UPDATED 23 MARET
Etnis Minoritas di China kebanyakan berada di 5 daerah otonomi yang berpenduduk etnis minoritas yaitu Xinjiang, Tibet, Mongolia Dalam, Guangxi dan Ningxia Hui. Salah satu dari etnis minoritas itu ialah etnis Hui yang memeluk agama Islam. Bagaimana kehidupan mereka?
Yuk kita lihat.
Siapakah Mereka?
Suku Hui (Hanzi: 回族, hanyu pinyin: hui zu) adalah salah satu suku dari lima suku terbesar di Republik Rakyat Tiongkok. Suku ini memeluk agama Islam dan tersebar di hampir seluruh provinsi di Tiongkok, namun terkonsentrasi di Ningxia, Hainan, Gansu, Yunnan dan Qinghai. Ningxia sendiri adalah daerah otonomi bagi suku muslim Hui.
Dimanakah Ningxia?
Letaknya memang kecil, gan. Daerah yang memiliki luas sekitar 66.400 meter persegi ini memiliki musim dingin yang panjang yaitu 6 bulan. Hawa terdingin pada bulan Januari berkisar minus 10 derajat Celcius dan terhangat 24 derajat Celcius. Meski dingin, angin terasa kering yang membawa debu-debu dari gurun pasir.
Jadi, Ningxia ini seperti Daerah Istimewa Jogjakarta yang punya otonomi khusus mengurus daerahnya sendiri dan urusannya sendiri.
Sespesial apa sih gan Ningxia ini?
Lihat aja nih, foto-foto nya
Masjid Agung Dongguan ini ternyata dibangun pada abad ke-14 loh gan!!
Masjid yang memiliki dua menara ini terletak di wilayah Xining.
Idul Fitri di Ningxia?
Ternyata gan, mulai dari tahun 2010, pemerintah Ningxia memutuskan hari libur resmi untuk Idul Fitri selama dua hari untuk penganut muslim di Ningxia.
Gak nyangka kan gan?
Ini ane dapet videonya juga
Sejarahnya gimana nih gan?
Suku Hui sendiri adalah hasil asimilasi dan merupakan keturunan dari suku Han dengan bangsa Persia dan Arab sejak zaman Dinasti Tang. Sekitar abad ke-7, para pedagang Persia dan Arab mulai memenuhi kantung-kantung perdagangan Tiongkok. Yang datang melalui Jalan Sutra, biasanya menetap di Chang'an dan sekitarnya, sedangkan yang datang melalui jalan laut menetap di daerah Quanzhou dan Zhangzhou di pesisir Fujian. Mereka inilah kemudian berasimilasi dengan suku Han dan menurunkan suku Hui yang sekarang tersebar di seluruh Tiongkok ini.
Iya gan ya, secara fisik mereka mirip dengan Kebanyakan orang china
Secara fisik, suku Hui tidak berbeda dengan suku Han; yang berbeda hanya cara hidup mereka yang beragama Islam, menjalankan syariah Islam namun bergaya Konfusianis. Hal ini membedakan mereka daripada suku Uygur, yang sama-sama memeluk agama Islam namun lebih bernafaskan Islam Asia Tengah.
Jadi tata hidup mereka berdasarkan syariah?
Suku Hui mayoritas memeluk agama Islam dan memiliki 3 perayaan terpenting sepanjang tahun, yaitu Idul Fitri, Idul Adha dan Maulid Nabi. Mesjid banyak dibangun dan menjadi pusat tempat beribadah, berinteraksi dan bermasyarakat di kalangan Suku Hui. Selain untuk tempat beribadah, mesjid-mesjid digunakan untuk tempat menyebarkan dan mendalami agama Islam yang mereka anut. Tata kehidupan Suku Hui sungguh menjunjung tinggi nilai-nilai Islam termasuk dalam hal makanannya yang mengharamkan daging babi, yang tentu bukan hal yang mudah di negeri yang justru mayoritas penduduknya mengonsumsi daging babi.
Jadi gak semua orang china makan babi ya gan. Itu stereotip
Bukannya China itu komunis?
Partai Komunis China yang berkuasa mengakui 5 agama yaitu Islam, Kristen, Katolik, Tao dan Buddha. Sejak Tiongkok berdiri, kepentingan Muslim dilindungi dan sudah masuk dalam UUD. Meski China negeri non-muslim, tapi kepentingan Muslim dilindungi pemerintah pusat dan lokal.
Muslim setempat juga ternyata memiliki nama Islam selain nama China. Nama Islam itu lazimnya diberikan oleh imam masjid kepada bayi yang baru lahir. Misalnya Suyang yang mendapat nama Islam, Yusuf.
Dan, fakta yang membuat tercengang lagi adalah di Ningxia terdapat sekitar 4.000 masjid, gan.
Pemerintahnya bagaimana?
Pejabat di daerah otonomi Ningxia tersebut, harus berasal dari etnis Hui tersebut. Misalnya saja, Ketua Daerah Otonomi Ningxua Hui (setara gubernur), beragama Islam. Demikian juga Walikota Yinchuan, ibukota Ningxia Hui, juga beragama Islam. Jadi, semuanya berdasarkan syariah.
Memang berapa banyak gan, penduduk Ningxia?
Terkait pertumbuhan Muslim di Ningxia, ketika RRT berdiri pada 1949, jumlah warga Ningxia 750 ribu orang dan sebanyak 400 ribu di antaranya beragama Islam. Ketika Ningxia Hui menjadi daerah otonomi pada 1958, jumlah penduduknya menjadi 1,5 juta. Awal tahun 2012 saja, jumlah penduduk 6,3 juta dan 2,2 di antaranya Muslim (34%). Jadi pemeluknya naik 3 kali lipat.
Apalagi gan yang membuat Ningxia unik?
Penampilannya mereka tentunya khas, lelakinya berkopiah putih serta sebagian berjanggut dan perempuannya kebanyakan berjilbab.
Di kota-kota besar mereka berjualan makanan atau membuka usaha warung dan restoran. Ada ciri khas bertuliskan Arab di pintu depan warung/resto mereka berdampingan dengan tulisan kanji (Pinyin: qing zhen, baca: jing cen) yang artinya sama, yaitu halal.
Selain itu, mereka punya makanan unik yang namanya "Sanzi". Makanan ini dibuat dari bakmi yang digoreng kering.
UPDATE!
Ada satu tokoh terkenal yang ternyata adalah berasal dari etnis Hui ini loh, gan. Ia adalah Laksamana Cheng Ho. Cheng Ho adalah penjelajah yang telah melakukan ekspedisi ke berbagai daerah di Asia dan Afrika.
Cheng Ho adalah seorang kasim Muslim yang menjadi orang kepercayaan Kaisar Yongle dari Tiongkok (berkuasa tahun 1403-1424), kaisar ketiga dari Dinasti Ming. Nama aslinya adalah Ma He, juga dikenal dengan sebutan Ma Sanbao (馬 三保)/Sam Po Bo, berasal dari provinsi Yunnan. Ketika pasukan Ming menaklukkan Yunnan, Cheng Ho ditangkap dan kemudian dijadikan orang kasim. Ia adalah seorang bersuku Hui, suku bangsa yang secara fisik mirip dengan suku Han, namun beragama Islam.
Cheng Ho mengunjungi kepulauan di Indonesia selama tujuh kali. Ketika ke Samudera Pasai, ia memberi lonceng raksasa "Cakra Donya" kepada Sultan Aceh, yang kini tersimpan di museum Banda Aceh. Di bagian luar terukir hiasan dan tulisan Arab juga China. Baca Lebih Lanjut
Tahun 1415, Cheng Ho berlabuh di Muara Jati (Cirebon), dan menghadiahi beberapa cindera mata khas Tiongkok kepada Sultan Cirebon. Salah satu peninggalannya, sebuah piring yang bertuliskan ayat Kursi masih tersimpan di Keraton Kasepuhan Cirebon.
Pernah dalam perjalanannya melalui Laut Jawa, Wang Jinghong (orang kedua dalam armada Cheng Ho) sakit keras. Wang akhirnya turun di pantai Simongan, Semarang, dan menetap di sana. Salah satu bukti peninggalannya antara lain Kelenteng Sam Po Kong (Gedung Batu) serta patung yang disebut Mbah Ledakar Juragan Dampo Awang Sam Po Kong. Cheng Ho juga sempat berkunjung ke Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan raja Wikramawardhana.
Indonesia juga pernah membuat perangko seri peringatan 600 tahun pelayaran Laksamana Cheng Ho loh, gan.
Lihat deh!!
Nah, sekian kisah tentang kehidupan etnis Hui di China.
Please rate 5, reply, and cendolin ane
Satu pesan lagi, jangan rasis, diskriminasi, dan bawa2 SARA ya gan di komentar di bawah.
Maksud ane membuat thread ini adalah untuk membuka wawasan kita.
Seperti kata Mario Teguh, "Be Smart"
CHEERS
Etnis Minoritas di China kebanyakan berada di 5 daerah otonomi yang berpenduduk etnis minoritas yaitu Xinjiang, Tibet, Mongolia Dalam, Guangxi dan Ningxia Hui. Salah satu dari etnis minoritas itu ialah etnis Hui yang memeluk agama Islam. Bagaimana kehidupan mereka?
Yuk kita lihat.
Siapakah Mereka?
Suku Hui (Hanzi: 回族, hanyu pinyin: hui zu) adalah salah satu suku dari lima suku terbesar di Republik Rakyat Tiongkok. Suku ini memeluk agama Islam dan tersebar di hampir seluruh provinsi di Tiongkok, namun terkonsentrasi di Ningxia, Hainan, Gansu, Yunnan dan Qinghai. Ningxia sendiri adalah daerah otonomi bagi suku muslim Hui.
Spoiler for Suku Hui:
Dimanakah Ningxia?
Spoiler for Ningxia:
Letaknya memang kecil, gan. Daerah yang memiliki luas sekitar 66.400 meter persegi ini memiliki musim dingin yang panjang yaitu 6 bulan. Hawa terdingin pada bulan Januari berkisar minus 10 derajat Celcius dan terhangat 24 derajat Celcius. Meski dingin, angin terasa kering yang membawa debu-debu dari gurun pasir.
Jadi, Ningxia ini seperti Daerah Istimewa Jogjakarta yang punya otonomi khusus mengurus daerahnya sendiri dan urusannya sendiri.
Sespesial apa sih gan Ningxia ini?
Lihat aja nih, foto-foto nya
Spoiler for Gurunya Mengajar Dalam Bahasa Arab dan Mandarin:
Spoiler for Muslim dari Etnis Hui Berbondong-bondong ke Masjid Nanguan, di Ibukota Ningxia di Yinchuan:
Spoiler for Nongkrong Dulu Ya Gan:
Spoiler for Mereka Juga Melakukan Sholat Berjamaah:
Spoiler for Nanguan Mosque dari dekat:
Spoiler for Mereka menjemur cabe merah di atas Masjid Nanguan untuk Idul Adha:
Spoiler for Masjid Agung Dongguan (Dongguan Grand Mosque):
Masjid Agung Dongguan ini ternyata dibangun pada abad ke-14 loh gan!!
Masjid yang memiliki dua menara ini terletak di wilayah Xining.
Idul Fitri di Ningxia?
Spoiler for Idul Fitri:
Ternyata gan, mulai dari tahun 2010, pemerintah Ningxia memutuskan hari libur resmi untuk Idul Fitri selama dua hari untuk penganut muslim di Ningxia.
Gak nyangka kan gan?
Ini ane dapet videonya juga
Spoiler for Eid al-Fitr of the Ningxia Hui Autonomous Region:
Sejarahnya gimana nih gan?
Suku Hui sendiri adalah hasil asimilasi dan merupakan keturunan dari suku Han dengan bangsa Persia dan Arab sejak zaman Dinasti Tang. Sekitar abad ke-7, para pedagang Persia dan Arab mulai memenuhi kantung-kantung perdagangan Tiongkok. Yang datang melalui Jalan Sutra, biasanya menetap di Chang'an dan sekitarnya, sedangkan yang datang melalui jalan laut menetap di daerah Quanzhou dan Zhangzhou di pesisir Fujian. Mereka inilah kemudian berasimilasi dengan suku Han dan menurunkan suku Hui yang sekarang tersebar di seluruh Tiongkok ini.
Iya gan ya, secara fisik mereka mirip dengan Kebanyakan orang china
Secara fisik, suku Hui tidak berbeda dengan suku Han; yang berbeda hanya cara hidup mereka yang beragama Islam, menjalankan syariah Islam namun bergaya Konfusianis. Hal ini membedakan mereka daripada suku Uygur, yang sama-sama memeluk agama Islam namun lebih bernafaskan Islam Asia Tengah.
Jadi tata hidup mereka berdasarkan syariah?
Suku Hui mayoritas memeluk agama Islam dan memiliki 3 perayaan terpenting sepanjang tahun, yaitu Idul Fitri, Idul Adha dan Maulid Nabi. Mesjid banyak dibangun dan menjadi pusat tempat beribadah, berinteraksi dan bermasyarakat di kalangan Suku Hui. Selain untuk tempat beribadah, mesjid-mesjid digunakan untuk tempat menyebarkan dan mendalami agama Islam yang mereka anut. Tata kehidupan Suku Hui sungguh menjunjung tinggi nilai-nilai Islam termasuk dalam hal makanannya yang mengharamkan daging babi, yang tentu bukan hal yang mudah di negeri yang justru mayoritas penduduknya mengonsumsi daging babi.
Jadi gak semua orang china makan babi ya gan. Itu stereotip
Bukannya China itu komunis?
Partai Komunis China yang berkuasa mengakui 5 agama yaitu Islam, Kristen, Katolik, Tao dan Buddha. Sejak Tiongkok berdiri, kepentingan Muslim dilindungi dan sudah masuk dalam UUD. Meski China negeri non-muslim, tapi kepentingan Muslim dilindungi pemerintah pusat dan lokal.
Muslim setempat juga ternyata memiliki nama Islam selain nama China. Nama Islam itu lazimnya diberikan oleh imam masjid kepada bayi yang baru lahir. Misalnya Suyang yang mendapat nama Islam, Yusuf.
Dan, fakta yang membuat tercengang lagi adalah di Ningxia terdapat sekitar 4.000 masjid, gan.
Pemerintahnya bagaimana?
Pejabat di daerah otonomi Ningxia tersebut, harus berasal dari etnis Hui tersebut. Misalnya saja, Ketua Daerah Otonomi Ningxua Hui (setara gubernur), beragama Islam. Demikian juga Walikota Yinchuan, ibukota Ningxia Hui, juga beragama Islam. Jadi, semuanya berdasarkan syariah.
Memang berapa banyak gan, penduduk Ningxia?
Terkait pertumbuhan Muslim di Ningxia, ketika RRT berdiri pada 1949, jumlah warga Ningxia 750 ribu orang dan sebanyak 400 ribu di antaranya beragama Islam. Ketika Ningxia Hui menjadi daerah otonomi pada 1958, jumlah penduduknya menjadi 1,5 juta. Awal tahun 2012 saja, jumlah penduduk 6,3 juta dan 2,2 di antaranya Muslim (34%). Jadi pemeluknya naik 3 kali lipat.
Apalagi gan yang membuat Ningxia unik?
Penampilannya mereka tentunya khas, lelakinya berkopiah putih serta sebagian berjanggut dan perempuannya kebanyakan berjilbab.
Spoiler for Mereka ingin menunaikan haji:
Di kota-kota besar mereka berjualan makanan atau membuka usaha warung dan restoran. Ada ciri khas bertuliskan Arab di pintu depan warung/resto mereka berdampingan dengan tulisan kanji (Pinyin: qing zhen, baca: jing cen) yang artinya sama, yaitu halal.
Spoiler for Contoh Logo Mandarinnya 'Halal':
Selain itu, mereka punya makanan unik yang namanya "Sanzi". Makanan ini dibuat dari bakmi yang digoreng kering.
Spoiler for Sanzi:
UPDATE!
Ada satu tokoh terkenal yang ternyata adalah berasal dari etnis Hui ini loh, gan. Ia adalah Laksamana Cheng Ho. Cheng Ho adalah penjelajah yang telah melakukan ekspedisi ke berbagai daerah di Asia dan Afrika.
Spoiler for Laksamana Cheng Ho:
Cheng Ho adalah seorang kasim Muslim yang menjadi orang kepercayaan Kaisar Yongle dari Tiongkok (berkuasa tahun 1403-1424), kaisar ketiga dari Dinasti Ming. Nama aslinya adalah Ma He, juga dikenal dengan sebutan Ma Sanbao (馬 三保)/Sam Po Bo, berasal dari provinsi Yunnan. Ketika pasukan Ming menaklukkan Yunnan, Cheng Ho ditangkap dan kemudian dijadikan orang kasim. Ia adalah seorang bersuku Hui, suku bangsa yang secara fisik mirip dengan suku Han, namun beragama Islam.
Cheng Ho mengunjungi kepulauan di Indonesia selama tujuh kali. Ketika ke Samudera Pasai, ia memberi lonceng raksasa "Cakra Donya" kepada Sultan Aceh, yang kini tersimpan di museum Banda Aceh. Di bagian luar terukir hiasan dan tulisan Arab juga China. Baca Lebih Lanjut
Spoiler for Bel Cakra Donya pemberian Laksamana Cheng Ho ke Sultan Aceh:
Tahun 1415, Cheng Ho berlabuh di Muara Jati (Cirebon), dan menghadiahi beberapa cindera mata khas Tiongkok kepada Sultan Cirebon. Salah satu peninggalannya, sebuah piring yang bertuliskan ayat Kursi masih tersimpan di Keraton Kasepuhan Cirebon.
Pernah dalam perjalanannya melalui Laut Jawa, Wang Jinghong (orang kedua dalam armada Cheng Ho) sakit keras. Wang akhirnya turun di pantai Simongan, Semarang, dan menetap di sana. Salah satu bukti peninggalannya antara lain Kelenteng Sam Po Kong (Gedung Batu) serta patung yang disebut Mbah Ledakar Juragan Dampo Awang Sam Po Kong. Cheng Ho juga sempat berkunjung ke Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan raja Wikramawardhana.
Spoiler for Sam Po Kong di Semarang:
Indonesia juga pernah membuat perangko seri peringatan 600 tahun pelayaran Laksamana Cheng Ho loh, gan.
Lihat deh!!
Nah, sekian kisah tentang kehidupan etnis Hui di China.
Please rate 5, reply, and cendolin ane
Satu pesan lagi, jangan rasis, diskriminasi, dan bawa2 SARA ya gan di komentar di bawah.
Maksud ane membuat thread ini adalah untuk membuka wawasan kita.
Seperti kata Mario Teguh, "Be Smart"
CHEERS
Assalamualaikum gan, Ane ijin baca dulu. Lumayan panjang thread ente.
minoritas tp solid
itu yg jilbab merah/pink ajib bener.
ceweknya cantik2 gak berray ?
trit bagus nih
keep posting gan
keep posting gan
nais trit gan, btw kerudung merah jangan sampe lewat
beragam juga yah kirain yang uygur itu
Banyak juga disana
Ane bantu rate ya gan
Quote:Original Posted By mbewehkill666 ►
ceweknya cantik2 gak berray ?
Dari yg ane dapet sih begini gan. Ane kasih bonusnya nih
rate 5 ya gan
ceweknya cantik2 gak berray ?
Dari yg ane dapet sih begini gan. Ane kasih bonusnya nih
Spoiler for Bonus 1:
Spoiler for Bonus 2:
rate 5 ya gan
gan ane pesen cewek sana gan 5 karung ...
wih itu ceweknya cantik gan
Ame dah tau koq. Malah pernah tuh metro tv putarin tentang sejarah muslim di Cina
Quote:Original Posted By apaliat.liat ►
beragam juga yah kirain yang uygur itu
Ada gan suku uyghur, beda lagi, tapi lain waktu ya gan, susah merangkumnya.
Suku uyghur juga penganut muslim di china kan
beragam juga yah kirain yang uygur itu
Ada gan suku uyghur, beda lagi, tapi lain waktu ya gan, susah merangkumnya.
Suku uyghur juga penganut muslim di china kan
subhanallah banyak yg sholat di masjid
Quote:Original Posted By Tuesday14th ►
Dari yg ane dapet sih begini gan. Ane kasih bonusnya nih
rate 5 ya gan
oke thanks gan, memeriahkan hidup ane yg sunyi
Dari yg ane dapet sih begini gan. Ane kasih bonusnya nih
Spoiler for Bonus 1:
Spoiler for Bonus 2:
rate 5 ya gan
oke thanks gan, memeriahkan hidup ane yg sunyi
cew ny ckep tapi tmben kaskus bawa2 ht unsur agama (kecuali hari raya)
apa mau mancing2 sara lagi ne kaskus?
apa mau mancing2 sara lagi ne kaskus?
wow ternyata ada juga ya gan muslim disana
gembok pejwan dlo
Via: Kaskus.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar