Gregetnya Anak Graphic Designer Era 90-an
[ HT#005 ]
Halo man-temans, gan and sista. Menggeluti bidang atau keahlian tertentu
seperti menjadi seorang mahasiswa Graphic Designer menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi ane (cie..cie..iskrim ngaku-ngaku seorang designer nih ). Ini cerita senior ane loh gan, di era 90-an, banyak sekali hal-hal dilakukan secara manual, nggak seperti jaman sekarang. Jaman sekarang keknya serba enak dan serba mudah, dimanjakan dengan teknologi internet dan informasi yang lebih terbuka.
Mungkin buat man-teman, gan and sista yang berada di era yang sama dengan senior ane pasti tau gimana susahnya perjuangan seorang mahasiswa Graphic Designer mengerjakan tugas seperti misalnya membuat sebuah poster atau cover majalah dengan banyak tulisan, karakter dan warna yang berbeda-beda, gambar/ model pendukung, padahal ini baru langkah sebagai dummy, belum sampai pada FA ( Final Artwork).
Apa aja sih yang bikin greget sebagai mahasiswa Graphic Designer
di era 90-an saat ngerjain tugas?
Nyok kita simak dibawah ini!
Quote:Quote:
Buat ente yang hidup di era internet seperti sekarang ini harusnya udah bisa menghasilkan karya yang fenomenal, minimal diakui bagus oleh klien atau dosen kita. Bagaimana nggak, semua materi dan konsep bisa tinggal lihat di internet dan kembangkan sesuai dengan konsep dan imajinasi. Referensi bertebaran tak terbendung di internet, tinggal pintar-pintar mencari sumber dan menggabungkan dengan materi kita. Kalau dulu, mendapatkan ide dasar atau konsep brillian aja ibaratnya musti 'bertapa di goa-goa' atau main ke toko buku import lihat-lihat buku design yang harganya naujubillah nggak bersahabat dengan isi kantong anak mahasiswa macem senior ane dulu.
Quote:Quote:
Ketika konsep udah kita dapet biasanya kita mencari jenis huruf yang mendekati karakter konsep. Untuk membuat satu baris huruf aja kita musti bikin manual 'perkarakter' huruf. Bisa dibayangin gimana rumitnya membuat beberapa kalimat saja misalnya dengan ukuran font 15 point. Kata senior ane dulu suka terbentur dalam berkreasi karena masalah waktu untuk membuat huruf yang lebih keren. Yah meskipun dulu ada yang namanya RUGOS (Huruf Gosok), klo sekarang macam stiker huruf abjad A-Z 0-9 yang kalau di gosok di permukaan kertas tiap-tiap karakter baru bisa menempel. Tantangan menggunakan rugos adalah huruf suka mudah rusak/pecah, kertas jadi mudah kotor, kekurangan salah satu huruf / karakter ( dulu senior ane pernah gagal nyerahin tugas kuliah gara-gara kejar tugas semalam kehabisan salahsatu karakter huruf, mau beli ke toko buku udah malem gan, jam 2-an). Udah deh dapet nilai merah dia . Kemudian di era 2008-an kata senior ane mulai kenal cd font, cd yang berisi ratusan font-font, tapi dulu cuma ada di toko import, mahal dan langka. . Kalau sekarang, jenis font bertebaran kek kacang rebus, tinggal pilih yang gratis atau berbayar, jenisnyapun ane taksir udah ribuan kali yah.
Terakhir untuk mengetahui ukuran huruf sample, senior ane punya yang namanya garisan huruf, bentuknya seperti garisan biasa tapi berbahan seperti mika transparan, disitu terdapat angka-angka cm dan ukuran huruf yg ditandai dg pola bertingkat dr rendah hingga tinggi dan di tiap huruf yang ada terdapat ukuran huruf point masing-masing. Cara pakainya pun unik, font sample yang mau diukur berapa point kita tempelkan garisan huruf ini sesuai dengan tinggi huruf yang ada, kebayangkan ribetnya
Quote:Quote:
Ini nih salah satu tantangan yang harus dilalui oleh Graphic Designer era 90-an. Mencari model atau gambar sebagai gambar pendukung sangat sulit gan. Kamera autofokus dulu masih mahal, nggak ada gadget. Pengalaman senior ane dulu untuk membuat sebuah poster iklan sepatu aja harus ajak temen dan model ke jalan pinggiran kota yang masih ada jurang-jurangnya . Menguras waktu, tenaga dan fikiran, itu udah pasti. Lebih gregetnya lagi ketika akan acc posisi model menurut dosen ada yang kurang, jadi kita balik untuk foto lagi, cuci-cetak film roll dan serahin lagi tugas ke dosen. Dulu di tahun 2008-an juga ada yang nama cd image, dikenal dengan cd image bank, berisi ratusan gambar-gambar, dari gambar normal hingga bugil ada . Dulu banyak di jual di toko-toko komputer bajakan seperti mangga dua . Sedihnya kalau udah terlanjur beli cd ternyata rusak atau gambar yang kita cari nggak ketemu . Kalau sekarang meskipun kualitas gambar nggak sampai high resolution paling nggak dah sedikit membantu mempercepat selesainya kerjaan nge-design. Bikin cover? sekarang paling cukup 5 menit jadi
Quote:Quote:
Ini nih salah satu semacam kerjaan yang bikin parno, mungkin sampai sekarang yak. Apalagi kalau urusan pemilihan warna. Meskipun dulu udah mengenal yang namanya buku warna atau peta warna tetep aja kualitas warna yang dihasilkan di FA warnanya suka meleset. Senior ane dulu sampai hafal kode-kode warna dasar. Dan beruntung kode-kode warna tersebut tersedia di era digital macam software Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Corel Draw dan lainya. Kalau sekarang, untuk memilih warna yang cocok kita bisa gunakan tool eye dropper di Adobe Photoshop, meskipun tetap kita harus 'mengawal' warna tersebut di percetakan biar gak meleset jauh. Pekerjaan warna buat ane termasuk yang melelahkan, makanya sekarang senior ane beralih ke kerjaan multimedia dan web aja, udah males urusan cetak, belum lagi urusan ukuran kertas, jenis kertas, bau cat percetakkan dlln
4 point diatas itulah gan man-teman, gan and sista yang menurut ane greget dirasakan Senior anak Graphic Designer di era 90-an. Kalau sekarang, fasilitas dan teknologi udah tersedia dalam 24 jam ide bisa mengalir dan tercipta kapan aja. Semoga aja dengan adanya trit ini para Graphic Designer jaman sekarang lebih termotivasi, lebih kreatip dan selalu total dalam membuat sebuah karya dan menambah wawasan bagi yang lain. Salah dan kurang mohon maafin ane ya. SALAM ISKRIM!
Sumber : Pengalaman Pribadi Senior ane
Gambar: om Gugel
[ HT#005 ]
Halo man-temans, gan and sista. Menggeluti bidang atau keahlian tertentu
seperti menjadi seorang mahasiswa Graphic Designer menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi ane (cie..cie..iskrim ngaku-ngaku seorang designer nih ). Ini cerita senior ane loh gan, di era 90-an, banyak sekali hal-hal dilakukan secara manual, nggak seperti jaman sekarang. Jaman sekarang keknya serba enak dan serba mudah, dimanjakan dengan teknologi internet dan informasi yang lebih terbuka.
Mungkin buat man-teman, gan and sista yang berada di era yang sama dengan senior ane pasti tau gimana susahnya perjuangan seorang mahasiswa Graphic Designer mengerjakan tugas seperti misalnya membuat sebuah poster atau cover majalah dengan banyak tulisan, karakter dan warna yang berbeda-beda, gambar/ model pendukung, padahal ini baru langkah sebagai dummy, belum sampai pada FA ( Final Artwork).
Apa aja sih yang bikin greget sebagai mahasiswa Graphic Designer
di era 90-an saat ngerjain tugas?
Nyok kita simak dibawah ini!
Quote:Quote:
Spoiler for :
Buat ente yang hidup di era internet seperti sekarang ini harusnya udah bisa menghasilkan karya yang fenomenal, minimal diakui bagus oleh klien atau dosen kita. Bagaimana nggak, semua materi dan konsep bisa tinggal lihat di internet dan kembangkan sesuai dengan konsep dan imajinasi. Referensi bertebaran tak terbendung di internet, tinggal pintar-pintar mencari sumber dan menggabungkan dengan materi kita. Kalau dulu, mendapatkan ide dasar atau konsep brillian aja ibaratnya musti 'bertapa di goa-goa' atau main ke toko buku import lihat-lihat buku design yang harganya naujubillah nggak bersahabat dengan isi kantong anak mahasiswa macem senior ane dulu.
Quote:Quote:
Spoiler for :
Ketika konsep udah kita dapet biasanya kita mencari jenis huruf yang mendekati karakter konsep. Untuk membuat satu baris huruf aja kita musti bikin manual 'perkarakter' huruf. Bisa dibayangin gimana rumitnya membuat beberapa kalimat saja misalnya dengan ukuran font 15 point. Kata senior ane dulu suka terbentur dalam berkreasi karena masalah waktu untuk membuat huruf yang lebih keren. Yah meskipun dulu ada yang namanya RUGOS (Huruf Gosok), klo sekarang macam stiker huruf abjad A-Z 0-9 yang kalau di gosok di permukaan kertas tiap-tiap karakter baru bisa menempel. Tantangan menggunakan rugos adalah huruf suka mudah rusak/pecah, kertas jadi mudah kotor, kekurangan salah satu huruf / karakter ( dulu senior ane pernah gagal nyerahin tugas kuliah gara-gara kejar tugas semalam kehabisan salahsatu karakter huruf, mau beli ke toko buku udah malem gan, jam 2-an). Udah deh dapet nilai merah dia . Kemudian di era 2008-an kata senior ane mulai kenal cd font, cd yang berisi ratusan font-font, tapi dulu cuma ada di toko import, mahal dan langka. . Kalau sekarang, jenis font bertebaran kek kacang rebus, tinggal pilih yang gratis atau berbayar, jenisnyapun ane taksir udah ribuan kali yah.
Terakhir untuk mengetahui ukuran huruf sample, senior ane punya yang namanya garisan huruf, bentuknya seperti garisan biasa tapi berbahan seperti mika transparan, disitu terdapat angka-angka cm dan ukuran huruf yg ditandai dg pola bertingkat dr rendah hingga tinggi dan di tiap huruf yang ada terdapat ukuran huruf point masing-masing. Cara pakainya pun unik, font sample yang mau diukur berapa point kita tempelkan garisan huruf ini sesuai dengan tinggi huruf yang ada, kebayangkan ribetnya
Quote:Quote:
Spoiler for :
Ini nih salah satu tantangan yang harus dilalui oleh Graphic Designer era 90-an. Mencari model atau gambar sebagai gambar pendukung sangat sulit gan. Kamera autofokus dulu masih mahal, nggak ada gadget. Pengalaman senior ane dulu untuk membuat sebuah poster iklan sepatu aja harus ajak temen dan model ke jalan pinggiran kota yang masih ada jurang-jurangnya . Menguras waktu, tenaga dan fikiran, itu udah pasti. Lebih gregetnya lagi ketika akan acc posisi model menurut dosen ada yang kurang, jadi kita balik untuk foto lagi, cuci-cetak film roll dan serahin lagi tugas ke dosen. Dulu di tahun 2008-an juga ada yang nama cd image, dikenal dengan cd image bank, berisi ratusan gambar-gambar, dari gambar normal hingga bugil ada . Dulu banyak di jual di toko-toko komputer bajakan seperti mangga dua . Sedihnya kalau udah terlanjur beli cd ternyata rusak atau gambar yang kita cari nggak ketemu . Kalau sekarang meskipun kualitas gambar nggak sampai high resolution paling nggak dah sedikit membantu mempercepat selesainya kerjaan nge-design. Bikin cover? sekarang paling cukup 5 menit jadi
Quote:Quote:
Spoiler for :
Ini nih salah satu semacam kerjaan yang bikin parno, mungkin sampai sekarang yak. Apalagi kalau urusan pemilihan warna. Meskipun dulu udah mengenal yang namanya buku warna atau peta warna tetep aja kualitas warna yang dihasilkan di FA warnanya suka meleset. Senior ane dulu sampai hafal kode-kode warna dasar. Dan beruntung kode-kode warna tersebut tersedia di era digital macam software Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Corel Draw dan lainya. Kalau sekarang, untuk memilih warna yang cocok kita bisa gunakan tool eye dropper di Adobe Photoshop, meskipun tetap kita harus 'mengawal' warna tersebut di percetakan biar gak meleset jauh. Pekerjaan warna buat ane termasuk yang melelahkan, makanya sekarang senior ane beralih ke kerjaan multimedia dan web aja, udah males urusan cetak, belum lagi urusan ukuran kertas, jenis kertas, bau cat percetakkan dlln
4 point diatas itulah gan man-teman, gan and sista yang menurut ane greget dirasakan Senior anak Graphic Designer di era 90-an. Kalau sekarang, fasilitas dan teknologi udah tersedia dalam 24 jam ide bisa mengalir dan tercipta kapan aja. Semoga aja dengan adanya trit ini para Graphic Designer jaman sekarang lebih termotivasi, lebih kreatip dan selalu total dalam membuat sebuah karya dan menambah wawasan bagi yang lain. Salah dan kurang mohon maafin ane ya. SALAM ISKRIM!
Sumber : Pengalaman Pribadi Senior ane
Gambar: om Gugel
Quote:Original Posted By adagiorum ►
Pas kecil gw pernah bantuin kenalan nempelin rugos malem2...
Bikin berapa kata juga ebuset dah lama banget, belom kalo si hurufnya pecah...
Sekarang sih emang asik zaman digital, segalanya udah ada, tinggal ngambil gratis / bayar...
Taun pertama gw diwajibkan pake kamera analog (padahal zaman ngetren2nya DSLR).. sakit sih duit nyuci cetak foto + beli film
Quote:Original Posted By ali.arroughi ►
Walah ane ngalamin tuh gan jaman 2007-2010. Itu jaman ane kuliah, beli CD Font sama CD Image Bank. Kalo udah punya 2 benda itu jadi berasa berkali kali lipat lebih sakti
Tapi akhirnya CD itu malah digilir sama temen2 ane dan gak balik
Quote:Original Posted By VlP ►
gw ngalamin yang namanya nyusun huruf, buat mesin cetak jadul
pas pelajaran pengetahuan percetakan di grafika th 2001
alamaak buat kalimat 100 kata aja bisa 3 jam wkwkw
Quote:Original Posted By bset ►
Yg bikin huruf greget banget tuh gan, ane pengalaman bikin papan nama posyandu pas KKN/community service cuman berapa baris aja bisa emosi jiwa
Quote:Original Posted By dariusss ►
Paling greget pas ketemu rugos yg lebih nempel ke plastik induknya daripada ke kertas target
Quote:Original Posted By Kadudulz ►
buju buneng ngeeri amat yak wkwkwk zaman behula wkwkw tp mental nya am kualitas kg usah d. ragukan lgi huheuheu copas manual coy
Quote:Original Posted By dei.06 ►
kalo jaman sekarang udah canggih harusnya hsl karya bisa lebih wow ya gan
Quote:Original Posted By yuana7 ►
salut... keren... hebat... buat Ts yang udah mau buat Thread se cuamikkkk kya gini, "kbetulan" ane kerja di bidang yang sama dengan tread yang Ts Buat...Cek Kulkas gan, cuma bisa kasih satu...
ane baca dlu gan
edit :ternyata dulu begitu sulit ya gan
edit :ternyata dulu begitu sulit ya gan
Wah puyeng juga ya kerjanya....
Mejeng pejwan dulu, ngantri iskrim gratis dari TS
greget ya gans
keren bray, nice thread
bukan anak 90-an,dan bukan anak designer gan.
gambar aja ane ga bisa
wkwkwkwkwk
gambar aja ane ga bisa
wkwkwkwkwk
Quote:Original Posted By anazone ►
Mejeng pejwan dulu, ngantri iskrim gratis dari TS
nunggu bedug magrib ntar
Mejeng pejwan dulu, ngantri iskrim gratis dari TS
nunggu bedug magrib ntar
Ini thread berbobot
Perjuangan sebelum era digital
Btw siang2 ngeskrim mulu ente gan
Btw siang2 ngeskrim mulu ente gan
ane 90 masih sd smp gan, baru kenal2nya ama game dos komputer
hmm, gak kebayang gmana susahnya tuh buat font/tulisan yg panjang
Quote:Original Posted By pfapb ►
Ini thread berbobot
berapa kilo gan
Quote:Original Posted By rasyid34 ►
hmm, gak kebayang gmana susahnya tuh buat font/tulisan yg panjang
yoyoi gan
Quote:Original Posted By dimosiris ►
Perjuangan sebelum era digital
Btw siang2 ngeskrim mulu ente gan
Ini thread berbobot
berapa kilo gan
Quote:Original Posted By rasyid34 ►
hmm, gak kebayang gmana susahnya tuh buat font/tulisan yg panjang
yoyoi gan
Quote:Original Posted By dimosiris ►
Perjuangan sebelum era digital
Btw siang2 ngeskrim mulu ente gan
Quote:Original Posted By martebs ►
ane 90 masih sd smp gan, baru kenal2nya ama game dos komputer
inget pacman gan?
ane 90 masih sd smp gan, baru kenal2nya ama game dos komputer
inget pacman gan?
mejeng
ane bersyukur banget belajar desain pas udah ada internet hiiiii
Pejwan abis
Via: Kaskus.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar