Pages


Senin, 20 April 2015

(Foto) 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (Asian African Conference Commemoration 2015)



Spoiler for Ini Alasan Bung Karno Pilih Bandung untuk Konferensi Asia Afrika:
Jakarta - Presiden Sukarno memilih Bandung sebagai tempat diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika pada 18 hingga 24 April tahun 1955 lalu. Bukan tanpa musabab ketika Bung Karno memilih si 'Kota Kembang' menjadi tempat berkumpulnya 5 kepala negara dan 24 perwakilan negara di Asia dan Afrika.

Dalam buku '50 tahun Indonesia dan Konferensi Asia Afrika' yang diterbitkan Departemen Luar Negeri (kini Kemenlu) disebutkan bahwa Bandung dipilih sendiri oleh Presiden Sukarno waktu itu.

“Beliau (Sukarno) ingin menegaskan kepada dunia bahwa dari Bandung-lah awal gerakan kemerdekaan yang dipimpinnya memulai perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme,” demikian yang tertuang di buku '50 tahun Indonesia dan Konferensi Asia Afrika' seperti dikutip detikcom, Senin (13/4/2015).

Sejarah pergerakan kemerdekaan yang didengungkan oleh Sukarno memang banyak dilakukan di Bandung. Pada tahun 1926, Sukarno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung yang merupakan hasil inspirasi dari Indonesische Studie Club oleh Dr. Soetomo. Organisasi ini menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia yang didirikan pada tahun 1927.

Pada Desember 1930 di hadapan peradilan Landraad Bandung, Bung Karno membacakan pledoi berjudul, 'Indonesia Menggugat'. Pledoi yang mengupas kehidupan rakyat Indonesia di bawah penjajah ini disusun sendiri oleh Sukarno dari balik penjara. Pledoi 'Indonesia Menggugat' ini kemudian menjadi cikal bakal politik melawan kolonialisme dan imperialisme.

Di Bumi Parahiyangan pula Bung Karno pada 30 Maret 1933 menyusun risalah, 'Mencapai Indonesia Merdeka' yang berisi visi dan misi kemerdekaan Indonesia.

Tiga aktivitas pergerakan Bung Karno itulah yang antara lain menjadi alasan dipilihnya Bandung sebagai tempat digelarnya Konferensi Asia Afrika. Pertimbangan lainnya adalah saat itu Bandung menjadi satu-satunya kota dengan hotel yang baik serta memiliki kelengkapan untuk pertemuan bertaraf internasional. Maka dipilihlah Gedung Merdeka di pusat kota Bandung sebagai tempat digelarnya Konferensi Asia Afrika.

Konferensi Asia Afrika kemudian diperingati setiap 10 tahun sekali. Pekan depan, 18-24 April 2015 genap 60 tahun KAA digelar. Lokasi di sekitar gedung Merdeka pun mulai dipercantik. Tukang-tukang dikerahkan siang dan malam untuk 'memoles' sejumlah pekerjaan seperti; memasang lampu hias, mengecet trotoar, menghias taman, dan memasang bangku taman.

Sumber: http://news.detik.com/read/2015/04/1...si-asia-afrika


Foto-foto menjelang Konferensi Asia Afrika 1955 hingga acara selesai


































Spoiler for Foto-foto Resepsi:



Premier Zhou Enlai and Vice-Premier Chen Yi (six from left in front) with Burmese Prime Minister U Nu (first from left in front), Indian Prime Minister Jawaharlal Nehru (second from left in front), Indonesian Prime Minister Ali Sastroamidjojo (fourth from right in front) and Egyptian Prime Minister Gamal Abdel Nasser (second from right in front) at a reception hosted by Indonesian President Sukarno during the Asian-African Conference


In April 1955, on the margins of the Asian-African Conference held in Bandung, Indonesia, the non-aligned leaders (from left to right) — Colonel Gamal A. Nasser, the Burmese Prime Minister, U Nu, the Indian Prime Minister, Jawaharlal Nehru, and Nasser’s adjutant, Major Salah Salem — celebrate the Burmese New Year in traditional costume.




Spoiler for Penampakan Gedung Merdeka Kini:



Our Tribute to Asian African Conference Commemoration 2015

&spfreload=10

Hot Thread Gan.. makasih buat dukungannya



Spoiler for Peringatan Konferensi Asia Afrika 2015(artikel pengantar mengenai mengapa kami membuat video di atas):


The 60th Asia Africa Conference Commemoration 2015
Posted on 16 April 2015


Bangga. Itulah yang mungkin kakek nenek kita rasakan saat digelarnya Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA), 18-24 April 1955. Betapa tidak, negara kita kala itu merupakan salah satu pelopor pertemuan akbar yang menjadi tonggak penting dalam sejarah negara-negara di benua Asia dan Afrika. Prakarsa untuk mengadakan konferensi ini dikemukakan pertama kali oleh Perdana Menteri Republik Indonesia saat itu, Ali Sastroamijoyo.

Indonesia, India, Pakistan, Myanmar, dan Sri Lanka sepakat mengadakan konferensi tingkat tinggi yang bertujuan untuk memajukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan diantara negara-negara di dua benua tersebut, dan yang tak kalah penting merupakan usaha menjaga perdamaian dunia. Kelima negara ini memperoleh kemerdekaan dari penjajahan dalam kurun waktu satu dasawarsa sebelumnya, dan konferensi ini merupakan upaya mengajak negara-negara di Asia Afrika untuk menolak diskriminasi ras dan kolonialisme, mengingat ketika itu masih banyak negara di dua benua yang belum merdeka dari penjajahan.



KAA juga dimaksudkan untuk meredakan ketegangan politik dan militer yang terjadi pasca Perang Dunia ke-2. Perang dingin terjadi diantara dua negara adidaya, yaitu Amerika Serikat yang mempelopori Blok Barat (Blok Liberal) dan Uni Soviet yang mempelopori Blok Timur (Blok Sosialis Komunis). KAA yang digelar di Kota Bandung ini merupakan tahap yang sangat penting dalam terbentuknya Gerakan Non Blok.



Sebanyak 29 negara dari Benua Asia dan Benua Afrika yang diwakili oleh para pemimpin negaranya menghadiri KAA 1955 dan melahirkan Dasa Sila Bandung. Dan kini, enam puluh tahun kemudian, KAA akan digelar pada tanggal 19-24 April di Jakarta dan Bandung. Delegasi dari 109 negara di benua Asia dan Afrika akan menghadiri konferensi yang tahun ini berslogan “Advancing South-South Cooperation”.

Rangkaian acara tahun ini akan dimulai di Jakarta dengan pertemuan tingkat senior officials dan pertemuan tingkat menteri di tanggal 19-20 April. Kemudian KTT yang akan dihadiri para kepala negara diadakan pada 22-23 April. Puncak acara KAA ini adalah Asia Africa Commemoration (Peringatan Asia Afrika) yang akan diadakan tanggal 24 April di Bandung. Termasuk di dalam rangkaian acara peringatan ini adalah Asian African Business Summit dan Asian African Carnaval.

Bangga menjadi bangsa Indonesia. Para pemimpin bangsa kita mempelopori konferensi yang kemudian memberi pengaruh besar bagi dunia. Kebanggaan kita berlipat ganda, karena Indonesia menjadi tempat penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi ini. KAA merupakan tonggak bersejarah tidak hanya bagi negara peserta KAA yang sudah merdeka, tapi juga bagi negara lain yang masih berjuang melawan kolonialisme. Dalam kurun waktu 10 tahun setelah KAA berlangsung, sebanyak 41 negara di benua Asia dan Afrika memperoleh kemerdekaannya.

Semakin bangga, karena Indonesia menjadi tuan rumah kembali dalam penyelenggaraan KAA yang dihadiri para delegasi antar ras, agama, dan budaya ini. Momentum ini sangat tepat untuk mengingatkan dunia, bahwa Indonesia berperan besar dalam pergerakan bangsa-bangsa saat itu. Dan kami, Gusto Sign, dengan bangga mempersembahkan video berikut ini, sebagai tribute untuk The 60th Asia Africa Conference Commemoration:



Akhir kata, berikut sepenggal pidato dari Presiden Soekarno RI saat pembukaan KAA 1955 lalu:

“Sisters and Brothers, Indonesia is Asia-Africa in small. It is a country with many religions and many faiths. We have in Indonesia Moslims, we have Christians, we have Civa-Buddhists, we have peoples with other creeds. Moreover, we have many ethnic units, such as Achenese, Bataks, Central Sumatrans, Sundanese, Central-Javanese, Madurese, Toradjas, Balinese, etc. But thank God, we have our will to unity. We have our Pancha Sila. We practise the “Live and let live” principle, we are tolerant to each other. Bhinneka Tunggal Ika – Unity in Diversity – is the motto of the Indonesian State. We are one nation.”

– Soekarno, Presiden RI pertama, 17 April 1955

WE LOVE INDONESIA!

Sources:
http://www.aacc2015.id
http://www.wikipedia.org/wiki/Bandung_Conference
http://www.gurusejarah.com/2013/06/k...ia-afrika.html
https://wempyhadir.wordpress.com/201...ung-indonesia/
Image Sources:
http://www.berdikarionline.com/goton...ka-1955-1.html
http://uniqpost.com/77185/sejarah-ko...-di-bandung/5/


sumber: blog gustosign  (gustosign.wordpress.com)
Jaman dolo dah ada orang sebanyak itu yak.
Rame bener.
Quote:Original Posted By mbahmomon
Jaman dolo dah ada orang sebanyak itu yak.
Rame bener.


rame gan.. tapi mungkin terpusat ke gedung merdeka semua
Alasanya mungkin bnyk cewk2 bening di sana kli gan
Quote:Original Posted By krupuk.alot
Alasanya mungkin bnyk cewk2 bening di sana kli gan


bisa aja gan
ane di bandung nih, bakal gak keluar nih. fix
Quote:Original Posted By azizainun
ane di bandung nih, bakal gak keluar nih. fix


sama gan.. tanggal 21-26 akan macet dimana-mana
cakep photo photonya
meriah banget dan masih banyak yang naik sepeda
Quote:Original Posted By ManoloElDeBombo
cakep photo photonya
meriah banget dan masih banyak yang naik sepeda


jumlah mobil masih terbatas banget gan
Quote:Original Posted By GustoSign


jumlah mobil masih terbatas banget gan


sekarang jalur sepeda malah di pake parkir liar di Bandung

tadi sempat baca di koran Tribun
ada cerita unik di KAA 1955, PM India Nehru malah sempat minum air kobokan
Quote:Original Posted By ManoloElDeBombo


sekarang jalur sepeda malah di pake parkir liar di Bandung

tadi sempat baca di koran Tribun
ada cerita unik di KAA 1955, PM India Nehru malah sempat minum air kobokan


iya gan.. sayang ruas jalan bandung kurang.. asyik banget andai ada jalur sepeda khusus
wkwkwk itu sih pasti jadi pengalaman tak terlupakan P
Quote:Original Posted By GustoSign


iya gan.. sayang ruas jalan bandung kurang.. asyik banget andai ada jalur sepeda khusus
wkwkwk itu sih pasti jadi pengalaman tak terlupakan P


betul gan, ruas jalan khusus sepeda di merdeka aja akhirnya ga jalan, karena tidak tersedia ruas baru
wajah orang2x yang memperjuangankan sesuatu yang tidak diringi oleh kepentingan pribadi dan kelompoknya
Hawanya yg nyaman memang cocok untuk urusan diplomasi, biar adem gak tegang mulu
Semoga lancar deh KAA kali ini

Quote:Original Posted By GustoSign
Our Tribute to Asian African Conference Commemoration 2015

&spfreload=10

Mantapp Gan
Sekalian bisa jadi promosi wisata ini
Quote:Original Posted By edowarsss
wajah orang2x yang memperjuangankan sesuatu yang tidak diringi oleh kepentingan pribadi dan kelompoknya


kalau kepentingan pribadi ane rasa minim ya.. kalau kepentingan kelompok pasti ada, namun saat itu mereka bisa mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan untuk semua kelompok
Quote:Original Posted By tsuchigumo
Hawanya yg nyaman memang cocok untuk urusan diplomasi, biar adem gak tegang mulu
Semoga lancar deh KAA kali ini


Mantapp Gan
Sekalian bisa jadi promosi wisata ini


Betul gan.. suhu bandung masa lampau dingin banget, mungkin di bawah 20 derajat celcius
acara diadakan di jakarta dan bandung
akan didatangi peserta mancanegara dan diliput berbagai media
mungkin karena bandung jajanannya banyak gan, sekalian beli pakaian disana
Quote:Original Posted By akubukanpacarmu
mungkin karena bandung jajanannya banyak gan, sekalian beli pakaian disana


wkwk jaman FO baru terjadi tahun 2000 gan
Mobil klasiknya gan bagus
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar