

Isu sampah yang merupakan persoalan global masyarakat dunia selama ini menjadi masalah yang serius. Gagasan 'plasticology' muncul dari pulau kecil di Indonesia.

"Yang mereka pertanyakan bukan soal karya seninya saja tapi bagaimana plasticology bisa memberi edukasi kepada masyarakat," ujar Bayak. Dikutip dari situsnya, kurator Naima Morelli menampilkan sisi lain dari Bali yang tidak didapatkan dari brosur pariwisata. "Kita tahu Bali adalah destinasi wisata bagi pengantin baru tapi mungkin kita tidak menyadari polusi menjadi isu penting di pulau."

Sama seperti Gede Suanda yang mengkombinasikan antara pekerjaan seninya dengan aktivitas lingkungan. "Dia prihatin dengan sawah-sawah yang dibeli oleh swasta untuk membangun vilanya. Vila tidak hanya mengubah lanskap tapi juga merusak kehidupan seluruh keluarga," ungkapnya.

Dalam lukisannya, Gede menyimbolkan pekerja sawah seperti seekor katak. Amfibi tengah beristirahat tenang dalam menghadapi persoalan globalisisasi. Instalasinya yang berbunyi 'NOT FOR SALE' juga dibangun di atas tongkat bambu yang merupakan sebuah peringatan.



Masih dalam tema yang sama, Il Ramo d'oro juga menampilkan seniman Setyo Mardiyantoro yang berdomisili di Napoli. Karyanya selalu memainkan motif dekorasi yang terinspirasi dari batik tradisional, dan persoalan sosial. Lukisan nostalgianya seakan membangkitkan makna surga yang hilang.


Seniman Made Bayak, salah satu seniman yang memajang karyanya di Napoli, Italia, memamerkan karya dengan tema Tolak Reklamasi di Pulau Dewata.

Quote:Peta Bali digantung rapi di antara karya seni yang dipajang di Jakarta Convention Center (JCC) dua tahun lalu. Setiap kawasan hijau di dalam peta, dituliskan kata 'SOLD' dengan tinta tebal hitam. Mayoritas terjual. Itulah karya seni 'Raped Island' karya Made Bayak yang mendapatkan apresiasi dan perhatian dari para pengunjung di ajang ARTE.



Jauh sebelum ARTE, pria kelahiran Gianyar 1980 silam ini konsisten mengusung isu sosial dan lingkungan hidup dari kampung kelahirannya. Termasuk dalam sebuah seminar 'Plasticology Arte e impegno sociale a Bali' yang akan digelar pada 10 Februari 2016 pukul 15.30 waktu setempat.

Seminar ini merupakan bagian dari ajang eksibisi 'Indonesia Aktual' bersama dua seniman Tanah Air lainnya atas undangan Pusat Kebudayaan Il Ramo d'oro di Napoli, Italia.

Bayak mengatakan seminar esok harinya akan menceritakan tentang isu penolakan reklamasi Teluk Benoa Bali. "Saya akan sampaikan kondisi alam Bali dan Indonesia, serta rencana reklamasi sampai pada gerakan Tolak Reklamasi sebagai gerakan kebudayaan terbesar," katanya.

Gerakan kebudayaan 'Tolak Reklamasi' ini menjadi isu kebudayaan terbesar setelah hampir 50 tahun masyarakat Bali diam. "Saya mendukung persoalan tersebut dan akan melakukan detail kontribusi seni lewat gerakan Tolak Reklamasi Bali," pungkasnya.

Berbagai aksi telah dilakukan Bayak. Pada Oktober 2014 lalu, dia bersama ratusan seniman Bali menggelar aksi 'Tolak Reklamasi Art Event' di Pantai Padang Galak, Kesiman. Kala itu, Bayak melakukan happening art berjudul 'reCLAIM our dream and future' serta mengubur dirinya dengan tanah dari pantai.

Menurutnya, segala bentuk reklamasi tidak akan cocok bagi kepulauan yang ada di Indonesia. Dia mencontohkan di pesisir Sanur ke timur sampai daerah Karangasem, sekitar 8 meter bibir pantai berkurang setiap tahunnya. Hal ini terjadi karena reklamasi Pulau Serangan. Di beberapa daerah, ada yang sampai memakan areal persawahan karena abrasi pantai.

Sampai sekarang, advokasi seni terhadap kerusakan Pulau Dewata terus dipublikasikannya ke penjuru Indonesia dan mancanegara. Lewat, 'Plasticology', Bayak aktif memberikan workshop dan pelatihan bagi siapapun.

Lulusan ISI Denpasar sekaligus salah satu angkatan muda Bali generasi awal dekade 2000-an adalah salah satu perupa muda Bali, yang mencoba memberikan kesaksian atas kondisi sosial yang terjadi di Bali. Dalam beberapa proyek keseniannya seperti mural, art performance, music indie maupun pameran, Bayak banyak berbicara soal isu-isu kapitalisme, turisme, dan kerusakan lingkungan yang terjadi di Bali.


Wahh keren yaa gan, karya-karya orang Indonesia dipamerin di luar negeri. Jadi makin banyak deh yang bisa ngeliat hasil karya cipta anak bangsa ini, Dan lagi tema dari kreasi-kreasi tersebut tidak umum dan bisa memperlihatkan sisi lain yang jarang terlihat di pulau yang paling sering di datengin sama masyarakat di Indonesia ini.

Maju terus seniman Indonesia. Terus Berkarya. Terus mewarnai dan Membanggakan Indonesia


Gali Gali Gali Gali Sumur

Beranak dalam Sumur
wowww selamat

mungkin bisa pamer di negara negara lainnya juga. hidup pamer!


pertamax diamankan
Hebat, terus berkarya bli
Semoga sukses slalu hasil karya nya..
Heleh, baru 4 coment udah jadi HT.?
lanjutkan karya anak bangsa
mejeng di trit ht
keren yaaa
Dari bali yah bos ?
Keren sih hasil karya nyaaa
Mejeng di tread ht yg sepi

Btw ane kurang ngeh ama berita reklamasi pulau bali
Wow tread msh sepi sdh jd hotcrit mantab kaka
wahhh keren, diindonesia malah gak diperatiin yg beginian
kurang greget tapi klihatannya
baguslah.
itung2 memberi pesan dr dalam karyanya.
lanjutken.
Banyak gambar mata, pasti entar ada yg komen: wah illuminating nih..
Keren tritnya, yang posting baru se iprit dah crot crit
urusan "amprotubi indonesian" , trit kaskus langsung ht

Quote:Original Posted By satria.begeng
Keren tritnya, yang posting baru se iprit dah crot crit



Iyah ya gan, langsung ht
pejwan trit HT
nice info

eh,, tumben ane nangkring di pejwan
Keren juga ya seniman Indonesia

numpang mejeng pekiwan gan
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar