Quote:Selamat pagi bray, lagi pada ngapain? semoga semuanya sehat selalu yah, kali ini ane mau bikin tret lagi yang mudah2an berguna bagi sesama yahhh. Di tret ane kali ini ane mau jelasin fakta tentang kesehatan di indonesia itu sudah tepat guna atau belum. disini ane sajikan data dan fakta yang ane kutip dari sumber yang kredibel gan. Cek dulu repost atau kaga brayyyy
Quote:makasih buat kaskus dan kaskuser jadi Hot thread (HT #11) lagii
Quote:Aman bray, berarti ane boleh lanjut yahhh yukk jalan lagi brayyy
Secara geografis Indonesia terletak di antara dua benua, Benua Asia dan Australia, di antara dua samudera, Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Secara astronomis Indonesia terletak antara 6 derajat Lintang Utara sampai 11 derajat Lintang Selatan dan 95 derajat sampai 141 derajat Bujur Timur yang meliputi rangkaian pulau antara Sabang sampai Merauke. Data yang bersumber dari Badan Informasi Geospasial, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau sebanyak 13.466, luas daratan sebesar 1.922.570 km2 dan luas perairan sebesar 3.257.483 km2. Dengan menjadi negara kepulauan terbesar di dunia otomatis jumlah penduduk indonesia pun sangat banyak. Nah, apakah pelayanan kesehatan di negara kita ini sudah tepat guna??? apakah sarana dan tenaga medis negara kita udah memenuhi?? banyak masalah2 yang sulit untuk dijelaskan terjadi di lapangan gan. cek langsung yaaa
Quote:Derajat kesehatan masyarakat suatu negara dipengaruhi oleh keberadaan sarana kesehatan. Sarana kesehatan ini terdiri dari fasilitas pelayanan kesehatan dan institusi pendidikan kesehatan milik pemerintah yang menghasilkan tenaga kesehatan.
Kesenjangan dalam kesehatan anak di Indonesia :
Kematian bayi di daerah Indonesia bagian timur (Nusa Tenggara, Maluku, Papua) serta Kalimantan justru meningkat. Sementara daerah Indonesia lainnya menunjukkan perbaikan. Kesenjangan fasilitas dan layanan kesehatan antar wilayah di Indonesia memiliki peran besar dalam kesenjangan ini. ini juga salah satu bukti bahwa pelayanan kesehatan di Indonesia masih memiliki peer gan. belum meratanya fasilitas juga mempengaruhi kualitas layanan kesehatan. coba cek diagram dibawah tentang kematian anak lebh banyak di indonesia timur
dari diagram di atas terlihat kesenjangannya yang berbeda. kenapa hal tersebut terjadi? apakah sarana dan tenaga medik kurang di Indonesia? atau hanya terpusat di daerah ibukota ajah? coba kita telaah data di bawah ini. kita mulai dengan sarana medis yaitu puskesmas gan.
Quote:Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas menyebutkan bahwa puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkatpertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Jumlah puskesmas di Indonesia sampai dengan Desember 2014 sebanyak 9.731unit. Jumlah tersebut terdiri dari 3.378 unit puskesmas rawat inap dan 6.353unit puskesmas non rawat inap. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 yaitu sebanyak 9.655unit. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, jumlah puskesmas mengalami peningkatan seperti yang terdapat pada gambar berikut.
Ternyata jumlah puskesmas meningkat tapi kenapa kesenjangan masih bisa terjadi? kenapa? masalah klasik terjadi lagi yaitu biaya. Masyarakat kurang mampu tidak dapat mengakses pelayanan kesehatan dasar. Hal ini menyebabkan mereka hanya mengandalkan obat2an biasa dan tradisional. selain itu,Keterlambatan mendapat penanganan medis juga menyebabkan kematian. minimnya sosialisasi keberadaan puskesmas dan keengganan dari masyarakat juga menjadi alasan kenapa kualitas pelayanan belum maksimal.
Rumah Sakit
Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 147/Menkes/PER/I/2010 tentang Perizinan Rumah Sakit mengelompokkan rumah sakit berdasarkan kepemilikan, yaitu rumah sakit publik dan rumah sakit privat. Rumah sakit publik adalah rumah sakit yang dikelola pemerintah, pemerintah daerah dan badan hukum yang bersifat nirlaba. Sedangkanrumah sakit privat adalah rumah sakit yang dikelola oleh bahan hukum dengan tujuan profit yang berbentuk perseroan terbatas atau persero.
Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit mengelompokkan rumah sakit berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan menjadi rumah sakit umum dan rumah sakit khusus. Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit. Adapun rumah sakit khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit,atau kekhususan lainnya.
Nah, rumah sakit juga terus meningkat gan,tapi kenapa kualitas pelayanan kesehatan masih belum baik?
Masyarakat mempunyai pendapat masing-masing yang berbeda-beda, namun kebanyakan mengarah pada satu jawaban. Banyak persepsi mengenai pelayanan kesehatan. Ada kasus di beberapa rumah sakit, di mana masyarakat harus mengantri berjam-jam untuk mendapatkan pelayanan dari rumah sakit tersebut. Namun, mereka harus pulang dengan sia-sia, karena mereka tidak mendapatkan perawatan apapun. Mereka ditolak oleh pihak rumah sakit karena ada sebuah peraturan bahwa apabila ada uang maka kami bisa melayani anda. Maksudnya, para pasien harus membayar biaya administrasi terlebih dahulu sebelum mendapatkan perawatan medis. inilah persepsi yang timbul di dalam masyarakat. terlepas dari benar tidaknya hal ini yg harus diketahui adalah rumah sakit itu untuk mengobati orang yang sakit bukan untuk mencari keuntungan yang sebesar2nya. Hal inilah yang membuat masyarakat berpaling kepengobatan alternatif, seperti pergi ke dukun, percaya pada hal-hal atau benda yang dapat menyembuhkan penyakit mereka.
Ternyata hal ini berakibat kepada masyarakat menengah ke atas. Bagi masyarakat yang mampu, mereka lebih memilih berobat di luar negeri. Alasannya karena pelayanan rumah sakit di sana lebih baik, dan peralatannya juga sangat lengkap dan memadai. Mereka tidak perlu khawatir akan kesembuhannya. Mereka percaya bahwa pasti penyakitnya akan ditangani oleh dokter yang profesional, sehingga sudah pasti penyakitnya akan sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasa lagi. Hal ini juga menyebabkan rumah sakit kehilangan pendapatan gan. Ternyata terdapat hubungan sebab akibat juga gan.
Berdasarkan data UNICEF tahun 2014, terdapat fakta bawah setiap jam ada 15 sampai 22 balita yang meninggal akibat diare dan pneumonia. NAh,ini merupakan fakta bahwa kesadaran akan pentingnya hidup sehat dan bersih itu masih kurang gan serta pelayanan kesehatan itu belum tepat guna sepenuhnya.
Dua penyakit tersebut jangan di anggap remeh bray, karena efeknya bisa berbahaya apalagi pada si kecil bray. cara pencegahannya tentu saja dengan memperhatikan kebersihan lingkungan dan makanan yang higienis. pola hidup dan makanan sehat juga penting diajarkan sejak dini agar tingkat kematian balita usia dini bisa dihindari. selain itu imunisasi harus selalu diberikan kepada balita agar terhindar dari penyakit. dari kita yang bisa dilakukan adalah ngga membuang sampah sembarangan gan. itu merupakan hal kecil yang bisa membantu kita menciptakan lingkungan yang bersih tentunya. Disini orang tua juga memegang peranan yang tak kalah pentingnya seperti pemerintah. pemerintah bertugas mensosialisasikan pentingnya pola hidup sehat dan org tua mengaplikasikan hal tersebut kedunia nyata. pemerintah dan masyarakat saling aktiv bersinergi untuk menciptakan pemerataan kesehatan yang efektif.
Quote:Pembangunan kesehatan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya juga memerlukan peran masyarakat. Melalui konsep Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), masyarakat berperan serta aktif dalam penyelenggaraan upaya kesehatan. Bentuk UKBM antara lain Pos PelayananTerpadu (Posyandu), PosKesehatanDesa (Poskesdes), dan RW/desa/kelurahan siaga aktif.Coba cek diagram dibawah untuk melihat seberapa aktiv UKBM ini
Dari diagram diatas dapat disimpulkan kebanyakan daerah timur memang masih tertinggal dalam bidang kesehatan. hal ini mengakibatkan tingkat kematian cenderung tinggi.
Quote:Quote:Berdasarkan Undang Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, penyelenggaraan upaya kesehatan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang bertanggungjawab, yang memiliki etik dan moral yang tinggi, keahlian, dan kewenangan yang secara terus menerus harus ditingkatkan mutunya melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, sertifikasi, registrasi, perizinan, serta pembinaan, pengawasan, dan pemantauan agar penyelenggaraan upaya kesehatan memenuhi rasa keadilan dan perikemanusiaan serta sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.Tenaga kesehatan merupakan kunci utama dalam keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan bidang kesehatan di Indonesia. Jumlah tenaga kesehatan diperlukan untuk mengetahui ketersediaan dan kekurangan tenaga kesehatan di Indonesia. Pendataan jumlah tenaga kesehatan menggunakan pendekatan registrasi yang dilaksanakan oleh Konsil Kedokteran Indonesia untuk registrasi tenaga medis, Komite Farmasi Nasional untuk registrasi tenaga kefarmasian dan Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia untuk registrasi tenaga kesehatan selain tenaga medis dan kefarmasian. mari kita cek diagram dibawah ini
Nah, agan liat gimana jumlah tenaga medis kita berbanding terbalik dengan laju pertumbuhan penduduk kita yang sudah mencapai 250juta jiwa
bagaimana dengan anggaran kesehatan kita? lokasi anggaran kesehatan yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2014 sebesar 50,35trilyun rupiah dengan realisasi sebesar 47,58trilyun rupiah. Besar alokasi maupun realisasi anggaran mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013, yaitu alokasi sebesar 38,64trilyun rupiah dengan realisasi sebesar 35,42trilyunrupiah. Selain peningkatan dalam hal besaran anggaran, peningkatan juga terjadi pada persentase realisasi tahun 2014 dibandingkan tahun 2013, yaitu 91,66% pada tahun 2013 menjadi 94,49% pada tahun 2014.
Nah,itu data tahun 2014 loh gan. kalau tahun 2016 gmn??
Pemerintah mengalokasikan anggaran kesehatan tahun 2016 dalam APBN adalah Rp 109 triliun (5,05 persen dari APBN) atau naik daripada tahun 2015 yang Rp 75 triliun (3,45 persen dari APBN). Itu termasuk iuran penerima bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Tentunya dengan semakin naiknya anggaran pemerintah di bidang kesehatan tentunya bertujuan untuk menjamin bahwa masyarakat indonesia dapat menikmati pelayan kesehatan yang memadai. menurut agan apakah sudah memadai? dari data2 di atas dapat disimpulkan bahwa
1 . peningkatan sarana kesehatan di negara kita tidak diikuti dengan banyaknya tenaga medis yang turut andil dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
2 . pemerintah harus bisa mengubah mindset masyarakat yang berpikir mending lebih enak berobat keluar negeri dan mending berobat dukun aja. hal ini harus dilakukan agar pembangunan sarana tidak sia sia dan tepat guna.
3 . masih kurangnya sosialisasi di masyarakat tentang pentingnya layanan kesehatan sejak balita termasuk wajib imunisasi.
4 . ada oknum tidak bertanggung jawab yang sengaja mencari keuntungan sebesar2nya tanpa memperhatikan kualitas pelayanan sehingga masyarakat enggan berobat ke rumah sakit
5 . para tenaga medis dan kesehatan harus di hargai kerja mereka dengan memberikan tunjangan dan gaji yang memadai sehingga menarik minat banyak generasi muda menjadi tenaga medis
6 . masih adanya kesenjangan pembangunan fasilitas kesehatan yang terpusat di ibukota saja.
7 . pelayanan sarana kesehatan masih harus ditingkatkan.
bagaimanapun juga pemerintah telah berusaha keras untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di negara kita. hal ini bukan hal yang akan terselesaikan dalam 1 tahun saja. butuh step by step agar layanan kesehatan indonesia dapat tepat guna dan merata. kita masyarakat juga harus turut andil bersinergi dengan pemerintah agar tercipta layanan kesehatan yang memadai di seluruh pelosok nusantara. nah, demikian tret ane brayy semoga berguna yaaa
Quote:sumber
http://www.kebijakankesehatanindones...kesehatan-naik
https://andri0204.wordpress.com/2009...i-negeri-kita/
http://www.kompasiana.com/fithriyahw...a834381a552d21
http://kesehatan-ibuanak.net/v13/ind...tid=78:mdg-4a5
http://www.depkes.go.id/resources/do...nesia-2014.pdf
unicef
pemikiran TS
Quote:komen kaskuser
Quote:Original Posted By cweetiepie ►
Sering nya pemberitaan malpraktik di balik kurang nya sarana kesehatan yang pantas kadang membuat ane semakin prihatin......
Quote:Original Posted By tahul17 ►
yg ente utarain kya'y kbnyakan teori gan tp fakta'y klo pusat kesehatan yg dr pemerintah sprti puskesmas n rumah sakit umum daerh, ntu kya ga mw nerima pasien yg pke asuransi n tmen2'y ampe mati tuh org ga mw d.tangani cm gra2 pas dftar pke bpjs, n ntu trjadi sm sodra ane gan,,,
Quote:Original Posted By hanzokun ►
kadang praktik dokter* di daerah suburban langsung ngambil jalan yg makan biaya gede dan kadang memberatkan pasien, padahal masih ada alternatif laen. Misal, pasien yg mustinya bisa make obat luar tapi pihak dokter langsung bilang operasi!!(biar nambah saku kali ye) terus, pas kalo lahiran, si dokter kadang langsung ambil jalan caesar (biar kaga ribet kali ye)..padahal lahiran via normal bisa..kalo gitu kan kasian si pasien..
Quote:Original Posted By tanpa.syarat ►
Mungkin gambar ini yg cocok mewakilkan dokter diindonesia...Mungkin gambar ini yg cocok mewakilkan dokter diindonesia...Mungkin gambar ini yg cocok mewakilkan dokter diindonesia...
Tapi ga semua seperti ini, masih banyak yg benar2 peduli sama pasien.....
Quote:Original Posted By aratnah ►
karena kurang perhatiannya pemerintah diindonesia gan, orang buta aja tau kalo betapa jomplangnya kesenjangan daerah antara jawa dan luar jawa/ DKI dan Daerah. orang tuli aja bisa denger dari berbagai FAKTA dan IRONI negi yang lebih setengah abat merdeka perkembangan dan kemajuan pembangunan dan dana yang JOR-JOR an ditumpahkan di jakarta yang mengakibatkan urbanisasi besar-besaran dan dijadikan alasan mengapa sulit menata ibu kota . Tentunya pemerintah harus sadar dan mulai merevolusi pembangunan didaerah secara besar-besarab gan, kalo tetep terpusat di jakarta dan sekitar gak sampai 10 tahun lagi mungkin indonesia akan berkeping keping.intinya kita harus menghilangkan DKI ( Daerah Kesenjangan di Indonesia ). dari jaman kerajaan, perjuangan, sampai detik ini warga indonesia dalam hatinya apa mungkin cuma perasaan aku aja, selalu ingin bersatu dalam NKRI dalam keberagaman budaya, bahasa, suku, dan agama diindonesia yang menjadi kekayaan bangsa salam Bhinekatunggalika
Quote:Original Posted By CommunistTeam ►
klo mnurut ane sasaran kesehatan d Indonesia masih absurd ..... BPJS sasaran msh blm jelas k arah mana ..... klo sasaran nya buat orang2 yg kurang mampu .. tp knp banyak orang mampu yg pakai BPJS? ... kalo sasaran nya orang g mampu kenapa mesti tarik iuran perbulan dan makin kesini iuran bpjs nya makin naik dan bila telad bayar d kenakan denda ..... di saat orang2 yg tidak mampu tsb tidak mendapatkan subsidi atas kehidupan nya .... dia juga harus menanggung beban biaya BPJS perbulan ...
Jujur aja .. ane g ikut dan g tertarik ikut BPJS ... karena ane g mau habisin dana yg d peruntukan buat orang yang ga mampu .... ane lebih pilih bayar langsung ( ane bukan kelebihan duit ane cm orang biasa dengan prinsip hidup yg berbeda ) .. ane berharap pemerintah lebih jelas dan tegas dalam membuat program kesehatan untuk masyarakat dengan ekonomi yang lemah ..... jangan semua golongn masyarakat d tembal rata dalam pelayanan kesehatan ..
Quote:Original Posted By sehati_mania ►
nah sepakat dengan ini thread, permasalahan kesehatan di Indonesia itu ada di sistemnya gan
cuma kebiasaan orang Indonesia kalo masalah ginian yang paling sering dijadikan kambing hitam kalo bukan tenaga medis atau rumah sakit,
biaya kesehatan Indonesia tergolong rendah loh, amanat WHO untuk pembiayaan kesehatan sebuah negara minimal 5% dari APBN, dan Indonesia baru tahun 2016 APBN kesehatan mendapat jatah 5%, sebelumnya dibawah 5% malah
logikanya, gimana mau dapat pelayanan kesehatan yang bagus kalo alokasi kesehatan sedikit, padahal pembangunan ekonomi dan infrastruktur ada dimana-mana. Mungkin pembangunan gedung lebih berharga dari pada kesehatan kali ya.
Kalo ada masalah dengan pelayanan kesehatan, salahin aja dokter atau rumah sakit, masalah selesai Pemerintah tutup mata. Palingan pemerintah atau DPR muncul di media massa, marah2in pihak pemberi pelayanan kesehatan, tanpa solusi
Liat aja visi kesehatan Indonesia, update mulu, dulu Indonesia sehat 2010, lalu Indonesia sehat 2015, sekarang Indonesia sehat 2020
Quote:Original Posted By AToriFaz ►
jaminan kesehatan mnurut ane harus bnyak diperkuat gan,,biar gk ssah waktu komplen...
tp yg paling pnting pnddikan d masyaraktny buat hidup sehat gan dan t berawal dr mindset skligus prilaku yg benar d masyarakat gk hanya soal ksehatan j tp juga prilaku sosialny...
intiny masyarakat cerdas sih gan,,bhasa inteleknya masyarakat madani,,cmiiw..
gt gan...
semogs tingkat pelayanan kesehatan utk msyrkt yg kurang mampu dapat ditingkatkan
Sering nya pemberitaan malpraktik di balik kurang nya sarana kesehatan yang pantas kadang membuat ane semakin prihatin......
Quote:Original Posted By nasgorbasi ►
lagi ngobrol ama alien gan?
hooh gan
Quote:Original Posted By manekenek ►
Gila ni org kagak ada tidurnya
bntr lagi
lagi ngobrol ama alien gan?
hooh gan
Quote:Original Posted By manekenek ►
Gila ni org kagak ada tidurnya
bntr lagi
Quote:Original Posted By cweetiepie ►
Sering nya pemberitaan malpraktik di balik kurang nya sarana kesehatan yang pantas kadang membuat ane semakin prihatin......
Malpraktik banyak bray ngga ane masukin deh itu uda kaya kacang rebus dimana mana banyak banget udah bikin org males n kapok ama dunia kesehatan di negara kita
Sering nya pemberitaan malpraktik di balik kurang nya sarana kesehatan yang pantas kadang membuat ane semakin prihatin......
Malpraktik banyak bray ngga ane masukin deh itu uda kaya kacang rebus dimana mana banyak banget udah bikin org males n kapok ama dunia kesehatan di negara kita
masih jauh dari kata tepat guna gan alasannya krn jumlah penduduk yg bnyk,wilayah yg luas, tenaga kesehatan yg kurang dan dana yg terbatas
Quote:Original Posted By gituaja ►
masih jauh dari kata tepat guna gan alasannya krn jumlah penduduk yg bnyk,wilayah yg luas, tenaga kesehatan yg kurang dan dana yg terbatas
Iya bray soalnya tenaga medis kurang dan mmg kurang di hargai keknya
masih jauh dari kata tepat guna gan alasannya krn jumlah penduduk yg bnyk,wilayah yg luas, tenaga kesehatan yg kurang dan dana yg terbatas
Iya bray soalnya tenaga medis kurang dan mmg kurang di hargai keknya
Gak tepat guna soalnya banyak faktor yg kurang mendukung, terbatasnya anggaran , tidak merata nya jumlah rumah sakit, banyak daerah terpencil yg sulit di jangkau , dll.
Semoga kedepannya dpat ditingkatkan dan lebih baik lagi
~正直に言うと、私はハンサムでした~
Semoga kedepannya dpat ditingkatkan dan lebih baik lagi
~正直に言うと、私はハンサムでした~
masih banyak ternyata masyarakat kurang mampu yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal
nice thread gan pelayanan kesehatan di indonesia akan berjalan jika sudah membayar terlebih dahulu
nyimak dulu bre
Panjang juge yeh
Btw daerah2 terpencil belom bisa merasakan pelayanan kesehatan secara merata
Btw daerah2 terpencil belom bisa merasakan pelayanan kesehatan secara merata
yg ente utarain kya'y kbnyakan teori gan tp fakta'y klo pusat kesehatan yg dr pemerintah sprti puskesmas n rumah sakit umum daerh, ntu kya ga mw nerima pasien yg pke asuransi n tmen2'y ampe mati tuh org ga mw d.tangani cm gra2 pas dftar pke bpjs, n ntu trjadi sm sodra ane gan,,,
Skrg yg miskin di larang sakit
kadang praktik dokter* di daerah suburban langsung ngambil jalan yg makan biaya gede dan kadang memberatkan pasien, padahal masih ada alternatif laen. Misal, pasien yg mustinya bisa make obat luar tapi pihak dokter langsung bilang operasi!!(biar nambah saku kali ye) terus, pas kalo lahiran, si dokter kadang langsung ambil jalan caesar (biar kaga ribet kali ye)..padahal lahiran via normal bisa..kalo gitu kan kasian si pasien..
Nyimak dulu gan.
Orang kismin gak boleh sakit
Orang kismin gak boleh sakit
Quote:Original Posted By hanzokun ►
kadang praktik dokter* di daerah suburban langsung ngambil jalan yg makan biaya gede dan kadang memberatkan pasien, padahal masih ada alternatif laen. Misal, pasien yg mustinya bisa make obat luar tapi pihak dokter langsung bilang operasi!!(biar nambah saku kali ye) terus, pas kalo lahiran, si dokter kadang langsung ambil jalan caesar (biar kaga ribet kali ye)..padahal lahiran via normal bisa..kalo gitu kan kasian si pasien..
nah oknum dokter yang begini yg harus lebih diperhatikan, ketika kesehatan sudah dijadiin lahan bisnis, rasa kemanusiaan nya pun hilang.
Via: Kaskus.co.id
kadang praktik dokter* di daerah suburban langsung ngambil jalan yg makan biaya gede dan kadang memberatkan pasien, padahal masih ada alternatif laen. Misal, pasien yg mustinya bisa make obat luar tapi pihak dokter langsung bilang operasi!!(biar nambah saku kali ye) terus, pas kalo lahiran, si dokter kadang langsung ambil jalan caesar (biar kaga ribet kali ye)..padahal lahiran via normal bisa..kalo gitu kan kasian si pasien..
nah oknum dokter yang begini yg harus lebih diperhatikan, ketika kesehatan sudah dijadiin lahan bisnis, rasa kemanusiaan nya pun hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar