Quote:
Jakarta kini sedang berada pada kondisi yang sama sekali tidak mengenakkan karena hujan lebat beberapa hari yang lalu yang tak kunjung henti. Kini, banjir kembali menerjang Kota Metropolitan ini sekan meluluhlantakkan kota. Ternyata Jakarta dan banjir yang menimbulkan banyaknya kerugian baik materiial maupun moril ini sudah menjadi cerita yang bermula sejak jaman dahulu hingga sekarang.Masalah banjir di ibu kota Indonesia ini seakan tak pernah ada hentinya. Beberapa kali banjir besar menghajar hiruk pikuknya kota besar ini. Restu Gunawan “merekam” bencana banjir yang pernah terjadi di Jakarta pada tahun 1918 dalam tulisan di bukunya “Gagalnya Sistem Kanal: Pengendalian Banjir Jakarta dari Masa ke Masa” kala itu banjir menggenangi Jakarta yang mengalami hujan 22 hari tiada henti.
Berikut 6 kali bencana banjir besar yang pernah terjadi di Ibu Kota tercinta :
Quote:1.Tahun 1918

Hujan selama 22 hari dari Bulan Januari hingga Bulan Februari 1918 mengguyur kota. Tanggal 4 Februari, Weltreveden (kini sekitar Lapangan Benteng) terendam air. Beberapa pemukiman, seperti di Tanah Tinggi, Kampung Lima, Kemayoran Belakang, Glodok juga terendam air bah bahkan di beberap tempat ketinggian mencapai 1,5 meter.
Ribuan warga harus mengungsi karena Bendungan Sungai Grogol jebol yang mengakibatkan Batavia bagian barat juga tergenang air bah. Akhirnya rumah-rumah di Pasar Baru, Gereja Katedral, dan Molenvliet (kini Lapangan Monas) alih fungsi menjadi tempat pengungsian.
Quote:Akibat hujan yang berlangsung secara terus menerus sepanjang bulan Januari hingga Februari 1918 sebagian wilayah Batavia yang berada di dataran rendah mulai digenangi air. 4 Februari 1918, kampung-kampung di wilayah Weltevreden mulai tergenang hingga mengakibatkan arus pengungsian penduduk ke wilayah yang lebih tinggi.
14 Februari 1918, bencana banjir yang terjadi sejak pukul 09.30 malam terus meluas. Banjir mengakibatkan kerusakan beberapa ruas jalan di daerah permukiman. Gang Pacebokan (sekitar Kampung Krukut, Jakarta Barat) sudah berubah menjadi rawa lumpur. Sedangkan di daerah Cikini, banjir telah mencapai Rumah Sakit Cikini (terletak di Jl. Raden Saleh).
16 Pebruari 1918, banjir kembali datang. Harian Sin Po menulis, jam 11.00 siang, dikabarkan air sudah naik lebih tinggi dari kemarin. Dari Jembatan Santi** menuju ke Jakarta di depan Gereja Besar**, orang mesti melalui air yang naik kira-kira seukuran dengkul. Sedangkan di depan Pabrik Minyak Jakarta**, rel trem listrik terangkat dari tanah akibat balok kayu bantalannya mengambang. Jembatan listrik* di Gunung Sahari dari jauh juga mulai kelihatan bengkok.
Wilayah Gunung Sahari hampir seluruhnya terendam, kecuali sedikit di depan Gang Kemayoran. Untuk menuju Senen, orang harus berenang hingga wilayah Kalilio (jalan ini masih ada hingga sekarang dan terletak di samping terminal Senen). Sampai di Kalilio air terlihat setinggi 50 cm. Gedung kantor Marine** menjadi tempat pengungsian warga pribumi dari Gang Chambon. Gambir Wetan terendam sedikit, Kampung Pejambon sudah kerendam sejak beberapa hari. Begitu pula wilayah Gambir Lor**, Gang Secretarie dan Gang Pool** ikut terendam.
Sementara, di wilayah Batavia bagian barat, banjir terjadi akibat jebolnya bendungan Kali Grogol. Beberapa kampung seperti Kampung Tambora, Suteng, kampung Klenteng Kapuran**, berubah menjadi empang. Satu-satunya sarana transportasi yang dapat digunakan adalah sampan dan perahu kecil.
Kondisi serupa terjadi di wilayah Kampung Pesayuran** dan Kebon Jeruk. Perahu bahkan bisa berjalan di gang-gang yang biasanya digunakan sebagai jalan kereta kuda (Banjir Di Batavia-Restu Gunawan).
Akhir Februari 1918, banjir mulai surut. Keadaan Batavia berangsur-angsur normal kembali. Belajar dari pengalaman pemerintahan kolonial mulai melakukan berbagai pembenahan sistem pengendali banjir. Selain membangun beberapa infrastruktur baru, proyek pembangunan Kali Grogol, dan Pintu Air Manggarai yang dilengkapi dengan Saluran Banjir Kanal diteruskan kembali.
Quote:2.Tahun 1979

Di tahun ini, banjir yang menggenangi Jakarta pada 19-20 januari membuat 714.861 orang terpaksa harus mengungsi. Bahkan 20 orang dinyatakan hilang karena musibah ini.
Jakarta selatan yang biasanya aman tidak tersentuh banjir kala itu harus ikut merasakan derita akibat air bah. Wilayah Pondok Pinang direndam air dengan ketinggian mencapai 2,5 meter, dari sini 3 orang dinyatakan hilang akibat banjir.
Quote:3.Tahun 1996

Dalam “Evaluasi dan Analisis Curah Hujan sebagai Faktor Penyebab Bencana Banjir Jakarta”, Sutopo Purwo Nugroho, yang merupakan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menuliskan pada tahun 1996 Kali Ciliwung debit airnya mencapai puncak yaitu 743 meter kubik perdetik.
Pada tanggal 9-11 Februari 1996, banjir lebih besar terjadi di Jakarta, hal ini dikarenakan buruknya seluruh sistem drainase yang ada. Bahkan ketinggian banjir yang merendam Jakarta kala itu mencapai 7 meter, dan menyebabkan jatuhnya korban hingga 20 orang.
Quote:4.Tahun 2002

Banjir yang menyerang Jakarta sejak 27 Januari hingga 1 Februari 2002 ini telah menyebabkan 42 kecamatan serta 168 kelurahan harus terendam air. Kejadian ini membuat 24.25% dari luas kota Jakarta digenangi air bah.
Sutopo Purwo Nugroho, dalam “Evaluasi dan Analisis Curah Hujan sebagai Faktor Penyebab Bencana Banjir Jakarta” mengungkapkan ketinggian air yang menggenangi Ibu Kota kita ini mencapai ketinggian 5 meter. Akibat kejadian ini, 21 nyawa tercatat menjadi korban.
Quote:5.Tahun 2007

Bermula dari hujan yang tak kunjung henti dari tanggal 1 Februari hingga 2 Februari 2007, ditambah dengan sistem drainase yang buruk menjadi dua hal yang mampu menjadikan Jakarta direndam banjir hebat. Wilayah Jakarta yang diterjang banjir mencapai 60% dari luas kota metropolitan tersebut.
Banjir yang terjadi selama 10 hari tersebut telah menyebabkan jatuhnya 80 korban jiwa.
Quote:6.Tahun 2013

Sejak Hari Selasa tanggal 15 Januari hingga 21 Januari 2013, banjir besar kembali mengepung Kota Jakarta. Akibat kejadian ini 20 orang menjadi korban musibah air bah ini.
Dari catatan Sutopo Purwo Nugroho yang merupakan Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, sebagian besar korban jiwa justru meninggal di lokasi yang jauh dari sungai-sungai yang airnya meluap. Beberapa dari korban meninggal karena tersetrum listrik yang berada di dalam rumah atau tempat-tempat yang terendam air.
Quote:
Quote:Jangan Lupa Tinggalkan Komentar ya gan/sis
Bantu Juga
ya
Quote:Original Posted By shakuton ►
Trit
begini sepi banget peminatnya, udah dari kemarin masih 2-3 page,
giliran trit" MENGHINA gak ada 24 jam rame banget kyk orang ngantri
sembako.
buat orang" indo yang otaknya di dengkul.
pejwan TS biar pada ngeliat. kena banned , kena banned dah ini id.
Quote:Original Posted By nibiru2025 ►
menangani banjir jakarta masyarakat jangan hanya terpaku pada penanganan dari pemerintah saja tp masyarakatnya juga perlu berperan serta... dalam hal kecil seperti tidak membuang sampah ke sungai atau selokan2..
Quote:Original Posted By hantukeren ►
tetep aja dari waktu ke waktu ngk ada namanya koordinasi dan kerjasama gotongroyong dari semua pihak . yg ada saling melempar tanggung jawab. waktu musim kering semua orang sibuk dengan aktifitasnya masing-masing dan tidak ada yang berfikir bagaimana lingkunganya ketika musim hujan, ketika musim hujan semua sibuk baru untuk beres2 dan bersih2 lingkungan. ternyata selama kurun waktu beberapa puluh tahun ini warga dan pemerintah ngk pernah belajar dan ngk mau membenahi dirinya sendiri akibatnya ya banjir selalu melanda kota jakarta.
Quote:Original Posted By panakrama007 ►
Kalo buat parit dan membersihkan lingkungan sih masih oke gan, tapi kalo buat thames bridge kyk di inggris, bisa bisa dijadiin lahan korup sama politisi politisi kita gan. Pageone kalo berkenan gaan
Jakarta kini sedang berada pada kondisi yang sama sekali tidak mengenakkan karena hujan lebat beberapa hari yang lalu yang tak kunjung henti. Kini, banjir kembali menerjang Kota Metropolitan ini sekan meluluhlantakkan kota. Ternyata Jakarta dan banjir yang menimbulkan banyaknya kerugian baik materiial maupun moril ini sudah menjadi cerita yang bermula sejak jaman dahulu hingga sekarang.Masalah banjir di ibu kota Indonesia ini seakan tak pernah ada hentinya. Beberapa kali banjir besar menghajar hiruk pikuknya kota besar ini. Restu Gunawan “merekam” bencana banjir yang pernah terjadi di Jakarta pada tahun 1918 dalam tulisan di bukunya “Gagalnya Sistem Kanal: Pengendalian Banjir Jakarta dari Masa ke Masa” kala itu banjir menggenangi Jakarta yang mengalami hujan 22 hari tiada henti.
Berikut 6 kali bencana banjir besar yang pernah terjadi di Ibu Kota tercinta :
Quote:1.Tahun 1918
Hujan selama 22 hari dari Bulan Januari hingga Bulan Februari 1918 mengguyur kota. Tanggal 4 Februari, Weltreveden (kini sekitar Lapangan Benteng) terendam air. Beberapa pemukiman, seperti di Tanah Tinggi, Kampung Lima, Kemayoran Belakang, Glodok juga terendam air bah bahkan di beberap tempat ketinggian mencapai 1,5 meter.
Ribuan warga harus mengungsi karena Bendungan Sungai Grogol jebol yang mengakibatkan Batavia bagian barat juga tergenang air bah. Akhirnya rumah-rumah di Pasar Baru, Gereja Katedral, dan Molenvliet (kini Lapangan Monas) alih fungsi menjadi tempat pengungsian.
Quote:Akibat hujan yang berlangsung secara terus menerus sepanjang bulan Januari hingga Februari 1918 sebagian wilayah Batavia yang berada di dataran rendah mulai digenangi air. 4 Februari 1918, kampung-kampung di wilayah Weltevreden mulai tergenang hingga mengakibatkan arus pengungsian penduduk ke wilayah yang lebih tinggi.
14 Februari 1918, bencana banjir yang terjadi sejak pukul 09.30 malam terus meluas. Banjir mengakibatkan kerusakan beberapa ruas jalan di daerah permukiman. Gang Pacebokan (sekitar Kampung Krukut, Jakarta Barat) sudah berubah menjadi rawa lumpur. Sedangkan di daerah Cikini, banjir telah mencapai Rumah Sakit Cikini (terletak di Jl. Raden Saleh).
16 Pebruari 1918, banjir kembali datang. Harian Sin Po menulis, jam 11.00 siang, dikabarkan air sudah naik lebih tinggi dari kemarin. Dari Jembatan Santi** menuju ke Jakarta di depan Gereja Besar**, orang mesti melalui air yang naik kira-kira seukuran dengkul. Sedangkan di depan Pabrik Minyak Jakarta**, rel trem listrik terangkat dari tanah akibat balok kayu bantalannya mengambang. Jembatan listrik* di Gunung Sahari dari jauh juga mulai kelihatan bengkok.
Wilayah Gunung Sahari hampir seluruhnya terendam, kecuali sedikit di depan Gang Kemayoran. Untuk menuju Senen, orang harus berenang hingga wilayah Kalilio (jalan ini masih ada hingga sekarang dan terletak di samping terminal Senen). Sampai di Kalilio air terlihat setinggi 50 cm. Gedung kantor Marine** menjadi tempat pengungsian warga pribumi dari Gang Chambon. Gambir Wetan terendam sedikit, Kampung Pejambon sudah kerendam sejak beberapa hari. Begitu pula wilayah Gambir Lor**, Gang Secretarie dan Gang Pool** ikut terendam.
Sementara, di wilayah Batavia bagian barat, banjir terjadi akibat jebolnya bendungan Kali Grogol. Beberapa kampung seperti Kampung Tambora, Suteng, kampung Klenteng Kapuran**, berubah menjadi empang. Satu-satunya sarana transportasi yang dapat digunakan adalah sampan dan perahu kecil.
Kondisi serupa terjadi di wilayah Kampung Pesayuran** dan Kebon Jeruk. Perahu bahkan bisa berjalan di gang-gang yang biasanya digunakan sebagai jalan kereta kuda (Banjir Di Batavia-Restu Gunawan).
Akhir Februari 1918, banjir mulai surut. Keadaan Batavia berangsur-angsur normal kembali. Belajar dari pengalaman pemerintahan kolonial mulai melakukan berbagai pembenahan sistem pengendali banjir. Selain membangun beberapa infrastruktur baru, proyek pembangunan Kali Grogol, dan Pintu Air Manggarai yang dilengkapi dengan Saluran Banjir Kanal diteruskan kembali.
Quote:2.Tahun 1979
Di tahun ini, banjir yang menggenangi Jakarta pada 19-20 januari membuat 714.861 orang terpaksa harus mengungsi. Bahkan 20 orang dinyatakan hilang karena musibah ini.
Jakarta selatan yang biasanya aman tidak tersentuh banjir kala itu harus ikut merasakan derita akibat air bah. Wilayah Pondok Pinang direndam air dengan ketinggian mencapai 2,5 meter, dari sini 3 orang dinyatakan hilang akibat banjir.
Quote:3.Tahun 1996
Dalam “Evaluasi dan Analisis Curah Hujan sebagai Faktor Penyebab Bencana Banjir Jakarta”, Sutopo Purwo Nugroho, yang merupakan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menuliskan pada tahun 1996 Kali Ciliwung debit airnya mencapai puncak yaitu 743 meter kubik perdetik.
Pada tanggal 9-11 Februari 1996, banjir lebih besar terjadi di Jakarta, hal ini dikarenakan buruknya seluruh sistem drainase yang ada. Bahkan ketinggian banjir yang merendam Jakarta kala itu mencapai 7 meter, dan menyebabkan jatuhnya korban hingga 20 orang.
Quote:4.Tahun 2002
Banjir yang menyerang Jakarta sejak 27 Januari hingga 1 Februari 2002 ini telah menyebabkan 42 kecamatan serta 168 kelurahan harus terendam air. Kejadian ini membuat 24.25% dari luas kota Jakarta digenangi air bah.
Sutopo Purwo Nugroho, dalam “Evaluasi dan Analisis Curah Hujan sebagai Faktor Penyebab Bencana Banjir Jakarta” mengungkapkan ketinggian air yang menggenangi Ibu Kota kita ini mencapai ketinggian 5 meter. Akibat kejadian ini, 21 nyawa tercatat menjadi korban.
Quote:5.Tahun 2007
Bermula dari hujan yang tak kunjung henti dari tanggal 1 Februari hingga 2 Februari 2007, ditambah dengan sistem drainase yang buruk menjadi dua hal yang mampu menjadikan Jakarta direndam banjir hebat. Wilayah Jakarta yang diterjang banjir mencapai 60% dari luas kota metropolitan tersebut.
Banjir yang terjadi selama 10 hari tersebut telah menyebabkan jatuhnya 80 korban jiwa.
Quote:6.Tahun 2013
Sejak Hari Selasa tanggal 15 Januari hingga 21 Januari 2013, banjir besar kembali mengepung Kota Jakarta. Akibat kejadian ini 20 orang menjadi korban musibah air bah ini.
Dari catatan Sutopo Purwo Nugroho yang merupakan Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, sebagian besar korban jiwa justru meninggal di lokasi yang jauh dari sungai-sungai yang airnya meluap. Beberapa dari korban meninggal karena tersetrum listrik yang berada di dalam rumah atau tempat-tempat yang terendam air.
Quote:
Quote:Jangan Lupa Tinggalkan Komentar ya gan/sis
Bantu Juga
Quote:Original Posted By shakuton ►
Trit
begini sepi banget peminatnya, udah dari kemarin masih 2-3 page,
giliran trit" MENGHINA gak ada 24 jam rame banget kyk orang ngantri
sembako.
pejwan TS biar pada ngeliat. kena banned , kena banned dah ini id.
Quote:Original Posted By nibiru2025 ►
menangani banjir jakarta masyarakat jangan hanya terpaku pada penanganan dari pemerintah saja tp masyarakatnya juga perlu berperan serta... dalam hal kecil seperti tidak membuang sampah ke sungai atau selokan2..
Quote:Original Posted By hantukeren ►
tetep aja dari waktu ke waktu ngk ada namanya koordinasi dan kerjasama gotongroyong dari semua pihak . yg ada saling melempar tanggung jawab. waktu musim kering semua orang sibuk dengan aktifitasnya masing-masing dan tidak ada yang berfikir bagaimana lingkunganya ketika musim hujan, ketika musim hujan semua sibuk baru untuk beres2 dan bersih2 lingkungan. ternyata selama kurun waktu beberapa puluh tahun ini warga dan pemerintah ngk pernah belajar dan ngk mau membenahi dirinya sendiri akibatnya ya banjir selalu melanda kota jakarta.
Quote:Original Posted By panakrama007 ►
Kalo buat parit dan membersihkan lingkungan sih masih oke gan, tapi kalo buat thames bridge kyk di inggris, bisa bisa dijadiin lahan korup sama politisi politisi kita gan. Pageone kalo berkenan gaan
Quote:Penyebab Banjir Di Jakarta
Quote:
Banjir merupakan peristiwa yang akrab bagi kota-kota di Pantai Utara Jawa termasuk kota Jakarta. Jakarta yang dibangun oleh Jan Pieters Z. Coen di awal abad ke 17 dengan konsep kota air (waterfront city) merupakan kota yang sangat akrab dengan permasalahan banjir sejak awal pendiriannya.
Dari tahun ke tahun banjir Jakarta semakin parah.pada tahun 1996,2002,dan 2007 Jakarta menjadi pusat perhatian karena terjadi banjir yang menggenangi sebagian Jakrta dan Kota disekitarnya. Hal ini terjadi karena beberapa faktor.
Quote:1.Curah Hujan

Curah hujan di Jakarta pada saat banjir tahun 2002 mencapai 105 mm/ hari sampai 143 mm/ hari. Padahal curah hujan di atas 50 mm/ hari patut diwaspadai. Kejadian banjir Jakarta dan sekitarnya pada tanggal 3 Pebruari 2007 berdasarkan data pengamatan tinggi muka air dan debit sungai ciliwung di pos pengamatan bendungan katulampa menunjukan angka 250 cm, padahal tinggi muka air melampau angka 100 cm sudah harus siaga. Curah hujan mencapai 172 mm/ hari (sudah melebihi banjir jakarta tahun 2002). Dengan lamanya hujan yang dimulai awal januari 2007 menyebabkan tanah menjadi jenuh dengan air sehingga pada saat hujan sebagian air hujan merupakan aliran permukaan (run off). Juga pada saat bersamaan laut di pantai utara DKI Jakarta naik.
Quote:2.Karakteristik DAS

Daerah aliran sungai (DAS) yang ,menyebabkan banjir jakarta adalah DAS Ciliwung-Cisadane. Karakterisitik DAS meliputi bentuk dan kemiringan lereng. Karakteristik DAS Ciliwung-Cisadane mempunyai bentuk daerah hulu dan tengah dengan kelerengan terjal. Sedangkan daerah tengah sampai hilir sangat datar dan luas. Bentuk DAS ini begitu hujan jatuh maka air hujan dari daerah hulu langsung mengalir ke bawah dengan waktu konsentrasi yang singkat.
Quote:3.Saluran Drainase

Saluran drainase memiliki peran sangat penting sebagai jalan bagi air untuk sampai ke laut yang merupakan tujuan akhir dari air mengalir. Volume saluran drainase sungai ciliwung khususnya daerah hilir disana sini mengalami penyusutan yang disebabkan oleh ukuran lebarnya berkurang, terjadi pengendapan dan masih berkembangnya prilaku masyarakat membuang sampah di sungai.hal ini bisa kita lihat di beberapa sungai di Jakarta. sumgai tidak lagi dialiri air, melainkan menjadi tempat pembuangan sekaligus penampungan sampah.
Quote:4.Buruknya Tata Ruang Lahan

Perencanaan tata ruang yang melebihi kapasitas daya dukung lingkungan (di antaranya kurangnya tempat parkir air dan sumber air bersih) serta lemahnya implementasi tata ruang dan tata air di Jakarta.
Kompetisi dan eksploitasi pemanfaatan lahan di kawasan Jakarta yang sedemikian cepat juga membuat konversi besar-besaran badan air dan daerah rawan banjir (sungai, rawa, situ serta sempadannya) menjadi perumahan, kawasan industri, dll.
Quote:6.Pemanasan Global

Pemanasan global yang sudahmenjadi perbincanagan seluruh masyarakat dunia ini juga turut ambil bagiaan dalam masalah ini. Pemanasan global mengakibatkan kacaunya pola curah hujan, sehingga mengakibabkan curah hujan kadang menjadi sangat tinggi, tapi juga bisa menjadi sangat rendah. Berdasarkan analisis statistik data curah hujan dari tahun 1900 sampai tahun 1989 terhadap variansi hujan dengan menggunakan uji F dihasilkan bahwa telah terjadi perubahan intensitas hujan untuk lokasi Ambon, Branti, Kotaraja, Padang, Maros, Kupang, Palembang, dan Pontianak (Slamet dan Berliana, 2006). Berdasarkan kajian LAPAN (2006), banjir yang terjadi di Jakarta Januari tahun 2002, Juni 2004 dan Februari 2007 bertepatan dengan fenomena La Nina dan MJO (Madden-Julian oscillation), kedua fenomena ini menyebabkan terjadinya peningkatan curah hujan diatas normal.
Quote:
Quote:
Banjir merupakan peristiwa yang akrab bagi kota-kota di Pantai Utara Jawa termasuk kota Jakarta. Jakarta yang dibangun oleh Jan Pieters Z. Coen di awal abad ke 17 dengan konsep kota air (waterfront city) merupakan kota yang sangat akrab dengan permasalahan banjir sejak awal pendiriannya.
Dari tahun ke tahun banjir Jakarta semakin parah.pada tahun 1996,2002,dan 2007 Jakarta menjadi pusat perhatian karena terjadi banjir yang menggenangi sebagian Jakrta dan Kota disekitarnya. Hal ini terjadi karena beberapa faktor.
Quote:1.Curah Hujan
Curah hujan di Jakarta pada saat banjir tahun 2002 mencapai 105 mm/ hari sampai 143 mm/ hari. Padahal curah hujan di atas 50 mm/ hari patut diwaspadai. Kejadian banjir Jakarta dan sekitarnya pada tanggal 3 Pebruari 2007 berdasarkan data pengamatan tinggi muka air dan debit sungai ciliwung di pos pengamatan bendungan katulampa menunjukan angka 250 cm, padahal tinggi muka air melampau angka 100 cm sudah harus siaga. Curah hujan mencapai 172 mm/ hari (sudah melebihi banjir jakarta tahun 2002). Dengan lamanya hujan yang dimulai awal januari 2007 menyebabkan tanah menjadi jenuh dengan air sehingga pada saat hujan sebagian air hujan merupakan aliran permukaan (run off). Juga pada saat bersamaan laut di pantai utara DKI Jakarta naik.
Quote:2.Karakteristik DAS
Daerah aliran sungai (DAS) yang ,menyebabkan banjir jakarta adalah DAS Ciliwung-Cisadane. Karakterisitik DAS meliputi bentuk dan kemiringan lereng. Karakteristik DAS Ciliwung-Cisadane mempunyai bentuk daerah hulu dan tengah dengan kelerengan terjal. Sedangkan daerah tengah sampai hilir sangat datar dan luas. Bentuk DAS ini begitu hujan jatuh maka air hujan dari daerah hulu langsung mengalir ke bawah dengan waktu konsentrasi yang singkat.
Quote:3.Saluran Drainase
Saluran drainase memiliki peran sangat penting sebagai jalan bagi air untuk sampai ke laut yang merupakan tujuan akhir dari air mengalir. Volume saluran drainase sungai ciliwung khususnya daerah hilir disana sini mengalami penyusutan yang disebabkan oleh ukuran lebarnya berkurang, terjadi pengendapan dan masih berkembangnya prilaku masyarakat membuang sampah di sungai.hal ini bisa kita lihat di beberapa sungai di Jakarta. sumgai tidak lagi dialiri air, melainkan menjadi tempat pembuangan sekaligus penampungan sampah.
Quote:4.Buruknya Tata Ruang Lahan
Perencanaan tata ruang yang melebihi kapasitas daya dukung lingkungan (di antaranya kurangnya tempat parkir air dan sumber air bersih) serta lemahnya implementasi tata ruang dan tata air di Jakarta.
Kompetisi dan eksploitasi pemanfaatan lahan di kawasan Jakarta yang sedemikian cepat juga membuat konversi besar-besaran badan air dan daerah rawan banjir (sungai, rawa, situ serta sempadannya) menjadi perumahan, kawasan industri, dll.
Quote:6.Pemanasan Global
Pemanasan global yang sudahmenjadi perbincanagan seluruh masyarakat dunia ini juga turut ambil bagiaan dalam masalah ini. Pemanasan global mengakibatkan kacaunya pola curah hujan, sehingga mengakibabkan curah hujan kadang menjadi sangat tinggi, tapi juga bisa menjadi sangat rendah. Berdasarkan analisis statistik data curah hujan dari tahun 1900 sampai tahun 1989 terhadap variansi hujan dengan menggunakan uji F dihasilkan bahwa telah terjadi perubahan intensitas hujan untuk lokasi Ambon, Branti, Kotaraja, Padang, Maros, Kupang, Palembang, dan Pontianak (Slamet dan Berliana, 2006). Berdasarkan kajian LAPAN (2006), banjir yang terjadi di Jakarta Januari tahun 2002, Juni 2004 dan Februari 2007 bertepatan dengan fenomena La Nina dan MJO (Madden-Julian oscillation), kedua fenomena ini menyebabkan terjadinya peningkatan curah hujan diatas normal.
Quote:
Spoiler for sumber:
Quote:Usaha Mencegah Banjir
Quote:
Delta Works[Belanda]

Thames Barrier[Inggris]
Usaha untuk mencegah banjir dilakukan oleh pemerintah melalui pembangunan tanggul,bendungan,atau waduk.
Belanda membangun pertahanan banjir yang terbesar dan tercanggih di dunia,yaitu Delta Works.Di London,terdapat
Thames Barrier yang merupakan sebuah perintang mekanis yang terdapat di sungai Thames.
Di Amerika Serikat,pemerintah membangun lahan basah yang berfungsi sebagai penyerap air.
Usaha pemerintah untuk mencegah dan mengurangi kasus banjir tentu saja harus diimbangi dengan kesadaran dan upaya
dari masyarakaat untuk melestarikan dan menjaga kebersihan lingkungan.Usaha-usaha yang dapat diterapkan dan dilakukan
bersama oleh masyarakat adalah sebagai berikut:
Quote:1.Penanaman Tumbuhan Dan Memperluas Lahan Hijau

Penanaman tumbuhan mulai dari sekarang sangat bermanfaat untuk mengurangi masalah banjir.Selain itu,diperlukan
juga perluasan lahan terbuka hijau pada masing-masing daerah di Indonesia.Dalam satu kota,minimal terdapat 30%
lahan terbuka hijau yang bisa digunakan sebagai pencegah banjir hingga sumber oksigen.Sementara ini berbagai kota
di Indonesia hanya memiliki 10% lahan hijau dari keseluruhan lahan yang dimiliki.Sisanya dihabiskan untuk membangun
pemukiman,gedung-gedung,dan fasilitas umum maupun pribadi.
Quote:2.Menumbuhkan Kesadaran Dalam Diri Agar Tidak Membuang Sampah Sembarangan

Sampah plastik yang terus menumpuk masih menjadi persoalan utama di Indonesia.Banyaknya sampah plastik yang beredar
saja sudah memberikan dampak negatif yang cukup besar bagi lingkungan Indonesia,ditambah lagi dengan pembuangan
sampah plastik secara sembarangan.Untuk itu,kesadaran pada diri sendiri dan masyarakat perlu ditumbuhkan mulai saat
ini.Jangan ragu untuk menegur anggota masyarakat yang membuang sampah sembarangan.Selain itu,hal yang terpenting adalah
menumbuhkan kesadaran untuk tidak menganggap sungai sebagai tempat sampah raksasa.
Quote:3.Pengerukan Dan Pembersihan Sungai

Pengerukan sungai bertujuan untuk membersihkan kotoran dan lumut yang membuat sungai menjadi dangkal.Dengan
pengerukan,kedalaman sungai bisa bertambah dan bisa mengalirkan air hujan dengan baik sehingga curah hujan yang tinggi
bukan lagi menjadi alasan terjadinya banjir.Masyarakat pun bisa membantu dengan membersihkan sungai dari sampah-sampah
plastik yang mengotori sungai.
Quote:4.Penyediaan Parit-Parit Disekitar Lingkungan

Parit merupakan salah satu hal yang kebanyakan dianggap sepele oleh masyarakat.Padahal,keberadaan parit ini sangat
penting untuk mengalirkan air hujan di pemukiman.Untuk itu,jangan ragu untuk bekerja bakti membersihkan parit-parit
yang tersumbat sampah dan membuat parit baru untuk bagian yang belum memiliki parit.
Quote:Jadi,bersedia untuk bersama-sama menjaga lingkungan agar bisa terhindar dari banjir?Jika tidak sekarang,Kapan lagi!
Quote:
Quote:
Delta Works[Belanda]
Thames Barrier[Inggris]
Usaha untuk mencegah banjir dilakukan oleh pemerintah melalui pembangunan tanggul,bendungan,atau waduk.
Belanda membangun pertahanan banjir yang terbesar dan tercanggih di dunia,yaitu Delta Works.Di London,terdapat
Thames Barrier yang merupakan sebuah perintang mekanis yang terdapat di sungai Thames.
Di Amerika Serikat,pemerintah membangun lahan basah yang berfungsi sebagai penyerap air.
Usaha pemerintah untuk mencegah dan mengurangi kasus banjir tentu saja harus diimbangi dengan kesadaran dan upaya
dari masyarakaat untuk melestarikan dan menjaga kebersihan lingkungan.Usaha-usaha yang dapat diterapkan dan dilakukan
bersama oleh masyarakat adalah sebagai berikut:
Quote:1.Penanaman Tumbuhan Dan Memperluas Lahan Hijau
Penanaman tumbuhan mulai dari sekarang sangat bermanfaat untuk mengurangi masalah banjir.Selain itu,diperlukan
juga perluasan lahan terbuka hijau pada masing-masing daerah di Indonesia.Dalam satu kota,minimal terdapat 30%
lahan terbuka hijau yang bisa digunakan sebagai pencegah banjir hingga sumber oksigen.Sementara ini berbagai kota
di Indonesia hanya memiliki 10% lahan hijau dari keseluruhan lahan yang dimiliki.Sisanya dihabiskan untuk membangun
pemukiman,gedung-gedung,dan fasilitas umum maupun pribadi.
Quote:2.Menumbuhkan Kesadaran Dalam Diri Agar Tidak Membuang Sampah Sembarangan
Sampah plastik yang terus menumpuk masih menjadi persoalan utama di Indonesia.Banyaknya sampah plastik yang beredar
saja sudah memberikan dampak negatif yang cukup besar bagi lingkungan Indonesia,ditambah lagi dengan pembuangan
sampah plastik secara sembarangan.Untuk itu,kesadaran pada diri sendiri dan masyarakat perlu ditumbuhkan mulai saat
ini.Jangan ragu untuk menegur anggota masyarakat yang membuang sampah sembarangan.Selain itu,hal yang terpenting adalah
menumbuhkan kesadaran untuk tidak menganggap sungai sebagai tempat sampah raksasa.
Quote:3.Pengerukan Dan Pembersihan Sungai
Pengerukan sungai bertujuan untuk membersihkan kotoran dan lumut yang membuat sungai menjadi dangkal.Dengan
pengerukan,kedalaman sungai bisa bertambah dan bisa mengalirkan air hujan dengan baik sehingga curah hujan yang tinggi
bukan lagi menjadi alasan terjadinya banjir.Masyarakat pun bisa membantu dengan membersihkan sungai dari sampah-sampah
plastik yang mengotori sungai.
Quote:4.Penyediaan Parit-Parit Disekitar Lingkungan
Parit merupakan salah satu hal yang kebanyakan dianggap sepele oleh masyarakat.Padahal,keberadaan parit ini sangat
penting untuk mengalirkan air hujan di pemukiman.Untuk itu,jangan ragu untuk bekerja bakti membersihkan parit-parit
yang tersumbat sampah dan membuat parit baru untuk bagian yang belum memiliki parit.
Quote:Jadi,bersedia untuk bersama-sama menjaga lingkungan agar bisa terhindar dari banjir?Jika tidak sekarang,Kapan lagi!
Quote:
Spoiler for sumber:
Jadi dari 1918 udah ada banjir ya,
belum merdeka padahal
belum merdeka padahal
tahun 2007 ane pulang kantor sampe rumah jam 3 pagi
Ohhh,.....emang dari jaman belanda udah banjir ya jakarta....
Quote:Original Posted By the.fly. ►
Jadi dari 1918 udah ada banjir ya,
belum merdeka padahal
iya gan dari tahun 1918 udh banjir
bantu
ya gan
Quote:Original Posted By talasken ►
tahun 2007 ane pulang kantor sampe rumah jam 3 pagi
rumah daerah mana gan?bisa sampai jam 3 pagi
bantu
ya gan
Jadi dari 1918 udah ada banjir ya,
belum merdeka padahal
iya gan dari tahun 1918 udh banjir
bantu
Quote:Original Posted By talasken ►
tahun 2007 ane pulang kantor sampe rumah jam 3 pagi
rumah daerah mana gan?bisa sampai jam 3 pagi
bantu
kota banjir
Quote:Original Posted By elektrikboy ►
iya gan dari tahun 1918 udh banjir
bantu
ya gan
rumah daerah mana gan?bisa sampai jam 3 pagi
bantu
ya gan
rate 5 already done
iya gan dari tahun 1918 udh banjir
bantu
rumah daerah mana gan?bisa sampai jam 3 pagi
bantu
rate 5 already done
uda lama banget ya "tradisi" nya
sudah tradisi gan
setiap teerkena banjir
perekonomian lumpuh. Jakarta dilanda dilemma banjir
perekonomian lumpuh. Jakarta dilanda dilemma banjir
yg paling berkesan banjir taun 2013 gan, ane sampe ga bs balik dr kantor
welcome to jakarta
Quote:Original Posted By LeviTata ►
uda lama banget ya "tradisi" nya
iya gan
bantu
ya gan
Quote:Original Posted By Pudding. ►
sudah tradisi gan
iya gan,udh diperbaiki sana-sini tetap aja banjir
bantu
ya gan
Quote:Original Posted By adrian.vixion ►
setiap teerkena banjir
perekonomian lumpuh. Jakarta dilanda dilemma banjir
benar gan,mudah"an jakarta bisa bebas dari banjir
bantu
ya gan
uda lama banget ya "tradisi" nya
iya gan
bantu
Quote:Original Posted By Pudding. ►
sudah tradisi gan
iya gan,udh diperbaiki sana-sini tetap aja banjir
bantu
Quote:Original Posted By adrian.vixion ►
setiap teerkena banjir
perekonomian lumpuh. Jakarta dilanda dilemma banjir
benar gan,mudah"an jakarta bisa bebas dari banjir
bantu
mudah2an ini trit bisa dibaca sama haters nya pak ahok yang selalu mencibir soal banjir
memang ahok agak berlebihan soal bicara penanganan banjir, tapi kan dia sudah berusaha menanggulangi nya, dan persoalan banjir ini udah terjadi dari jaman baheula di jakarta
yang perlu dilakukan masyarakat jakarta ya meningkatkan kesadaran soal kebersihan dan mendukung program pemerintah, inget jakarta itu rumah ente2 yang tinggal di jakarta, dijagalah dengan baik lingkungannya, klo kebanjiran jgn cuma bs nyalahin 1 orang
memang ahok agak berlebihan soal bicara penanganan banjir, tapi kan dia sudah berusaha menanggulangi nya, dan persoalan banjir ini udah terjadi dari jaman baheula di jakarta
yang perlu dilakukan masyarakat jakarta ya meningkatkan kesadaran soal kebersihan dan mendukung program pemerintah, inget jakarta itu rumah ente2 yang tinggal di jakarta, dijagalah dengan baik lingkungannya, klo kebanjiran jgn cuma bs nyalahin 1 orang
repot klo dh begituh
kalo banjir banyak ikan cerenya lucu gan
2007, inget banget berhari-hari mati lampu. sampe ups dijadiin tempat nge-charge hp
Via: Kaskus.co.id
Fenomena banjir di Jakarta jangan sampai melupakan masalah banjir yang kini justru banyak terjadi di daerah lain
BalasHapus