Bismillah
Thanks mimin, officer, momod, kaskuser udah jadiin HT. Semoga bermanfaat untuk semua.
Quote:
Pembukaan
Halo gan ketemu lagi ama ane, si kadal ijo
Semoga kagak repost ya gan. Ane udah cek pake keywords apapun nggak ada kok. Kalo ada mohon ingatkan ane ya biar ane tutup tritnya.
Bermula dari banyaknya fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar, ane terinspirasi untuk mengangkatnya menjadi sebuah trit. Tujuan ane membuat trit ini adalah agar kita semua baik para calon orang tua maupun yang sudah menjadi orang tua supaya bisa lebih dekat dengan anaknya dan memiliki suatu ikatan emosional yang kuat.
Ya udah gak perlu berlama-lama di pembukaan, langsung aja kita cekidot isinya yuk!
Quote:
Topik Pembahasan
Pada hakikatnya, anak-anak merupakan masa emas untuk tumbuh mengenal kehidupan dan dunia. Bagaikan sebuah kertas putih, kita dapat mengisi mereka dengan tinta yang baik ataupun buruk. Oleh karena itu, dalam tahap tumbuh kembangnya, diperlukan sebuah pengawasan dan pendampingan yang baik agar kelak anak tersebut menjadi generasi yang dapat mengharumkan nama bangsa.
Peranan orang tua sangatlah penting dalam perkembangan anak karena orang tua sudah memiliki keterikatan emosi dan fisik sejak anak tersebut masih bayi, namun saat ini sudah banyak anak-anak yang justru lebih dekat dengan pengasuhnya dibandingkan dengan orang tuanya sendiri. Pengasuh tersebut dalam hal ini bisa Nenek / Kakeknya sendiri, Baby Sitter, atau ART (Asisten Rumah Tangga). Hal ini dapat mempengaruhi pertumbuhan anak nantinya pada saat dewasa seperti ikatan emosi, panutan, rasa hormat dan cinta, dll.
Quote:
Penyebab
Mengapa anak-anak bisa menjadi lebih dekat dengan para pengasuhnya yang notabene baru dikenalnya mungkin dalam beberapa tahun atau beberapa bulan daripada dengan orang tuanya yg sudah dikenal sejak bayi?
Berikut ane mencoba menjabarkan beberapa alasan riil yang dapat menyebabkan hal ini terjadi, diantaranya :
1. Kurangnya Perhatian dari Orang Tua
Perhatian sang ayah dan ibu terhadap anaknya amat sangatlah penting, bahkan menurut ane penting banget. Karena anak akan merasakan kehangatan, kenyamanan, dan rasa kasih sayang dari sang orang tua. Namun, saat ini banyak para orang tua yang lebih mementingkan dirinya sendiri, seperti ketika sepulang kerja karena sudah lelah mereka langsung saja beristirahat tanpa menanyakan bagaimana kegiatan sang anak hari ini, sudah makan apa belum, hari ini main / belajar apa, apakah ada PR dari sekolah, dll. Sang anak justru memperoleh hal tersebut dari para pengasuhnya.
2. Orang Tua Sibuk dengan Smartphone
Pada saat ini zaman sudah maju, banyak para orang tua yang memiliki smartphone, tetapi penggunaan smartphone tersebut tidak secara bijak. Mungkin hal ini terlihat sederhana, namun coba mari kita renungkan gansis. Smartphone dapat mengakibatkan penggunanya menjadi terlena dengan fitur dan aplikasi yang ada didalamnya, secara tidak langsung kita tidak akan sadar jika sudah berjam-jam menghadap ke smartphone.
Banyak fenomena fakta yang ane lihat sendiri di lingkungan sekitar (ambil contoh di mall), para orang tua sedang asik dengan smartphonenya dan para anak justru sedang ditangani oleh para pengasuhnya atau bahkan sedang bermain dengan pengasuhnya. Terlihat sederhana tapi hal ini memberikan efek yang besar untuk sang anak, bahkan ane pernah baca sebuah trit di kaskus ada seorang anak di Jepang yang ingin menjadi smartphone.
3. Orang Tua Sibuk dengan Kerjanya
Memang kita semua harus bekerja / berwirausaha demi menghidupi keluarga. Namun, porsi bekerja yang berlebihan lambat laun tapi pasti dapat menyebabkan hubungan antara anak dengan orang tua terganggu. Orang tua yang terlalu mementingkan bekerjanya daripada anaknya pasti tidak akan mengurus anaknya, mereka akan pasrah pada pengasuhnya. Pada awalnya semua akan terlihat biasa aja, tapi ketika sang anak tumbuh dewasa, hasil yang dipupuk sejak dini akan menjawab itu semua.
4. Anak Mendapatkan Perlakuan Kasar dari Orang Tua
Sikap kasar dari sang orang tua juga dapat menyebabkan anak menjadi takut dengan orang tuanya. Ketika anak takut, mereka akan mencari perlindungan yang lebih nyaman. Orang terdekat di dalam rumah adalah sang pengasuh. Ketika sang pengasuh mampu memberikan kenyamanan, lama kelamaan anak akan lebih dekat dengan pengasuhnya karena anak merasa tenang berada didekat pengasuh.
5. Orang Tua Sering Bertengkar
Hal paling sedih sekaligus menyakitkan adalah ketika sang anak melihat kedua orang tuanya sedang bertengkar didepannya, apalagi jika frekuensi pertengkarannya memasuki level sering, ini berbahaya untuk pertumbuhan sang anak gan sis. Akhirnya sang anak akan mencari seseorang yang bisa menentramkan dan menenangkan hatinya, dan bukan tidak mungkin sang anak akan lebih memilih hidup bersama orang tersebut.
Quote:
Dampak
Semua tindakan di dunia ini pasti akan ada dampaknya, begitu juga jika sang anak lebih dekat dengan pengasuhnya dibandingkan dengan orang tuanya, pastilah akan ada dampak bagi sang anak maupun juga orang tua sendiri. Berikut dampaknya yang dapat terjadi :
1. Anak Kurang Akrab dengan Orang Tua
Hal ini bisa saja terjadi jika sejak kecil sang anak selalu dekat dengan pengasuhnya. Akibatnya ketika besar dia tidak akrab dengan orang tuanya. Ada jarak yang dirasakan oleh sang anak dengan orang tuanya dan bukan tidak mungkin sang anak akan merasa canggung dekat dengan orang tuanya.
2. Role Model Sang Anak Bukan Orang Tuanya
Ingatan seseorang akan masa lalunya atau dalam hal ini pada masa kecilnya amatlah besar. Karena pada saat anak-anak lebih banyak dekat dengan pengasuhnya daripada orang tuanya, akhirnya figure yang dibanggakan, yang dicontoh, dan yang diteladani oleh sang anak bukanlah orang tuanya. Ekstrimnya, sang anak justru akan merindukan pengasuhnya ketika dewasa kelak.
3. Anak Menjadi Tertutup Terhadap Orang Tua
Bukan tidak mungkin jika perubahan sikap menjadi tertutup kepada orang tuanya terjadi. Hal ini masih berhubungan dengan point pertama yaitu anak menjadi tidak akrab, berawal dari ketidakakraban dengan sang orang tua, efek selanjutnya yang terjadi adalah sang anak akan menjadi tertutup. Hal ini sangat merugikan bagi para orang tua karena susah untuk menggali jika sang anak memiliki masalah dan susah untuk membantu menghadapi masalahnya, serta sang anak sendiri akan bercerita curahan hatinya kepada orang lain yang notabene orang lain belum tentu dapat memberikan solusi yang terbaik.
4. Orang Tua Melewatkan Momen
Kenapa ane bilang gitu gan?
Ya gan, momen terindah ketika kita punya anak adalah melihat setiap tumbuh kembangnya dari bayi menjadi balita, mulai sekolah, hingga beranjak dewasa. Namun itu semua bisa terlewatkan jika para orang tua lebih mempercayakan pengasuh dalam mengurus sang anak atau melakukan hal yang ane sebutin dalam point Penyebab diatas.
5. Pola Pikir Anak Akan Berbeda
Karena sejak kecil sudah jarang dekat dengan orang tua dan lebih dekat dengan pengasuhnya, maka kita tidak tau bagaimana ajaran-ajaran yang diberikan oleh para pengasuh kepada sang anak. Selain itu sang anak juga akan merasakan hampa pada hatinya karena merasa tidak dianggap oleh orang tuanya, sehingga dapat menyebabkan pola pikir yang negatif ketika dia sudah beranjak dewasa. Dalam skala yang ekstrim, sang anak dapat bertindak kriminal karena kurangnya kasih sayang dari orang tua dan tidak ada sosok yang disegani dan dihormati dalam hidupnya.
Quote:
Solusi
Namun itu semua bisa dihindari jika kita mau merubah sikap dan perbuatan kita mulai sekarang agar tidak terjadi dampak seperti pada point yang udah ane jelaskan diatas. Berikut ane jabarkan sikap-sikap yang perlu kita lakukan agar orang tua bisa lebih dekat dengan anaknya walaupun sang anak juga ada pengasuhnya, diantaranya :
1. Perbanyak Quality Time Bersama Anak
Walaupun para orang tua bekerja, tapi setibanya di rumah berikan perhatian ente pada sang anak. Biarkan sang pengasuh beristirahat dan waktunya ente para orang tua yang menanganinya. Mulai dari sikap sederhana seperti menanyakan kegiatan hari ini, sudah makan atau belum, sampai dengan mendampingi mengerjakan PR dan membacakan cerita saat mau tidur. Begitu juga pada saat hari libur, luangkan waktu ente bersama sang anak untuk bermain di rumah, diluar, atau pergi jalan-jalan.
2. Letakan Smartphone Ketika Bersama Anak
Baik sepulang bekerja atau pada saat hari libur, letakan smartphone ente. Jangan pernah ente terpaku pada smartphone anda hingga lupa waktu. Smartphone ente boleh aktif dan sesekali silahkan untuk melihat apakah ada sesuatu yang penting, namun jangan sampai menjadi terpaku berjam-jam hanya karena smartphone.
3. Jangan Kasar Terhadap Anak
Ketika anak berbuat salah, jangan sesekali kita berbuat kasar seperti memaki, keluar kata-kata yang tidak pantas, sampai melakukan kontak fisik. Hal itu akan selamanya teringat oleh anak. Mulai sekarang cobalah bersikap untuk lebih sabar, atur segala ucapan ketika anak salah (karena ucapan adalah doa), dan jangan pernah melakukan kontak fisik.
4. Jangan Sia-Siakan Anak
Anak adalah anugerah, anak adalah titipan terindah dari Allah SWT, maka dari itu jangan pernah ente mensia-siakan mereka. Berikan segala kasih sayang yang ente miliki untuk anak, curahkan segala perhatian ente, perhatikan masa depannya sejak kecil, dan potret setiap momen sang anak. Segala kebaikan yang sudah kita tanam sejak dini, akan mendapatkan balasan yang setimpal juga untuk kita.
5. Jangan Samakan Uang dengan Kasih Sayang
Tidak munafik bahwa para orang tua bekerja untuk menghidupi keluarga. Bekerja memang perlu karena dengan itu kita dapat menyekolahkan, memberikan buku dan mainan, tetapi jangan sampai kita termakan oleh pekerjaan hingga kita tidak ada waktu untuk sang anak. Jangan jadikan bekerja menjadi alasan ente demi masa depan sang anak, karena dengan kasih sayang yang baik mereka juga akan bisa mendapatkan masa depan yang baik. Waktu tidak bisa terulang kembali gan sis dan uang tidak bisa membeli kasih sayang.
Quote:
Penutup
Semoga apa yang ane tulis diatas bisa mencerahkan sekaligus membuka mata hati bagi yang merasa, karena anak adalah titipan sekaligus aset yang harus kita jaga dan kita berikan kasih sayang. Mohon maaf jika ada kata-kata dari ane yang kurang berkenan di hati ente sekalian karena ane juga manusia biasa yang tak lepas dari kesalahan, harap maklum ya gan sis.
So, sayangi anak-anak kita mulai saat ini.
Selain itu, ada bonus buat yang udah baca nih.
Sesudah dibaca, kalo menurut agan menarik, bisa dibantu rekomennya ya hehe
Indahnya kalo kita saling berbagi yang seger-seger gan
Ditunggu juga komen dan nya ya
Silahkan mampir juga ke thread ane yang lainnya gan sist
Thanks mimin, officer, momod, kaskuser udah jadiin HT. Semoga bermanfaat untuk semua.
Spoiler for HT ke-27:
Quote:
Pembukaan
Halo gan ketemu lagi ama ane, si kadal ijo
Semoga kagak repost ya gan. Ane udah cek pake keywords apapun nggak ada kok. Kalo ada mohon ingatkan ane ya biar ane tutup tritnya.
Bermula dari banyaknya fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar, ane terinspirasi untuk mengangkatnya menjadi sebuah trit. Tujuan ane membuat trit ini adalah agar kita semua baik para calon orang tua maupun yang sudah menjadi orang tua supaya bisa lebih dekat dengan anaknya dan memiliki suatu ikatan emosional yang kuat.
Ya udah gak perlu berlama-lama di pembukaan, langsung aja kita cekidot isinya yuk!
Quote:
Topik Pembahasan
Pada hakikatnya, anak-anak merupakan masa emas untuk tumbuh mengenal kehidupan dan dunia. Bagaikan sebuah kertas putih, kita dapat mengisi mereka dengan tinta yang baik ataupun buruk. Oleh karena itu, dalam tahap tumbuh kembangnya, diperlukan sebuah pengawasan dan pendampingan yang baik agar kelak anak tersebut menjadi generasi yang dapat mengharumkan nama bangsa.
Peranan orang tua sangatlah penting dalam perkembangan anak karena orang tua sudah memiliki keterikatan emosi dan fisik sejak anak tersebut masih bayi, namun saat ini sudah banyak anak-anak yang justru lebih dekat dengan pengasuhnya dibandingkan dengan orang tuanya sendiri. Pengasuh tersebut dalam hal ini bisa Nenek / Kakeknya sendiri, Baby Sitter, atau ART (Asisten Rumah Tangga). Hal ini dapat mempengaruhi pertumbuhan anak nantinya pada saat dewasa seperti ikatan emosi, panutan, rasa hormat dan cinta, dll.
Quote:
Penyebab
Mengapa anak-anak bisa menjadi lebih dekat dengan para pengasuhnya yang notabene baru dikenalnya mungkin dalam beberapa tahun atau beberapa bulan daripada dengan orang tuanya yg sudah dikenal sejak bayi?
Berikut ane mencoba menjabarkan beberapa alasan riil yang dapat menyebabkan hal ini terjadi, diantaranya :
1. Kurangnya Perhatian dari Orang Tua
Perhatian sang ayah dan ibu terhadap anaknya amat sangatlah penting, bahkan menurut ane penting banget. Karena anak akan merasakan kehangatan, kenyamanan, dan rasa kasih sayang dari sang orang tua. Namun, saat ini banyak para orang tua yang lebih mementingkan dirinya sendiri, seperti ketika sepulang kerja karena sudah lelah mereka langsung saja beristirahat tanpa menanyakan bagaimana kegiatan sang anak hari ini, sudah makan apa belum, hari ini main / belajar apa, apakah ada PR dari sekolah, dll. Sang anak justru memperoleh hal tersebut dari para pengasuhnya.
2. Orang Tua Sibuk dengan Smartphone
Pada saat ini zaman sudah maju, banyak para orang tua yang memiliki smartphone, tetapi penggunaan smartphone tersebut tidak secara bijak. Mungkin hal ini terlihat sederhana, namun coba mari kita renungkan gansis. Smartphone dapat mengakibatkan penggunanya menjadi terlena dengan fitur dan aplikasi yang ada didalamnya, secara tidak langsung kita tidak akan sadar jika sudah berjam-jam menghadap ke smartphone.
Banyak fenomena fakta yang ane lihat sendiri di lingkungan sekitar (ambil contoh di mall), para orang tua sedang asik dengan smartphonenya dan para anak justru sedang ditangani oleh para pengasuhnya atau bahkan sedang bermain dengan pengasuhnya. Terlihat sederhana tapi hal ini memberikan efek yang besar untuk sang anak, bahkan ane pernah baca sebuah trit di kaskus ada seorang anak di Jepang yang ingin menjadi smartphone.
3. Orang Tua Sibuk dengan Kerjanya
Memang kita semua harus bekerja / berwirausaha demi menghidupi keluarga. Namun, porsi bekerja yang berlebihan lambat laun tapi pasti dapat menyebabkan hubungan antara anak dengan orang tua terganggu. Orang tua yang terlalu mementingkan bekerjanya daripada anaknya pasti tidak akan mengurus anaknya, mereka akan pasrah pada pengasuhnya. Pada awalnya semua akan terlihat biasa aja, tapi ketika sang anak tumbuh dewasa, hasil yang dipupuk sejak dini akan menjawab itu semua.
4. Anak Mendapatkan Perlakuan Kasar dari Orang Tua
Sikap kasar dari sang orang tua juga dapat menyebabkan anak menjadi takut dengan orang tuanya. Ketika anak takut, mereka akan mencari perlindungan yang lebih nyaman. Orang terdekat di dalam rumah adalah sang pengasuh. Ketika sang pengasuh mampu memberikan kenyamanan, lama kelamaan anak akan lebih dekat dengan pengasuhnya karena anak merasa tenang berada didekat pengasuh.
5. Orang Tua Sering Bertengkar
Hal paling sedih sekaligus menyakitkan adalah ketika sang anak melihat kedua orang tuanya sedang bertengkar didepannya, apalagi jika frekuensi pertengkarannya memasuki level sering, ini berbahaya untuk pertumbuhan sang anak gan sis. Akhirnya sang anak akan mencari seseorang yang bisa menentramkan dan menenangkan hatinya, dan bukan tidak mungkin sang anak akan lebih memilih hidup bersama orang tersebut.
Quote:
Dampak
Semua tindakan di dunia ini pasti akan ada dampaknya, begitu juga jika sang anak lebih dekat dengan pengasuhnya dibandingkan dengan orang tuanya, pastilah akan ada dampak bagi sang anak maupun juga orang tua sendiri. Berikut dampaknya yang dapat terjadi :
1. Anak Kurang Akrab dengan Orang Tua
Hal ini bisa saja terjadi jika sejak kecil sang anak selalu dekat dengan pengasuhnya. Akibatnya ketika besar dia tidak akrab dengan orang tuanya. Ada jarak yang dirasakan oleh sang anak dengan orang tuanya dan bukan tidak mungkin sang anak akan merasa canggung dekat dengan orang tuanya.
2. Role Model Sang Anak Bukan Orang Tuanya
Ingatan seseorang akan masa lalunya atau dalam hal ini pada masa kecilnya amatlah besar. Karena pada saat anak-anak lebih banyak dekat dengan pengasuhnya daripada orang tuanya, akhirnya figure yang dibanggakan, yang dicontoh, dan yang diteladani oleh sang anak bukanlah orang tuanya. Ekstrimnya, sang anak justru akan merindukan pengasuhnya ketika dewasa kelak.
3. Anak Menjadi Tertutup Terhadap Orang Tua
Bukan tidak mungkin jika perubahan sikap menjadi tertutup kepada orang tuanya terjadi. Hal ini masih berhubungan dengan point pertama yaitu anak menjadi tidak akrab, berawal dari ketidakakraban dengan sang orang tua, efek selanjutnya yang terjadi adalah sang anak akan menjadi tertutup. Hal ini sangat merugikan bagi para orang tua karena susah untuk menggali jika sang anak memiliki masalah dan susah untuk membantu menghadapi masalahnya, serta sang anak sendiri akan bercerita curahan hatinya kepada orang lain yang notabene orang lain belum tentu dapat memberikan solusi yang terbaik.
4. Orang Tua Melewatkan Momen
Kenapa ane bilang gitu gan?
Ya gan, momen terindah ketika kita punya anak adalah melihat setiap tumbuh kembangnya dari bayi menjadi balita, mulai sekolah, hingga beranjak dewasa. Namun itu semua bisa terlewatkan jika para orang tua lebih mempercayakan pengasuh dalam mengurus sang anak atau melakukan hal yang ane sebutin dalam point Penyebab diatas.
5. Pola Pikir Anak Akan Berbeda
Karena sejak kecil sudah jarang dekat dengan orang tua dan lebih dekat dengan pengasuhnya, maka kita tidak tau bagaimana ajaran-ajaran yang diberikan oleh para pengasuh kepada sang anak. Selain itu sang anak juga akan merasakan hampa pada hatinya karena merasa tidak dianggap oleh orang tuanya, sehingga dapat menyebabkan pola pikir yang negatif ketika dia sudah beranjak dewasa. Dalam skala yang ekstrim, sang anak dapat bertindak kriminal karena kurangnya kasih sayang dari orang tua dan tidak ada sosok yang disegani dan dihormati dalam hidupnya.
Quote:
Solusi
Namun itu semua bisa dihindari jika kita mau merubah sikap dan perbuatan kita mulai sekarang agar tidak terjadi dampak seperti pada point yang udah ane jelaskan diatas. Berikut ane jabarkan sikap-sikap yang perlu kita lakukan agar orang tua bisa lebih dekat dengan anaknya walaupun sang anak juga ada pengasuhnya, diantaranya :
1. Perbanyak Quality Time Bersama Anak
Walaupun para orang tua bekerja, tapi setibanya di rumah berikan perhatian ente pada sang anak. Biarkan sang pengasuh beristirahat dan waktunya ente para orang tua yang menanganinya. Mulai dari sikap sederhana seperti menanyakan kegiatan hari ini, sudah makan atau belum, sampai dengan mendampingi mengerjakan PR dan membacakan cerita saat mau tidur. Begitu juga pada saat hari libur, luangkan waktu ente bersama sang anak untuk bermain di rumah, diluar, atau pergi jalan-jalan.
2. Letakan Smartphone Ketika Bersama Anak
Baik sepulang bekerja atau pada saat hari libur, letakan smartphone ente. Jangan pernah ente terpaku pada smartphone anda hingga lupa waktu. Smartphone ente boleh aktif dan sesekali silahkan untuk melihat apakah ada sesuatu yang penting, namun jangan sampai menjadi terpaku berjam-jam hanya karena smartphone.
3. Jangan Kasar Terhadap Anak
Ketika anak berbuat salah, jangan sesekali kita berbuat kasar seperti memaki, keluar kata-kata yang tidak pantas, sampai melakukan kontak fisik. Hal itu akan selamanya teringat oleh anak. Mulai sekarang cobalah bersikap untuk lebih sabar, atur segala ucapan ketika anak salah (karena ucapan adalah doa), dan jangan pernah melakukan kontak fisik.
4. Jangan Sia-Siakan Anak
Anak adalah anugerah, anak adalah titipan terindah dari Allah SWT, maka dari itu jangan pernah ente mensia-siakan mereka. Berikan segala kasih sayang yang ente miliki untuk anak, curahkan segala perhatian ente, perhatikan masa depannya sejak kecil, dan potret setiap momen sang anak. Segala kebaikan yang sudah kita tanam sejak dini, akan mendapatkan balasan yang setimpal juga untuk kita.
5. Jangan Samakan Uang dengan Kasih Sayang
Tidak munafik bahwa para orang tua bekerja untuk menghidupi keluarga. Bekerja memang perlu karena dengan itu kita dapat menyekolahkan, memberikan buku dan mainan, tetapi jangan sampai kita termakan oleh pekerjaan hingga kita tidak ada waktu untuk sang anak. Jangan jadikan bekerja menjadi alasan ente demi masa depan sang anak, karena dengan kasih sayang yang baik mereka juga akan bisa mendapatkan masa depan yang baik. Waktu tidak bisa terulang kembali gan sis dan uang tidak bisa membeli kasih sayang.
Quote:
Penutup
Semoga apa yang ane tulis diatas bisa mencerahkan sekaligus membuka mata hati bagi yang merasa, karena anak adalah titipan sekaligus aset yang harus kita jaga dan kita berikan kasih sayang. Mohon maaf jika ada kata-kata dari ane yang kurang berkenan di hati ente sekalian karena ane juga manusia biasa yang tak lepas dari kesalahan, harap maklum ya gan sis.
So, sayangi anak-anak kita mulai saat ini.
Selain itu, ada bonus buat yang udah baca nih.
Spoiler for Bonus:
Sesudah dibaca, kalo menurut agan menarik, bisa dibantu rekomennya ya hehe
Spoiler for Rekomen HT:
Indahnya kalo kita saling berbagi yang seger-seger gan
Ditunggu juga komen dan nya ya
Silahkan mampir juga ke thread ane yang lainnya gan sist
Spoiler for sumber:
best komen
Quote:Original Posted By mrgets ►
Ane punya temen cewek... waktu itu ane ngobrol-ngobrol ama dia dan pas topiknya menyinggung soal babysitter, gue ngomong gini:
"Heran deh ibu-ibu di mall gitu. Masih muda, cantik, sexy, suaminya kaya, tapi anak yang seharusnya diasuh kok malah dioper ke babysitter?"
Kalo kata temen ane gini:
"Mereka itu sebenarnya nggak pengen nikah cepet-cepet. Umur masih 26 atau 27, masih pengen maen. Tapi tuntutan keluarga, daripada kelamaan merit ntar susah jodohnya, mendingan merit cepet. Ya udah deh, merit. Tapi pas merit, si mertuanya nih yang nuntut pengen cepet-cepet punya cucu, padahal si cewek baru merit masih pengen hepi-hepi dan maen-maen ama temennya. Ya udah deh, pas punya anak merasa males dan sibuk sendiri akhirnya sewa babysitter."
ane jadi kasian lho... sama anaknya... Apalagi waktu itu ane maen-maen ke Plaza Indonesia yang di bunderan HI. Ada orang tua, ibu-ibu sih lebih tepatnya, cantik, sexy, makan-makan dan ha-ha-hi-hi ama temennya, tapi anaknya yang masih balita diurus ama dua orang babysitter. Babysitter yang satu nyuapin anaknya, yang satu lagi bawa tas isi popok dan susu bayi.
Buset dah... apa gunanya punya anak kalo ga mau ngurus sebagai seorang ibu... padahal kedekatan batin ibu dan anak itu penting lho...
Quote:Original Posted By route16 ►
wah bagus nih buat para orang tua yg sibuk dan sok sibuk. bikin anak emang enak, tp klo dah jadi jgn maen titipin aja dan ga peduli.
secapek apapun kita jgn sampai mengabaikan anak, bisa2 nantinya si anak jg mengabaikan kita.
klo kita ga mau mengurus anak, jgn salahkan anak jika saat kita tua nanti si anak jg ga mau mengurus kita.
Quote:Original Posted By ZeGrave ►
ane banget ini gan
buat ortu hati2 deh klo bertindak jgn sampe nyakitin hati anaknya
karena kalo udah kek ane susah gan anepun gak akrab sm ortu ane dan fact diatas bener semua
"Hati manusia seperti kertas, Bila kamu merusaknya tidak akan bisa kembali ke bentuk semula"
sebenernya mah sebagai anak pengen lah ane seperti anak normal lainnnya yang akbrab dengan keluarganya. Tapi ya seperti quote di atas rasanya sulit bgt gan
Quote:Original Posted By nauval567 ►
kalo ane males sama babeh gan, sejak kecil dilarang2 mulu kalo maen, kalo didepan tamu babeh atau keluarga harus diem gaboleh banyak gerak banyak omong, sekarang anenya jadi pendiem gan hiks
Quote:Original Posted By AbucopoIII ►
Totally !
Ane dari sd kelas 2 sampe smp kelas 2 dirumah cuma ada pembantu (bukan pengasuh tapi sama aja) .
Orang tua 2 2 kerja maklum bukan keluarga mampu
Ya jadi dari sd kelas 2 itu ane diasuh pembantu ,,makanan dimasakan ,kopi dibuatkan ,tapi mandi ga dimandiin
Ada pembantu ga bikin ane manja.
Ane bersyukur orang tua ane masih sayang sama ane .komunikasi ada ,belajar bareng ,jogging tiap pulang kerja
Yang ane khawatirkan itu tipe orang tua yang dicantumkan di thread ,,atau bisa dibilang orang tua yang tidak siap untuk punya anak
Kasian anak nya ,,orang tuanya cuma fokus kerja..bukan masalah dia kerja keras buat anaknya ,tapi waktu waktu bareng anak itu lebih berharga ketimbang 10 taun kerja
Serugi rugi nya orang tua yang ga bisa punya anak ,,lebih rugi orang tua yang tiap anak nya nangis malah minta ditenangkan pengasuh
Quote:Original Posted By aryaputraz ►
FIX 100% Salah orang tuanya
Kalo dalam bahasa ane sih ini ortu yang durhaka kepada anak.
Bukan cuma anak aja yg bisa jadi durhaka.
kalo kata ortunya mah yg penting hepi, yg penting duit. kerja nonstop tapi anak ga keurus.
ibu bapak kerja pagi pulang malem cuma untuk duit yang katanya untuk "masa depan anak".
anak ditinggalin ga diurus cuma untuk cari duit. Ortu malah sibuk hepi-hepi cari duit nongkrong nongkrong.
Terkutuklah ortu yg kek gitu! Ortu Biadab!
btw ortu ane mah ga kaya gitu, komunikasi 24/7 non stop. hubungan sama babeh juga baek. enaknya.....
Quote:Original Posted By luqman.id ►
bijak lah dalam menggunakan jasa baby sister..
jangan kelewatan dan jangan berlebihan..
sebisa mungkin tuh anak jangan sampe hampir full keurus sama dia kalo lagi beneran sibuk aja hehehe
Quote:Original Posted By shinodarie ►
yah... gitu lah pola asuh+pola pikir parents jaman skarang beda bgt sama parents zaman dulu..
dimana mereka fokus sama kerjaan, gadget, dll. nya..
jadi sangat ngefek ke perkembangan psikologi anak..
contoh kecilnya aja sodara ane, dia udah punya anak.. kalo ane liat, ktika mereka ngumpul, masing2 sibuk sama urusannya, sodara ane sibuk sama hp+ nonton tv, suaminya asyik leyeh2 sambil ngebales bbm, anaknya sibuk mainin psp..
emang sih mereka akhir pekan ada di rumah.. tapi kalo mnurut ane itu bukan quality time..
kasihan sama anaknya, jarang main sama anak2 seusianya.. pulang skolah dari RA, lngsung nonton tv atau mainin psp nya..
mendingan ane.. dulu pas kecil puas diajak maen bareng nyokap ke sungai, maen bareng bokap di tempat kerjanya, maen sama anak cowok/cowok, sampe kena marah nyokap pas maen ujan2an bareng temen,
Quote:Original Posted By whatever.i.am ►
kalo nggak salah ane nemu tulisan gini gan : "pekerjaan yang paling mulia dimata Tuhan adalah ibu rumah tangga, karena beliau adalah orang yang paling bertanggung jawab mendidik anak ketika dirumah"
Quote:Original Posted By freshgrad ►
dulu ane pernah baca artikel tentang akan datang generasi BABU, yaitu anak-anak yg diasuh sama pembantunya
tag yg ane inget,
Titipan Tuhan kok dititipin lagi ke pembantu ?
Quote:Original Posted By gearzjetz ►
bener banget gan, ane ngalamin banget masalah "uang" & "quality time" , malah hampir semua poin ane kena, hasilnya ane ga pernah deket sama ortu, yg ada ane cuma ngobrol sekedar chit chat biasa tanpa ada nya pembahasan yg lebih mendalam mengenai masalah masalah pribadi , karena faktor faktor yg agan sebutin, terjadi pada diri ane pas waktu masih kecil
Kalau belum mau punya anak, atau ga suka ada anak anak, kenapa "bikin" ?
Quote:Original Posted By winter14 ►
Anak : mama,mama mau ga nitipin emas dan perhiasan ke babysitter?
Mama : ga lah sayang,mama ga percaya sama babysitter..lagian itu kan barang2 mahal dan kesayangan mama
Anak : tapi kok mama nitipin aku ke babysitter?
Mama : ????
Pejwan gan kalo bisa biar sadar
Quote:Original Posted By nadnad11 ►
Yup! Bener banget gan!
Ane sering liat di tempat2 umum kayak di mall, orang tua yg bawa anak2nya dan kalo anaknya ada 3, baby sitternya jg 3.
Apalagi kalo lg di tempat makan, ane pernah ngerasa "terganggu" dengan tangisan anak dr suatu keluarga. Sang ibu asik makan, sedangkan anaknya nangis terus menerus, si baby sitter berusaha nenangin si bayi. Karena nangisnya lama dan kenceng, si ibu jadinya malah marah2 karena ngeliat si baby sitter gak berhasil nenangin si bayi.
Ane sbnernya bukan merasa terganggu dengan tangisan si bayi, itu naluriah. Tapi yg bikin ane terganggu karena ibunya gak berusaha dekap anaknya sendiri.
Ane yakin, pas gede nanti, si anak gak punya keterikatan emosional dengan ibunya.
Quote:Original Posted By hawilla ►
tambah satu lagi gan kalau di Indonesia sini budayanya sepertinya kok seakan akan memasrahkan bahwa pendidikan itu urusan ibu. Padahal menurut ane ayah juga memiliki peran dalam mendidik. Ayah nggak serta merta cari nafkah aja. Harusnya supaya anak dapat tumbuh optimal emosi serta kecerdasannya pola asuh anak haruslah yang kooperatif. Bisa dilihat dari contoh kecil ketika sebagian besar anak-anak ketika ditanya lebih dekat dengan ibu. Itu karena ayah kurang terlibat dalam aktivitas anak.
Peran ART sebenarnya hanya membantu saja. Daripada di ART lebih baik anak diikutkan pada institusi2 pendidikan (misalnya les), klub olahraga/komunitas, dll. Asalkan anak suka dan tidak memberatkan
Quote:Original Posted By gunvii ►
Saya jg mama muda punya anak 1 balita umur 2,5 thn ..saya,sama suami punya prinsip ga mau pake baby sitter buat 'bantu" urus anak..ya anggap la kalo mama muda yg lain kan pikir buat bantu kita urus anak lo jeng...iya emank awalny bantu lama kelamaan pst ny keterusan mnt baby sitter ny jagain anakny..coba bayangin deh anak mu sendiri darah daging mu ms bobo sama baby sitter kelonin bobo padahal wkt mau kita tidurin anak tu bener2 wkt quality time ..wkt yg bisa bkn kita bener2 dkt sama anak..memank sih awal ny aku punya anak repot bgt tapi y dinikmati aja kan mereka ga lama jg bakal gede..sebentar kok cuma wkt mereka manja2 sama kita..nnt kalo mereka besar kita bakal kelewatan masa2 itu ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ kalo kita nyuapin anak sendiri kan kita bs tau dia suka ny makan ap mauny makan ap suka msk gimana ...
Sdkt share aku pny temen dia pake baby sitter kmn2 jd anakny diurus baby sitter dr baby pas baby sitter ny berenti karena pulang kampung .anakny mogok makan susah bgt makan sama mama ny..sampe kurus 4 kg @@..gmn bs anak bs susah makan sama mama sendiri berarti kan mama ny ga biasa en ga tau dgn pola makan anakny jd ny kerepotan sendiri mama ny @@
Ada 1 lg jg temen ku jg masih dia dari anakny msh merah ud pake baby sitter jd blm 1 bln it anak udh tidur terpisah sama baby sitter yg urus dia..jd dia kamar sendiri sama suaminy..wkt masa nifas kan bener2 susah en repot karena wkt ms blm 1 bln baby tu rewel kalo tengah malem karena jam tidur ny ga teratur tapi ini mamany tidur aja dgn enkkny karena udha ad baby sitter yg urus anakny..oalaa enakny toh ..ckck..mama ny aja ud berangkat jalan2 keluar kota tinggalin anakny sama baby sitter..kalo aku sih ga bakal tega ninggalin anak ku sendirian...ga ada yg melarang ga blh pake baby sitter..tapi ya jgn gantikan tugas kita sbg ibu buat urus anak2 ,baby sitter itu hanya membantu kita untuk urus anak..jgn semua2 nya baby sitter yg urus..kalo sampe semua baby sitter yg urus..ya jgn salahkan kalo anak lbh dkt ke baby sitter...sering dmall aku liat di supermarket ibu2 belanja sama baby sitter 2 org ibu ny yg tanya ke baby sitterny susu msh ada ga? Pampers msh? ..la kok emak sendiri ga tau susu anakny msh ada atau ga..@@ ..sory kalo kepanjangan..hanya share..taroh pejwan kalo blh
Quote:Original Posted By 4our ►
Komeng di trit Ums Kadal
Memang miris menemui fakta Orangtua renggang Hubungan dengan Anak sedari kecil, dan lebih miris mendapati hasil tanaman tersebut berupa Anak kurang perhatian terhadap Orangtuanya saat lansia nanti.
Bapak Ibu Hadirin.. *Hadirin menjawab koor : Iyaaa Pak..*
Janganlah karir dan kerumitannya dianggap cukup untuk menjedai kedekatan Anda dengan Buah Hati, Adalah Hak daripada Si Kecil menerima Perhatian Anda Penuh, Lahir, dan Batin.
Sekian Bapak dan Ibu, jumpa lagi dengan saya di rubrik Parenting Buah Hati Majalah Fimina Minggu depan.
Quote:Original Posted By Jonga23 ►
Bagi ane, sejak anak ada di kandungan, disitulah dimulai semua detik berharga. Ane nggak akan nglewatkan momen-momen itu. Meski ane cowok, giliran anak ane BAB, ngganti popok, mandi, ane sering rebutan dengan istri. Capek....iya sih. Tapi ane yakin itu nggak akan lama.
Bener gan, walaupun ane sudah semaksimal mungkin menghabiskan detik demi detik, tapi begitu anak ane umur 5 tahun, serasa kurang. Ane kangen masa-masa "repot" ngurus anak waktu dia masih bayi. Sesuatu banget...amazing.
Dan efeknya, anak ane memang lebih dekat dengan ane sebagai ayahnya....(istri ane sampai ngiri....)
Quote:Original Posted By 64m64n9s ►
itu lah gan....kebanyakan manusia sekarang menganggap segala sesuatu bisa diatur dengan uang. jadi sibuk cari uang terus, ngejar karir, tapi anak diurus orang lain lebih-lebih pembantu atau pengasuh yang bukan dari keluarga sendiri. kalau pun diurus oleh tua kita (nenek dan kakek) maka akibatnya nanti anak itu akan lebih akrab dan dekat dengan nenek dan kakeknya.
begitu anak berperilaku tak seperti keinginannya, maka anak yang jadi sasaran kemarahan atau diamuk. anak dipaksa mengikuti 100 % maunya orang tua saja, sedangkan orang tua tak mau mendengar dan mengerti keinginan dan jiwa si anak.
anak tak akrab dengan orang tua, orang tuanya mengeluh. waktu senggang pun sudah tak ada untuk anak karena sudah kemalaman pulang serta capek. bahkan ketika libur (sabtu-minggu) pun waktu untuk anak tak ada karena sibuk mau istirahat sendiri.
komen kocak
Quote:Original Posted By lophme ►
Ini contoh anak yang jauh dari kasih sayang orang tua..
Spoiler for komen:
Quote:Original Posted By mrgets ►
Ane punya temen cewek... waktu itu ane ngobrol-ngobrol ama dia dan pas topiknya menyinggung soal babysitter, gue ngomong gini:
"Heran deh ibu-ibu di mall gitu. Masih muda, cantik, sexy, suaminya kaya, tapi anak yang seharusnya diasuh kok malah dioper ke babysitter?"
Kalo kata temen ane gini:
"Mereka itu sebenarnya nggak pengen nikah cepet-cepet. Umur masih 26 atau 27, masih pengen maen. Tapi tuntutan keluarga, daripada kelamaan merit ntar susah jodohnya, mendingan merit cepet. Ya udah deh, merit. Tapi pas merit, si mertuanya nih yang nuntut pengen cepet-cepet punya cucu, padahal si cewek baru merit masih pengen hepi-hepi dan maen-maen ama temennya. Ya udah deh, pas punya anak merasa males dan sibuk sendiri akhirnya sewa babysitter."
ane jadi kasian lho... sama anaknya... Apalagi waktu itu ane maen-maen ke Plaza Indonesia yang di bunderan HI. Ada orang tua, ibu-ibu sih lebih tepatnya, cantik, sexy, makan-makan dan ha-ha-hi-hi ama temennya, tapi anaknya yang masih balita diurus ama dua orang babysitter. Babysitter yang satu nyuapin anaknya, yang satu lagi bawa tas isi popok dan susu bayi.
Buset dah... apa gunanya punya anak kalo ga mau ngurus sebagai seorang ibu... padahal kedekatan batin ibu dan anak itu penting lho...
Quote:Original Posted By route16 ►
wah bagus nih buat para orang tua yg sibuk dan sok sibuk. bikin anak emang enak, tp klo dah jadi jgn maen titipin aja dan ga peduli.
secapek apapun kita jgn sampai mengabaikan anak, bisa2 nantinya si anak jg mengabaikan kita.
klo kita ga mau mengurus anak, jgn salahkan anak jika saat kita tua nanti si anak jg ga mau mengurus kita.
Quote:Original Posted By ZeGrave ►
ane banget ini gan
buat ortu hati2 deh klo bertindak jgn sampe nyakitin hati anaknya
karena kalo udah kek ane susah gan anepun gak akrab sm ortu ane dan fact diatas bener semua
"Hati manusia seperti kertas, Bila kamu merusaknya tidak akan bisa kembali ke bentuk semula"
sebenernya mah sebagai anak pengen lah ane seperti anak normal lainnnya yang akbrab dengan keluarganya. Tapi ya seperti quote di atas rasanya sulit bgt gan
Quote:Original Posted By nauval567 ►
kalo ane males sama babeh gan, sejak kecil dilarang2 mulu kalo maen, kalo didepan tamu babeh atau keluarga harus diem gaboleh banyak gerak banyak omong, sekarang anenya jadi pendiem gan hiks
Quote:Original Posted By AbucopoIII ►
Totally !
Ane dari sd kelas 2 sampe smp kelas 2 dirumah cuma ada pembantu (bukan pengasuh tapi sama aja) .
Orang tua 2 2 kerja maklum bukan keluarga mampu
Ya jadi dari sd kelas 2 itu ane diasuh pembantu ,,makanan dimasakan ,kopi dibuatkan ,tapi mandi ga dimandiin
Ada pembantu ga bikin ane manja.
Ane bersyukur orang tua ane masih sayang sama ane .komunikasi ada ,belajar bareng ,jogging tiap pulang kerja
Yang ane khawatirkan itu tipe orang tua yang dicantumkan di thread ,,atau bisa dibilang orang tua yang tidak siap untuk punya anak
Kasian anak nya ,,orang tuanya cuma fokus kerja..bukan masalah dia kerja keras buat anaknya ,tapi waktu waktu bareng anak itu lebih berharga ketimbang 10 taun kerja
Serugi rugi nya orang tua yang ga bisa punya anak ,,lebih rugi orang tua yang tiap anak nya nangis malah minta ditenangkan pengasuh
Quote:Original Posted By aryaputraz ►
FIX 100% Salah orang tuanya
Kalo dalam bahasa ane sih ini ortu yang durhaka kepada anak.
Bukan cuma anak aja yg bisa jadi durhaka.
kalo kata ortunya mah yg penting hepi, yg penting duit. kerja nonstop tapi anak ga keurus.
ibu bapak kerja pagi pulang malem cuma untuk duit yang katanya untuk "masa depan anak".
anak ditinggalin ga diurus cuma untuk cari duit. Ortu malah sibuk hepi-hepi cari duit nongkrong nongkrong.
Terkutuklah ortu yg kek gitu! Ortu Biadab!
btw ortu ane mah ga kaya gitu, komunikasi 24/7 non stop. hubungan sama babeh juga baek. enaknya.....
Quote:Original Posted By luqman.id ►
bijak lah dalam menggunakan jasa baby sister..
jangan kelewatan dan jangan berlebihan..
sebisa mungkin tuh anak jangan sampe hampir full keurus sama dia kalo lagi beneran sibuk aja hehehe
Quote:Original Posted By shinodarie ►
yah... gitu lah pola asuh+pola pikir parents jaman skarang beda bgt sama parents zaman dulu..
dimana mereka fokus sama kerjaan, gadget, dll. nya..
jadi sangat ngefek ke perkembangan psikologi anak..
contoh kecilnya aja sodara ane, dia udah punya anak.. kalo ane liat, ktika mereka ngumpul, masing2 sibuk sama urusannya, sodara ane sibuk sama hp+ nonton tv, suaminya asyik leyeh2 sambil ngebales bbm, anaknya sibuk mainin psp..
emang sih mereka akhir pekan ada di rumah.. tapi kalo mnurut ane itu bukan quality time..
kasihan sama anaknya, jarang main sama anak2 seusianya.. pulang skolah dari RA, lngsung nonton tv atau mainin psp nya..
mendingan ane.. dulu pas kecil puas diajak maen bareng nyokap ke sungai, maen bareng bokap di tempat kerjanya, maen sama anak cowok/cowok, sampe kena marah nyokap pas maen ujan2an bareng temen,
Quote:Original Posted By whatever.i.am ►
kalo nggak salah ane nemu tulisan gini gan : "pekerjaan yang paling mulia dimata Tuhan adalah ibu rumah tangga, karena beliau adalah orang yang paling bertanggung jawab mendidik anak ketika dirumah"
Quote:Original Posted By freshgrad ►
dulu ane pernah baca artikel tentang akan datang generasi BABU, yaitu anak-anak yg diasuh sama pembantunya
tag yg ane inget,
Titipan Tuhan kok dititipin lagi ke pembantu ?
Quote:Original Posted By gearzjetz ►
bener banget gan, ane ngalamin banget masalah "uang" & "quality time" , malah hampir semua poin ane kena, hasilnya ane ga pernah deket sama ortu, yg ada ane cuma ngobrol sekedar chit chat biasa tanpa ada nya pembahasan yg lebih mendalam mengenai masalah masalah pribadi , karena faktor faktor yg agan sebutin, terjadi pada diri ane pas waktu masih kecil
Kalau belum mau punya anak, atau ga suka ada anak anak, kenapa "bikin" ?
Quote:Original Posted By winter14 ►
Anak : mama,mama mau ga nitipin emas dan perhiasan ke babysitter?
Mama : ga lah sayang,mama ga percaya sama babysitter..lagian itu kan barang2 mahal dan kesayangan mama
Anak : tapi kok mama nitipin aku ke babysitter?
Mama : ????
Pejwan gan kalo bisa biar sadar
Quote:Original Posted By nadnad11 ►
Yup! Bener banget gan!
Ane sering liat di tempat2 umum kayak di mall, orang tua yg bawa anak2nya dan kalo anaknya ada 3, baby sitternya jg 3.
Apalagi kalo lg di tempat makan, ane pernah ngerasa "terganggu" dengan tangisan anak dr suatu keluarga. Sang ibu asik makan, sedangkan anaknya nangis terus menerus, si baby sitter berusaha nenangin si bayi. Karena nangisnya lama dan kenceng, si ibu jadinya malah marah2 karena ngeliat si baby sitter gak berhasil nenangin si bayi.
Ane sbnernya bukan merasa terganggu dengan tangisan si bayi, itu naluriah. Tapi yg bikin ane terganggu karena ibunya gak berusaha dekap anaknya sendiri.
Ane yakin, pas gede nanti, si anak gak punya keterikatan emosional dengan ibunya.
Quote:Original Posted By hawilla ►
tambah satu lagi gan kalau di Indonesia sini budayanya sepertinya kok seakan akan memasrahkan bahwa pendidikan itu urusan ibu. Padahal menurut ane ayah juga memiliki peran dalam mendidik. Ayah nggak serta merta cari nafkah aja. Harusnya supaya anak dapat tumbuh optimal emosi serta kecerdasannya pola asuh anak haruslah yang kooperatif. Bisa dilihat dari contoh kecil ketika sebagian besar anak-anak ketika ditanya lebih dekat dengan ibu. Itu karena ayah kurang terlibat dalam aktivitas anak.
Peran ART sebenarnya hanya membantu saja. Daripada di ART lebih baik anak diikutkan pada institusi2 pendidikan (misalnya les), klub olahraga/komunitas, dll. Asalkan anak suka dan tidak memberatkan
Quote:Original Posted By gunvii ►
Saya jg mama muda punya anak 1 balita umur 2,5 thn ..saya,sama suami punya prinsip ga mau pake baby sitter buat 'bantu" urus anak..ya anggap la kalo mama muda yg lain kan pikir buat bantu kita urus anak lo jeng...iya emank awalny bantu lama kelamaan pst ny keterusan mnt baby sitter ny jagain anakny..coba bayangin deh anak mu sendiri darah daging mu ms bobo sama baby sitter kelonin bobo padahal wkt mau kita tidurin anak tu bener2 wkt quality time ..wkt yg bisa bkn kita bener2 dkt sama anak..memank sih awal ny aku punya anak repot bgt tapi y dinikmati aja kan mereka ga lama jg bakal gede..sebentar kok cuma wkt mereka manja2 sama kita..nnt kalo mereka besar kita bakal kelewatan masa2 itu ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ kalo kita nyuapin anak sendiri kan kita bs tau dia suka ny makan ap mauny makan ap suka msk gimana ...
Sdkt share aku pny temen dia pake baby sitter kmn2 jd anakny diurus baby sitter dr baby pas baby sitter ny berenti karena pulang kampung .anakny mogok makan susah bgt makan sama mama ny..sampe kurus 4 kg @@..gmn bs anak bs susah makan sama mama sendiri berarti kan mama ny ga biasa en ga tau dgn pola makan anakny jd ny kerepotan sendiri mama ny @@
Ada 1 lg jg temen ku jg masih dia dari anakny msh merah ud pake baby sitter jd blm 1 bln it anak udh tidur terpisah sama baby sitter yg urus dia..jd dia kamar sendiri sama suaminy..wkt masa nifas kan bener2 susah en repot karena wkt ms blm 1 bln baby tu rewel kalo tengah malem karena jam tidur ny ga teratur tapi ini mamany tidur aja dgn enkkny karena udha ad baby sitter yg urus anakny..oalaa enakny toh ..ckck..mama ny aja ud berangkat jalan2 keluar kota tinggalin anakny sama baby sitter..kalo aku sih ga bakal tega ninggalin anak ku sendirian...ga ada yg melarang ga blh pake baby sitter..tapi ya jgn gantikan tugas kita sbg ibu buat urus anak2 ,baby sitter itu hanya membantu kita untuk urus anak..jgn semua2 nya baby sitter yg urus..kalo sampe semua baby sitter yg urus..ya jgn salahkan kalo anak lbh dkt ke baby sitter...sering dmall aku liat di supermarket ibu2 belanja sama baby sitter 2 org ibu ny yg tanya ke baby sitterny susu msh ada ga? Pampers msh? ..la kok emak sendiri ga tau susu anakny msh ada atau ga..@@ ..sory kalo kepanjangan..hanya share..taroh pejwan kalo blh
Quote:Original Posted By 4our ►
Komeng di trit Ums Kadal
Memang miris menemui fakta Orangtua renggang Hubungan dengan Anak sedari kecil, dan lebih miris mendapati hasil tanaman tersebut berupa Anak kurang perhatian terhadap Orangtuanya saat lansia nanti.
Bapak Ibu Hadirin.. *Hadirin menjawab koor : Iyaaa Pak..*
Janganlah karir dan kerumitannya dianggap cukup untuk menjedai kedekatan Anda dengan Buah Hati, Adalah Hak daripada Si Kecil menerima Perhatian Anda Penuh, Lahir, dan Batin.
Sekian Bapak dan Ibu, jumpa lagi dengan saya di rubrik Parenting Buah Hati Majalah Fimina Minggu depan.
Quote:Original Posted By Jonga23 ►
Bagi ane, sejak anak ada di kandungan, disitulah dimulai semua detik berharga. Ane nggak akan nglewatkan momen-momen itu. Meski ane cowok, giliran anak ane BAB, ngganti popok, mandi, ane sering rebutan dengan istri. Capek....iya sih. Tapi ane yakin itu nggak akan lama.
Bener gan, walaupun ane sudah semaksimal mungkin menghabiskan detik demi detik, tapi begitu anak ane umur 5 tahun, serasa kurang. Ane kangen masa-masa "repot" ngurus anak waktu dia masih bayi. Sesuatu banget...amazing.
Dan efeknya, anak ane memang lebih dekat dengan ane sebagai ayahnya....(istri ane sampai ngiri....)
Quote:Original Posted By 64m64n9s ►
itu lah gan....kebanyakan manusia sekarang menganggap segala sesuatu bisa diatur dengan uang. jadi sibuk cari uang terus, ngejar karir, tapi anak diurus orang lain lebih-lebih pembantu atau pengasuh yang bukan dari keluarga sendiri. kalau pun diurus oleh tua kita (nenek dan kakek) maka akibatnya nanti anak itu akan lebih akrab dan dekat dengan nenek dan kakeknya.
begitu anak berperilaku tak seperti keinginannya, maka anak yang jadi sasaran kemarahan atau diamuk. anak dipaksa mengikuti 100 % maunya orang tua saja, sedangkan orang tua tak mau mendengar dan mengerti keinginan dan jiwa si anak.
anak tak akrab dengan orang tua, orang tuanya mengeluh. waktu senggang pun sudah tak ada untuk anak karena sudah kemalaman pulang serta capek. bahkan ketika libur (sabtu-minggu) pun waktu untuk anak tak ada karena sibuk mau istirahat sendiri.
komen kocak
Quote:Original Posted By lophme ►
Ini contoh anak yang jauh dari kasih sayang orang tua..
Kasihan ya gan anak kalo deket sama pengasuhnya,kita sebagai orang tua jadi gimana gitu
#NB ane belom punya anak sebenernya
#NB ane belom punya anak sebenernya
orang2 kelas atas biasanya kebanyakan gitu brader
Intinya perhatian lah terhadap anak
mau jauh atau dekat, itu pilihan anda
mau jauh atau dekat, itu pilihan anda
hahahah jadi inget tetangga ane, ayahnya jarang pulang, sekali pulang sama anaknya dipanggil om
yg paling sering di ajak biasanya yg paling dket ama anak bray
Itu sih salah orang tuanya kalo menurut ane
Quote:Original Posted By pfapb ►
Kasihan ya gan anak kalo deket sama pengasuhnya,kita sebagai orang tua jadi gimana gitu
#NB ane belom punya anak sebenernya
Kalo pasangan udah punya?
Kasihan ya gan anak kalo deket sama pengasuhnya,kita sebagai orang tua jadi gimana gitu
#NB ane belom punya anak sebenernya
Kalo pasangan udah punya?
Quote:Original Posted By dominiq009 ►
Kalo pasangan udah punya?
Pasangan belom punya,ente mau jadi pasangan ane?
Kalo pasangan udah punya?
Pasangan belom punya,ente mau jadi pasangan ane?
kadang ane heran mereka itu niat ngga sih bina rumah tangga, kalo dapet suami itu di komunikasiin dengan baik ke depannya mau gimana, kalo emang mereka bener bener menyayangi dan brusaha buat ngga egois, yaAllah jadikan aku ibu yang baik buar anak anaku kelak ngga ngerasain gitu
karena pengasuhnya lebih sering bermain dengan dia
Quote:Original Posted By pfapb ►
Kasihan ya gan anak kalo deket sama pengasuhnya,kita sebagai orang tua jadi gimana gitu
#NB ane belom punya anak sebenernya
barusan mau ane tanyain punya pasangan gak eh udah ada yang nanyain ente
Quote:Original Posted By tukang.keren23 ►
orang2 kelas atas biasanya kebanyakan gitu brader
biasanya gitu bro, kasihan anaknya. akhirnya banyak yang lari ke narkoba dan kehidupan negatif lainnya
Quote:Original Posted By ularpiton ►
Intinya perhatian lah terhadap anak
mau jauh atau dekat, itu pilihan anda
betul sekali gan, perhatian yang paling utama untuk anak
Kasihan ya gan anak kalo deket sama pengasuhnya,kita sebagai orang tua jadi gimana gitu
#NB ane belom punya anak sebenernya
barusan mau ane tanyain punya pasangan gak eh udah ada yang nanyain ente
Quote:Original Posted By tukang.keren23 ►
orang2 kelas atas biasanya kebanyakan gitu brader
biasanya gitu bro, kasihan anaknya. akhirnya banyak yang lari ke narkoba dan kehidupan negatif lainnya
Quote:Original Posted By ularpiton ►
Intinya perhatian lah terhadap anak
mau jauh atau dekat, itu pilihan anda
betul sekali gan, perhatian yang paling utama untuk anak
nebeng di pekiwan calon HT niih...
makanya orang tua yang gak dekat anak, bsa jadi anaknya suka caper dri orang lain gan.
makanya orang tua yang gak dekat anak, bsa jadi anaknya suka caper dri orang lain gan.
yoi gan, kasih sayang perhatian ortu sangat membantu tumbuh kembang anak
ya kali gan, ane jg mau dong diasuh
Quote:Original Posted By greenlizzard ►
barusan mau ane tanyain punya pasangan gak eh udah ada yang nanyain ente
Ente mau gak jadi pasangan ane gan?
barusan mau ane tanyain punya pasangan gak eh udah ada yang nanyain ente
Ente mau gak jadi pasangan ane gan?
Asal kagak pernah anu ama pengasuhnye bree...
Quote:Original Posted By langitsayu ►
hahahah jadi inget tetangga ane, ayahnya jarang pulang, sekali pulang sama anaknya dipanggil om
njirr kasihan bener bapaknya, pasti ngenes atinya
Quote:Original Posted By dominiq009 ►
Itu sih salah orang tuanya kalo menurut ane
setuju gan, itu sudaahh
Via: Kaskus.co.id
hahahah jadi inget tetangga ane, ayahnya jarang pulang, sekali pulang sama anaknya dipanggil om
njirr kasihan bener bapaknya, pasti ngenes atinya
Quote:Original Posted By dominiq009 ►
Itu sih salah orang tuanya kalo menurut ane
setuju gan, itu sudaahh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar