Pages


Selasa, 30 Juni 2015

10 Hal yang gw Pelajari dari Khawatir



Hidup itu pilihan. Kita bisa memilih fokus ke hal-hal yang membuat kita khawatir, atau fokus ke hal-hal yang membentuk hidup baru. Karena kita tidak memiliki energi yang cukup untuk melakukan dua-duanya. Kita bisa hancur karena khawatir, atau akhirnya memilih untuk menghancurkan kekhawatiran.

Gak mungkin kalau kamu gak pernah khawatir seumur hidup. Kalau kamu seperti saya yang banyak mikir, setiap hari pasti ada hal-hal yang mengkhawatirkan yang muncul.
Akhirnya, saya pun banyak terjebak dalam kekhawatiran. Banyak terjebak di masa lalu gue jadi depresi. Banyak terjebak di masa depan akhirnya gelisah sendiri.

Sebagai seorang pemikir, jujur gue juga banyak mikirin hal-hal gak penting… yang akhirnya mentrigger anxiety ataupun depresi. Jadi, gw merasa perlu belajar bagaimana melimit hal-hal yang gak penting ini. Mengubah khawatir menjadi sesuatu yang produktif itu menjadi pembelajaran tersendiri. Dan setiap gue mulai khawatir, gue mencoba mengingat-ingat kembali pembelajarannya, semoga gue tidak melakukan kesalahan yang sama terlalu lama

Ini 10 hal yang bisa dipelajari dari khawatir.

Quote:Quote:1. Semakin kita mengkhawatirkan sesuatu, semakin hal itu terjadi.
Spoiler for Read more:


Yes. Karena hidup merefleksikan hal-hal yang kita pikirkan dan rasakan. Jadi, kalau kamu sering bilang “tuh kan, apa gue bilang, pasti kejadiannya negatif,” ada kemungkinan besar kamu sendiri yang membentuk pengalaman itu sendiri.

Contohnya, kebanyakan orang-orang yang akhirnya beratnya susah turun adalah mereka yang sangat mengkhawatirkan berat badannya. Uhhuh.

Quote:Quote:2. Khawatir itu beda dengan peduli. Khawatir itu energi negatif.
Peduli itu energi positif. Peduli belum tentu khawatir.
Spoiler for Read more:


Seperti persiapan sebelum presentasi atau interview. Yes, pastinya nervous.
Nervous belum tentu khawatir.

Khawatir itu memikirkan hal-hal jelek yang mungkin terjadi. MUNGKIN terjadi. Belum tentu terjadi.

Peduli adalah mempersiapkan sebaik-baiknya, terlepas dari apa hasilnya nanti.

Quote:Quote:3. Khawatir itu memenuhi pikiran kita dengan hal-hal negatif yang belum tentu terjadi. Seperti minum racun yang diberikan oleh diri sendiri.
Spoiler for Read more:


Kalau kepala kita itu adalah kebun, kita lebih ingin memberikan pupuk atau limbah? Pilihan sih. Terkadang kita gak sadar kita sendiri yang meracuni diri kita sendiri dengan alasan, “Ya tapi kan gara-gara dia.”
Well, kita punya kontrol atas pikiran kita, terlepas apa situasinya bukan?
Nyalahin orang lain sudah bukan trend sekarang. Coba tanyakan dulu ke diri sendiri

Quote:Quote:4. Gunanya khawatir hanya 1, yaitu membuat kita melakukan sesuatu untuk menghapusnya. Mengasah ketrampilan.
Spoiler for Read more:


Yes. Mengasah ketrampilan hidup. Hidup yang membuat kita merasa hidup. Membalikkan situasi negatif menjadi pengalaman yang positif. Membuat kita bisa ‘naik kelas’ di hidup ini.

Khawatir tidak punya tabungan cukup di masa depan? Yah mulailah menabung.
Khawatir karirnya biasa-biasa saja? Apa yang bisa mulai dilakukan sekarang?
Khawatir nanti gemuk? Apa strateginya?

Quote:Quote:5. Terkadang, khawatir hanya sebagai alasan karena kita terlalu takut untuk melakukan sesuatu di luar zona nyaman.
Spoiler for Read more:


Yes. Terkadang khawatir itu hanya sebuah ALASAN.Karena untuk melakukan hal tersebut ada di luar comfort zone kita.

Contohnya, theUnlearn mau membuat video aja kekhawatirannya banyak sekali, karena takut, karena tidak terbiasa, takut mendapatkan tanggapan negatif, dsb.

Karena kita takut salah. Kita takut kelihatan jelek.
So what? Bukankah hidup itu juga tentang berani salah dan berani kelihatan jelek?

Quote:Quote:6. Khawatir itu terlalu banyak memikirkan sesutau dan tidak berani memutuskan.
Spoiler for Read more:


Cukuplah 1 minggu untuk memikirkan sesuatu. Mau berhenti dari pekerjaan? Mau putusin pacar? Mau mengambil kesemmpatan baru? Bagaimana untuk pendidikan anak? Karir yang tepat?

Stop thinking and start deciding. Kelamaan mikir juga gak ada manfaatnya bukan? Yang ada malah pusing sendiri. Trus stress.

Intinya di sini belajar BERANI mengambil keputusan.
Terlepas keputusan itu akhirnya benar atau salah.
Terlepas dari konsekuensinya akan seperti apa — dan kemudian siap menerima konsekuensinya.

Quote:Quote:7. Khawatir itu juga membuktikan kalau kita tidak percaya kepada proses, ataupun Tuhan yang selalu memberikan kita yang terbaik.
Spoiler for Read more:


Tuhan itu baik. Dunia itu baik. Kita selalu dijaga. Kadang, hal-hal “buruk” memang terjadi, tetapi selalu ada pembelajaran dan berkah di balik hal-hal itu bukan?

Bukankah kalau kita percaya bahwa yang terjadi baik semuanya akan baik-baik saja?

Quote:Quote:8. Ada bedanya antara berhati-hati dengan khawatir.
Yang satu menggunakan logika, yang satu hanya emosi negatif.
Spoiler for Read more:


Kalau di film After Earth, Will Smith mengatakan “Danger is real. Fear is a choice.” Bahaya itu realita. Takut itu pilihan.

Setiap kali kita takut, kita sebenarnya sedang memilih untuk takut. MEMILIH UNTUK TAKUT. Bodoh juga ya kita memilih untuk takut. Kenapa kita memilih untuk takut kalau kita bisa memilih untuk berani?

Quote:Quote:9. Khawatir itu artinya kita terjebak di masa lalu, atau di masa depan.
Bukan memaksimalkan hari ini.
Spoiler for Read more:


Takut kita tidak bisa mendapatkan yang lebih baik dari masa lalu.
Takut masa depan tidak cerah.
Mengkhawatirkan hal-hal yang belum tentu terjadi.
Terus memikirkan hal-hal yang sudah terjadi dan tidak bisa diubah lagi.

Padahal, kita punya HARI INI untuk mengubah keadaan.

Quote:Quote:10. Kalau kamu banyak waktu untuk khawatir,
berarti kamu belum banyak melakukan sesuatu yang berarti.
Spoiler for Read more:


Khawatir itu akhirnya menghabiskan waktu.
Waktu yang bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih berarti dan produktif, baik untuk orang lain ataupun diri sendiri. Mungkin kamu lagi kebanyakan waktu senggang saja, makanya banyak khawatir.

Coba deh menyibukkan diri dengan hal-hal yang menarik.
Kekhawatiran itupun akhirnya akan tergantikan dengan hal-hal yang lebih positif.

Quote:So…. mana yang paling nyangkut di Agan/sista?
Ada pembelajaran lain yang bisa ditambahkan di list ini?
Tinggalin jejaknya di komentar ya gan! thank you



Sumber? Ini tulisan pribadi ane buat sharing di blog & kaskus
Nais trit deh gan

**

Busett dah HT aja neh trit
Bener juga gan khawatir tuh linglung
Setuju deh ama ini thread
Berdasarkan hukum the law of attraction, pikiran yang buruk akan menarik sesuatu yang buruk. So, buat apa khawatir? Slow, bae lah
Kadang2 khawatir bisa dioplos jadi skill dewa qa.. kaya para pecinta sistem kebut semalam
Gw juga pemikir kayak TS, emang bener sih kalau berfikir pasti ujungnya ke hal-hal negatif, mikirin masa depan lah, mikirin keluarga lah, dan mikirin hal-hal yang seharusnya ga perlu di fikiran, cuma bikin beban fikiran dan khawatir .

Tapi sampai saat ini gw belum nemuin caranya agar fokus di hari ini tanpa mikirin masa depan atau masa lalu.

Semoga aja gw bisa merubah mindset
khawatir kalo agan kangen ama gw
Quote:Original Posted By ghamist
Gw juga pemikir kayak TS, emang bener sih kalau berfikir pasti ujungnya ke hal-hal negatif, mikirin masa depan lah, mikirin keluarga lah, dan mikirin hal-hal yang seharusnya ga perlu di fikiran, cuma bikin beban fikiran dan khawatir .

Tapi sampai saat ini gw belum nemuin caranya agar fokus di hari ini tanpa mikirin masa depan atau masa lalu.

Semoga aja gw bisa merubah mindset


Nice sharing gan

Untuk merubah mindset semuanya memang dari diri sendiri kaaan...
Good luck ya gan
semoga ht gan
bener banget TS , ane dulu sebelum putus sama cewe ane, selalu khawatir yg berlebihan mikir yg aneh aneh sampe mikir putus segala dan akhirnya bener ane putus beneran , dan anehnya semenjak ane putus walaupun masih sayang sama dia ane udah ngga khawatir lagi.
kejadian itu ane jadiin pelajaran .
jangan terlalu berlebihan , Allah maha bisa membalikan perasaan hambanya .
Aduh,, gue banget nih..
Gw ikutan deh belajar dr khawatir..
Emang ada benernya juga apa yg d ulas ma ts..
Nice thread

Intinya selooww aja
kalo bahas kaya gini, ane jadi inget film Forrest Gump. Hidupnya terkesan mengalir aja, ada masalah ya jalani aja, kaya ga ada beban. Secara tidak sadar karena telmi, dia jadi org sukses. Tapi apa ya kita harus berIQ 75 supaya sukses?
Quote:Original Posted By gegandul89
bener banget TS , ane dulu sebelum putus sama cewe ane, selalu khawatir yg berlebihan mikir yg aneh aneh sampe mikir putus segala dan akhirnya bener ane putus beneran , dan anehnya semenjak ane putus walaupun masih sayang sama dia ane udah ngga khawatir lagi.
kejadian itu ane jadiin pelajaran .
jangan terlalu berlebihan , Allah maha bisa membalikan perasaan hambanya .

Nice sharing gan, jadi dapet pembelajaran keren ya dari hal diatas

Quote:Original Posted By herrfraud
kalo bahas kaya gini, ane jadi inget film Forrest Gump. Hidupnya terkesan mengalir aja, ada masalah ya jalani aja, kaya ga ada beban. Secara tidak sadar karena telmi, dia jadi org sukses. Tapi apa ya kita harus berIQ 75 supaya sukses?

Gak harus kok gan, banyak juga kan yang IQ-nya lebih dari 75 dapetin kesuksesannya.
balik lagi ke dirinya, dia masuk tentara kan perlu usaha juga, jadi atlit pingpong juga perlu usaha, mulai bisnis juga perlu kemauan dan usaha. pas usahanya gagal juga dia gak langsung nyerah kaaaaan?
yang penting kita punya semangat, punya kemauan, berusaha dan gak langsung nyerah ketika gagal.
daaaan, ya jalani aja jangan anggap sebagai beban. << gak segampang yang gue tulis, tapi bisa kok.
bener juga sih tulisannya
terus kalo kita ga punya sifat khawatir, kasian org yg kita sayang dong ?
Kuatir kan bisa jadi bahan pertimbangan juga
Gan nice trit
boleh2 aja khawatir asal jangan terlalu berlebihan
Setuju ane sama nomor 1.
Intinya jangan terlalu mikir yg negative deh.
Be possitive thingking aja.
Ane khawatir duit ane bakalan gak abis" + makin kaya + dikejar cewe cakep gan... Bakalan kejadian gak yaaa...
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar