Pages


Selasa, 10 Mei 2016

Suka Duka Bisnis Breng Temen

Assalamualaikum para kaskuser semua


Welcome to my first thread

Alhamdulillah HT pertama ane gan
Terimakasih momod, mimin, agan dan sista kaskuser semua


Spoiler for Alhamdulillah HT#1:
Suka Duka Bisnis Breng Temen


Spoiler for Bisnis:
Suka Duka Bisnis Breng Temen


Menurut ane bisnis merupakan usaha menjual barang atau jasa dengan dilakukan oleh perorangan, kelompok ataupun suatu organisasi. Tujuan utama dari bisnis adalah untuk memperoleh keuntungan atau laba.

Bicara mengenai bisnis, pertama kali ane tertarik dengan bisnis waktu ane semester awal kuliah mengajak beberapa temen untuk mengikuti lomba-lomba bisnis yang ada di kampus ane. Menurut ane waktu itu jika ane membangun bisnis bareng temen yang sudah ane kenal deket itu akan mudah dan bakal menyenangkan.
Dengan berbekal tekad dan semangat yang kuat kita bersama-sama merancang bisnis yang akan diajukan untuk bisa mendapatkan modal. Stelah mendapatkan modal kita mulai menjalankan bisnis tersebut.


Dan disinilah ane merasakan suka dan duka membangun bisnis bareng temen.

Berikut ini suka dan duka yang ane rangkum menurut pengalaman pribadi ane sendiri :



Spoiler for Dukanya :
Suka Duka Bisnis Breng Temen
Spoiler for 1. Temen yang hanya banyak bicara:
Diskusi dan sharing pendapat sangat dibutuhkan disini, karena masing-masing orang mempunyai ide dan pemikiran yang berbeda dan beragam. Apalagi jika agan menjadi seorang ketua di dalam kelompok bisnis tersebut maka ide dari setiap anggota agan sangatlah dibutuhkan untuk bisa membangun dengan baik bisnis bersama ini. Ada beberapa tipe temen yang jika diminta pendapat ataupun ide, salah satunya adalah temen yang mempunyai banyak ide brilian dengan memberikan solusi-solusi yang real untuk dapat memecahkan masalah dalam bisnis tersebut. Tidak jarang dia menjadi gudang ide dan selalu menyampaikan ide yang terpikirkan olehnya. Namun, apa jadinya jika solusi yang diberikan hanyalah merupakan bentuk lain dari suatu perintah darinya? Ya, tipe temen ini hanya mengandalkan banyak bicaranya namun jika diajak berkerja sama menjalankan apa yang sudah dia sampaikan tapi dia selalu menghindar bahkan menghilang.

Spoiler for 2. Temen yang diam seribu bahasa:
Tipe yang satu ini adalah kebalikan dari tipe sebelumnya. Jika tipe sebelumnya sangat antusias menyampaikan idenya maka tipe ini tidak menghasilkan ide apapun walupun sedikit. Tipe seperti ini biasanya hanya selalu mengikuti saja papa yang dilakukan namun jika ditanyai mengenai solusi pasti jawabannya tidak tau. Namun, tipe ini setidaknya bisa diandalkan tenaganya . Tapi bagaimanapun kalau kerja bareng pasti sangat membutuhkan yang namanya pendapat.

Spoiler for 3. Temen yang hilang komitmen:
Sebelum memulai bisnis bersama ataupun sebelum merekrut anggota pasti dibutuhkan komitmen yang jelas untuk setiap orangnya. Jadi jangan sampai jika waktu di tengah-tengah nanti ada yang hilang komitmen. Akan menjadi masalah besar hilangnya komitmen dari para anggota tersebut. Tipe temen ini jika di awal mereka sangat antusias dan sangat yakin untuk bergabung. Namun, pada waktu bisnis sudah berjalan mereka tiba-tiba hilang komitmen dengan banyak alasan yang akan diberikan. Salah satunya adalah masalah akademik, yang sebagian besar menjadi alasan mereka untuk tidak berkomitmen lagi dalam bisnis bersama ini.

Spoiler for 4. Temen yang gak mau susah:
Misal ane ambil contoh jika bisnis berjalan di bidang kuliner maka akan ada pembagian giliran jadwal untuk berjualan setiap harinya. Pada saat agan telah menjalankan jadwal giliran berjualan dengan baik, berkeliling ataupun dengan rajin standby melayani konsumen seketika itu agan ingat bahwa pada hari itu seharusnya adalah giliran temen agan maka agan akan menghubunginya untuk mengingatkan jadwalnya. Sayangnya temen dengan tipe ini akan memiliki banyak seribu alasan untuk dapat lolos dari jadwal giliran tersebut.

Spoiler for 5. Temen yang suka protes soal gaji:
Setiap anggota sudah mempunyai tugas masing-masing, sudah memegang divisinya sendiri. Pada saat waktu pembagian gaji, tipe temen ini akan selalu protes soal besar kecilnya gaji tersebut. Padahal bisnis baru dimulai, tapi dia protes karena tidak digaji, cuma diajak makan bersama aja. Ini temen minta gaji langsung gedeee atau apaaa


Walaupun terdapat dukanya tapi tetep ada sukanya gan sis

Spoiler for Sukanya:
Suka Duka Bisnis Breng Temen
Spoiler for 1. Temen yang berkomitmen tinggi:
Tipe temen seperti ini sangat sangat dibutuhkan dalam membangun bisnis bersama. Komitmennya selalu dijunjung tinggi. Bahkan dia sudah memberikan semuanya dalam bisnis tersebut. Bisnis kan menjadi mudah untuk dijalankan

Spoiler for 2. Temen yang loyal:
Temen yang satu ini sangat loyal, loyal dengan tenaganya, waktunya dan apapun yang dimilikinya. Jika dibutuhkan dia sangat siap dan antusias melakukannya. Tidak mempermasalahkan itu sulit ataupun mudah yang terpenting bisnis menjadi maju dan sukses.

Spoiler for 3. Temen yang tidak protes soal gaji:
Jika pada pembagian gaji pertama temen satu ini menyambutnya dengan besar hati. Walaupun hanya sekedar makan bersama, tapi dia mengerti bahwa untuk bisnis yang masih dini dibutuhkan kesadaran bagi setiap anggotanya untuk soal gaji. Jika bisnis tersebut telah berjalan telah lama dan sudah mulai menampakkan perkembangannya maka dia mengerti apa yang seharusnya didapatkannya.

Spoiler for 4. Temen jauh tapi menjadi dekat:
Pada poin ini teman yang tidak begitu dekat dengan agan tapi mau bergabung dengan bisnis bersama. Pada saat bisnis berjalan tidak disangka dialah yang mempunyai loyalitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan temen deket agan. Hal ini ane ngerasain sendiri gan, waktu bisnis pertama ane mengajak temen-temen deket ane yang setiap dikampus selalu bareng untuk bisnis bareng. Tapi seiring berjalannya waktu banyak masalah yang muncul, sehingga bisnis pertama ane bener-bener berhenti . Sedangkan bisnis kedua ane yang sekarang ane tidak sengaja bertemu temen lama yang dulu tidak begitu deket entah ada apa ane membangun bisnis dengannya. Dan selama ini ane merasakan bahwa tujuan ane dan dia sama, sehingga rasanya menjalankan bisnis ini bisa lebih mudah walaupun ada masalah pasti kita dapat menyelesaikannya.




Pada dasarnya setiap temen mempunyai sifat masing-masing tidak dapat dijadikan patokan kalau bisnis bareng temen akan menimbulkan banyak dukanya dibanding sukanya ataupun sebaliknya. Menurut ane yang terpenting adalah komitmen bersama.

Terimakasih untuk para kaskuser yang meluangkan waktu untuk membaca thread ane yang pertama
Wassalamualaikum


Spoiler for Pendapat para kaskuser:

Quote:Original Posted By reagannnn
loyall.. sama sama senang sama sama susah , ntap

coba mulustrasinya ditambah


Quote:Original Posted By ularpiton
waaah susah gan kalo bareng temen
Terkadang malah jadi kurang profesional
ane sih lebih baik sendiri deh, daripada pertemanan jadi rusak
:nyantai


Quote:Original Posted By benci.kaskus
Menurut Ane dukanya kalo bisnis bareng temen tuh saat akan mengambil keputusan, kadang terjadi perbedaan pendapat yg cukup mencolok. Maklum namanya aja bisnis patungan, harus bisa menggabungkan beberapa pemikiran yg berbeda menjadi satu.


Quote:Original Posted By jimmyirwantoro
semangat gan!!
banyak contoh sukses kok membangun bisnis dg teman misal apple, microsoft, facebook, google, youtube dll
itu semua mereka gk memulai sendirian


Quote:Original Posted By muklisCOY
tapi menurut ane sih enakan bisnis sama anggota keluarga atau sodara gan


Quote:Original Posted By jogkjaers
sering banget juga ni gan ketemu sama temen yang sukanya OMDO kalo diajak kerjasama


Quote:Original Posted By dadojorox
Kalau bisa usaha sendiri gan..pengalaaman ane banyak duka nya , Alhamdulillah setelah ane jalan sendiri kelihatan hasilnya




Spoiler for Pengalaman dan masukan dari para kaskuser:
Quote:Original Posted By mulyarko
Haduh, jadi keinget jaman kuliah dulu.. sempet berbisnis bareng dengan teman. Awalnya sih ga kenal, malah bisa dibilang sebagai pesaing usaha, karena kita ada dibidang yang sama. ikut sedikit share yah gan, siapa tau bisa menambah referensi, hehe..



Jadi awalnya dulu ane mengajak teman satu kosan untuk berjualan produk jadi dikota Solo, karena ane pikir dia bisa diajak kerja sama dan terlebih bisa dipercaya, akhirnya awalnya jalan tuh kita berdua. beberapa hari kemudian tiba-tiba ada pesaing tanya nih masalah rahasia dapur dll, ternyata eh ternyata si pesaing itu temen deket partner awal ane, sebut saja si B dan yang awalnya jadi pesaing itu si C.
naaah akhirnya ane ketemuan tuh sama si C atas bantuan si B. ngobrol ngalor ngidul, akhirnya kita margin tuh jadi satu atas nama ane dengan pembagian modal dan aset 50:50, karena si B ga bisa memberi sumbangsih modal, akhirnya kita tetap berpartner namun dalam pembagian hasilnya agak sedikit berbeda.

Next nya malah si B tersebut berkali2 menggunakan barang dagangan dengan sistem hutang, nah karena hal tersebut berkali-kali terjadi dan sangat mengganggu arus kas kami, akhirnya ane dan si C sepakat untuk mengkahiri hubungan kerja sama si B, awalnya jujur ga tega gan. tapi bagaimana lagi daripada bangkrut diawal, meski secara sumbangsih si B itu udah banyak membantu mempromosikan keberbagai komunitas dan membuka jalan diawal, namun kembali lagi daripada bangkrut diawal berjalan nya usaha. Sebenrnya jelek juga sih kalau jadi pedangan punya sifat ga tegaan, tapi untungnya si C ngimbangin dengan ketegasan dia. Akhirnya setelah kita bicarakan baik-baik, si B pun menerima pandangan kami dan segera melunasi apa yang menjadi tanggungan dia.

Nah seiring berjalannya waktu hanya ane dan si C nih yang mengurus lapak tersebut, keributan yang sering terjadi siih pas pemilihan produk yang mau kita ambil dari supplier dan pencatatan keluar masuknya barang. busyet si C kalau udah urusan catat mencatat, ada selisih 5k perak pun diuber ama dia ampe ketemu, padahal ane sih selo kalu selisih barang 5k perak. namun lama2 ane juga mikir, bener juga yah yang namanya dagang itu harus teliti dan tertib dari segala hal. nah dari situ ane belajar banyak dari C, namun jeleknya doi tuh pelupa paraah. hari ini dia menyarankan / berpendapat ini, besoknya jadi itu. jadi ya sering adu argumennya diseputaran itu sih. sampai suatu saat sang calon bini menginginkan ane untuk jadi pegawai daripada bergrilya sebagai pedagang (kebetulan si C udah kerja dan sudah menjadi pegawai) ya sudah, hingga detik ini ane dan si C mem-vakumkan usaha tersebut sampai kondisi kondusif, dimana ane dan C sama-sama pegang aset negara 50:50 dan siap jika untuk memulai lagi, maklum gan usaha udah lumayan lama. ngerasaain gmn pas kesusahan modal dimana pasar lagi deres-deresnya, kelebihan barang pas pasar lagi sepi, ngambil barang ke suplier ampe ngesot2, digantungin ama suplier, dll deh.

Sebenarnya banyak yang pingin ane share, tp terakhir nih. Ane disini bukan untuk menceritakan kejelekan Ane, B, dan C. tapi yang ane bisa bilang dari pengalaman ane.
1. Belum tentu orang yang baik dan kenal sama kita itu bisa diajak berbisnis bersama.
2. Belum tentu pula orang yg awalnya menjadi pesaing kita itu bakal menghancurkan usaha kita ketika diajak berbisnis bersama.
3. Banyak yang bisa kita ambil secara positif dari masing-masing kelebihan dan kekurangan partner kita.
4. Jika memang usaha tersebut dijalani secara serius, coba pahami pola pikir partner agan dan berjalan disatu pola yang sama (ibaratnya suami istri gt deh) dan jangan ampe pecah kongsi karena kalau menurut ane jika pecah kongsi karena suatu hal sepele apalagi emosi, yakin deh ntr ente nyesel.
5. Jangan pernah berfikir untuk mendominasi apalagi mengatur partner agan. selalu coba diskusikan keputusan-keputusan yang akan agan dan partner agan ambil. jika keadaan tidak memungkinkan, coba dibagi waktu pengambilan keputusan tsbt, misal ente 3 bulan, 3 bulan berikutnya tanggung jawab partner ente. tapi jangan pada lepas tangan, pantau terus dan ingatkan.
6. Balik ke nomer 4 sih, anggap aja partner ente tu bini ente, kasih kesempatan dan ingatkan jika ente merasa salah memilih partner (namun kalau bini salah milih yaa jangan dicere gan, huehehue) nah keputusan berikutnya terserah ente. mau cere ama partner dengan urusan harta gono gini ya monggoh.
7. Semua tergantung cara kita melihat dan mengelola.

Dah ye gan, sekian dulu dari aneeee, si boss dateng nih, ga enak, hahahaha


Quote:Original Posted By Calengklik
Sekedar sharing gan kebetulan udah 1 tahun bikin startup digital ber5an dan bareng bini gw, awalnya kompak, namun lama kelamaan susah diajak meeting, akhirnya hampir kandas sekarang nih.

pelajaran adalah :

1. Harus ada 1 orang yang mimpin jadi leader, meskipun buat barengan harus ada 1 orang yg jadi pimpinan
2. Bikin komitmen di awal
3. Gajilah diri sendiri meskipun kamu ownernya (kalau ada income)
3. Bagi hasil itu belakangan gan !





Quote:Original Posted By sheujhay
ane pernah ada pengalaman bisnis bareng temen. nah temen ane ini kalo punya ide ngotot mulu harus di realisasikan. padahal kita ada 3 orang. akhirnya bubar dan ane bisnis dewekan aja haha


Quote:Original Posted By herilovemetal
bagus gan..pengalaman ane sekarang bisnis bareng kawan...solusi paling jitu adalah jangan banyak nuntut hal di awal bisnis, percayalah jika kedepannya bisnis maju kita akan sama2 merasakan itu namanya hak kita..malahan lebih dari itu

semangatt!! buat all startup indonesia...


Quote:Original Posted By elvisharcher
Menurut pengalaman saya berusaha, teman baru ketahuan sifat aslinya kalau sudah urusan duit.
Yang diajak berteman enak, kelihatannya adil, orangnya fair, eeeh begitu urusan duit bisa beda 180 derajat.

Selain itu, mungkin teman kita orangnya enak diajak berbisnis bareng... tapi pasangan hidupnya (istri / suami-nya) belum tentu. Padahal pengaruh dia terhadap teman kita besar sekali. (lha iya lah, dari bangun tidur hingga mau tidur lagi kan ketemu dia). Ujung2nya teman kita kejepit antara menghormati persahabatan dan bisnis, vs. mengikuti kemauan pasangan hidup.
Sudah beberapa kali kejadian yang kayak gini ini.


Quote:Original Posted By voodoo78
Gan buat masukan ya gan, dari pengalaman2 dan cerita2 orang yang udah ngalamin. Dari 10 kasus bisnis bersama, cuma ada 1 -2 yang berhasil jalan jangka panjang.

Kalau bisa ya mandiri aja gan, lebih banyak gagalnya dari pada suksesnya jika bisnis di jalankan bersama. Kecuali agan itu adalah perusahaan besar yang sudah jelas tentang rule2, persyaratan, cara kerja, visi misi semua di atur oleh consultan dsbnya.

Untuk awal rata2 bisnis bersama itu berjalan lancar tanpa ada masalah, MASALAH itu akan timbul, jika bisnis agan mulai berkembang dan menghasilkan. Selisih pendapat tak akan terelakkan. percaya deh ama gua.

Ujung2 nya TEMAN JADI LAWAN ! bukan saya pesimis ya gan, tapi kenyataan di lapangan memang demikian.




Spoiler for Sumber:
Google untuk gambar
Opini dan pengalaman pribadi TS sendiri
semoga tetep sukses yah cu bsnisnya
temen yg banyak bicara spesies yg palung banyak tuh
Kalau bisa sih usaha sendiri gengs
bisnis bareng,kerja bareng mandi bareng gak?
ane baca dulu bray bntar Suka Duka Bisnis Breng Temen
Ambisi nya mana
Suka Duka Bisnis Breng Temen

asal jangan nilep aja gan
yaa jangan asal pilih temen buat jadi mitra usaha
loyall.. sama sama senang sama sama susah , ntap

coba mulustrasinya ditambah
waaah susah gan kalo bareng temen
Terkadang malah jadi kurang profesional
ane sih lebih baik sendiri deh, daripada pertemanan jadi rusak
mantap gan
maju terus
Menurut Ane dukanya kalo bisnis bareng temen tuh saat akan mengambil keputusan, kadang terjadi perbedaan pendapat yg cukup mencolok. Maklum namanya aja bisnis patungan, harus bisa menggabungkan beberapa pemikiran yg berbeda menjadi satu.
Quote:Original Posted By ularpiton
waaah susah gan kalo bareng temen
Terkadang malah jadi kurang profesional
ane sih lebih baik sendiri deh, daripada pertemanan jadi rusak


Iye bener gan dri pengalaman ane, urusannya kalau udah ada kaitan sama duit...jadi susah 'n ribet. Ujung2nya pertemanan jadi rusak. Mending usaha sendiri
ntapz analisanya..kira kira emang gitu..
semangat gan!!
banyak contoh sukses kok membangun bisnis dg teman misal apple, microsoft, facebook, google, youtube dll
itu semua mereka gk memulai sendirian
temen yg talk only no action
rata2 pada protes soal gaji gan...
jalanin aja gan
ente pengusaha juga kah ???
kebanyakan bisnis bareng temen, berakhir ada omongan di belakang..

kalo bisnis ma teman tu emang kudu yg udah klop ma kita
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar