Quote:Ternyata Hot Thread di Post Pertama dan Thread Pertama Ane
Makasih buat mimin dan momod
Ane sebagai salah satu alumni turut menyesalkan kejadiaan ini,
Semoga adek-adekku tidak berlarut-larut dalam keterpurukan dan bisa segera bangkit
dan semangat menghadapi SBM dan ujian masuk perguruan tinggi lain.
Tetap tabah dan tawakal, Allah selalu memberikan jalan terbaik bagi hambanya yang sabar
BERITANYA DULU GAN
Quote:Ratusan Orang Tua Siswa SMAN 3 Semarang Naik Pitam. Ini Sebabnya. .
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ratusan orang tua wali siswa SMAN 3 Semarang meminta kejelasan terkait tidak lolosnya 380 siswa jurusan IPA reguler dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2015 kepada Kepala SMAN 3 Semarang, Bambang Nianto Mulyo di Krakatau Ballroom Hotel Horison, Semarang, Selasa (10/5/2016).
Mayoritas dari orang tua wali menganggap ada kesalahan dalam penginputan Pangkalan Data Siswa dan Sekolah.
Hal itu karena persebaran tidak lolosnya siswa bisa seragam yakni di jurusan IPA reguler saja.
"Ada 14 siswa akselrasi IPA dan 22 siswa IPS yang lolos SNMPTN," terang Bambang Nianto.
Bambang memang tidak bisa menjelaskan secara rinci faktor apa yang membelakangi tidak lulusnya 380 siswa IPA sekolahnya di SNMPTN. Ia berdalih, kewenangan semua ada di panitia pusat SNMPTN, pihaknya hanya guru, yang belum mendapat informasi rinci.
Hal itu sontak membuat orang tua siswa naik pitam. Sapto Widodo, salah satu wali mendesak Bambang untuk mengirim surat dan mengunjungi langsung ketua panitia SNMPTN.
"Jangan hanya menunggu informasi melalui telefon, kirim surat resmi, kalau perlu ajak kami orang tua untuk datang langsung kita minta kejelasan bersama," tegas Sapto Widodo.
Ia menyatakan sangat penasaran dengan penyebab anaknya tidak lolos, putranya yang mendaftar di prodi Teknik Sipil UGM memang masih punya kesempatan lagi untuk mendaftar SBMPTN.
"Kalau mendaftar lagi pasti kami lakukan, tapi bukan itu masalahnya, sebab ini harus ada jawaban," terangnya.
Quote:Gagal Tembus SNMPTN 2016, Orang Tua Protes SMAN 3 Semarang
Semarang, Antara Jateng - Para orang tua siswa SMA Negeri 3 Semarang meminta kejelasan dari pihak sekolah mengenai penyebab kegagalan dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2016.
Usai wisuda siswa SMAN 3 Semarang yang digelar hari Selasa, sekolah memberikan kesempatan bagi orang tua siswa untuk berdialog mengenai permasalahan yang tengah dialami sekolah itu.
Ratusan siswa salah satu sekolah favorit di Semarang itu diketahui tidak lulus SNMPTN tahun ini, terutama yang mengambil program IPA, padahal banyak siswa berprestasi yang bersekolah di SMA Negeri 3 Semarang.
Sejumlah orang tua siswa mempersoalkan sistem kredit semester (SKS) yang digunakan di SMA Negeri 3 Semarang yang diduga menjadi penyebab ketidaklulusan seluruh siswa dari program IPA reguler pada SNMPTN.
"Kami sebagai konsumen sudah tentu membutuhkan kepuasan pelayanan. Saya dengar, SMA eks-RSBI lain yang juga menggunakan SKS tidak ada masalah dengan SNMPTN," kata Prof Masrukhi, salah satu orang tua siswa.
Ia mengatakan SMA Negeri 3 Semarang sudah terkenal bagus dengan siswa-siswinya yang sarat prestasi sehingga dimungkinkan ada sesuatu yang membuat tidak ada siswa dari IPA reguler yang masuk SNMPTN.
Ia mengharapkan sekolah mencari akar masalah penyebab kegagalan seluruh siswa IPA reguler di SNMPTN, termasuk anaknya yang gagal mengambil Teknik Informatika UGM, dan menyampaikannya kepada orang tua siswa.
"Apakah ada seseorang yang keliru memasukkan data, atau bagaimana? Kalau benar begitu, harus ada sanksi. Sekolah harus mencari fakta akar persoalan ini," kata Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) itu.
Senada dengan itu, Sapto Widodo, orang tua siswa SMA Negeri 3 yang tidak lolos pada Teknik Sipil UGM meminta sekolah bertanggung jawab dengan mengirimkan protes secara resmi jika kesalahan bukan pada sekolah.
"Kalau memang proses 'input' data di internal benar, semua diserahkan ke sana (pusat, red.), sampaikan semacam nota protes, atau apa istilahnya. Harus secara resmi dan segera dikirimkan," tegasnya.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 3 Semarang Bambang Nianto Mulyo mengakui segera menyiapkan tim, di antaranya dari unsur orang tua siswa untuk mencari akar masalah penyebab kegagalan siswa masuk SNMPTN.
"Kami juga akan membuatkan nota protes dibantu orang tua. Kami sendiri belum bisa membuka pengumuman SNMPTN. Tahunya, ya, informasi dari siswa-siswa. Seluruh siswa IPA reguler tidak lolos SNMPTN," katanya.
Quote:Ratusan Siswa SMAN 3 Semarang Tak Lolos SNMPTN
Semarang, 10/5 (BeritaJateng.net) – Seluruh siswa jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMA Negeri 3 Semarang diduga tidak lolos dalam Ujian Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Kabar tersebut membuat resah siswa, guru dan orang tua murid.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu beserta Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bunyamin langsung melakukan tinjauan ke SMA Negeri 3 Semarang.
“Saya dengar ada kabar ratusan siswa tidak lolos dalam SNMPTN, sehingga pagi ini kami melakukan tinjauan untuk konfirmasi dan mencari solusi,” ujar Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu usai melakukan menemui pihak sekolah, Selasa (10/5).
Menurut Ita–sapaan akrab Hevearita, kabar tidak lolosnya ratusan siswa diperoleh dari laporan orang tua dan siswa.
“Sebenarnya domain website SNMPTN perguruan tinggi bukan Disdik yang mengelola, namun ini kan juga merupakan tanggung jawab kami,” ujarnya.
Diketahui, SMA Negeri 3 Semarang merupakan satu-satunya dan sekolah pertama yang telah menerapkan sistem SKS (sistem kredit semester) dalam proses belajar mengajarnya.
Dari data yang dihimpun BeritaJateng.net, ada sebanyak 380 siswa jurusan IPA Reguler yang tidak lolos SNMPTN, sedangkan dari akselerasi ada 16 siswa yang diterima dari 20 siswa akselerasi.
“SMA N3 ini kan sistemnya SKS, jadi beda sendiri dari sekolah lain. Apakah sistemnya gak bisa baca atau gimana? Kita tengah mencoba menelusuri semua,” papar Ita.
Mewakili Pemkot Semarang, Ita akan berkomunikasi dan melakukan konsultasi dengan Kementerian Riset dan Teknologi Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti).
“Kami sudah meminta data lengkap dari sekolah dan siswa yang nantinya akan kami bawa ke Dikti, kebetulan besok saya ketemu Kemendagri di Jakarta, jadi bisa saya sampaikan aspirasi orang tua dan siswa ke Kemenristekdikti sekalian,” ujar Ita.
Hal yang sama diutarakan Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bunyamin. Menurutnya, pihaknya belum mengetahui apakah benar diterima atau tidak diterima di SNMPTN. Ia tengah mencari titik tengah dan solusi permasalahan tersebut.
“Sistem SKS ini kan sistem yang dikeluarkan Kementerian melalui Direktorat pembinaan SMA yang didalamnya terdapat ketentuan pola reguler dan pola SKS. Sehingga sekolah bukan mengada-adakan sendiri sistem ini, tapi ini program kementerian. Kita akan cari duduk persoalannya. Saya juga akan berkomunikasi dengan kadinas provinsi terkait pola-pola sistem SKS ini, karena tahun lalu kan tidak ada masalah dan baru tahun ini terjadi demikian,” paparnya.
Kepala SMA Negeri 3 Semarang, Bambang Mianto Mulyo mengaku telah menyampaikan duduk persoalan dan menanyakannya kepada panitia SNMPTN pusat, namun pihaknya belum mendapatkan jawaban memuaskan.
“Sebenarnya kami telah mengirimkan surat terkait pola dan sistem SKS yang kami terapkan ke 12 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia, namun hanya Unnes yang membalas surat kami,” papar Bambang.
Pihak sekolah berencana membuat Nota Protes yang akan ditujukan kepada Panitia SNMPTN dengan tembusan pada Menteri Riset dan Teknologi Perguruan Tinggi (Menristek Dikti) Prof Muhammad Nasir.
Quote:Siswa SMA Negeri 3 Semarang Berduka
SEMARANG, suaramerdeka.com – Ratusan siswa SMA Negeri 3 Semarang mengenakan pita hitam di lengan kiri mereka, sebagai bentuk ungkapan duka cita karena tidak lolos SNMPTN 2016. Satu di antaranya Muhammad Iqbal Fauzi yang tampil berbeda saat wisuda siswa sekolah di Jalan Pemuda Semarang itu.
Iqbal begitu sapaan akrabnya, mengenakan kemeja hitam dan celana hitam berbeda dengan rekan-rekannya yang mengenakan kemeja putih dan bawahan hitam. Siswa kelas XII IPA 1 itu sejak awal pengisian data di tingkat sekolah, sudah merasa ada sesuatu yang akan terjadi saat pengumuman SNMPTN.
“Sejak awal ada kejanggalan, pihak sekolah sudah merespon. Panitia SNMPTN tidak memberikan fasilitas bagi sekolah yang menerapkan sistem SKS (sistem kredit semester),” kata Iqbal sela-sela Wisuda siswa SMA Negeri 3 Semarang di Hotel Horison, Selasa (10/5).
Menurutnya di SMA Negeri 3 Semarang, setiap semester ada mata pelajaran yang on maupun off. Baik untuk mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional maupun yang tidak diujikan dalam UN.
“Jika ada mata pelajaran yang off maka nilai pada semester tersebut kosong. Perihal tersebut sudah dikonsultasikan kepada panitia SNMPTN tetapi oleh pihak panitia, pihak sekolah diminta mengisi sesuai nilai rapot dan jumlah SKS yang dibebankan yang berarti nilai kosong,” paparnya.
Pihak sekolah lanjut Iqbal, mengikuti instruksi itu dan kenyataan terjadi satu angkatan tidak lolos semua. Ia menganggap, hal itu bukan suatu yang wajar jika melihat akreditasi sekolah dan prestasi yang diraih siswanya.
“Tahun lalu sekolah kami dapat akreditasi A. Kami mendapat berbagai macam penghargaan dan prestasi, baik sekelas nasional maupun internasional membawa nama bangsa,” tutur siswa yang pernah memenangkan lomba karya ilmiah tingkat internasional.
Siswa yang belum berhasil masuk Kedokteran Undip maupun UNS melalui jalur SNMPTN itu mengaku sedih dengan kejadian ini. Terutama melihat teman-temannya yang sudah banyak prestasi, piagam penghargaan dan mengharumkan nama bangsa tetapi tidak lolos masuk perguruan tinggi melalui jalur undangan.
“Sedih, teman saya yang sedang berjuang di Amerika untuk mengharumkan nama bangsa juga tidak lolos,” tambahnya.
Kedepannya dia segera bangkit dari keterpurukan, mempersiapkan diri mengikuti SBMPTN 2016 yang pendaftarannya sudah dimulai 25 April lalu.
VIDEO
Quote:
Quote:
Bagi yang tinggal di Semarang dan sekitarnya pasti tau lah reputasi SMA tempat Bu Sri Mulyani bersekolah dulu ini, karena ini merupakan SMA Favorit di Kota Lumpia, jadi tidak mungkin ini semata2 karena kesalahan siswa, apalagi yang tidak lolos 100% dan ini sangat aneh, karena tahun2 sebelumnya pasti ratusan siswa yang keterima SNMPTN, Kalo kata orang, mau ke Undip ibarat pindah ruang kelas aja.
Kejadian kayak gini sangat membuat kecewa gan, jajaran pimpinan sekolah harusnya lebih serius lagi menanggapi masalah ini, apalagi sebelumnya siswa sudah memperingatkan bahwa pasti akan timbul masalah seperti ini.
Oke, memang masih ada kesempatan ikut SBMPTN dan kesempatan masih terbuka lebar, tapi semoga ke depan kejadian serupa tidak menimpa sekolah-sekolah lain
sumber
sumber
Spoiler for hot thread:
Makasih buat mimin dan momod
Ane sebagai salah satu alumni turut menyesalkan kejadiaan ini,
Semoga adek-adekku tidak berlarut-larut dalam keterpurukan dan bisa segera bangkit
dan semangat menghadapi SBM dan ujian masuk perguruan tinggi lain.
Tetap tabah dan tawakal, Allah selalu memberikan jalan terbaik bagi hambanya yang sabar
BERITANYA DULU GAN
Quote:Ratusan Orang Tua Siswa SMAN 3 Semarang Naik Pitam. Ini Sebabnya. .
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ratusan orang tua wali siswa SMAN 3 Semarang meminta kejelasan terkait tidak lolosnya 380 siswa jurusan IPA reguler dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2015 kepada Kepala SMAN 3 Semarang, Bambang Nianto Mulyo di Krakatau Ballroom Hotel Horison, Semarang, Selasa (10/5/2016).
Mayoritas dari orang tua wali menganggap ada kesalahan dalam penginputan Pangkalan Data Siswa dan Sekolah.
Hal itu karena persebaran tidak lolosnya siswa bisa seragam yakni di jurusan IPA reguler saja.
"Ada 14 siswa akselrasi IPA dan 22 siswa IPS yang lolos SNMPTN," terang Bambang Nianto.
Bambang memang tidak bisa menjelaskan secara rinci faktor apa yang membelakangi tidak lulusnya 380 siswa IPA sekolahnya di SNMPTN. Ia berdalih, kewenangan semua ada di panitia pusat SNMPTN, pihaknya hanya guru, yang belum mendapat informasi rinci.
Hal itu sontak membuat orang tua siswa naik pitam. Sapto Widodo, salah satu wali mendesak Bambang untuk mengirim surat dan mengunjungi langsung ketua panitia SNMPTN.
"Jangan hanya menunggu informasi melalui telefon, kirim surat resmi, kalau perlu ajak kami orang tua untuk datang langsung kita minta kejelasan bersama," tegas Sapto Widodo.
Ia menyatakan sangat penasaran dengan penyebab anaknya tidak lolos, putranya yang mendaftar di prodi Teknik Sipil UGM memang masih punya kesempatan lagi untuk mendaftar SBMPTN.
"Kalau mendaftar lagi pasti kami lakukan, tapi bukan itu masalahnya, sebab ini harus ada jawaban," terangnya.
Quote:Gagal Tembus SNMPTN 2016, Orang Tua Protes SMAN 3 Semarang
Semarang, Antara Jateng - Para orang tua siswa SMA Negeri 3 Semarang meminta kejelasan dari pihak sekolah mengenai penyebab kegagalan dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2016.
Usai wisuda siswa SMAN 3 Semarang yang digelar hari Selasa, sekolah memberikan kesempatan bagi orang tua siswa untuk berdialog mengenai permasalahan yang tengah dialami sekolah itu.
Ratusan siswa salah satu sekolah favorit di Semarang itu diketahui tidak lulus SNMPTN tahun ini, terutama yang mengambil program IPA, padahal banyak siswa berprestasi yang bersekolah di SMA Negeri 3 Semarang.
Sejumlah orang tua siswa mempersoalkan sistem kredit semester (SKS) yang digunakan di SMA Negeri 3 Semarang yang diduga menjadi penyebab ketidaklulusan seluruh siswa dari program IPA reguler pada SNMPTN.
"Kami sebagai konsumen sudah tentu membutuhkan kepuasan pelayanan. Saya dengar, SMA eks-RSBI lain yang juga menggunakan SKS tidak ada masalah dengan SNMPTN," kata Prof Masrukhi, salah satu orang tua siswa.
Ia mengatakan SMA Negeri 3 Semarang sudah terkenal bagus dengan siswa-siswinya yang sarat prestasi sehingga dimungkinkan ada sesuatu yang membuat tidak ada siswa dari IPA reguler yang masuk SNMPTN.
Ia mengharapkan sekolah mencari akar masalah penyebab kegagalan seluruh siswa IPA reguler di SNMPTN, termasuk anaknya yang gagal mengambil Teknik Informatika UGM, dan menyampaikannya kepada orang tua siswa.
"Apakah ada seseorang yang keliru memasukkan data, atau bagaimana? Kalau benar begitu, harus ada sanksi. Sekolah harus mencari fakta akar persoalan ini," kata Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) itu.
Senada dengan itu, Sapto Widodo, orang tua siswa SMA Negeri 3 yang tidak lolos pada Teknik Sipil UGM meminta sekolah bertanggung jawab dengan mengirimkan protes secara resmi jika kesalahan bukan pada sekolah.
"Kalau memang proses 'input' data di internal benar, semua diserahkan ke sana (pusat, red.), sampaikan semacam nota protes, atau apa istilahnya. Harus secara resmi dan segera dikirimkan," tegasnya.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 3 Semarang Bambang Nianto Mulyo mengakui segera menyiapkan tim, di antaranya dari unsur orang tua siswa untuk mencari akar masalah penyebab kegagalan siswa masuk SNMPTN.
"Kami juga akan membuatkan nota protes dibantu orang tua. Kami sendiri belum bisa membuka pengumuman SNMPTN. Tahunya, ya, informasi dari siswa-siswa. Seluruh siswa IPA reguler tidak lolos SNMPTN," katanya.
Quote:Ratusan Siswa SMAN 3 Semarang Tak Lolos SNMPTN
Semarang, 10/5 (BeritaJateng.net) – Seluruh siswa jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMA Negeri 3 Semarang diduga tidak lolos dalam Ujian Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Kabar tersebut membuat resah siswa, guru dan orang tua murid.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu beserta Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bunyamin langsung melakukan tinjauan ke SMA Negeri 3 Semarang.
“Saya dengar ada kabar ratusan siswa tidak lolos dalam SNMPTN, sehingga pagi ini kami melakukan tinjauan untuk konfirmasi dan mencari solusi,” ujar Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu usai melakukan menemui pihak sekolah, Selasa (10/5).
Menurut Ita–sapaan akrab Hevearita, kabar tidak lolosnya ratusan siswa diperoleh dari laporan orang tua dan siswa.
“Sebenarnya domain website SNMPTN perguruan tinggi bukan Disdik yang mengelola, namun ini kan juga merupakan tanggung jawab kami,” ujarnya.
Diketahui, SMA Negeri 3 Semarang merupakan satu-satunya dan sekolah pertama yang telah menerapkan sistem SKS (sistem kredit semester) dalam proses belajar mengajarnya.
Dari data yang dihimpun BeritaJateng.net, ada sebanyak 380 siswa jurusan IPA Reguler yang tidak lolos SNMPTN, sedangkan dari akselerasi ada 16 siswa yang diterima dari 20 siswa akselerasi.
“SMA N3 ini kan sistemnya SKS, jadi beda sendiri dari sekolah lain. Apakah sistemnya gak bisa baca atau gimana? Kita tengah mencoba menelusuri semua,” papar Ita.
Mewakili Pemkot Semarang, Ita akan berkomunikasi dan melakukan konsultasi dengan Kementerian Riset dan Teknologi Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti).
“Kami sudah meminta data lengkap dari sekolah dan siswa yang nantinya akan kami bawa ke Dikti, kebetulan besok saya ketemu Kemendagri di Jakarta, jadi bisa saya sampaikan aspirasi orang tua dan siswa ke Kemenristekdikti sekalian,” ujar Ita.
Hal yang sama diutarakan Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bunyamin. Menurutnya, pihaknya belum mengetahui apakah benar diterima atau tidak diterima di SNMPTN. Ia tengah mencari titik tengah dan solusi permasalahan tersebut.
“Sistem SKS ini kan sistem yang dikeluarkan Kementerian melalui Direktorat pembinaan SMA yang didalamnya terdapat ketentuan pola reguler dan pola SKS. Sehingga sekolah bukan mengada-adakan sendiri sistem ini, tapi ini program kementerian. Kita akan cari duduk persoalannya. Saya juga akan berkomunikasi dengan kadinas provinsi terkait pola-pola sistem SKS ini, karena tahun lalu kan tidak ada masalah dan baru tahun ini terjadi demikian,” paparnya.
Kepala SMA Negeri 3 Semarang, Bambang Mianto Mulyo mengaku telah menyampaikan duduk persoalan dan menanyakannya kepada panitia SNMPTN pusat, namun pihaknya belum mendapatkan jawaban memuaskan.
“Sebenarnya kami telah mengirimkan surat terkait pola dan sistem SKS yang kami terapkan ke 12 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia, namun hanya Unnes yang membalas surat kami,” papar Bambang.
Pihak sekolah berencana membuat Nota Protes yang akan ditujukan kepada Panitia SNMPTN dengan tembusan pada Menteri Riset dan Teknologi Perguruan Tinggi (Menristek Dikti) Prof Muhammad Nasir.
Quote:Siswa SMA Negeri 3 Semarang Berduka
SEMARANG, suaramerdeka.com – Ratusan siswa SMA Negeri 3 Semarang mengenakan pita hitam di lengan kiri mereka, sebagai bentuk ungkapan duka cita karena tidak lolos SNMPTN 2016. Satu di antaranya Muhammad Iqbal Fauzi yang tampil berbeda saat wisuda siswa sekolah di Jalan Pemuda Semarang itu.
Iqbal begitu sapaan akrabnya, mengenakan kemeja hitam dan celana hitam berbeda dengan rekan-rekannya yang mengenakan kemeja putih dan bawahan hitam. Siswa kelas XII IPA 1 itu sejak awal pengisian data di tingkat sekolah, sudah merasa ada sesuatu yang akan terjadi saat pengumuman SNMPTN.
“Sejak awal ada kejanggalan, pihak sekolah sudah merespon. Panitia SNMPTN tidak memberikan fasilitas bagi sekolah yang menerapkan sistem SKS (sistem kredit semester),” kata Iqbal sela-sela Wisuda siswa SMA Negeri 3 Semarang di Hotel Horison, Selasa (10/5).
Menurutnya di SMA Negeri 3 Semarang, setiap semester ada mata pelajaran yang on maupun off. Baik untuk mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional maupun yang tidak diujikan dalam UN.
“Jika ada mata pelajaran yang off maka nilai pada semester tersebut kosong. Perihal tersebut sudah dikonsultasikan kepada panitia SNMPTN tetapi oleh pihak panitia, pihak sekolah diminta mengisi sesuai nilai rapot dan jumlah SKS yang dibebankan yang berarti nilai kosong,” paparnya.
Pihak sekolah lanjut Iqbal, mengikuti instruksi itu dan kenyataan terjadi satu angkatan tidak lolos semua. Ia menganggap, hal itu bukan suatu yang wajar jika melihat akreditasi sekolah dan prestasi yang diraih siswanya.
“Tahun lalu sekolah kami dapat akreditasi A. Kami mendapat berbagai macam penghargaan dan prestasi, baik sekelas nasional maupun internasional membawa nama bangsa,” tutur siswa yang pernah memenangkan lomba karya ilmiah tingkat internasional.
Siswa yang belum berhasil masuk Kedokteran Undip maupun UNS melalui jalur SNMPTN itu mengaku sedih dengan kejadian ini. Terutama melihat teman-temannya yang sudah banyak prestasi, piagam penghargaan dan mengharumkan nama bangsa tetapi tidak lolos masuk perguruan tinggi melalui jalur undangan.
“Sedih, teman saya yang sedang berjuang di Amerika untuk mengharumkan nama bangsa juga tidak lolos,” tambahnya.
Kedepannya dia segera bangkit dari keterpurukan, mempersiapkan diri mengikuti SBMPTN 2016 yang pendaftarannya sudah dimulai 25 April lalu.
VIDEO
Quote:
Quote:
Bagi yang tinggal di Semarang dan sekitarnya pasti tau lah reputasi SMA tempat Bu Sri Mulyani bersekolah dulu ini, karena ini merupakan SMA Favorit di Kota Lumpia, jadi tidak mungkin ini semata2 karena kesalahan siswa, apalagi yang tidak lolos 100% dan ini sangat aneh, karena tahun2 sebelumnya pasti ratusan siswa yang keterima SNMPTN, Kalo kata orang, mau ke Undip ibarat pindah ruang kelas aja.
Kejadian kayak gini sangat membuat kecewa gan, jajaran pimpinan sekolah harusnya lebih serius lagi menanggapi masalah ini, apalagi sebelumnya siswa sudah memperingatkan bahwa pasti akan timbul masalah seperti ini.
Oke, memang masih ada kesempatan ikut SBMPTN dan kesempatan masih terbuka lebar, tapi semoga ke depan kejadian serupa tidak menimpa sekolah-sekolah lain
sumber
sumber
UPDATE
TANGGAPAN DARI PANITIA SNMPTN GAN
Quote:Panitia SNMPTN 2016: Kepsek SMAN 3 Semarang Sembrono yang Disalahkan Panitia
Jakarta - Terjawab sudah mengapa ratusan siswa SMAN 3 Semarang tak lolos SNMPTN 2016. Ada nilai dalam database siswa yang tak terisi. Kepala sekolah dinilai sembrono.
"Kalau satu-dua orang (tak memasukkan nilai) itu kesalahan anaknya. Kalau mayoritas itu pihak sekolahnya, kepala sekolah terlalu percaya pada adminnya, tidak dicek," ujar Ketua Panitia SNMPTN 2016, Prof Dr H Rochmat Wahab, MPd, MA saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (11/5/2016).
Rochmat menambahkan bahwa tidak lolosnya ratusan SMAN 3 Semarang dalam SNMPTN 2016 bukan karena sistem SKS yang dipakai oleh SMAN 3 Semarang. Sebab, formulir seleksi SNMPTN berdasarkan Pangkalan Data Sekolah & Siswa (PDSS) online, ternyata ada nilai yang tidak terisi. Padahal seleksi SNMPTN itu berdasarkan PDSS yang berisikan riwayat nilai rapor siswa dari tahun pertama hingga tahun terakhir siswa.
"Kepala sekolahnya itu yang tidak memanage dengan baik. Bukan karena SKS-nya, buktinya ada yang memakai sistem SKS bisa lulus. Mereka (SMAN 3 Semarang) menyalahkan. Yang jelas mereka nggak mengikuti apa yang harus diisi," jelas dia.
Tanggung jawab pengecekan PDSS menurut dia, terletak di tangah sekolah.
"Ini pelajaran buat semua, sekolah tidak boleh sembrono," imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, SNMPTN adalah seleksi yang memakai komputer dan sistem berdasarkan PDSS online. PDSS ini memuat data-data siswa, termasuk riwayat nilai rapor dari tahun pertama hingga tahun terakhir siswa.
Sekolah diharuskan memiliki database siswa hingga riwayat nilai rapornya dan mengunggahnya ke sistem yang dinamakan PDSS online. Dari sistem ini, tiap siswa akan memperoleh password yang berbeda dan kemudian password ini dibagikan dari sekolah ke siswa.
Melalui password yang dimiliki, siswa memverifikasi data dan kemudian mendaftar SNMPTN memilih 2 jurusan dari 2 PTN, salah satu PTN harus berada di kota asal siswa. Siswa juga diminta mengunggah fotonya, kemudian siswa nanti akan mendapatkan kartu tanda pendaftaran.
Kepala sekolah memberikan rekomendasi pada setiap siswa yang mendaftar. Bagi yang mendaftar di cabang olahraga dan seni, harus pula mengunggah portofolio karya dan prestasinya. Proses seleksi berdasar data-data akademis selama bersekolah di SMA itu.
(nwk/try)
Ane angkut post menarik dari salah satu agan
Quote:Original Posted By nofairytale ►
Ane baca tadi, penyebabnya karena ada kolom nilai yg ngga diisi, jadi di sistem dihitung nol, sehingga peringkat akhirnya rendah.
Berarti di sekolah salah karena ngga ngecek.
Di sistem salah karena ngga ada safeguard nya, yg kasih flag kalo ada pengisian data yg ga bener secara massal kayak gini.
Mungkin isiannya bisa dibenerin dan anak2 diperingkat ulang, tapi gimana perasaan anak2 yg tadinya keterima lalu kegeser oleh anak2 SMAN 3 yg masuk?
Alternatif lainnya kuota ditambah buat yg nilainya cukup. Ini tergantung sama kesiapan universitas yg nerima, sih. Atau kuota ditambah dgn ngurangin dari jatah SBMPTN.
Penanganan terburuk kalo anak2 cuma dibilangin maaf dan dipersilakan coba lagi di SBMPTN.
Edit: Kalo baca di belakang kuota SNMPTN nya belum terpenuhi, berarti ada kemungkinan bisa ditambahin ke daftar penerimaan ya, dengan pengawasan ekstra supaya ngga ada yg cawe2 nitip masuk ke daftar susulan khusus SMA 3.
Saran saya untuk panitia, soalnya ini bukan hal yang main-main dan bisa menyangkut masa depan seseorang, untuk kedepannya supaya kejadian serupa tidak terjadi, semisal ada kekurangan dalam pengisian data, sebisa mungkin dikasih WARNING di formulirnya . Terima Kasih..
ada yang request pejwan
Quote:Original Posted By mustikaji ►
Hahaahaha sembrono bener dah ngga dicek
Duh jadi inget jaman ane dulu pas jamannya namanya masih SNMPTN Undangan
Itung2annya Guru BK (waktu itu yg ngurus SNMPTN Undangan adalah Guru BK) dengan panitia SNMPTN ternyata beda
Harusnya kelas ane RSBI kan diambil 75% nilai tertinggi, menurut hitungan Guru BK ane masih bisa ikut Undangan ini sehingga ane semangat buat mengurus dari awal, sampai pada akhirnya pas mau input nilai di komputer, ternyata nama ane ngga ada di list dari panitia SNMPTN
Kan nyesek ngga dikasih tau dari awal, ane pun ngga jadi input nilai-nilai di komputer
Tapi dari situ, ane malah Alhamdulillah bisa ngerjain SNMPTN Tertulis dan diterima di jurusan dengan passing grade nomor 2 (waktu itu) tertinggi IPA di universitas tertua di Indonesia yang ada di Jogja
Semua ada hikmahnya kok gan
:terimakasih
Tetep semangat adek-adek
Teruskan perjuangan menuju SBMPTN
korbannya gan
Quote:Original Posted By ARYONARUTO ►
Gw dan 379 siswa lainnya jadi korban. Ini gara-gara sekolah yg miss komunikasi dengan pihak panitia atau gimana gw kurang tau.
Kalau dibilang "udah lah, ikhlasin aja. Mungkin emang bukan rejeki lo lewat jalur itu, masih banyak jalan menuju sukses"
Oke... Mungkin sebagian besar sudah bisa menerima kenyataan kalau gara2 kecerobohan kepala sekolah, 380 anak hilang satu kesempatan untuk bisa masuk ke PTN. Dan juga sekarang ini sedang belajar untuk mempersiapkan tes-tes berikutnya.
Memang sih gan, manusia tempatnya salah, tapi apa bentuk tanggung jawab seorang pemimpin yang telah melakukan kecerobohan yang fatal? Kalau tidak ditindaklanjuti siapa yang jadi korban? Angkatan dibawahnya...
Anak2 yang berprestasi, yang menang lomba sampai kemana-mana, nilai rapot dan ujian nasional yang luar biasa bagusnya dirugikan karena kelalaian dan kecerobohan pemimpin.
Semoga kasus ini dapat cepat terselesaikan dan dapat segera dimintai pertanggungjawabannya. Apa mau kepseknya langsung lengser lah, mau datengin rumah muridnya satu satu buat minta maaf lah, mau ada pembiayaan pendaftaran tes sbm dan ujian mandiri lah, mau murid2 yang dikecewakan diberi persiapan untuk menghadapi tes lah.. Yg penting semoga para korban dan orangtua bisa lebih ikhlas dan sukses di masa mendatang. Aamiin
Quote:Original Posted By naachan.dayo ►
btw, ane anak situ. lulus tahun ini juga. dari beberapa cerita sih, ane nyimpulin kalau ada miskom antara pihak sekolah sama pihak SNMPTN dalam pengisian data
Quote:Original Posted By adityamhndra ►
Ane salah satu korbannya gan
Gila aja pas wisuda rame antara pihak sekolah sama pihak ortu
Ane udah pasrah ikut SBMPTN
yang justru kuatir tuh peserta SBMPTN SMA lain gan karena tahun ini saingannya makin berat
nih salah satunya
Quote:Original Posted By BusterTech ►
Emaaaakkkkk, SBMPTN lawan SMAGA Full team
sekolah ane juga full sks dari awal, ya derita sks yang keterima SNMPTN menurun drastis sih. salam dari salatiga, ga gue relain kursi gua buat kalian !
TANGGAPAN DARI PANITIA SNMPTN GAN
Quote:Panitia SNMPTN 2016: Kepsek SMAN 3 Semarang Sembrono yang Disalahkan Panitia
Jakarta - Terjawab sudah mengapa ratusan siswa SMAN 3 Semarang tak lolos SNMPTN 2016. Ada nilai dalam database siswa yang tak terisi. Kepala sekolah dinilai sembrono.
"Kalau satu-dua orang (tak memasukkan nilai) itu kesalahan anaknya. Kalau mayoritas itu pihak sekolahnya, kepala sekolah terlalu percaya pada adminnya, tidak dicek," ujar Ketua Panitia SNMPTN 2016, Prof Dr H Rochmat Wahab, MPd, MA saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (11/5/2016).
Rochmat menambahkan bahwa tidak lolosnya ratusan SMAN 3 Semarang dalam SNMPTN 2016 bukan karena sistem SKS yang dipakai oleh SMAN 3 Semarang. Sebab, formulir seleksi SNMPTN berdasarkan Pangkalan Data Sekolah & Siswa (PDSS) online, ternyata ada nilai yang tidak terisi. Padahal seleksi SNMPTN itu berdasarkan PDSS yang berisikan riwayat nilai rapor siswa dari tahun pertama hingga tahun terakhir siswa.
"Kepala sekolahnya itu yang tidak memanage dengan baik. Bukan karena SKS-nya, buktinya ada yang memakai sistem SKS bisa lulus. Mereka (SMAN 3 Semarang) menyalahkan. Yang jelas mereka nggak mengikuti apa yang harus diisi," jelas dia.
Tanggung jawab pengecekan PDSS menurut dia, terletak di tangah sekolah.
"Ini pelajaran buat semua, sekolah tidak boleh sembrono," imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, SNMPTN adalah seleksi yang memakai komputer dan sistem berdasarkan PDSS online. PDSS ini memuat data-data siswa, termasuk riwayat nilai rapor dari tahun pertama hingga tahun terakhir siswa.
Sekolah diharuskan memiliki database siswa hingga riwayat nilai rapornya dan mengunggahnya ke sistem yang dinamakan PDSS online. Dari sistem ini, tiap siswa akan memperoleh password yang berbeda dan kemudian password ini dibagikan dari sekolah ke siswa.
Melalui password yang dimiliki, siswa memverifikasi data dan kemudian mendaftar SNMPTN memilih 2 jurusan dari 2 PTN, salah satu PTN harus berada di kota asal siswa. Siswa juga diminta mengunggah fotonya, kemudian siswa nanti akan mendapatkan kartu tanda pendaftaran.
Kepala sekolah memberikan rekomendasi pada setiap siswa yang mendaftar. Bagi yang mendaftar di cabang olahraga dan seni, harus pula mengunggah portofolio karya dan prestasinya. Proses seleksi berdasar data-data akademis selama bersekolah di SMA itu.
(nwk/try)
Ane angkut post menarik dari salah satu agan
Quote:Original Posted By nofairytale ►
Ane baca tadi, penyebabnya karena ada kolom nilai yg ngga diisi, jadi di sistem dihitung nol, sehingga peringkat akhirnya rendah.
Berarti di sekolah salah karena ngga ngecek.
Di sistem salah karena ngga ada safeguard nya, yg kasih flag kalo ada pengisian data yg ga bener secara massal kayak gini.
Mungkin isiannya bisa dibenerin dan anak2 diperingkat ulang, tapi gimana perasaan anak2 yg tadinya keterima lalu kegeser oleh anak2 SMAN 3 yg masuk?
Alternatif lainnya kuota ditambah buat yg nilainya cukup. Ini tergantung sama kesiapan universitas yg nerima, sih. Atau kuota ditambah dgn ngurangin dari jatah SBMPTN.
Penanganan terburuk kalo anak2 cuma dibilangin maaf dan dipersilakan coba lagi di SBMPTN.
Edit: Kalo baca di belakang kuota SNMPTN nya belum terpenuhi, berarti ada kemungkinan bisa ditambahin ke daftar penerimaan ya, dengan pengawasan ekstra supaya ngga ada yg cawe2 nitip masuk ke daftar susulan khusus SMA 3.
Saran saya untuk panitia, soalnya ini bukan hal yang main-main dan bisa menyangkut masa depan seseorang, untuk kedepannya supaya kejadian serupa tidak terjadi, semisal ada kekurangan dalam pengisian data, sebisa mungkin dikasih WARNING di formulirnya . Terima Kasih..
ada yang request pejwan
Quote:Original Posted By mustikaji ►
Hahaahaha sembrono bener dah ngga dicek
Duh jadi inget jaman ane dulu pas jamannya namanya masih SNMPTN Undangan
Itung2annya Guru BK (waktu itu yg ngurus SNMPTN Undangan adalah Guru BK) dengan panitia SNMPTN ternyata beda
Harusnya kelas ane RSBI kan diambil 75% nilai tertinggi, menurut hitungan Guru BK ane masih bisa ikut Undangan ini sehingga ane semangat buat mengurus dari awal, sampai pada akhirnya pas mau input nilai di komputer, ternyata nama ane ngga ada di list dari panitia SNMPTN
Kan nyesek ngga dikasih tau dari awal, ane pun ngga jadi input nilai-nilai di komputer
Tapi dari situ, ane malah Alhamdulillah bisa ngerjain SNMPTN Tertulis dan diterima di jurusan dengan passing grade nomor 2 (waktu itu) tertinggi IPA di universitas tertua di Indonesia yang ada di Jogja
Semua ada hikmahnya kok gan
:terimakasih
Tetep semangat adek-adek
Teruskan perjuangan menuju SBMPTN
korbannya gan
Quote:Original Posted By ARYONARUTO ►
Gw dan 379 siswa lainnya jadi korban. Ini gara-gara sekolah yg miss komunikasi dengan pihak panitia atau gimana gw kurang tau.
Kalau dibilang "udah lah, ikhlasin aja. Mungkin emang bukan rejeki lo lewat jalur itu, masih banyak jalan menuju sukses"
Oke... Mungkin sebagian besar sudah bisa menerima kenyataan kalau gara2 kecerobohan kepala sekolah, 380 anak hilang satu kesempatan untuk bisa masuk ke PTN. Dan juga sekarang ini sedang belajar untuk mempersiapkan tes-tes berikutnya.
Memang sih gan, manusia tempatnya salah, tapi apa bentuk tanggung jawab seorang pemimpin yang telah melakukan kecerobohan yang fatal? Kalau tidak ditindaklanjuti siapa yang jadi korban? Angkatan dibawahnya...
Anak2 yang berprestasi, yang menang lomba sampai kemana-mana, nilai rapot dan ujian nasional yang luar biasa bagusnya dirugikan karena kelalaian dan kecerobohan pemimpin.
Semoga kasus ini dapat cepat terselesaikan dan dapat segera dimintai pertanggungjawabannya. Apa mau kepseknya langsung lengser lah, mau datengin rumah muridnya satu satu buat minta maaf lah, mau ada pembiayaan pendaftaran tes sbm dan ujian mandiri lah, mau murid2 yang dikecewakan diberi persiapan untuk menghadapi tes lah.. Yg penting semoga para korban dan orangtua bisa lebih ikhlas dan sukses di masa mendatang. Aamiin
Quote:Original Posted By naachan.dayo ►
btw, ane anak situ. lulus tahun ini juga. dari beberapa cerita sih, ane nyimpulin kalau ada miskom antara pihak sekolah sama pihak SNMPTN dalam pengisian data
Quote:Original Posted By adityamhndra ►
Ane salah satu korbannya gan
Gila aja pas wisuda rame antara pihak sekolah sama pihak ortu
Ane udah pasrah ikut SBMPTN
yang justru kuatir tuh peserta SBMPTN SMA lain gan karena tahun ini saingannya makin berat
nih salah satunya
Quote:Original Posted By BusterTech ►
Emaaaakkkkk, SBMPTN lawan SMAGA Full team
sekolah ane juga full sks dari awal, ya derita sks yang keterima SNMPTN menurun drastis sih. salam dari salatiga, ga gue relain kursi gua buat kalian !
100%???
parah bgt
parah bgt
kalo ampe 100% dipikir2 emang janggal ya bre
Gpp, kegagalan bkn akhir segalanya
ada yg mainin tuh
kunci jawabannya ketuker gak?
Edan semuanya ga lulus
Quote:Original Posted By nasgorbasi ►
kunci jawabannya ketuker gak?
hehehe sekolah ini setau ane gurunya tidak pernah sebar2 kunci jawaban gan
apalagi tahun ini beda ama tahun2 sebelumnya, pengawasannya lebih ketat
tingkat kejujuran secara nasional juga meningkat
kunci jawabannya ketuker gak?
hehehe sekolah ini setau ane gurunya tidak pernah sebar2 kunci jawaban gan
apalagi tahun ini beda ama tahun2 sebelumnya, pengawasannya lebih ketat
tingkat kejujuran secara nasional juga meningkat
oooo, Si Polan pasti yang mainin sistemnya kali.
wadu kok bisa
mungkin ada konstipasi eh konspirasi
mungkin ada konstipasi eh konspirasi
SKS?
Kok bisa gak tembus gegara SKS brau
Kok bisa gak tembus gegara SKS brau
gilak juga sih 100% gak lulus
apalagi sekarang kelulusan bukan murni dari UN
apalagi sekarang kelulusan bukan murni dari UN
Emg beneran ga lolos kli gan
Quote:Original Posted By myfirstwetdream ►
Edan semuanya ga lulus
yoi gan ini menyangkut masa depan ratusan murid loh, sangat disayangkan kalo dirugikan
apalagi setelah adanya snmptn ini, kuota sbmptn tinggal 30% dan bisa dikatakan semakin berat buat masuk PTN
Edan semuanya ga lulus
yoi gan ini menyangkut masa depan ratusan murid loh, sangat disayangkan kalo dirugikan
apalagi setelah adanya snmptn ini, kuota sbmptn tinggal 30% dan bisa dikatakan semakin berat buat masuk PTN
Quote:Original Posted By kimouchihunter ►
gilak juga sih 100% gak lulus
apalagi sekarang kelulusan bukan murni dari UN
baca yang bener gan, ini lolos SNMPTN, bukan lulus SMA,
kalo nilai UN dan UAS sih tidak ada masalah, yang jadi masalah itu pas proses seleksi SNMPTN yang ngambil nilai dari beberapa semester, nah masalahnya dengan sistem SKS ini mungkin ada beberapa mata pelajaran yang tidak di input.
gilak juga sih 100% gak lulus
apalagi sekarang kelulusan bukan murni dari UN
baca yang bener gan, ini lolos SNMPTN, bukan lulus SMA,
kalo nilai UN dan UAS sih tidak ada masalah, yang jadi masalah itu pas proses seleksi SNMPTN yang ngambil nilai dari beberapa semester, nah masalahnya dengan sistem SKS ini mungkin ada beberapa mata pelajaran yang tidak di input.
siapa yg salah dgn pendidikan di indonesia, ya kita semua
Yah ditunggu aja kelanjutannya , kalau semisal di sma itu ternyata ada satu orang aja yg lulus snmptn yg anak ipa reguler pada protes ga ya tu ortu ? Penasaran juga sih
Saatnya mewek
:xldk
Hehe berhasil gembox ane, temen temen
Via: Kaskus.co.id
Hehe berhasil gembox ane, temen temen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar