Quote:
Thanks to : Mimin, KASKUS.Officer, Momod (all room), dan KASKUser sedunia^^
Quote:
Quote:"Tuhan telah menghamparkan begitu banyak keindahan di tanah Lebak, bak surga yang terserak.....Dari laut, gunung, sungai, hutan, hingga budaya.
Maka sudah sepatutnya mereka yang tinggal disana, dan kita semua untuk senantiasa menjaga dan melestarikannya......SELAMAT DATANG DI LEBAK BANTEN!"
Lebak atau yang lebih dikenal dengan nama Rangkas Bitung merupakan sebuah Kabupaten yang terletak di Provinsi Banten. Wilayahnya yang sangat luas yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Serang dan sebagian wilayah Tangerang di Utara, Kabupaten Pandeglang di sebelah barat, serta Kabupaten Bogor dan Sukabumi di Jawa Barat.
Sebagai sebuah Kabupaten, Lebak punya sejarah yang cukup panjang untuk dijelaskan secara rinci di thread ini. Tapi setidaknya kita bisa mengenal Lebak dimulai dari seorang asisten residen bernama Eduard Douwes Dekker (Multatuli), yang saat itu menjadi salah satu saksi hidup kekejaman kerja rodi yang dilakukan penjajah kepada rakyat Lebak.
Dan kini secara perlahan tapi pasti Kabupaten Lebak terus membenahi dirinya untuk menjadi salah satu Kabupaten yang maju di segala bidang. Yang salah satunya adalah mengeksplorasi pesona pariwisata dan kearifan lokal.
Quote:
Bicara tentang pariwisata dan kearifan lokal di Kabupaten Lebak, kita tidak bisa lepas dari sekelompok manusia yang mengasingkan diri dari segala kehidupan modern. Mereka yang tinggal di hutan belantara demi menjaga alam agar tetap lestari, mempertahankan nilai budaya, serta bentuk kearifan lokal lainnya. Yaitu suku Baduy.
Lalu apa yang istimewa dari dari Lebak sebagai daerah yang juga dikenal sebagai penghasil batu Kalimaya yang tersohor tersebut? Berikut rangkumannya :
Quote:Suku Baduy
Untuk sampai ke wilayah suku Baduy, dibutuhkan waktu dan perjalanan yang cukup panjang. Jaraknya sekitar 40 s/d 50 km dari pusat kota Rangkas Bitung. Diawali dengan menggunakan kendaraan (umum maupun pribadi). Yang selanjutnya kita akan berjalan kaki menapak tanah basah, naik turun gunung membelah hutan rimba.....Bagi mereka yang mencintai petualangan inilah saatnya untuk mencoba menelusuri indahnya perjalanan di kaki gunung Kendeng, Nikmatilah sensasi liar hutan dan perkampungan alami Cikeusik, Cikertawan, dan Cibeo.
Bagi KASKUSer yang berencana untuk datang kesana, diharapkan untuk mempersiapkan diri sesiap mungkin. Baik fisik maupun mental. Membumilah disana, bersikap wajar, serta menjaga etika dan prilaku. Semata agar kelestarian alam dan suku Baduy tetap terjaga dari tangan tangan kotor.
Baik suku Baduy dalam maupun Baduy luar, mereka semua berbicara dengan bahasa Sunda (agak kasar bahkan kasar banget). Tapi jangan tanya tentang keramah tamahan mereka ketika menyambut tamu....
Orang Kanekes (Baduy) menutup diri dari pengaruh dunia luar dan secara ketat menjaga cara hidup mereka yang tradisional. Masyarakat Kanekes secara umum terbagi menjadi tiga kelompok yaitu tangtu, panamping, dan dangka (Permana, 2001).
Kelompok tangtu adalah kelompok yang dikenal sebagai Kanekes Dalam (Baduy Dalam), yang paling ketat mengikuti adat, yaitu warga yang tinggal di tiga kampung: Cibeo, Cikertawana, dan Cikeusik. Ciri khas Orang Kanekes Dalam adalah pakaiannya berwarna putih alami dan biru tua serta memakai ikat kepala putih. Mereka dilarang secara adat untuk bertemu dengan orang asing.
Kanekes Dalam adalah bagian dari keseluruhan orang Kanekes. Tidak seperti Kanekes Luar, warga Kanekes Dalam masih memegang teguh adat-istiadat nenek moyang mereka.
Sebagian peraturan yang dianut oleh suku Kanekes Dalam antara lain:
- Tidak diperkenankan menggunakan kendaraan untuk sarana transportasi
- Tidak diperkenankan menggunakan alas kaki
- Pintu rumah harus menghadap ke utara/selatan (kecuali rumah sang Pu'un atau ketua adat)
- Larangan menggunakan alat elektronik (teknologi)
- Menggunakan kain berwarna hitam/putih sebagai pakaian yang ditenun dan dijahit sendiri serta tidak diperbolehkan menggunakan pakaian modern.
Kelompok masyarakat kedua yang disebut panamping adalah mereka yang dikenal sebagai Kanekes Luar (Baduy Luar), yang tinggal di berbagai kampung yang tersebar mengelilingi wilayah Kanekes Dalam, seperti Cikadu, Kaduketuk, Kadukolot, Gajeboh, Cisagu, dan lain sebagainya.
Masyarakat Kanekes Luar berciri khas mengenakan pakaian dan ikat kepala berwarna hitam. Kanekes Luar merupakan orang-orang yang telah keluar dari adat dan wilayah Kanekes Dalam. Ada beberapa hal yang menyebabkan dikeluarkannya warga Kanekes Dalam ke Kanekes Luar :
- Mereka telah melanggar adat masyarakat Kanekes Dalam.
- Berkeinginan untuk keluar dari Kanekes Dalam
- Menikah dengan anggota Kanekes Luar
Ciri-ciri masyarakat orang Kanekes Luar :
- Mereka telah mengenal teknologi, seperti peralatan elektronik.
- Proses pembangunan rumah penduduk Kanekes Luar telah menggunakan alat-alat bantu, seperti gergaji, palu, paku, dll, yang sebelumnya dilarang oleh adat Kanekes Dalam.
- Menggunakan pakaian adat dengan warna hitam atau biru tua (untuk laki-laki), yang menandakan bahwa mereka tidak suci. Kadang menggunakan pakaian modern seperti kaos oblong dan celana jeans.
-Menggunakan peralatan rumah tangga modern, seperti kasur, bantal, piring & gelas kaca & plastik.
- Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam.
- Sebagian di antara mereka telah terpengaruh dan berpindah agama menjadi seorang muslim dalam jumlah cukup signifikan.
Apabila Kanekes Dalam dan Kanekes Luar tinggal di wilayah Kanekes, maka "Kanekes Dangka" tinggal di luar wilayah Kanekes, dan pada saat ini tinggal 2 kampung yang tersisa, yaitu Padawaras (Cibengkung) dan Sirahdayeuh (Cihandam). Kampung Dangka tersebut berfungsi sebagai semacam buffer zone atas pengaruh dari luar (Permana, 2001).
Source : Sumber
TRANSPORTASI
Kawasan Baduy ini berjarak kurang lebih 40 km dari kota Rangkasbitung. Menuju kawasan itu dapat menggunakan mobil pribadi atau kendaraan umum sekitar satu jam dari Rangkasbitung. Untuk mencapai kampung Baduy dapat ditempuh melalui Rangkasbitung-Ciboleger, dengan bus, mobil umum atau mobil pribadi. Di Ciboleger inilah pintu masuk ke kawasan Baduy.
Sewalah mobil dan mobil tersebut akan berhenti di Desa Cibolegar. Anda juga dapat naik mobil dari Rangkasbitung ke terminal Ciboleger atau menyewa sampai ke Cijahe, lalu diteruskan dengan berjalan kaki untuk sampai ke kampung Baduy Dalam.
Dari Tanah Abang, Jakarta Pusat, gunakan kereta ke Merak via Rangkasbitung akan memakan waktu sekitar 1,5 jam. Dari Rangkasbitung, gunakan transportasi umum (disebut ELF oleh penduduk setempat) ke Ciboleger. Perjalanan memerlukan waktu sekitar 2,5 jam. Patung Keluarga di Ciboleger akan menyambut kedatangan Anda.
Ikuti jalan setapak dengan berjalan kaki. Nikmati pemandangan alam di sekitar Anda, Kemudian Anda akan melewati Desa Gajeboh. Di sini Anda dapat melihat perempuan Baduy menenun pakaian. Lanjutkan dengan menyeberangi Sungai Ciujung, sungai terlebar di wilayah Baduy. Melihat jembatan yang terbuat dari bambu yang diikat satu sama lain, namun tak perlu takut! Jembatan ini kuat. Anda kemudian akan memasuki Desa Cicakal. Di sini Anda dapat beristirahat dan menghabiskan malam. Perjalanan dengan berjalan kaki dari Ciboleger ke Cicakal akan memakan waktu sekitar 2 jam.
Alternatif lain, Anda dapat menggunakan Koranji kemudian melewati Pasar Kroya. Setiap minggu, penduduk Baduy mengunjungi pasar ini untuk menukar hasil pertanian mereka dengan barang-barang yang mereka butuhkan. Dari tempat ini mereka akan bergerak ke Desa Cikapol.
Source
Quote:Pantai Sawarna & Karang Taraje
Desa Sawarna adalah salah satu desa di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Indonesia.
Lanskap keindahan alam terselip menghadap langsung ke Samudera Hindia. Pantainya yang berpasir putih, berair biru jernih dan berbukit hijau nan lebat. Panjang pantainya mencapai 65 km dihiasi karang dan pasir putih. Pantai ini adalah pantai terindah dari lima pantai yang dimiliki Provinsi Banten.
Sawarna nama pantainya, berada di sebuah desa pesisir yang memiliki berbagai macam objek wisata menarik untuk dikunjungi seperti pantai, sungai, hutan, panjat tebing, gua, dan agrowisata. Wilayah pesisir indah ini menyatu dengan kisah mistis Nyai Roro Kidul dan ekploitasi batu bara di Bayah dan Lebak oleh penjajah asing.
Desa Wisata Sawarna merupakan titik awal kita menjelajah alam yang elok hingga pengalaman berinteraksi dengan masyarakat tradisionalnya yang bersahaja. Pantai Sawarna terletak di wilayah Kampung Cikaung l, Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Pantai indah ini jaraknya sekitar 150 km dari pusat kota Rangkasbitung. Berwisata di pantai ini sangat menyenangkan dan berkesan karena alamnya masih asli juga memiliki air laut yang jernih tidak tercemar.
Bagi yang hobi berselancar atau surfing mengapa tidak merasakan ombaknya yang spektakuler bahkan telah dicicipi peselancar dari Amerika, Australia, Jepang, dan Korea.
Kita juga dapat merasakan snorkeling untuk menyapa beragam ikan hias dan terumbu karang. Temukan keindahannya di Pantai Ciantir, Pantai Tanjung Layar, Pantai Karang Bokor, Pantai Karang Seupang, Pantai Karang Taraje, dan Pantai Teluk Legon Pari.
TRANSPORTASI
Untuk menuju Pantai Sawarna Anda dapat menempuh jalur: Serang-Pandeglang-Malimping-Bayah-Sawarna, Rangkasbitung-Cileles-Gunung Kencana-Malimping-Bayah-Sawarna, Pelabuhan Ratu-Ciabareno-Bayah.
Dari Jakarta, Anda dapat menggunakan jalur tol dari Tomang hingga Serang Timur. Berikutnya dari Serang Timur lanjutkan ke arah Saketi, di Pandeglang. Anda dapat pula naik bus jurusan Jakarta-Serang dengan tarif sekitar Rp20.000,00. Berikutnya dari Serang menuju Bayah menggunakan Elf bertarif Rp25.000,00.
Alternatif lain Anda dari Jakarta dapat menaiki bus ke Pelabuhan Ratu. Dari Pelabuhan Ratu ada kendaraan Elf yang akan langsung mengantarkan Anda ke Sawarna dengan membayar ongkos sekitar Rp20.000,00. Jalur yang dilalui adalah: Pelabuhan Ratu-Cikuray-Cibeber-Bayah.
Sementara dari arah Bogor Anda dapat melalui Pelabuhan Ratu lalu menuju Cilograng yang jaraknya kurang lebih 145 km. Anda yang datang dari Jakarta juga dapat memilih rute dari Bogor dengan menggunakan bus umum dari terminal bus di Bogor. Dari sini Anda naik bus menuju Pelabuhan Ratu kemudian dilanjutkan dengan naik bus menuju Pasar Kecamatan Bayah atau Terminal Bus Bayah.
Berikutnya Anda dapat menuju Desa Wisata Sawarna dengan naik jeep, yaitu mobil bergardan ganda yang sesuai dengan kondisi medan menuju Desa Sawarna yang naik-turun dan berkelok-kelok. Bagi Anda yang menggunakan bus umum, sebaiknya tiba di Terminal Bayah sebelum pukul 5 sore karena Jeep dari Terminal Bayah menuju Desa Wisata Sawarna akan berakhir pada jam tersebut. Pilihan lain Anda dapat menggunakan ojek menuju Desa Wisata Sawarna.
Untuk mencapai Desa Sawarna sendiri dari Bayah Anda dapat menaiki ojek motor dengan membayar ongkos sekitar Rp30.000,00. Pantai Sawarna berjarak sekitar 1 km dari jembatan gantung. Anda perlu melewati jembatan gantung selebar 1 meter dengan berjalan kaki atau menggunakan motor.
Source
Thanks to : Mimin, KASKUS.Officer, Momod (all room), dan KASKUser sedunia^^
Quote:
Quote:"Tuhan telah menghamparkan begitu banyak keindahan di tanah Lebak, bak surga yang terserak.....Dari laut, gunung, sungai, hutan, hingga budaya.
Maka sudah sepatutnya mereka yang tinggal disana, dan kita semua untuk senantiasa menjaga dan melestarikannya......SELAMAT DATANG DI LEBAK BANTEN!"
Lebak atau yang lebih dikenal dengan nama Rangkas Bitung merupakan sebuah Kabupaten yang terletak di Provinsi Banten. Wilayahnya yang sangat luas yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Serang dan sebagian wilayah Tangerang di Utara, Kabupaten Pandeglang di sebelah barat, serta Kabupaten Bogor dan Sukabumi di Jawa Barat.
Sebagai sebuah Kabupaten, Lebak punya sejarah yang cukup panjang untuk dijelaskan secara rinci di thread ini. Tapi setidaknya kita bisa mengenal Lebak dimulai dari seorang asisten residen bernama Eduard Douwes Dekker (Multatuli), yang saat itu menjadi salah satu saksi hidup kekejaman kerja rodi yang dilakukan penjajah kepada rakyat Lebak.
Dan kini secara perlahan tapi pasti Kabupaten Lebak terus membenahi dirinya untuk menjadi salah satu Kabupaten yang maju di segala bidang. Yang salah satunya adalah mengeksplorasi pesona pariwisata dan kearifan lokal.
Quote:
Bicara tentang pariwisata dan kearifan lokal di Kabupaten Lebak, kita tidak bisa lepas dari sekelompok manusia yang mengasingkan diri dari segala kehidupan modern. Mereka yang tinggal di hutan belantara demi menjaga alam agar tetap lestari, mempertahankan nilai budaya, serta bentuk kearifan lokal lainnya. Yaitu suku Baduy.
Lalu apa yang istimewa dari dari Lebak sebagai daerah yang juga dikenal sebagai penghasil batu Kalimaya yang tersohor tersebut? Berikut rangkumannya :
Quote:Suku Baduy
Untuk sampai ke wilayah suku Baduy, dibutuhkan waktu dan perjalanan yang cukup panjang. Jaraknya sekitar 40 s/d 50 km dari pusat kota Rangkas Bitung. Diawali dengan menggunakan kendaraan (umum maupun pribadi). Yang selanjutnya kita akan berjalan kaki menapak tanah basah, naik turun gunung membelah hutan rimba.....Bagi mereka yang mencintai petualangan inilah saatnya untuk mencoba menelusuri indahnya perjalanan di kaki gunung Kendeng, Nikmatilah sensasi liar hutan dan perkampungan alami Cikeusik, Cikertawan, dan Cibeo.
Bagi KASKUSer yang berencana untuk datang kesana, diharapkan untuk mempersiapkan diri sesiap mungkin. Baik fisik maupun mental. Membumilah disana, bersikap wajar, serta menjaga etika dan prilaku. Semata agar kelestarian alam dan suku Baduy tetap terjaga dari tangan tangan kotor.
Baik suku Baduy dalam maupun Baduy luar, mereka semua berbicara dengan bahasa Sunda (agak kasar bahkan kasar banget). Tapi jangan tanya tentang keramah tamahan mereka ketika menyambut tamu....
Spoiler for :
Orang Kanekes (Baduy) menutup diri dari pengaruh dunia luar dan secara ketat menjaga cara hidup mereka yang tradisional. Masyarakat Kanekes secara umum terbagi menjadi tiga kelompok yaitu tangtu, panamping, dan dangka (Permana, 2001).
Kelompok tangtu adalah kelompok yang dikenal sebagai Kanekes Dalam (Baduy Dalam), yang paling ketat mengikuti adat, yaitu warga yang tinggal di tiga kampung: Cibeo, Cikertawana, dan Cikeusik. Ciri khas Orang Kanekes Dalam adalah pakaiannya berwarna putih alami dan biru tua serta memakai ikat kepala putih. Mereka dilarang secara adat untuk bertemu dengan orang asing.
Kanekes Dalam adalah bagian dari keseluruhan orang Kanekes. Tidak seperti Kanekes Luar, warga Kanekes Dalam masih memegang teguh adat-istiadat nenek moyang mereka.
Sebagian peraturan yang dianut oleh suku Kanekes Dalam antara lain:
- Tidak diperkenankan menggunakan kendaraan untuk sarana transportasi
- Tidak diperkenankan menggunakan alas kaki
- Pintu rumah harus menghadap ke utara/selatan (kecuali rumah sang Pu'un atau ketua adat)
- Larangan menggunakan alat elektronik (teknologi)
- Menggunakan kain berwarna hitam/putih sebagai pakaian yang ditenun dan dijahit sendiri serta tidak diperbolehkan menggunakan pakaian modern.
Kelompok masyarakat kedua yang disebut panamping adalah mereka yang dikenal sebagai Kanekes Luar (Baduy Luar), yang tinggal di berbagai kampung yang tersebar mengelilingi wilayah Kanekes Dalam, seperti Cikadu, Kaduketuk, Kadukolot, Gajeboh, Cisagu, dan lain sebagainya.
Masyarakat Kanekes Luar berciri khas mengenakan pakaian dan ikat kepala berwarna hitam. Kanekes Luar merupakan orang-orang yang telah keluar dari adat dan wilayah Kanekes Dalam. Ada beberapa hal yang menyebabkan dikeluarkannya warga Kanekes Dalam ke Kanekes Luar :
- Mereka telah melanggar adat masyarakat Kanekes Dalam.
- Berkeinginan untuk keluar dari Kanekes Dalam
- Menikah dengan anggota Kanekes Luar
Ciri-ciri masyarakat orang Kanekes Luar :
- Mereka telah mengenal teknologi, seperti peralatan elektronik.
- Proses pembangunan rumah penduduk Kanekes Luar telah menggunakan alat-alat bantu, seperti gergaji, palu, paku, dll, yang sebelumnya dilarang oleh adat Kanekes Dalam.
- Menggunakan pakaian adat dengan warna hitam atau biru tua (untuk laki-laki), yang menandakan bahwa mereka tidak suci. Kadang menggunakan pakaian modern seperti kaos oblong dan celana jeans.
-Menggunakan peralatan rumah tangga modern, seperti kasur, bantal, piring & gelas kaca & plastik.
- Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam.
- Sebagian di antara mereka telah terpengaruh dan berpindah agama menjadi seorang muslim dalam jumlah cukup signifikan.
Apabila Kanekes Dalam dan Kanekes Luar tinggal di wilayah Kanekes, maka "Kanekes Dangka" tinggal di luar wilayah Kanekes, dan pada saat ini tinggal 2 kampung yang tersisa, yaitu Padawaras (Cibengkung) dan Sirahdayeuh (Cihandam). Kampung Dangka tersebut berfungsi sebagai semacam buffer zone atas pengaruh dari luar (Permana, 2001).
Source : Sumber
TRANSPORTASI
Kawasan Baduy ini berjarak kurang lebih 40 km dari kota Rangkasbitung. Menuju kawasan itu dapat menggunakan mobil pribadi atau kendaraan umum sekitar satu jam dari Rangkasbitung. Untuk mencapai kampung Baduy dapat ditempuh melalui Rangkasbitung-Ciboleger, dengan bus, mobil umum atau mobil pribadi. Di Ciboleger inilah pintu masuk ke kawasan Baduy.
Sewalah mobil dan mobil tersebut akan berhenti di Desa Cibolegar. Anda juga dapat naik mobil dari Rangkasbitung ke terminal Ciboleger atau menyewa sampai ke Cijahe, lalu diteruskan dengan berjalan kaki untuk sampai ke kampung Baduy Dalam.
Dari Tanah Abang, Jakarta Pusat, gunakan kereta ke Merak via Rangkasbitung akan memakan waktu sekitar 1,5 jam. Dari Rangkasbitung, gunakan transportasi umum (disebut ELF oleh penduduk setempat) ke Ciboleger. Perjalanan memerlukan waktu sekitar 2,5 jam. Patung Keluarga di Ciboleger akan menyambut kedatangan Anda.
Ikuti jalan setapak dengan berjalan kaki. Nikmati pemandangan alam di sekitar Anda, Kemudian Anda akan melewati Desa Gajeboh. Di sini Anda dapat melihat perempuan Baduy menenun pakaian. Lanjutkan dengan menyeberangi Sungai Ciujung, sungai terlebar di wilayah Baduy. Melihat jembatan yang terbuat dari bambu yang diikat satu sama lain, namun tak perlu takut! Jembatan ini kuat. Anda kemudian akan memasuki Desa Cicakal. Di sini Anda dapat beristirahat dan menghabiskan malam. Perjalanan dengan berjalan kaki dari Ciboleger ke Cicakal akan memakan waktu sekitar 2 jam.
Alternatif lain, Anda dapat menggunakan Koranji kemudian melewati Pasar Kroya. Setiap minggu, penduduk Baduy mengunjungi pasar ini untuk menukar hasil pertanian mereka dengan barang-barang yang mereka butuhkan. Dari tempat ini mereka akan bergerak ke Desa Cikapol.
Spoiler for TIPS ::
Tips
[CENTER]Jika Anda ingin mengunjungi Desa Kanekes selain mempersiapkan fisik Anda juga harus siap untuk menghormati dan mematuhi peraturan adat yg berlaku di kawasan ulayat masyarakat Baduy yang dibuat Jaro (Kepala Desa) Kanekes.
- Orang Baduy sehari-hari berbahasa Sunda kasar. Bahasa yang dipakai mereka tidak mengenal tingkatan bahasa atau pemakaian bahasa berdasarkan status sosial. Selain berbahasa Indonesia, beberapa orang Baduy Dalam bisa pula menggunakan kata-kata berdialek Betawi, bahkan mengeluarkan kosakata bahasa Inggris. Rasa hormat pada pengunjung tidak diperlihatkan lewat kata-kata khusus, tetapi lewat tingkah laku mereka.
- Orang Baduy juga senang bercanda, tetapi hanya dengan orang yang sudah dikenalnya. Berteman akrab dengan orang Baduy Dalam tidak sulit karena orang-orang Baduy bersikap terbuka terhadap orang asing. Orang-orang Baduy Dalam bersifat menerima pendatang, meski banyak pantangan saat Anda hidup di sekitar mereka. Tapi di luar itu, mereka menerima pengunjung dengan ramah.
- Pendatang dilarang membawa radio, gitar, senapan angin, tidak menangkap atau membunuh binatang, tidak membuang sampah sembarangan, tidak menebang pohon, tidak meninggalkan api di hutan, tidak mengonsumsi minuman memabukkan, dan tidak melanggar norma susila.
- Apabila Anda akan mandi maka itu dilakukan di pancuran di luar dusun tepatnya di kali yang jadi batas dusun. Penggunaan bahan kimia seperti sabun, pasta gigi, shampoo, dilarang. Akan tetapi justru hal seperti ini yang akan menjadi pengalaman unik dalam perjalanan Anda. Sebuah cara hidup kembali ke alam yang sempurna.
- Adat Baduy sangat membatasi sentuhan dengan dunia modern, terutama pada listrik dan peralatan elektronik lainnya. Untuk penerangan, Suku Baduy mengunakan lilin, bukan semacam obor. Anda boleh menggunakan senter untuk memudahkan saat ke kamar kecil pada malam hari yang dilarang bukan benda berlistrik, tapi alat elektronik. Jadi Anda diharapkan tidak menggunakan handphone, camera, atau radio. Jika di wilayah Baduy Luar Anda masih bisa memotret maka di wilayah Baduy Dalam memotret tidak diperbolehkan.
- Apabila Anda menginap di perkampungan Baduy Luar maka bisa menggunakan sabun atau sampo ketika mandi. Di Baduy Dalam kedua benda itu pantang dipakai. Obat-obatan pribadi harus dibawa, terlebih karena di dalam perkampungan Baduy tidak ada puskesmas atau apotek.
- Sepatu atau sandal gunung direkomendasikan agar tidak mudah tergelincir, apalagi di jalan menanjak. Jangan lupakan pula jaket atau jas hujan serta tudung tas yg kedap air untuk melindungi barang bawaan agar tidak basah. Minyak anti nyamuk berguna dibawa untuk menghalau serangga terutama ketika berjalan-jalan ke hutan atau perladangan.
- Pada bulan Kawalu yaitu masa panen tiga bulan berturut-turut di bulan Februari-April sebaiknya tidak ke Desa Kanekes Baduy karena Baduy Dalam ditutup sama sekali untuk semua orang luar. Namun, bagi pengunjung pada bulan Kawalu tetap bisa bertemu dengan warga Baduy Dalam saat keluar dari kampung mereka.
[CENTER]Jika Anda ingin mengunjungi Desa Kanekes selain mempersiapkan fisik Anda juga harus siap untuk menghormati dan mematuhi peraturan adat yg berlaku di kawasan ulayat masyarakat Baduy yang dibuat Jaro (Kepala Desa) Kanekes.
- Orang Baduy sehari-hari berbahasa Sunda kasar. Bahasa yang dipakai mereka tidak mengenal tingkatan bahasa atau pemakaian bahasa berdasarkan status sosial. Selain berbahasa Indonesia, beberapa orang Baduy Dalam bisa pula menggunakan kata-kata berdialek Betawi, bahkan mengeluarkan kosakata bahasa Inggris. Rasa hormat pada pengunjung tidak diperlihatkan lewat kata-kata khusus, tetapi lewat tingkah laku mereka.
- Orang Baduy juga senang bercanda, tetapi hanya dengan orang yang sudah dikenalnya. Berteman akrab dengan orang Baduy Dalam tidak sulit karena orang-orang Baduy bersikap terbuka terhadap orang asing. Orang-orang Baduy Dalam bersifat menerima pendatang, meski banyak pantangan saat Anda hidup di sekitar mereka. Tapi di luar itu, mereka menerima pengunjung dengan ramah.
- Pendatang dilarang membawa radio, gitar, senapan angin, tidak menangkap atau membunuh binatang, tidak membuang sampah sembarangan, tidak menebang pohon, tidak meninggalkan api di hutan, tidak mengonsumsi minuman memabukkan, dan tidak melanggar norma susila.
- Apabila Anda akan mandi maka itu dilakukan di pancuran di luar dusun tepatnya di kali yang jadi batas dusun. Penggunaan bahan kimia seperti sabun, pasta gigi, shampoo, dilarang. Akan tetapi justru hal seperti ini yang akan menjadi pengalaman unik dalam perjalanan Anda. Sebuah cara hidup kembali ke alam yang sempurna.
- Adat Baduy sangat membatasi sentuhan dengan dunia modern, terutama pada listrik dan peralatan elektronik lainnya. Untuk penerangan, Suku Baduy mengunakan lilin, bukan semacam obor. Anda boleh menggunakan senter untuk memudahkan saat ke kamar kecil pada malam hari yang dilarang bukan benda berlistrik, tapi alat elektronik. Jadi Anda diharapkan tidak menggunakan handphone, camera, atau radio. Jika di wilayah Baduy Luar Anda masih bisa memotret maka di wilayah Baduy Dalam memotret tidak diperbolehkan.
- Apabila Anda menginap di perkampungan Baduy Luar maka bisa menggunakan sabun atau sampo ketika mandi. Di Baduy Dalam kedua benda itu pantang dipakai. Obat-obatan pribadi harus dibawa, terlebih karena di dalam perkampungan Baduy tidak ada puskesmas atau apotek.
- Sepatu atau sandal gunung direkomendasikan agar tidak mudah tergelincir, apalagi di jalan menanjak. Jangan lupakan pula jaket atau jas hujan serta tudung tas yg kedap air untuk melindungi barang bawaan agar tidak basah. Minyak anti nyamuk berguna dibawa untuk menghalau serangga terutama ketika berjalan-jalan ke hutan atau perladangan.
- Pada bulan Kawalu yaitu masa panen tiga bulan berturut-turut di bulan Februari-April sebaiknya tidak ke Desa Kanekes Baduy karena Baduy Dalam ditutup sama sekali untuk semua orang luar. Namun, bagi pengunjung pada bulan Kawalu tetap bisa bertemu dengan warga Baduy Dalam saat keluar dari kampung mereka.
Source
Quote:Pantai Sawarna & Karang Taraje
Desa Sawarna adalah salah satu desa di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Indonesia.
Lanskap keindahan alam terselip menghadap langsung ke Samudera Hindia. Pantainya yang berpasir putih, berair biru jernih dan berbukit hijau nan lebat. Panjang pantainya mencapai 65 km dihiasi karang dan pasir putih. Pantai ini adalah pantai terindah dari lima pantai yang dimiliki Provinsi Banten.
Sawarna nama pantainya, berada di sebuah desa pesisir yang memiliki berbagai macam objek wisata menarik untuk dikunjungi seperti pantai, sungai, hutan, panjat tebing, gua, dan agrowisata. Wilayah pesisir indah ini menyatu dengan kisah mistis Nyai Roro Kidul dan ekploitasi batu bara di Bayah dan Lebak oleh penjajah asing.
Desa Wisata Sawarna merupakan titik awal kita menjelajah alam yang elok hingga pengalaman berinteraksi dengan masyarakat tradisionalnya yang bersahaja. Pantai Sawarna terletak di wilayah Kampung Cikaung l, Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Pantai indah ini jaraknya sekitar 150 km dari pusat kota Rangkasbitung. Berwisata di pantai ini sangat menyenangkan dan berkesan karena alamnya masih asli juga memiliki air laut yang jernih tidak tercemar.
Bagi yang hobi berselancar atau surfing mengapa tidak merasakan ombaknya yang spektakuler bahkan telah dicicipi peselancar dari Amerika, Australia, Jepang, dan Korea.
Kita juga dapat merasakan snorkeling untuk menyapa beragam ikan hias dan terumbu karang. Temukan keindahannya di Pantai Ciantir, Pantai Tanjung Layar, Pantai Karang Bokor, Pantai Karang Seupang, Pantai Karang Taraje, dan Pantai Teluk Legon Pari.
TRANSPORTASI
Untuk menuju Pantai Sawarna Anda dapat menempuh jalur: Serang-Pandeglang-Malimping-Bayah-Sawarna, Rangkasbitung-Cileles-Gunung Kencana-Malimping-Bayah-Sawarna, Pelabuhan Ratu-Ciabareno-Bayah.
Dari Jakarta, Anda dapat menggunakan jalur tol dari Tomang hingga Serang Timur. Berikutnya dari Serang Timur lanjutkan ke arah Saketi, di Pandeglang. Anda dapat pula naik bus jurusan Jakarta-Serang dengan tarif sekitar Rp20.000,00. Berikutnya dari Serang menuju Bayah menggunakan Elf bertarif Rp25.000,00.
Alternatif lain Anda dari Jakarta dapat menaiki bus ke Pelabuhan Ratu. Dari Pelabuhan Ratu ada kendaraan Elf yang akan langsung mengantarkan Anda ke Sawarna dengan membayar ongkos sekitar Rp20.000,00. Jalur yang dilalui adalah: Pelabuhan Ratu-Cikuray-Cibeber-Bayah.
Sementara dari arah Bogor Anda dapat melalui Pelabuhan Ratu lalu menuju Cilograng yang jaraknya kurang lebih 145 km. Anda yang datang dari Jakarta juga dapat memilih rute dari Bogor dengan menggunakan bus umum dari terminal bus di Bogor. Dari sini Anda naik bus menuju Pelabuhan Ratu kemudian dilanjutkan dengan naik bus menuju Pasar Kecamatan Bayah atau Terminal Bus Bayah.
Berikutnya Anda dapat menuju Desa Wisata Sawarna dengan naik jeep, yaitu mobil bergardan ganda yang sesuai dengan kondisi medan menuju Desa Sawarna yang naik-turun dan berkelok-kelok. Bagi Anda yang menggunakan bus umum, sebaiknya tiba di Terminal Bayah sebelum pukul 5 sore karena Jeep dari Terminal Bayah menuju Desa Wisata Sawarna akan berakhir pada jam tersebut. Pilihan lain Anda dapat menggunakan ojek menuju Desa Wisata Sawarna.
Untuk mencapai Desa Sawarna sendiri dari Bayah Anda dapat menaiki ojek motor dengan membayar ongkos sekitar Rp30.000,00. Pantai Sawarna berjarak sekitar 1 km dari jembatan gantung. Anda perlu melewati jembatan gantung selebar 1 meter dengan berjalan kaki atau menggunakan motor.
Source
Quote:Goa Lalay
Goa Lalay atau yang dalam bahasa Indonesia berarti goa Kelelawar merupakan salah satu lokasi wisata yang terletak tidak jauh dari wilayah Pantai Sawarna. Jaraknya kurang lebih sekitar 2 kilo meter saja. Untuk bisa sampai kesana kita bisa berjalan kaki menyusuri jalan setapak, sungai dan pematang sawah.
Goa Lalay merupakan salah satu dari sekian banyak gua yang berada di sekitar pantai Sawarna. termasuk salah satu gua yang bisa dibilang eksotis. Ada begitu banyak pemandangan stalaktit yang bisa terlihat dengan jelas bila disorot dengan lampu senter.
Gua ini dianggap angker oleh sebagian besar masyarakat disana. terait dengan berbagai amcam cerita dan legenda masyarakat setempat bahwa gua ini memiliki penghuni berupa lindung dan ular besar. Panjang gua Lalay ini kurang lebih sekitar 2 kilo meter. Di dalamnya terdapat sebuah sungai yang airnya dingin dan tak pernah kering.
Quote:Arung Jeram Ciberang
Bukan hanya arung jeram Citarik Sukabumi atau tempat tempat arung jeram lainnya. Banten juga memiliki salah satu lokasi untuk berpetualang di arung jeram. Ya......Arung jeram Ciberang, Lebak Banten. Sungai Ciberang merupakan salah satu sungai besar berarus kuat yang namanya semakin terkenal karena sering digunakan sebagai tempat olahraga rafting.
Jika tertarik, jangan takut soal transportasi. Untuk sampai ke sana jika dari arah Bogor kita bisa melewati jalur alternatif Leuwi liang, Jasinga, lalu ke Cipanas. dengan jarak tempuh sekitar 3 sampai 4 jam. Namun jika menggunakan rute jalan tol Tomang – Merak, keluar di pintu tol Serang Timur. Terus ke arah Pandeglang, lalu ke Rangkasbitung. Jaraknya sekitar 80 kilometer atau membutuhkan waktu 2,5 hingga 3 jam. Jika dari arah Tangerang ingin memotong jalan, ambil jalur Tigaraksa, ke kantor Pemkab Tangerang, stasiun Tenjo, terus ke Jasinga.
Quote:Pantai Pulo Manuk
Setelah menjelajahi berbagai macam pesona alam pantai di Desa Wisata Sawarna, kini saatnyat bergerak lebih jauh menuju Pantai Pulau Manuk di Kecamatan Bayah.
Gunakan jasa ojek untuk mencapainya. Atau jika masih merasa semangat? Siapkan sepeda kesayangan dan mulailah mengayuh, melalui Jalan Raya Sawarna, melewati Pantai Muara Sawarna dan kawasan hutan lindung Perhutani yang memiliki vegetasi rapat.
Source of Picture
Di tanjakan terjal sekitar setengah perjalanan, kita dapat berhenti untuk menikmati panoramic view Pantai Ciantir (termasuk Tanjung Layar serta Pantai Muara Sawarna) dari sebuah ketinggian. Buih-buih ombak berwarna putih terlihat berlomba mencapai garis pantai, meninggalkan lautan biru di belakangnya. Di sini, berdiri tiga kedai yang menjual kelapa muda segar pengisi dahaga.
Pantai Pulau Manuk dikelola oleh Perhutani dan setiap pengunjung dikenai tiket seharga Rp5.000. Di sini, pengunjung dapat menjumpai monyet-monyet berbulu kelabu yang cukup jinak.
“Bila kita menaruh makanan dengan telapak tangan terbuka, mereka akan mengambilnya dengan ramah, cenderung malu-malu, bukannya mencakar,” papar Mang Cecep yang sore itu melayani retribusi tiket pantai ini.
Beberapa warga setempat terlihat tengah memancing, sementara sosok Pulau Manuk tegak berdiri di sebelah kiri. Di sebelah kanan, terletak permukiman nelayan yang pada bagian depannya dipenuhi deretan perahu usai digunakan melaut. Untuk sampai ke sana, kita dapat menggunakan ruas jalan raya dan melintasi jembatan baja.
“Hutan pantai dan pasir putih ini menjadi saksi peristiwa romusha yang berlangsung di Banten dan sekitarnya. Mereka dipekerjakan di pertambangan batubara,” kisah Muhammad Sayyidin, salah satu warga setempat. “Untuk saat-saat sekarang, pasang naik berlangsung sekitar pukul tujuh malam sampai menjelang tengah malam. Semoga pengunjung senantiasa berhati-hati bila ingin mendekat ke Pulau Manuk.”
Pulo manuk
Quote:Pantai Bagedur
Pantai Bagedur adalah salah satu pantai wisata terfavorit bagi sebagian besar penduduk Kabupaten Lebak (terutama mereka yang tinggal di wilayah kecamatan Malingping). Jaraknya dari kota Rangkas Bitung memang agak cukup jauh sekitar 80 Km.
Secara umum pantai Bagedur relatif mirip dengan beberapa pantai lainnya di selatan pulau Jawa. Suasanya yang cenderung kelam, pantainya yang berwarna coklat, dengan deburan ombak yang relatif cukup besar.....
Pantai Bagedur punya track pantai yang cukup panjang dan sangat lebar hingga 20 meter. Kita bisa membawa kendaraan kita hingga ke bibir pantai. Cocok buat dipakai track balapan pinggir laut...
Quote:Pemandian Air Panas Savanna batu Kancah & Tirta Buana
Selain wisata bahari dan budaya, lebak juga punya beberapa pemandian air panas yang sudah tersohor di wilayah Banten. Diantaranya adalah pemandian air panas Savanna batu Kancah & Tirta Buana.
Kedua tempat pemandian ini sebetulnya saling bersebrangan jalan, pengunjung boleh memilih diantara keduanya mana yang menurut kita lebih pas untuk dikunjungi. Sekedar untuk melepas penat atau terapi kesehatan rasanya boleh juga untuk dikunjungi.
Mudah sekali untuk menemukan lokasinya. Bisa dari arah Lebak dan Serang, atau dari arah Jasinga Bogor. Lokasinya tidak jauh dari pasar Gajrug. Terletak di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak.
Quote:Situs Megalitikum Cibedug
Lebak Sibedug adalah nama sebuah kampung yang masuk dalam wilayah Desa Citorek Barat, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Keterkenalan kampung ini tak dapat dipisahkan dari keberadaan sisa peninggalan zaman megalitik berupa menhir dan punden berundak yang berada dalam satu kompleks yang kini diisolasi dan dinamai situs Lebak Cibedug.
Secara kasat mata, situs megalitikum Gunung Padang berupa punden berundak dengan lima teras, sementara di Cibedug terdiri dari sembilan teras dengan susunan batu berbentuk lonjong seperti menhir.
Penguasaan teknologi di situs Gunung Padang lebih maju ketimbang situs Cibedug. Di situs megalitikum Gunung Padang hampir semuanya terdiri dari bebatuan persegi panjang dan nyaris presisi, adapun di Cibedug bebatuannya berbentuk bulat panjang dan tidak beraturan. Kesannya, situs megalitikum Cibedug usianya lebih tua.
Lokasi
Secara geografis Desa Citorek Kecamatan Cibeber di sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Muncang, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bayah, sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Panggarangan dan di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi.
Sedangkan, lokasi Situs Lebak Sibedug menempati areal seluas kurang lebih 2 Ha terletak di lereng Gunung Pasir Manggu dengan orientasi Situs Timur – Barat yang berbatasan di sebelah Utara dengan Kali Cibedug, di sebelah Timur dengan Gunung Pasir Manggu, di sebelah Selatan dengan Kali Cibedug dan di sebelah Barat dengan Kali Cibedug dan Dusun Cibedug
Aksesibilitas
Berbeda dengan situs megalitikum Gunung Padang di Cianjur, situs Cibedug sangat tidak terawat dan jarang dikunjungi wisatawan mengingat lokasinya yang tidak mudah dijangkau dengan kendaraan dan harus berjalan kaki naik turun bukit.
Meskipun berada di wilayah Kecamatan Cibeber, namun rute menuju Cibedug ternyata lebih enak ditempuh melalui jalur Pandeglang – Rangkasbitung – Cipanas – Citorek – Cibedug, dibanding menempuh jalur Pandeglang – Bayah – Cibeber – Citorek – Cibedug.
Jika dibandingkan dalam hitungan jarak dari Pandeglang, maka rute pertama ini berjarak ± 80 Km sedangkan rute kedua berjarak 2 kali lipatnya. Menghadapi pilihan ini tentu saja memilih rute pertama.
Atau bisa juga situs megalitikum Cibedug ini ditempuh melalui Rangkasbitung menuju Citorek, Kecamatan Bayah, Lebak atau dari Bogor melalui Jasinga, dengan waktu tempuh yang lumayan panjang dan melelahkan dibandingkan menuju Gunung Padang yang bisa ditempuh langsung sampai di kaki situs dengan kendaraan.
Rangkasbitung – Citorek melalui Kec. Cipanas – Ciparasi Kec. Muncang kurang lebih 50 km dan berjalan kaki sekitar 12 km.
Rangkasbitung – Cikotok – Warungbanten – Citorek Kec. Cibeber melalui Malingping – Bayah sekitar 170 km dan berjalan kaki sekitar 12 km. Situs Cibedug
Quote:Curug Cihear - Lebak
Curug Cihear berada di Gunung Leutik tepatnya di dalam Kawasan Gunung Halimun Salak. Air terjun in berdekatan dengan wisata Arung Jeram Sungai Ciberang. Curug Cihear memiliki aliran air yang sangat deras dan indah dengan ketinggian air ± 25 m, dengan lebar sekitar 6 meter.
Lokasi
Terletak di antara Desa Cigobang dan Desa Ciladaeun Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten.
Aksesbilitas
Berjarak sekitar 100 km dari Jakarta lewat Balaraja atau 80 km dari Serang lewat Pandeglang dan Rangkasbitung. Jika dari arah timur dapat melalui Bogor dengan waktu tempuh sekitar 3-4 jam melalui rute Bogor - Leuwiliang - Jasinga - Cipanas - Kampung Muhara. Atau jika dari arah barat melalui Rangkasbitung dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam melalui rute Rangkasbitung - Sajira - Cipanas - Kampung Muhara.
Selanjutnya dari kampung Muhara perjalanan diteruskan melalui jalur pendakian sejauh 5 km selama 3 jam, dan 1,5 km dari Desa Cigobang dengan waktu 1 Jam. Cihear Lebak
Quote:Curug Kanteh - Cikatomas, Lebak
Curug atau air terjuh Kanteh ini memiliki tinggi sekitar 80 hingga 100 meter. Terletak di Desa Cikatomas, Kec. Cilograng, Lebak.
Quote:Batu Fosil & Kalimaya
Bagi para penggemar batu akik, maka tak salah lagi jika nama Lebak menjadi begitu sangat terkenal hingga ke penjuru dunia justru salah satunya juga karena hal itu. Australia, Somalia, dan beberapa negara di Amerika Latin boleh saja memiliki jenis batu yang relatif sama. Tapi bicara soal keindahan dan kualitasnya maka batu kalimaya asal Lebak Banten hingga mungkin bisa disebut sebagai yang terbaik di dunia.
Batu fosil dan kalimaya merupakan kekayaan alam yang ada di Kabupaten Lebak. Bebatuan yang bernilai ratusan juta rupiah tersebut terdapat di sejumlah Kecamatan Sajira, Maja, Cipanas, Cimarga dan Muncang dan Desa Ciburuy.
Batu kalimaya memiliki jenis warna, di antaranya Kalimaya Putih, Kristal Hijau, Kristal Pelangi, Kristal Hijau, Teh dan Kopi, Pelangi, Kristal susu dan lain-lain. "Semua jenis warna kalimaya memiliki daya tarik tersendiri juga pancaran warna pelangi dapat berubah-ubah.
Spoiler for :
Perjuangan untuk mendapatkan sebongkah batu Kalimaya
Demi sebongkah atau bahkan hanya demi sebesar kelereng, para pencari batu kalimaya ini seakan rela mengorbankan nyawanya....
Source of Picture
Demi sebongkah atau bahkan hanya demi sebesar kelereng, para pencari batu kalimaya ini seakan rela mengorbankan nyawanya....
Source of Picture
Quote:Mumpung lagi Hot Thread, gak ada salahnya kalo gua kasih Hot Thread lainnya yang mungkin masih berhubungan dengan dunia pariwisata (khususnya di Banten). Coba cek satu satu bray! Kali aja bisa dijadiin referensi buat liburan atau apalah namanya :
Spoiler for :
Kabupaten Pandeglang ("Surga" Yang Katanya Ketinggalan Jaman)
Banten Itu Kaya Raya Meski Rakyatnya Banyak yang Sengsara (Antara Miris & Bangga)
(WOW) Inilah Ujung Penghabisan Rel Kereta Api di Bagian Paling Barat Pulau Jawa
Batik Banten - Seni Budaya Lokal Yang Mendunia (Hari Batik Nasional)
"Surga" Itu Bernama Indonesia...Bukan di Jepang, Korea, Apalagi di Eropa!
Melihat Indahnya Pesona Kabupaten Kuningan di Timur Jawa Barat
Bandung Memang Beda (Pendidikan, Kreatifitas, Musik, Kuliner, Dan Cantik)
Ibu Pauh, Nenek Renta Pedagang Jajanan Keliling "Berlidah Malaikat"
Kalo mau lebih puas lagi langsung aja datengin orangnya bray. Pantengin dah Hot Threadnya satu satu ampe siwer......... : TUKANG BIKIN HOT THRAD
Banten Itu Kaya Raya Meski Rakyatnya Banyak yang Sengsara (Antara Miris & Bangga)
(WOW) Inilah Ujung Penghabisan Rel Kereta Api di Bagian Paling Barat Pulau Jawa
Batik Banten - Seni Budaya Lokal Yang Mendunia (Hari Batik Nasional)
"Surga" Itu Bernama Indonesia...Bukan di Jepang, Korea, Apalagi di Eropa!
Melihat Indahnya Pesona Kabupaten Kuningan di Timur Jawa Barat
Bandung Memang Beda (Pendidikan, Kreatifitas, Musik, Kuliner, Dan Cantik)
Ibu Pauh, Nenek Renta Pedagang Jajanan Keliling "Berlidah Malaikat"
Kalo mau lebih puas lagi langsung aja datengin orangnya bray. Pantengin dah Hot Threadnya satu satu ampe siwer......... : TUKANG BIKIN HOT THRAD
wah banten, mantap nih
Wah baru tau kalo di lebak ada pesona wisata kek gini gan
waw pantainya indah bgt..
masih sepi pengunjung y gan..
biasanya sih klo sepi masih terasa bgt suasana natural.
masih sepi pengunjung y gan..
biasanya sih klo sepi masih terasa bgt suasana natural.
Gua berharap jangan sampe keindahan pariwisata dan budaya di seluruh wilayah Kabupaten Lebak, di acak acak dan dikotori oleh sepasukan alay brengsek yang hobinya nyorat nyoret pohon, tembok, batu, dan buang sampah sembarangan.
Foto selfie norak gak tau aturan dan tata krama.....Ke laut aja lu bray!!!
Foto selfie norak gak tau aturan dan tata krama.....Ke laut aja lu bray!!!
budaya yang patutu di lindungi ini
keep share gan
keep share gan
Subhanallah indah banget
keren pemandangan nya, terliat natural sekali.
ane baru tau ini semua..
Quote:"Tuhan telah menghamparkan begitu banyak keindahan di tanah Lebak, bak surga yang terserak.....Dari laut, gunung, sungai, hutan, hingga budaya.
Maka sudah sepatutnya mereka yang tinggal disana, dan kita semua untuk senantiasa menjaga dan melestarikannya......SELAMAT DATANG DI LEBAK BANTEN!"
Ruaaaaar biasa
Maka sudah sepatutnya mereka yang tinggal disana, dan kita semua untuk senantiasa menjaga dan melestarikannya......SELAMAT DATANG DI LEBAK BANTEN!"
Ruaaaaar biasa
tengkyu bray
udeh ngungetin ane sama kampung halaman ane
ane org rangkas bitung bray
tepat nya di cimarga bray
yo bray
udeh ngungetin ane sama kampung halaman ane
ane org rangkas bitung bray
tepat nya di cimarga bray
yo bray
ane pernah kesawrna pemandanganya emang yahuuddd
Lebak hebat gua harus kesana secepatnya
indah banget
Quote:Original Posted By davinof.return ►
Gua berharap jangan sampe keindahan pariwisata dan budaya di seluruh wilayah Kabupaten Lebak, di acak acak dan dikotori oleh sepasukan alay brengsek yang hobinya nyorat nyoret pohon, tembok, batu, dan buang sampah sembarangan.
Foto selfie norak gak tau aturan dan tata krama.....Ke laut aja lu bray!!!
alay emang virus bikin mata gua sepet
Gua berharap jangan sampe keindahan pariwisata dan budaya di seluruh wilayah Kabupaten Lebak, di acak acak dan dikotori oleh sepasukan alay brengsek yang hobinya nyorat nyoret pohon, tembok, batu, dan buang sampah sembarangan.
Foto selfie norak gak tau aturan dan tata krama.....Ke laut aja lu bray!!!
alay emang virus bikin mata gua sepet
Padahal lebak sempat menjadi salah satu daerah tertinggal sekaligus termiskin di provinsi Banten
gak nyangka ternyata lebak punya segudang potensi pariwisata yang luarbiasa
gak nyangka ternyata lebak punya segudang potensi pariwisata yang luarbiasa
Suatu saat aku harus datang ke tempat ini
Via: Kaskus.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar