Mohon Perhatian!
Quote:Sebelumnya ane mohon maaf karena baru bisa memantau trit ane ini dikarenakan kesibukan ane di RL. Tadi ane sempat melihat beberapa komen yang muncul, ternyata ada yang menjurus ke masalah SARA. Ane mohon buat ente semua, komenlah dengan bijak serta hargailah setiap perbedaan pendapat yang ada. Dan satu lagi, tolong jangan dibawa-bawa masalah SARA di sini. Terimakasih sebelumnya.
Quote:Halo gansis semua, ketemu lagi dengan ane nih Kali ini ane coba membahas seputar kejadian di bulan Ramadhan yang belum lama ini terjadi gansis. Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa beberapa hari yang lalu sempat heboh tentang berita razia warung makan yang tetap buka di siang hari Ramadhan. Razia tersebut dilakukan oleh satpol PP kota Serang, Banten ke sejumlah warung makan. Sebenarnya sih, razia-razia semacam ini bukanlah hal yang baru gansis. Sudah sejak bertahun-tahun yang lalu razia-razia terhadap warung makan kerap digelar saat bulan puasa telah tiba
Satu hal yang bikin heboh untuk razia warung makan kali ini adalah dikarenakan salah satu pemilik warung makan terlihat menangis ketika satpol PP mengambil paksa seluruh barang dagangannya. Padahal si pemilik warung makan yang merupakan seorang ibu tua sudah memohon belas kasihan agar barang dagangannya tidak disita. Namun rupanya permohonan ibu tersebut tidak digubris sama sekali oleh satpol PP. Berawal dari insiden inilah, kemudian muncul berbagai kecaman dari netizen yang menilai apa yang telah dilakukan satpol PP tersebut sangatlah tidak manusiawi.
Melalui trit ini, ane mencoba untuk sedikit membahas seputar razia tadi. Tentu saja melalui sudut pandang ane sendiri yang juga seorang muslim dan sebatas pengetahuan ane ya gansis Jika ada sesuatu yang kurang, ane mohon maaf dan mohon koreksinya dari gansis semua Mari dimulai bahasannya berdasarkan beberapa referensi dari berita nasional.
Kepala Satpol PP Maman Lutfi kepada Kompas TV mengatakan, warung tersebut kena razia karena buka siang hari dan melayani warga yang tidak puasa.
"(Razia) warung nasi dan restoran di Kota Serang yang buka, memberi makan pada orang yang tidak puasa," kata Maman.
Quote:
Quote:Quote:Razia Warung Makan Karena Buka Siang HariQuote:Sebenarnya boleh tidak sih, para pelaku usaha warung makan menggelar barang dagangannya pada siang hari saat bulan Ramadhan? Pertanyaan semacam itu ane rasa selalu muncul setiap tahun saat bulan puasa tiba. Dan selalu menimbulkan polemik di kalangan umat muslim itu sendiri. Ada yang bilang boleh tetap buka asalkan tidak vulgar, namun di sisi lain tak sedikit yang mengatakan tidak boleh dengan alasan menghormati untuk mereka yang berpuasa Dan ternyata alasan yang digunakan dalam gelaran razia warung makan di Serang tadi masih tetap sama, yakni karena buka pada siang harinya. Bukan karena menjual miras atau menyediakan PSK Jika dua hal ini yang dijadikan alasan sih, ane setuju-setuju saja gansis. Karena dua hal tersebut memang dilarang karena termasuk dalam pekat, penyakit masyarakat Tapi jika yang dijadikan alasan razia karena buka pada siang hari, ane tidak setuju gansis Alasannya? Ane paparkan pada poin berikutnya
Quote:Quote:Razia Warung Makan Karena Melayani Warga yang Tidak PuasaQuote:Alasan razia yang dikemukakan dalam berita di atas, menurut ane lucu sekali gansis. Bagaimana tidak? Puasa Ramadhan memang diwajibkan bagi setiap umat muslim sesuai dengan perintah yang ada di Al-Qur’an. Karena hukumnya wajib, maka bagi umat muslim yang sengaja tidak melaksanakan perintah tadi terkena dosa Meskipun hukumnya wajib, ternyata masih ada toleransi berupa keringanan-keringanan gansis. Sehingga ada beberapa golongan yang diperbolehkan tidak berpuasa Ramadhan, seperti musafir, sakit, hamil atau menyusui. Hal ini menunjukkan rasa kasih sayang Allah swt terhadap hamba-Nya, sesuai dengan sifat-Nya Arrahman dan Arrahim. Karena hanya Allah swt yang paling mengetahui setiap kondisi hamba-Nya, ada yang kuat, ada yang lemah. Ada yang sehat dan ada pula yang sakit. Allah swt yang menguasai seluruh langit dan bumi masih memberi toleransi berupa keringanan-keringanan kepada setiap hamba-Nya, masa sih manusia tidak mau Coba perhatikan, alasan razia karena melayani warga yang tidak berpuasa, seolah-olah puasa itu wajib bagi semuanya dan tidak ada toleransi sama sekali. Jika dipikir-pikir lucu sekali tidak? Kita sebagai manusia lemah bertindak sok berkuasa, melebihi apa yang telah ditetapkan Allah swt. Sikap yang seperti itu, apakah kebangetan atau sungguh terlalu? Karena boleh jadi, warga yang tidak berpuasa tadi termasuk golongan yang memang diperbolehkan tidak berpuasa. Misalkan ada kasus seorang musafir yang singgah di suatu kota dan dia kehabisan bekal. Lalu dia mencari warung makan karena lapar yang mendera pada siang hari. Karena semua warung makan tidak ada yang buka, akhirnya sang musafir terpaksa menahan lapar hingga menunggu ada warung yang buka. Kira-kira dari contoh tadi ada unsur perbuatan zalim tidak?
Quote:Quote:Razia Warung Makan Karena Melaksanakan Perda?Quote:Alasan ini juga ane rasakan konyol gansis. Karena perda yang membuat itu masih manusia, namun dalam pelaksanaannya seolah-olah di atas segalanya. Menabrak hukum dan ketentuan dari Allah swt, seperti contoh kasus musafir tadi Memang sih, negara kita bukan negara islam dan di dalamnya banyak pula umat agama lain. Coba kita lihat dari sisi lain, kira-kira bertentangan tidak dengan pancasila dan UUD 1945. Karena keduanya merupakan hukum tertinggi di negara kita Ternyata yang ane lihat ada pelanggaran pada sila kedua pancasila, kemanusiaan yang adil dan beradab Kasus musafir tadi diperlakukan tidak adil karena tidak menemukan satu warung makan pun yang buka di siang hari, ‘hanya’ karena dipaksa mematuhi perda Padahal dia sedang kelaparan karena kehabisan bekal. Tidak hanya itu, kasus ibu pemilik warung makan yang dirazia dan diambil paksa barang dagangannya, juga telah melanggar sila kedua dari pancasila. Seharusnya, jika sudah mengetahui dari kasus di atas bahwa perda tersebut ternyata berbenturan dengan pancasila dan UUD 1945, seharusnya perda tersebut segera dicabut. Bukannya malah dipertahankan. Sebab jika masih ngotot dipertahankan, kesannya ada unsur politis di dalamnya, entah pencitraan atau apalah ya
Quote:Quote:Pihak yang Dirazia Mencari Nafkah Halal Quote:Poin yang satu ini bikin ane miris gansis. Satpol PP melakukan razia terhadap warung makan yang buka siang hari demi menegakkan perda. Padahal warung makan tersebut sedang berusaha mencari rezeki yang halal gansis, entah untuk membantu suaminya atau menafkahi anak-anaknya. Dari penghasilan warung makan tadi, mungkin sebagian juga akan ditabung untuk kepentingan lebaran besok. Dengan melakukan razia terhadap usaha-usaha yang halal tadi, pihak satpol PP sudah sedemikian semangatnya. Apalagi untuk merazia tempat-tempat yang nyata-nyata haram atau melanggar hukum yang berlaku di negeri kita ini, sudah seharusnya lebih semangat lagi kan gansis Ayo pak satpol PP, sudah dirazia belum tempat-tempat maksiat yang ada di sana. Tuh tempat-tempat yang ada PSK-nya atau mirasnya, jangan sampai ketinggalan ya
Quote:Quote:Perda yang Isinya Berkaitan dengan Masalah Agama Bisa DibatalkanQuote:Poin yang satu ini menurut ane penting banget gansis, karena erat kaitannya dengan kasus razia satpol PP ke warung makan yang buka siang hari di bulan puasa. Seperti yang sudah diberitakan lewat media-media, bahwa alasan razia tersebut adalah demi menegakkan perda. Sebagai tambahan informasi, bahwa menurut UU otonomi daerah ada lima kewenangan pemerintah pusat. Yakni urusan keuangan, luar negeri, hukum, hankam dan agama. Sedangkan pemerintah daerah tidak mempunyai kewenangan terhadap lima urusan tadi termasuk urusan agama. Di dalam perda yang mengatur masalah larangan warung-warung berjualan makanan atau mengatur hanya boleh pada waktu jam-jam tertentu saja selama bulan puasa, itu sudah berkaitan dengan masalah agama dan hanya pemerintah pusat yang berwenang mengaturnya. Sedangkan pemerintah daerah, sekali lagi tidak berwenang mengatur urusan agama. berdasarkan hal tersebut, maka perda yang isinya masih berkaitan dengan masalah agama bisa dibatalkan, baik oleh pemerintah daerah sendiri yang menerbitkan perda tersebut ataupun pemerintah pusat.
Quote:Quote:Perda Bermasalah Tetap Dipertahankan?Quote:Ane di sini tidak ingin menuduh siapa-siapa loh gansis Biasanya yang sudah-sudah, jika ada perda yang bermasalah entah karena bertentangan dengan UU di atasnya atau menimbulkan mudarat yang besar dalam masyarakat atau menguntungkan sekelompok orang merugikan sebagian yang lain, namun tetap dipertahankan, Tanya kenapa? Biasanya berkaitan erat dengan masalah pencitraan atau mau maju kembali di pilkada Biasanya loh gansis, sekali lagi ane di sini tidak ingin menuduh siap-siapa
Quote:Demikian tadi sedikit bahasan ane tentang kasus razia satpol PP yang ane anggap berlebihan gansis. Mohon maaf jika ada salah-salah kata dan atas perhatian kaskuser semua, ane ucapkan terimakasih. Mungkin jika ada yang perlu ditambahkan gansis
Quote:Mampir ke trit ane yg lain:
Spoiler for Trit ane yg lain:
Kasus Typo ‘Komisi Perlindungan Korupsi’, Sebenarnya Salah Siapa?
Ketika Media Asing Mengkritik Upah Buruh Di Indonesia
Berbagai Momen Bahagia di Bulan Ramadhan Ketika Masih Kuliah
Ketika Kim Jong Un Pasang Foto Baru, Seperti ini Nih Hasilnya
Ketika Si Pembunuh Dihukum Lebih Ringan atau Bebas Karena Masih di Bawah Umur
[Bikin Ngakak] Pilot Pesawat Tempur Korut Latihan Perang Pakai Pesawat Mainan
Sekuat Apa, Jika Ponsel Jadul Nokia 3310 Berhadapan dengan Mesin Press Hidrolik?
Berbagai Cara Ekstrim Demi Mengantisipasi Kecurangan Saat Ujian
Kisah Petani Asal Meksiko yang Membangun Piramid Atas Perintah Alien
Demi Keamanan Pembalap, Mulai 2017 Ada Pelindung Kokpit di Mobil Formula 1
Ingin Sukses di Balapan F1? Rio Haryanto Wajib Meniru Kelakuan Sopir Metromini
Senjata Anti Mainstream Polisi India Mengusir Demonstran, Ketapel dan Bubuk Cabai
Banyu Biru, Anggota BIN yang Pamer SK Pengangkatan di Sosmed
Mengenang Kembali Musisi Legendaris Asal Jepang, Masanori Takahashi a.k.a Kitaro
Adakah yang Masih Ingat dengan Penyanyi Cilik Cleopatra Stratan?
Mengenang Kembali Masa Kejayaan Spice Girls pada Era 90-an
Mengenang Aktris-Aktris Mandarin Cantik Era 90-an, Ada yang Masih Ingat?
Ketika Media Asing Mengkritik Upah Buruh Di Indonesia
Berbagai Momen Bahagia di Bulan Ramadhan Ketika Masih Kuliah
Ketika Kim Jong Un Pasang Foto Baru, Seperti ini Nih Hasilnya
Ketika Si Pembunuh Dihukum Lebih Ringan atau Bebas Karena Masih di Bawah Umur
[Bikin Ngakak] Pilot Pesawat Tempur Korut Latihan Perang Pakai Pesawat Mainan
Sekuat Apa, Jika Ponsel Jadul Nokia 3310 Berhadapan dengan Mesin Press Hidrolik?
Berbagai Cara Ekstrim Demi Mengantisipasi Kecurangan Saat Ujian
Kisah Petani Asal Meksiko yang Membangun Piramid Atas Perintah Alien
Demi Keamanan Pembalap, Mulai 2017 Ada Pelindung Kokpit di Mobil Formula 1
Ingin Sukses di Balapan F1? Rio Haryanto Wajib Meniru Kelakuan Sopir Metromini
Senjata Anti Mainstream Polisi India Mengusir Demonstran, Ketapel dan Bubuk Cabai
Banyu Biru, Anggota BIN yang Pamer SK Pengangkatan di Sosmed
Mengenang Kembali Musisi Legendaris Asal Jepang, Masanori Takahashi a.k.a Kitaro
Adakah yang Masih Ingat dengan Penyanyi Cilik Cleopatra Stratan?
Mengenang Kembali Masa Kejayaan Spice Girls pada Era 90-an
Mengenang Aktris-Aktris Mandarin Cantik Era 90-an, Ada yang Masih Ingat?
Quote:TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA
NANTIKAN TRIT ANE BERIKUTNYA
Komeng Kaskuser
Quote:Original Posted By spidcom_2000 ►
Menurut ane sih ndak masalah kalau buka warung karena memang indonesia itu terdiri dari bermacam-macam agama, selain itu orang islam pun juga diperbolehkan tidak puasa jika sedang dalam kondisi tertentu atau juga masih kecil. Kalau semua warung tutup mereka mau nyari makan dimana ? Kebijakan yang dilakukan juga tidak sama, karena warung-warung di mall itu juga buka tapi knapa ndak di razia dan disita makanan nya.
Quote:Original Posted By prianesa ►
ane juga sebenernya ga setuju, gan. apalagi pake acara sita makanannya segala itu maksutnya apa yah ga ada faedahnya sama sekali nyita-nyita barang dagangannya. kita juga sebagai umat islam yang berpuasa harus bisa menghargai orang lain yang sedang tidak berpuasa karena beberapa alasan serta umat non muslim. lagian klo puasa kan nggak cuma nahan lapar & haus doang, tapi nahan nafsu/emosi. Kalo keukeuh perda macam gitu harus dilaksanain, berarti ane usulin supaya dibuat perda tentang larangan pake baju terbuka aurat bagi semua kalangan (gak peduli itu non muslim atau muslim). alesannya? menghormati yang puasa.
Quote:Original Posted By kroco.ri ►
Pertama, pada dasarnya manusia hidup itu berlandaskan pada pilihan
Kedua, yang menjalankan ibadah ya toleran aja sama mereka yang beda agama kan mereka juga butuh ruang toleransi kita juga.
Selama bukan toleransi yang keluar dari agama yang ane anut, semua itu bisa berjalan lemah lembut
dah 2 hal itu aja dulu
Quote:Original Posted By noceng ►
kenapa yg dirazia warung kecil saja??
apakah restorant2 besar dan yg di dalam mall ikutan tutup??
kok itu nggak dirazia....
apa gara2 mereka kasih "SETORAN" yg cukup besar???
nah ada pertanyaan lagi
orang berpuasa kan salah satu moment "menyucikan diri" menjauhkan dari dosa
apakah dengan membuat orang menderita / merugikan orang secara sengaja itu tidak dosa???
apa bedanya dengan perampok yg merampok rumah orang di bulan puasa.....
sama sekali nggak masuk akal alasan yg dikasih ama satpol PP.... kalo itu resto ane yg di bongkar bisa2 tuh satpol pp ane bawa ke pengadilan untuk ganti rugi berjuta2 kali lipat.... kalo perlu ane penjarain tuh satpol pp
bahkan negara islam (malaysia) pun tidak merazia restoran yg buka di bulan puasa.... malah kadang2 di restorant mereka nggak pake tirai penutup di jendelanya.... dan ini negara indonesia (negara pancasila)... lebih parah dari negara islam
Quote:Original Posted By uchin46 ►
ntu Pol PP mereka manusia kan,,, trus si ibu juga manusia kan??
apa ga bisa sedikit santun dalam menjalankan tugas?? terlebih lagi sama ibu-ibu yang udh tua dan buta huruf,,,apalagi bulan Ramadhan yang katanya bulan untuk melatih kesabaran.
Ok si ibu salah karena melanggar Perda,,, tapi eksekusi dilapangan juga kan ada Juklak dan Juknis,,,
apa iya sampe harus dagangannya diambil,,, kan yang salah cuma jam bukanya ajah,,, kenapa ga disuruh tutup ajah dulu sementara dagangannya tanpa harus diambil,,,
So far yang ane liat Sat Pol PP ga beda jauh sama si wereng coklat,,, yang suka brutal kalo sama rakyat kecil,,, tapi manggut-manggut kalo ama pejabat n orang kaya,,,
coba liat di mall,,, apa ada yang dagangannya sampe dirampas kyk dagangannya ntu ibu??
Quote:Original Posted By nohero ►
Jadi elu condong kemana gan?
kalau tu ibu buka diatas jam 4 pasti ga bakal dirazia, yang ane baca tu ibu buka jam 12
emang kenapa gan dengan perda?
aceh ada perda berpakaian juga oke, hak daerah juga membentuk perda itu, sesuai sistem otonomi daerah kita, kalau dilanggar? ya terserah mau pro atau kontra, tapi alasannya juga harus konkrit
kalau bicara toleransi, kenapa ga ini dianggap toleransi terhadap warga yang berpuasa dengan tidak buka warung makan (sesuai jam yang diatur perda)
ada juga yang melebar bawa2 ke daerah lain lah, agam lain lah
Quote:Original Posted By deisme ►
Boleh aja gan, kita bepikir terbuka aja , semua orang pasti usaha untuk cari makan, kalo warungnya tutup selama bulan puasa, mereka dapet penghasilan dari mana gan?, lagian umat indonesia beragam ragam suku dan agama, jadi pangsapasar nya gk hanya ke mayoritas islam itu warung makan buka. so, kembali ke pribadi masing" gan, kalo niatannya puasa masalah hal seperti itu bukan sebagai penghalang tapi sebagai cobaan orang berpuasa agar puasanya makin khusyu dengan bagusnya hati. percuma kan ente puasa, kalo liat orang makan hati ente dengki dengan ngedumel di hati " gua lagi puasa bukanya dihargain, ini malah ngeliatin makanan depan gue".
Quote:Original Posted By babybear81 ►
Sekedar ingin berdiskusi:
1. kalo memang perda nya mengatur untuk berjualan ke sore hari, apakabar dengan restoran siap saji, atau minimarket? mereka kan juga menjual makanan, kenapa mereka bisa tetap buka?
2. kenapa mesti diambil dagangannya? lalu nanti dikembalikan? atau dibuang? masih banyak orang yg ngga bisa makan lho... dan buang2 makanan kan juga ada hukumnya dalam Islam.
3. daripada menyita, mungkin lebih baik satpol pp menempatkan satu atau dua petugasnya untuk berjaga di depan warung yg tetap buka? dan mengizinkan buka lagi pukul 16:00. jadi mereka dipastikan tidak melayani pembeli. Lagian Satpol PP kan lebih banyak ngga ada kerjaannya kan....
4. lalu apakabar dengan orang non muslim atau muslim yg tida berpuasa? apakah mereka harus ikut berpuasa juga jika tidak ada warung nasi yang buka?
Quote:Original Posted By basopadeh ►
menurut ane sih, membuka warung makan pada siang hari ya sah2 aja. karena indonesia bukan punya 1 agama. ane muslim tapi ane juga hormati mereka yang non muslim, begitu juga mereka menghormati ane/ muslim lainya.
aga gak setuju sama pernyataan TS
"Poin yang satu ini bikin ane miris gansis. Satpol PP melakukan razia terhadap warung makan yang buka siang hari demi menegakkan perda. Padahal warung makan tersebut sedang berusaha mencari rezeki yang halal gansis, entah untuk membantu suaminya atau menafkahi anak-anaknya. Dari penghasilan warung makan tadi, mungkin sebagian juga akan ditabung untuk kepentingan lebaran besok. Dengan melakukan razia terhadap usaha-usaha yang halal tadi, pihak satpol PP sudah sedemikian semangatnya. Apalagi untuk merazia tempat-tempat yang nyata-nyata haram atau melanggar hukum yang berlaku di negeri kita ini, sudah seharusnya lebih semangat lagi kan gansis Ayo pak satpol PP, sudah dirazia belum tempat-tempat maksiat yang ada di sana. Tuh tempat-tempat yang ada PSK-nya atau mirasnya, jangan sampai ketinggalan ya"
peraturan ya peraturan, harus ditegakan. yang salah pengambil keputusanya gan.
Quote:Original Posted By NonetLege ►
GW SETUJU KALO NTU WARUNG DI GREBEG,LAGIAN UDAH JELAS BULAN PUASA MASIH JUALAN AJA SIANG SIANG, KALO MASALAH DIA CARI DUIT HALAL ,KAN BISA JUALAN SORE AMPE SAHUR.ANDAI SAJA CUMA DI BERI PERINGATAN DAN BARANGNYA GAK DI RAMPAS, NANTI POL PP JALAN DIA GELAR LAGI TUH DAGANGAN EMANG UDAH SIFAT ORG INDO.
LAGIAN AYAT QUR,AN YANG MANA YG MEMBOLEHKAN NGASIH MAKAN ORANG YG KAGA PUASA, KALOPUN BOLEH ADA KRITERIANYA TENTUNYA, ANAK DIBAWAH UMUR, ORANG SAKIT. LAH INI ORANG SAKIT KAGA APA KAGA MAKAN DI WARUNG SIANG SIANG, WALAUPUN DIA BUKAN MUSLIM TENTUNYA JUGA DIA MENGHORMATI ORANG MUSLIM YG SEDANG PUASA, KAN KEBANYAKAN ORANG MUSLIM ITU SENDIRI YG GAK BISA MENGHORMATI BULAN PUASA.. APA KARENA DIA KULI, APA KARENA DIA SUPIR..? ITU BUKAN ALASAN DIA KAGA PUASA. COBALAH ITU PARA PENDONOR APAKAH MEREKA SUDAH MELAKUKAN HAL YANG BENAR.? MENURUT GW NIH YA PARA PENDONOR TSB MALAH MENGAJARKAN KEPADA ORANG ORANG SEMACAM BU SAENI UNTUK MELAKUKAN HAL-HAL YG TIDAK BENAR DAN SEMESTINYA...INI BUKAN MASALAH HAM TAPI MASALAH AQIDAH..ORANG YG BIASANYA MAKAN PAGI,SIANG ,MALAM, DAN BANGUN SIANG, DAN PADA BULAN PUASA BANGUN PAGI-PAGI BANGET, TRUS MAKAN MAGRIB.NAH MEREKA BISA TUH..LAH BU SAENI TINGGAL MERUBAH JAM OPERASINYA NAPA KAGA BISA. KALOPUN DIA MERUBAH JAM OPERASINYA, NAH ORANG ORANG YG GAK PUASA OTOMATIS AKAN SULIT CARI MAKAN ATAU MALAH IKUT PUASA JADINYA...ADA HADISTNYA TUH BAHWA ORANG YG MEMBERI MAKAN PADA SIANG HARI KEPADA ORANG YG TIDAK BERPUASA DILEMPAR DIA KE NERAKA..
Quote:Original Posted By okikurnia ►
*Menghormati yang tidak berpuasa
(Tere Liye)
12 tahun silam, saat saya baru lulus kuliah, saya sudah menemukan konsep baru yang sangat membingungkan ini: Orang2 berpuasa diminta menghormati orang2 yang tidak berpuasa. Maka, saat ramadhan datang, apa salahnya jika tempat2 hiburan tetap buka, rumah makan tetap beroperasi penuh, dsbgnya. Apa salahnya jika klub malam tetap beroperasi. Toh, mereka juga mencari makan, nafkah dari bisnis mereka.
Saya membaca tulisan itu di milist (jaman itu belum ada media sosial). Saya masih muda, masih tidak berpengalaman. Saat membaca tulisan tersebut, aduhai, isinya masuk akal sekali. Benar loh, kan kita berpuasa itu disuruh menahan diri, agar jadi lebih baik, masa' kita akan tergoda saat melihat warung buka, masa' kita akan tergoda saat melihat tempat hiburan ada di mana2? Full beroperasi. Kalau masih, berarti puasa kita nggak oke. Itu logika yang masuk akal sekali. Tapi saya bersyukur, saya tidak pernah membiarkan "logika" sendirian saat menentukan prinsip2 yang akan saya gigit. Saya selalu memberikan kesempatan mendengarkan pendapat lain.
Baik. Itu mungkin masuk akal, orang2 berpuasa disuruh menghormati orang2 tidak berpuasa, tapi di mana poinnya? Apakah orang2 yang berpuasa mengganggu kemaslahatan hidup orang2 tidak berpuasa? Apakah orang2 berpuasa ini punya potensi merusak? Sehingga harus ada tulisan, himbauan, pernyataan: kalian yang puasa, hormatilah orang yang tidak berpuasa. No way, man, itu logika yang bablas sekali. Saya tahu, ada banyak razia penuh kekerasan dilakukan kelompok tertentu atas tempat2 hiburan, warung2, dll. Tapi itu bukan cerminan kelompok besar muslim di negeri ini. Kelompok besarnya, bahkan tidak suka dengan cara2 penuh kekerasan ini, pun tidak suka dengan kelompok ini.
Lantas siapa yang seharusnya menghormati?
Default dalam situasi ini adalah: ingatlah baik2, ramadhan itu sudah ribuan tahun usianya, 1.434 tahun tepatnya. Bahkan perintah shaum, itu hampir seusia manusia di bumi ini, agama2 terdahulu juga memilikinya. Kalau itu sebuah tradisi, maka dia lebih tua dibanding tradisi apapun yang kalian kenal, silahkan sebut tradisinya, puasa lebih tua. Maka, tidak pantas, manusia yang usianya paling rata2 hanya 60 tahun, tiba2 mengkritisi puasa, memandangnya sebagai sesuatu yang artifisial, tidak penting, dsbgnya. Ramadhan adalah bulan paling penting dalam agama Islam, jelas sekali posisinya.
Sama dengan sebuah komplek, itu komplek sudah 1.434 tahun punya tradisi tidak boleh memelihara hewan peliharaan. Kemudian datanglah keluarga baru, membawa hewan yang berisik sekali setiap malam. Siapa yang disuruh menghormati? Wow, warga satu komplek yang disuruh menghormati keluarga dengan hewan berisik? Demi alasan egaliter, HAM, kesetaraan, kebebasan, dan omong kosong lainnya. Kalian tahu, ketika orang2 tidak punya argumen substantif dalam hidup ini, maka senjata mereka memang hanya itu: kebebasan. Amunisi paling mudah saat melawan agama adalah: kebebasan. Hingga lupa, siapa sih yang over sekali menyikapi situasi ini?
Karena sejatinya, tidak ada pula yang menyuruh warung2 full tutup, warung2 makan cukup diberikan tirai saat bulan Ramadhan, semua baik2 saja. Itu lebih dari cukup. Lantas soal klub malam? Diskotik? Tempat2 menjual minuman keras? Kalian punya 11 bulan untuk melakukannya, diminta libur sebulan, apa susahnya? 11 bulan orang lain menghormati kalian melakukannya, maka tiba giliran 1 bulan, apa susahnya mengalah? Tidak perlu sampai ribut, sampai berantem, sampai dirazia, cukup kesadaran diri saja. Tidak ada yang meminta kalian tutup 12 bulan.
Kusutnya masalah ini, kadang yang mengotot sekali justeru sebenarnya beragam Islam. Orang2 yang beragama lain, sudah otomatis menyesuaikan diri. Saya punya banyak teman2 non Islam, saat mereka makan siang, mereka dengan sangat respek minta ijin, bisa menempatkan diri dengan baik. Hampir semua agama itu punya ibadah yang harus dihormati. Di Bali misalnya, saat Nyepi, mau agama apapun, semua orang diminta menghormati Nyepi. Tidak ada alasan: kebebasan, boleh dong saya hura2 saat Nyepi.
Saya tahu, silahkan saja jika kalian tetap punya tapi, tapi dan tapi. Saya hanya mengingatkan: sekali orang2 mulai terbiasa membalik2 logika, dalam urusan ini, hanya soal waktu, besok lusa akan ada yang bilang: adzan di masjid itu mengganggu. Kemudian orang2 akan mengangguk, mengamini, benar juga ya, kenapa harus teriak2 sih adzannya? Kenapa harus pakai speaker? Kan bisa pakai SMS, miskol, dll. Itu pemeluk agama Islam kok bego banget, tidak tahu teknologi.
Saat itu terjadi, maka silahkan tanggung dosanya, wahai kalian, orang2 yang bangga sekali dengan logika hidupnya. Bangga sekali dengan kepintarannya berdebat, kalian --mungkin tanpa menyadarinya-- telah memulai menggelindingkan bola salju agar orang2 lain mulai meninggalkan agamanya.
Terakhir, ada jutaan anak2 kami yang baru belajar puasa ramadhan ini, saat mereka pulang sekolah TK, SD, saat mereka habis2an menahan haus dan lapar, maka jika kalian yang keblinger sekali pintarnya tidak bisa melihat mozaik besar ramadhan, maka lihatlah anak2 ini, mereka sedang berusaha taat melaksanakan perintah agama--bahkan saat mereka belum tahu-menahu. Hormatilah anak2 kami ini. Jangan suruh mereka menghormati orang2 yang tidak berpuasa.
*Tere Liye
Sumber
numpang copas gan
Quote:Original Posted By jordhi33 ►
Gansis jgn terlalu memainkan logika, kesannya memang benar "kalo udh niatnya puasa ngapain kegoda? Iman lu cetek kalo gt" "menghalangi orang cari rezeki aja siang2" "hormatilah orang yg gak berpuasa" lama2 jd begini "ngapain azan keras2? Berisik! Hormati orang yg tdk mau mendengarkan azan" dan lain sebagainya, na'udzubillah..
Pertama, aturan ini sudah dijalankan sejak lama tp knp baru heboh sekarang? Apa krn blow up media yg berlebihan? Padahal sebelumnya adem ayem saja.
Kedua, kita hanya menilai yg nampak saja, kita tdk tahu apa alasan dibuat perda ini, jika alasannya untuk menciptakan suasana yg terkendali lebih2 mengharapkan keberkahan selama bulan ramadhan bagaimana?
Ketiga, ane setuju bila perda ini harus dievaluasi tp bukan berarti dihapus, cara satpol pp yg kasar tsb yg harus dibenahi, seharusnya masih bisa dilakukan cara yg lebih baik dalam melakukan penindakan, misalnya bisa dengan pembicaraan yg baik, dsb.
Keempat, berdasarkan pengalaman ane yg pernah memiliki rumah makan, buka pada saat menjelang magrib dari pukul 4 sore justru lebih untung ketimbang buka di siang hari, jd tdk ada alasan mengurangi rezeki.
Kelima, janganlah mebolak balik logika dgn mengatakan kami gila hormat, dsb. Gansis, bagaimana ceritanya kalo org yg beribadah sedang berurusan sama Tuhan malah disuruh menghormati org yg sedang tdk beribadah.
Keenam, bukannya sudah ada berita baru sebelumnya kalo rumah makan besar lainnya pun pernah dirazia?
Kesimpulannya, ane menyangkan aksi satpol pp (sesuai yg diberitakan media) melakukan aksi seperti itu. Jika memang ada yg salah dengan perda ini sebaiknya ada evaluasi tanpa harus menghapusnya. Rumah makan sah saja buka utk melayani ORANG YG SECARA SYARI TDK WAJIB BERPUASA dan NON MUSLIM. Kami yg memiliki iman tebal mungkin biasa saja, tp bagaimana dgn anak2 kami, para mualaf yg masih belajar memupuk iman. Jangan racuni anak2 kami dengan slogan "hormatilah orang yg tidak beribadah".
Wallahu a'lam..
Quote:Original Posted By donslimeneo ►
bagi gw, hidup mu ya hidup mu,
hidup ku ya hidup ku..
gw berpuasa, berserah diri kepada Allah, perbanyak solat, dan Ibadah lain, dan ga ada ngurus hal2 kayak begini..
mau buka atau engga urusan mereka,
jika memang tujuan buka warung nya untuk musafir, ibu hamil dan non muslim, okelah.
tapi apa kalian yakin tidak ada umat islam yang sehat wal'afiat dan dapat berpuasa, tapi makan di warung yang buka pada siang hari..?
semua juga ada alasan nya, ada yang bilang toleransi lah ini lah, itu lah..
liat kenyataan nya dlu baru ngomong..
kalo mau study, silahkan agan2 semua dateng ke warung2 yang tertutup gorden, liat di dalem itu isi nya siapa saja, kalo perlu mnta tunjukin KTP nya..
Quote:Original Posted By agiantra ►
ane ga setuju gan
aneh bgt perda kyk gtu bisa di sah kan
secara tujuan puasa menahan nafsu dan godaan, klo nafsu dan godaan nya (si penjual warung) ditiadakan trs apalagi tujuan nya dr berpuasa? nahan laper dan haus doang kah?
toh buktinya di mall dan restoran besar lainnya tetep buka dan gaada masalah jg kan?
dan masih bnyk jg org yg ga berpuasa (hamil, sakit, mens, dll) karena satu dan lain hal, apa mereka semua hrs disusahkan/dipersulit dalam mencari makanan saat bulan puasa? blm lg ditambah yg agama non-muslim?
Quote:Original Posted By cemara ►
Kalo aturannya yang menjual makanan tidak boleh buka, seharusnya supermarket, minimarket dan pasar juga harus tutup. Karena mereka juga menjual makanan (bahan makanan maupun makanan ringan). Intinya sebenarnya adalah menghargai yang berpuasa. Kalo jualan makanan ya warungnya ditutup tirai sehingga tidak mencolok.
Esensi ibadah puasa adalah menahan hawa nafsu untuk melatih dan meningkatkan keimanan seseorang. Salah satu yang harus ditahan adalah tidak makan dan minum selama sekitar 13 jam. Dan ibadah puasa adalah ibadah yang sifatnya ibadah personal, artinya hubungannya langsung antara pribadi manusia dan Allah SWT. Jadi yang tahu seseorang tu puasa dengan baik dan tidak ya hanya orang tersebut dan Allah SWT. Ane terus terang masih berusaha mencari hingga kini, adakah larangan secara syariah bagi warung makanan / restoran / sejenisnya untuk beroperasi di bulan puasa. Kalo bicaranya puasa secara global, seharusnya tidak hanya warung makan saja yang harus tutup. Segala hal yang dianggap dapat mengganggu atau tidak menghormati bulan puasa seharusnya harus tutup, misalnya klub malamdan sejenisnya.
Kebijakan Bupati Purwakarta yang membolehkan restoran / warung di wilayahnya untuk tetap buka bagi golongan tertentu (ada 9 golongan yang tetap diperbolehkan makan pada saat puasa) saya pandang sebagai keputusan cerdas dari seorang pimpinan yang mengakomodir semua kepentingan tanpa mengabaikan masalah syariah.
Iklim demokrasi dimana tiap wilayah mempunyai otonomi sendiri untuk mengatur wilayahnya cenderung mendorong pimpinan wilayah untuk bebas menerbitkan peraturan daerah sesuai "selera & keinginan" sendiri. Di satu sisi merupakan bagian dari pembelajaran demokrasi yang, katanya, merupakan pilihan rakyat. Namun disisi lain jika ada perda yang kurang arif dalam konteks maupun pelaksanaannya, maka hal tersebut dapat serta justru mencoreng demokasi yang sedang berkembang.
Karena perda yang sedang kita bahas berkaitan erat dengan agama Islam, maka sudah seharusnya bila pemerintah pusat turut berperan dalam masalah ini. MUI sebagai organisasi non permerintah yang fokus dalam pembinaan dan pengawasan masalah agama islam di indonesia sudah sepatutnya juga dilibatkan dalam menengahi persoalan ini. Jika perlu mereka menerbitkan fatwa khusus yang berkaitan dengan operasional rumah makan / restoran / warung / sejenisnya di bulan puasa.
Uraian pendapat di atas hanyalah pendapat pribadi. Saya hanya berharap agar semua bisa menahan diri dan belajar semakin dewasa dalam menyikapi suatu hal.
Intinya, kebenaran mutlak hanyalah milik ALLAH SWT.
Quote:Original Posted By spidcom_2000 ►
Menurut ane sih ndak masalah kalau buka warung karena memang indonesia itu terdiri dari bermacam-macam agama, selain itu orang islam pun juga diperbolehkan tidak puasa jika sedang dalam kondisi tertentu atau juga masih kecil. Kalau semua warung tutup mereka mau nyari makan dimana ? Kebijakan yang dilakukan juga tidak sama, karena warung-warung di mall itu juga buka tapi knapa ndak di razia dan disita makanan nya.
Quote:Original Posted By prianesa ►
ane juga sebenernya ga setuju, gan. apalagi pake acara sita makanannya segala itu maksutnya apa yah ga ada faedahnya sama sekali nyita-nyita barang dagangannya. kita juga sebagai umat islam yang berpuasa harus bisa menghargai orang lain yang sedang tidak berpuasa karena beberapa alasan serta umat non muslim. lagian klo puasa kan nggak cuma nahan lapar & haus doang, tapi nahan nafsu/emosi. Kalo keukeuh perda macam gitu harus dilaksanain, berarti ane usulin supaya dibuat perda tentang larangan pake baju terbuka aurat bagi semua kalangan (gak peduli itu non muslim atau muslim). alesannya? menghormati yang puasa.
Quote:Original Posted By kroco.ri ►
Pertama, pada dasarnya manusia hidup itu berlandaskan pada pilihan
Kedua, yang menjalankan ibadah ya toleran aja sama mereka yang beda agama kan mereka juga butuh ruang toleransi kita juga.
Selama bukan toleransi yang keluar dari agama yang ane anut, semua itu bisa berjalan lemah lembut
dah 2 hal itu aja dulu
Quote:Original Posted By noceng ►
kenapa yg dirazia warung kecil saja??
apakah restorant2 besar dan yg di dalam mall ikutan tutup??
kok itu nggak dirazia....
apa gara2 mereka kasih "SETORAN" yg cukup besar???
nah ada pertanyaan lagi
orang berpuasa kan salah satu moment "menyucikan diri" menjauhkan dari dosa
apakah dengan membuat orang menderita / merugikan orang secara sengaja itu tidak dosa???
apa bedanya dengan perampok yg merampok rumah orang di bulan puasa.....
sama sekali nggak masuk akal alasan yg dikasih ama satpol PP.... kalo itu resto ane yg di bongkar bisa2 tuh satpol pp ane bawa ke pengadilan untuk ganti rugi berjuta2 kali lipat.... kalo perlu ane penjarain tuh satpol pp
bahkan negara islam (malaysia) pun tidak merazia restoran yg buka di bulan puasa.... malah kadang2 di restorant mereka nggak pake tirai penutup di jendelanya.... dan ini negara indonesia (negara pancasila)... lebih parah dari negara islam
Quote:Original Posted By uchin46 ►
ntu Pol PP mereka manusia kan,,, trus si ibu juga manusia kan??
apa ga bisa sedikit santun dalam menjalankan tugas?? terlebih lagi sama ibu-ibu yang udh tua dan buta huruf,,,apalagi bulan Ramadhan yang katanya bulan untuk melatih kesabaran.
Ok si ibu salah karena melanggar Perda,,, tapi eksekusi dilapangan juga kan ada Juklak dan Juknis,,,
apa iya sampe harus dagangannya diambil,,, kan yang salah cuma jam bukanya ajah,,, kenapa ga disuruh tutup ajah dulu sementara dagangannya tanpa harus diambil,,,
So far yang ane liat Sat Pol PP ga beda jauh sama si wereng coklat,,, yang suka brutal kalo sama rakyat kecil,,, tapi manggut-manggut kalo ama pejabat n orang kaya,,,
coba liat di mall,,, apa ada yang dagangannya sampe dirampas kyk dagangannya ntu ibu??
Quote:Original Posted By nohero ►
Jadi elu condong kemana gan?
kalau tu ibu buka diatas jam 4 pasti ga bakal dirazia, yang ane baca tu ibu buka jam 12
emang kenapa gan dengan perda?
aceh ada perda berpakaian juga oke, hak daerah juga membentuk perda itu, sesuai sistem otonomi daerah kita, kalau dilanggar? ya terserah mau pro atau kontra, tapi alasannya juga harus konkrit
kalau bicara toleransi, kenapa ga ini dianggap toleransi terhadap warga yang berpuasa dengan tidak buka warung makan (sesuai jam yang diatur perda)
ada juga yang melebar bawa2 ke daerah lain lah, agam lain lah
Quote:Original Posted By deisme ►
Boleh aja gan, kita bepikir terbuka aja , semua orang pasti usaha untuk cari makan, kalo warungnya tutup selama bulan puasa, mereka dapet penghasilan dari mana gan?, lagian umat indonesia beragam ragam suku dan agama, jadi pangsapasar nya gk hanya ke mayoritas islam itu warung makan buka. so, kembali ke pribadi masing" gan, kalo niatannya puasa masalah hal seperti itu bukan sebagai penghalang tapi sebagai cobaan orang berpuasa agar puasanya makin khusyu dengan bagusnya hati. percuma kan ente puasa, kalo liat orang makan hati ente dengki dengan ngedumel di hati " gua lagi puasa bukanya dihargain, ini malah ngeliatin makanan depan gue".
Quote:Original Posted By babybear81 ►
Sekedar ingin berdiskusi:
1. kalo memang perda nya mengatur untuk berjualan ke sore hari, apakabar dengan restoran siap saji, atau minimarket? mereka kan juga menjual makanan, kenapa mereka bisa tetap buka?
2. kenapa mesti diambil dagangannya? lalu nanti dikembalikan? atau dibuang? masih banyak orang yg ngga bisa makan lho... dan buang2 makanan kan juga ada hukumnya dalam Islam.
3. daripada menyita, mungkin lebih baik satpol pp menempatkan satu atau dua petugasnya untuk berjaga di depan warung yg tetap buka? dan mengizinkan buka lagi pukul 16:00. jadi mereka dipastikan tidak melayani pembeli. Lagian Satpol PP kan lebih banyak ngga ada kerjaannya kan....
4. lalu apakabar dengan orang non muslim atau muslim yg tida berpuasa? apakah mereka harus ikut berpuasa juga jika tidak ada warung nasi yang buka?
Quote:Original Posted By basopadeh ►
menurut ane sih, membuka warung makan pada siang hari ya sah2 aja. karena indonesia bukan punya 1 agama. ane muslim tapi ane juga hormati mereka yang non muslim, begitu juga mereka menghormati ane/ muslim lainya.
aga gak setuju sama pernyataan TS
"Poin yang satu ini bikin ane miris gansis. Satpol PP melakukan razia terhadap warung makan yang buka siang hari demi menegakkan perda. Padahal warung makan tersebut sedang berusaha mencari rezeki yang halal gansis, entah untuk membantu suaminya atau menafkahi anak-anaknya. Dari penghasilan warung makan tadi, mungkin sebagian juga akan ditabung untuk kepentingan lebaran besok. Dengan melakukan razia terhadap usaha-usaha yang halal tadi, pihak satpol PP sudah sedemikian semangatnya. Apalagi untuk merazia tempat-tempat yang nyata-nyata haram atau melanggar hukum yang berlaku di negeri kita ini, sudah seharusnya lebih semangat lagi kan gansis Ayo pak satpol PP, sudah dirazia belum tempat-tempat maksiat yang ada di sana. Tuh tempat-tempat yang ada PSK-nya atau mirasnya, jangan sampai ketinggalan ya"
peraturan ya peraturan, harus ditegakan. yang salah pengambil keputusanya gan.
Quote:Original Posted By NonetLege ►
GW SETUJU KALO NTU WARUNG DI GREBEG,LAGIAN UDAH JELAS BULAN PUASA MASIH JUALAN AJA SIANG SIANG, KALO MASALAH DIA CARI DUIT HALAL ,KAN BISA JUALAN SORE AMPE SAHUR.ANDAI SAJA CUMA DI BERI PERINGATAN DAN BARANGNYA GAK DI RAMPAS, NANTI POL PP JALAN DIA GELAR LAGI TUH DAGANGAN EMANG UDAH SIFAT ORG INDO.
LAGIAN AYAT QUR,AN YANG MANA YG MEMBOLEHKAN NGASIH MAKAN ORANG YG KAGA PUASA, KALOPUN BOLEH ADA KRITERIANYA TENTUNYA, ANAK DIBAWAH UMUR, ORANG SAKIT. LAH INI ORANG SAKIT KAGA APA KAGA MAKAN DI WARUNG SIANG SIANG, WALAUPUN DIA BUKAN MUSLIM TENTUNYA JUGA DIA MENGHORMATI ORANG MUSLIM YG SEDANG PUASA, KAN KEBANYAKAN ORANG MUSLIM ITU SENDIRI YG GAK BISA MENGHORMATI BULAN PUASA.. APA KARENA DIA KULI, APA KARENA DIA SUPIR..? ITU BUKAN ALASAN DIA KAGA PUASA. COBALAH ITU PARA PENDONOR APAKAH MEREKA SUDAH MELAKUKAN HAL YANG BENAR.? MENURUT GW NIH YA PARA PENDONOR TSB MALAH MENGAJARKAN KEPADA ORANG ORANG SEMACAM BU SAENI UNTUK MELAKUKAN HAL-HAL YG TIDAK BENAR DAN SEMESTINYA...INI BUKAN MASALAH HAM TAPI MASALAH AQIDAH..ORANG YG BIASANYA MAKAN PAGI,SIANG ,MALAM, DAN BANGUN SIANG, DAN PADA BULAN PUASA BANGUN PAGI-PAGI BANGET, TRUS MAKAN MAGRIB.NAH MEREKA BISA TUH..LAH BU SAENI TINGGAL MERUBAH JAM OPERASINYA NAPA KAGA BISA. KALOPUN DIA MERUBAH JAM OPERASINYA, NAH ORANG ORANG YG GAK PUASA OTOMATIS AKAN SULIT CARI MAKAN ATAU MALAH IKUT PUASA JADINYA...ADA HADISTNYA TUH BAHWA ORANG YG MEMBERI MAKAN PADA SIANG HARI KEPADA ORANG YG TIDAK BERPUASA DILEMPAR DIA KE NERAKA..
Quote:Original Posted By okikurnia ►
*Menghormati yang tidak berpuasa
(Tere Liye)
12 tahun silam, saat saya baru lulus kuliah, saya sudah menemukan konsep baru yang sangat membingungkan ini: Orang2 berpuasa diminta menghormati orang2 yang tidak berpuasa. Maka, saat ramadhan datang, apa salahnya jika tempat2 hiburan tetap buka, rumah makan tetap beroperasi penuh, dsbgnya. Apa salahnya jika klub malam tetap beroperasi. Toh, mereka juga mencari makan, nafkah dari bisnis mereka.
Saya membaca tulisan itu di milist (jaman itu belum ada media sosial). Saya masih muda, masih tidak berpengalaman. Saat membaca tulisan tersebut, aduhai, isinya masuk akal sekali. Benar loh, kan kita berpuasa itu disuruh menahan diri, agar jadi lebih baik, masa' kita akan tergoda saat melihat warung buka, masa' kita akan tergoda saat melihat tempat hiburan ada di mana2? Full beroperasi. Kalau masih, berarti puasa kita nggak oke. Itu logika yang masuk akal sekali. Tapi saya bersyukur, saya tidak pernah membiarkan "logika" sendirian saat menentukan prinsip2 yang akan saya gigit. Saya selalu memberikan kesempatan mendengarkan pendapat lain.
Baik. Itu mungkin masuk akal, orang2 berpuasa disuruh menghormati orang2 tidak berpuasa, tapi di mana poinnya? Apakah orang2 yang berpuasa mengganggu kemaslahatan hidup orang2 tidak berpuasa? Apakah orang2 berpuasa ini punya potensi merusak? Sehingga harus ada tulisan, himbauan, pernyataan: kalian yang puasa, hormatilah orang yang tidak berpuasa. No way, man, itu logika yang bablas sekali. Saya tahu, ada banyak razia penuh kekerasan dilakukan kelompok tertentu atas tempat2 hiburan, warung2, dll. Tapi itu bukan cerminan kelompok besar muslim di negeri ini. Kelompok besarnya, bahkan tidak suka dengan cara2 penuh kekerasan ini, pun tidak suka dengan kelompok ini.
Lantas siapa yang seharusnya menghormati?
Default dalam situasi ini adalah: ingatlah baik2, ramadhan itu sudah ribuan tahun usianya, 1.434 tahun tepatnya. Bahkan perintah shaum, itu hampir seusia manusia di bumi ini, agama2 terdahulu juga memilikinya. Kalau itu sebuah tradisi, maka dia lebih tua dibanding tradisi apapun yang kalian kenal, silahkan sebut tradisinya, puasa lebih tua. Maka, tidak pantas, manusia yang usianya paling rata2 hanya 60 tahun, tiba2 mengkritisi puasa, memandangnya sebagai sesuatu yang artifisial, tidak penting, dsbgnya. Ramadhan adalah bulan paling penting dalam agama Islam, jelas sekali posisinya.
Sama dengan sebuah komplek, itu komplek sudah 1.434 tahun punya tradisi tidak boleh memelihara hewan peliharaan. Kemudian datanglah keluarga baru, membawa hewan yang berisik sekali setiap malam. Siapa yang disuruh menghormati? Wow, warga satu komplek yang disuruh menghormati keluarga dengan hewan berisik? Demi alasan egaliter, HAM, kesetaraan, kebebasan, dan omong kosong lainnya. Kalian tahu, ketika orang2 tidak punya argumen substantif dalam hidup ini, maka senjata mereka memang hanya itu: kebebasan. Amunisi paling mudah saat melawan agama adalah: kebebasan. Hingga lupa, siapa sih yang over sekali menyikapi situasi ini?
Karena sejatinya, tidak ada pula yang menyuruh warung2 full tutup, warung2 makan cukup diberikan tirai saat bulan Ramadhan, semua baik2 saja. Itu lebih dari cukup. Lantas soal klub malam? Diskotik? Tempat2 menjual minuman keras? Kalian punya 11 bulan untuk melakukannya, diminta libur sebulan, apa susahnya? 11 bulan orang lain menghormati kalian melakukannya, maka tiba giliran 1 bulan, apa susahnya mengalah? Tidak perlu sampai ribut, sampai berantem, sampai dirazia, cukup kesadaran diri saja. Tidak ada yang meminta kalian tutup 12 bulan.
Kusutnya masalah ini, kadang yang mengotot sekali justeru sebenarnya beragam Islam. Orang2 yang beragama lain, sudah otomatis menyesuaikan diri. Saya punya banyak teman2 non Islam, saat mereka makan siang, mereka dengan sangat respek minta ijin, bisa menempatkan diri dengan baik. Hampir semua agama itu punya ibadah yang harus dihormati. Di Bali misalnya, saat Nyepi, mau agama apapun, semua orang diminta menghormati Nyepi. Tidak ada alasan: kebebasan, boleh dong saya hura2 saat Nyepi.
Saya tahu, silahkan saja jika kalian tetap punya tapi, tapi dan tapi. Saya hanya mengingatkan: sekali orang2 mulai terbiasa membalik2 logika, dalam urusan ini, hanya soal waktu, besok lusa akan ada yang bilang: adzan di masjid itu mengganggu. Kemudian orang2 akan mengangguk, mengamini, benar juga ya, kenapa harus teriak2 sih adzannya? Kenapa harus pakai speaker? Kan bisa pakai SMS, miskol, dll. Itu pemeluk agama Islam kok bego banget, tidak tahu teknologi.
Saat itu terjadi, maka silahkan tanggung dosanya, wahai kalian, orang2 yang bangga sekali dengan logika hidupnya. Bangga sekali dengan kepintarannya berdebat, kalian --mungkin tanpa menyadarinya-- telah memulai menggelindingkan bola salju agar orang2 lain mulai meninggalkan agamanya.
Terakhir, ada jutaan anak2 kami yang baru belajar puasa ramadhan ini, saat mereka pulang sekolah TK, SD, saat mereka habis2an menahan haus dan lapar, maka jika kalian yang keblinger sekali pintarnya tidak bisa melihat mozaik besar ramadhan, maka lihatlah anak2 ini, mereka sedang berusaha taat melaksanakan perintah agama--bahkan saat mereka belum tahu-menahu. Hormatilah anak2 kami ini. Jangan suruh mereka menghormati orang2 yang tidak berpuasa.
*Tere Liye
Sumber
numpang copas gan
Quote:Original Posted By jordhi33 ►
Gansis jgn terlalu memainkan logika, kesannya memang benar "kalo udh niatnya puasa ngapain kegoda? Iman lu cetek kalo gt" "menghalangi orang cari rezeki aja siang2" "hormatilah orang yg gak berpuasa" lama2 jd begini "ngapain azan keras2? Berisik! Hormati orang yg tdk mau mendengarkan azan" dan lain sebagainya, na'udzubillah..
Pertama, aturan ini sudah dijalankan sejak lama tp knp baru heboh sekarang? Apa krn blow up media yg berlebihan? Padahal sebelumnya adem ayem saja.
Kedua, kita hanya menilai yg nampak saja, kita tdk tahu apa alasan dibuat perda ini, jika alasannya untuk menciptakan suasana yg terkendali lebih2 mengharapkan keberkahan selama bulan ramadhan bagaimana?
Ketiga, ane setuju bila perda ini harus dievaluasi tp bukan berarti dihapus, cara satpol pp yg kasar tsb yg harus dibenahi, seharusnya masih bisa dilakukan cara yg lebih baik dalam melakukan penindakan, misalnya bisa dengan pembicaraan yg baik, dsb.
Keempat, berdasarkan pengalaman ane yg pernah memiliki rumah makan, buka pada saat menjelang magrib dari pukul 4 sore justru lebih untung ketimbang buka di siang hari, jd tdk ada alasan mengurangi rezeki.
Kelima, janganlah mebolak balik logika dgn mengatakan kami gila hormat, dsb. Gansis, bagaimana ceritanya kalo org yg beribadah sedang berurusan sama Tuhan malah disuruh menghormati org yg sedang tdk beribadah.
Keenam, bukannya sudah ada berita baru sebelumnya kalo rumah makan besar lainnya pun pernah dirazia?
Kesimpulannya, ane menyangkan aksi satpol pp (sesuai yg diberitakan media) melakukan aksi seperti itu. Jika memang ada yg salah dengan perda ini sebaiknya ada evaluasi tanpa harus menghapusnya. Rumah makan sah saja buka utk melayani ORANG YG SECARA SYARI TDK WAJIB BERPUASA dan NON MUSLIM. Kami yg memiliki iman tebal mungkin biasa saja, tp bagaimana dgn anak2 kami, para mualaf yg masih belajar memupuk iman. Jangan racuni anak2 kami dengan slogan "hormatilah orang yg tidak beribadah".
Wallahu a'lam..
Quote:Original Posted By donslimeneo ►
bagi gw, hidup mu ya hidup mu,
hidup ku ya hidup ku..
gw berpuasa, berserah diri kepada Allah, perbanyak solat, dan Ibadah lain, dan ga ada ngurus hal2 kayak begini..
mau buka atau engga urusan mereka,
jika memang tujuan buka warung nya untuk musafir, ibu hamil dan non muslim, okelah.
tapi apa kalian yakin tidak ada umat islam yang sehat wal'afiat dan dapat berpuasa, tapi makan di warung yang buka pada siang hari..?
semua juga ada alasan nya, ada yang bilang toleransi lah ini lah, itu lah..
liat kenyataan nya dlu baru ngomong..
kalo mau study, silahkan agan2 semua dateng ke warung2 yang tertutup gorden, liat di dalem itu isi nya siapa saja, kalo perlu mnta tunjukin KTP nya..
Quote:Original Posted By agiantra ►
ane ga setuju gan
aneh bgt perda kyk gtu bisa di sah kan
secara tujuan puasa menahan nafsu dan godaan, klo nafsu dan godaan nya (si penjual warung) ditiadakan trs apalagi tujuan nya dr berpuasa? nahan laper dan haus doang kah?
toh buktinya di mall dan restoran besar lainnya tetep buka dan gaada masalah jg kan?
dan masih bnyk jg org yg ga berpuasa (hamil, sakit, mens, dll) karena satu dan lain hal, apa mereka semua hrs disusahkan/dipersulit dalam mencari makanan saat bulan puasa? blm lg ditambah yg agama non-muslim?
Quote:Original Posted By cemara ►
Kalo aturannya yang menjual makanan tidak boleh buka, seharusnya supermarket, minimarket dan pasar juga harus tutup. Karena mereka juga menjual makanan (bahan makanan maupun makanan ringan). Intinya sebenarnya adalah menghargai yang berpuasa. Kalo jualan makanan ya warungnya ditutup tirai sehingga tidak mencolok.
Esensi ibadah puasa adalah menahan hawa nafsu untuk melatih dan meningkatkan keimanan seseorang. Salah satu yang harus ditahan adalah tidak makan dan minum selama sekitar 13 jam. Dan ibadah puasa adalah ibadah yang sifatnya ibadah personal, artinya hubungannya langsung antara pribadi manusia dan Allah SWT. Jadi yang tahu seseorang tu puasa dengan baik dan tidak ya hanya orang tersebut dan Allah SWT. Ane terus terang masih berusaha mencari hingga kini, adakah larangan secara syariah bagi warung makanan / restoran / sejenisnya untuk beroperasi di bulan puasa. Kalo bicaranya puasa secara global, seharusnya tidak hanya warung makan saja yang harus tutup. Segala hal yang dianggap dapat mengganggu atau tidak menghormati bulan puasa seharusnya harus tutup, misalnya klub malamdan sejenisnya.
Kebijakan Bupati Purwakarta yang membolehkan restoran / warung di wilayahnya untuk tetap buka bagi golongan tertentu (ada 9 golongan yang tetap diperbolehkan makan pada saat puasa) saya pandang sebagai keputusan cerdas dari seorang pimpinan yang mengakomodir semua kepentingan tanpa mengabaikan masalah syariah.
Iklim demokrasi dimana tiap wilayah mempunyai otonomi sendiri untuk mengatur wilayahnya cenderung mendorong pimpinan wilayah untuk bebas menerbitkan peraturan daerah sesuai "selera & keinginan" sendiri. Di satu sisi merupakan bagian dari pembelajaran demokrasi yang, katanya, merupakan pilihan rakyat. Namun disisi lain jika ada perda yang kurang arif dalam konteks maupun pelaksanaannya, maka hal tersebut dapat serta justru mencoreng demokasi yang sedang berkembang.
Karena perda yang sedang kita bahas berkaitan erat dengan agama Islam, maka sudah seharusnya bila pemerintah pusat turut berperan dalam masalah ini. MUI sebagai organisasi non permerintah yang fokus dalam pembinaan dan pengawasan masalah agama islam di indonesia sudah sepatutnya juga dilibatkan dalam menengahi persoalan ini. Jika perlu mereka menerbitkan fatwa khusus yang berkaitan dengan operasional rumah makan / restoran / warung / sejenisnya di bulan puasa.
Uraian pendapat di atas hanyalah pendapat pribadi. Saya hanya berharap agar semua bisa menahan diri dan belajar semakin dewasa dalam menyikapi suatu hal.
Intinya, kebenaran mutlak hanyalah milik ALLAH SWT.
Gimana tempat hiburan malam di serang apa di razia ???
scra aturan sih gak boleh
gk tau dlapangan gmana..
intinya sling menghargai laah
nyari rezeki jg yg santun..
klo bln puasa ya mbok ngalah sdikit geser ke sore hari..
toh cuma SEBULAN..
jgn ngikutin media yg lebay dan cri penggiringan opini..
bsa2 maho di legalkan..
gk tau dlapangan gmana..
intinya sling menghargai laah
nyari rezeki jg yg santun..
klo bln puasa ya mbok ngalah sdikit geser ke sore hari..
toh cuma SEBULAN..
jgn ngikutin media yg lebay dan cri penggiringan opini..
bsa2 maho di legalkan..
Uda pernah liat trit bgini prasaan
Menurut ane sebagai muslim sih gak masalah ada yg berjualan makanan/minuman di siang hari
Mungkin yang protes itu kumpulan yang terlalu fanatic
Boleh gan
pake tirai..usahakan aromanya kagak kemana-mana..puasa balik ke dirinya sendiri, godaan dateng dari mana aja bukan cuma makanan, liat betis cewek bahenol kelamaan juga bakal jebol imannye klo ngga niat, pake ilmu "kudu"
kudu niat
kudu niat
boleh2 aja si harusnya, kalo imannya kuat mah mau ada orang makan di depan muka juga ga bakal ke ganggu
boleh gann nih tonton
Boleh sih menurut ane paling tempatnya harus tertutup
Tergantung orangnya kalo dah gini...
beliau nyari nafkah yah bukan menggoda
banyak poligami de masalah enih ye es
ingat gan , perda sudah d tegakkan , ane islam dan gk masalah warung buka siang hari , nmnya orang cari nafkah , tpi ingat , aturan kn sudah ada , ya patuhi aja klau gk ingin disergap pol pp
Lauk yg disita dijadiin apa ya gan?
apakah mungkin dijadikan makanan berbuka puasa bagi mereka yang menyita?
apakah mungkin dijadikan makanan berbuka puasa bagi mereka yang menyita?
Ane cuma kangen makan siang gan
ora urus ane bray serba salah tar klo comment panjang x lebar x tinggi
Menurut ane boleh
Ya kalo orangnya tergoda buat makan di sono berarti tu orang imannya ga kuat
Via: Kaskus.co.id
Ya kalo orangnya tergoda buat makan di sono berarti tu orang imannya ga kuat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar