Survei yang pernah dilakukan harian Kompas merilis fakta yang amat muram : 90 % karyawan Indonesia secara finansial tidak siap menghadapi masa tua saat pensiun kelak
Gaji yang kurang maknyus, jarang melakukan investasi, dan tabungan yang serba terbatas bisa membuat masa depanmu benar-benar suram. Anda terpuruk dalam nestapa persis saat usia Anda sudah tidak produktif lagi.
Quote:Slogannya menjadi amat pahit : saat muda kerja keras banting tulang, lembur dengan gaji pas-pasan; saat tua sakit-sakitan dan sengsara karena nol investasi
Mari diminum dulu kopinya, untuk menemani mendung di malam hari ini ini
Mari coba kita hitung ulang berapa biaya hidup yang Anda butuhkan saat kelak usia Anda 55 tahun dan masuk masa pensiun
Asumsi saat ini usia Anda masih 30 tahun. Dan biaya hidup sekarang hanya 5 juta/bulan. Ukuran yang sangat minim, karena saya pernah menghitung biaya hidup yang memadai adalah Rp 15 juta/bulan.
Okelah, anggap biaya hidup Anda sekarang hanya 5 juta/bulan. Laju inflasi per tahun 6% – ini adalah rata-rata inflasi tahunan kita selama 5 tahun terakhir.
Dengan biaya hidup saat ini 5 juta, usia Anda sekarang 30 tahun, dan laju inflasi tahunan 6%, maka biaya hidup saat usia Anda 55 tahun sudah naik menjadi Rp 21,5 juta/bulan.
Kenapa naik jadi 21 jutaan? Karena inflasi setahun 6%. Biaya hidup kan memang naik setiap tahun karena inflasi. Kalau dihitung : dengan inflasi 6%/tahun, maka dalam 15 tahun ke depan biaya hidup 5 juta itu akan naik menjadi 21,5 juta/bulan.
Artinya saat usia Anda 55 tahun, dan pensiun, biaya hidup yang Anda butuhkan 21,5 juta/bulan. Ini dengan asumsi biaya hidup Anda sekarang HANYA 5 juta/bulan.
Rata-rata harapan hidup orang Indonesia sekarang adalah 75 tahun. Artinya Anda masih perlu 20 tahun untuk menyiapkan biaya hidup.
Jadi total biaya hidup yang Anda perlukan untuk pensiun dengan nyaman adalah : Rp 21,5 juta/bulan x 12 (bulan) x 20 (tahun) = Rp 5.1 milyar.
Banyak sekali sodara-sodara. Wajar jika mayoritas pekerja Indonesia tidak siap menghadapi masa depan. Dan lalu kebanyakan “lari dari kenyataan”.
Cara paling elegan untuk lari dari kenyataan adalah dengan kalimat seperti ini : “Yah, biarkan hidup mengalir saja mas….”. Ya kalau mengalirnya ke Samudra Atlantik. Keren. Kalau mengalirnya ke Septic Tank ?? Modyar kon
Atau kalimat lain yang lebih heorik : “Matematikanya Allah tidak seperti itu mas….”. Kalimat ini hanya punya makna jika yang mengucapkan bergerak mengubah nasib dengan KREATIVITAS dan KOMPETENSI
Yang fatal adalah jika kalimat indah itu digunakan untuk menutupi ketidakmampuan dirinya untuk mengubah nasib. Untuk menutupi kemalasan dirinya dan lalu berlindung dibalik kalimat yang mulia.
Malaikat yang mencatat amalan manusia mungkin jadi bingung : si Fulan ini bagaimana, menyebut-nyebut nama Tuhan, tapi malas mengubah nasib dan membiarkan dirinya terjebak nestapa dengan gaji yang pas-pasan
Kenapa si Fulan membiarkan dirinya terjebak kenestapaan saat usianya tua, karena 3 alasan berikut ini. 3 hal yang layak dikenang, saat kita mengucap kalimat : “rezeki selalu punya jalannya sendiri-sendiri”.
Reason # 1 : No Investment.
Banyak orang menjadi nyungsep saat tua, karena di saat muda tidak pernah melakukan investasi. Mungkin karena memang penghasilannya pas-pasan sehingga nyaris tidak tersisa untuk investasi.
Atau mungkin hidupnya agak boros : ambil kredit mobil meski gaji tak seberapa. Beli gadget yang paling bagus meski gaji pas-pasan.
Sekarang, saya mau memberi hitungan bedanya investasi saat usia muda dan usia tua.
Misal usia Anda 25 tahun, dan investasi 10 juta, dengan return on investment sebesar 15% per tahun (ini rata-rata hasil investasi di reksadana. Di properti juga sama bahkan lebih besar).
Dengan return 15% per tahun, maka pada saat usia 55 tahun, dana 10 juta yang Anda investasikan di usia 25 tahun itu sudah akan berkembang menjadi Rp 662 juta. Inilah the magic of investment.
Sementara jika Anda investasi 10 juta saat usia 35 tahun, maka hasilnya hanya akan menjadi Rp 166 juta saat usia 55. Dan kalau invest di usia 40, maka hasilnya hanya akan menjadi Rp 81 juta.
Anda lihat sendiri perbedaannya. Betapa jauhnya hasil yang Anda akan dapat saat invest di usia 25, 35 atau 40 tahun. Maka makin muda usia, melakukan investasi, makin bagus.
“Aduh mas….uangnya sudah habis buat beli gadget mas. Ndak ada lagi untuk investasi”.
Lhah bagaimana sampeyan bisa makmur kalo konsumtif kayak gitu.
Reason # 2 : Stuck and No Action.
Banyak orang yang nyungsep di saat menjelang tua karena tabungan pas-pasan. Dan kenapa tabungan pas-pasan, mungkin karena penghasilannya belum begitu memadai.
Problemnya : banyak orang yang mungkin merasa stuck dengan pekerjaannya (gaji sedikit, karirnya sembelit) namun tidak berani melakukan action.
Mengeluh ya, namun action-nya nol. Plus sambil terus melamun tapi tetap “tidak bergerak untuk mengubah nasib”.
(Kapan Le sampeyan sugihe, nek isone mung sambat karo ngalamun….)
Tuhan tidak akan mengubah nasibumu, jika Anda tidak bergerak mengubah nasib.
Nasibmu juga akan tetap stagnan, kalau bisanya hanya bilang :”matematikanya Allah tidak seperti itu mas”, namun tidak berani melakukan action terobosan untuk percepatan rezeki yang barokah.
Kenapa tidak bisa action? Mungkin karena kompetensinya abal-abal. Dan kenapa kompetensi nyungsep? Mungkin karena alasan yang ketiga berikut ini.
Reason # 3 : No Learning Resiliency.
Banyak orang menjadi stagnan nasibnya karena tidak mau terus mempertajam skills dan kreativitasnya. Ingat, perubahan nasib hanya bisa dipahat saat engkau punya skills dan kreativitas yang cetar membahana.
Problemnya, banyak orang malas mengembangkan dirinya karena terjebak dalam “comfort zone yang penuh dengan kenestapaan”. Maksudnya : lebih banyak asyik membuang waktu untuk hal-hal yang tidak produktif.
Misal : menghabiskan waktu berjam-jam untuk browsing, main FB, dan chatting di puluhan grup BBM/WA – yang acap isinya sama sekali tidak relevan dengan penguatan skills dalam bidangnmu.
Atau yang lebih kelam : malah sibuk membahas informasi sampah di social media yang kadang sarat dengan emosi dan kebencian. Dan tidak ada korelasinya dengan perubahan nasibmu.
Tanpa sadar, waktu untuk cek smartphone dan notifikasi penuh distraksi itu mungkin banyak merenggut waktu produktifmu untuk belajar.
Solusinya simple : lacak skills yang amat krusial bagi arah hidupmu. Lalu fokus gunakan waktu luangmu untuk belajar peningkatan skills itu. Dan bukan buang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak perlu.
DEMIKIANLAH, tiga hal yang layak direnungkan demi masa tuamu. Demi masa depanmu.
No investment. Stuck and no action. No learning resiliency. Tiga hal ini yang secara muram bisa membuat masa tua-mu terpelanting sunyi dalam kenestapaan. Dalam perih dan duka.
Mari kira lupakan sejenak kepahitan ini, dengan secangkir kopi hangat di malam hari..
sumber
=== KOMENTAR KASKUSER ===
Quote:Original Posted By Rufusz ►
Ane demen nih gaya bahasanya ngena bgt
Jaman skrng yg penting prestis, si anu bawa mobil masa gw nggak. Si anu pake iphone terbaru masa gw masi iphone lama (padahal beda satu generasi doang tau dong berapa harga produk ber label apel gigit tsb)
Akhirnya karena perilaku gengsian tsb tua nya jadi goblok dan yg lebih mengerikan lagi, kelakuan gengsian kek gitu udah banyak terlihat di anak2 sd dan abg
Quote:Original Posted By cmbt002 ►
gambar ini mungkin akan memukul agan dengan sangat keras!
Quote:Original Posted By azchtein ►
salaam gan,
artikel yg bagus, menakutkan sekaligus menyehatkan tp saya penasaran efek yg ditimbulkan dari thread agan yg mana sebagian org tergerak hanya ketika membaca dan hilang setelah setengah jam kmudian syukur2 nyantol sampe pulang kerja...
klo org maju ia otomatis belajar apa yg dibutuhkan dimasa depannya bagaimana ia akan mencapai tujuan itu secara berulang2 karena ia tak pernah berhenti dan akan selalu maju, dalam hukum fisika ketika sesuatu telah bergerak untuk menambah kecepatan sangat gampang tambah aja power outputnya beres, orang model gini dah mudeng tp sangat langka wkwkw
paling banyak org abis baca trit agan adalah apa yg harus aku lakukan? but in the last timing sitting duck is their resolution, with tons of reason
piramida itu selalu ada begitulah alam ini bekerja
ibarat sungai yg diberi warna pake tinta sebotol 1 kali, ia akan kembali ke warna aslinya begitulah masyarakat dunia,
kenyataan pahit? teh klo ga pahit kurangg nikmat rasanya hahaha
Quote:Original Posted By mrgets ►
Ane udah ngerasain nih, gan...
Temen-temen ane di kantor pada sibuk browsing toko online ama media sosial lah... produktivitas ane jadi ikut-ikutan ngedrop karena terpengaruh...
Ane udah mikir tiap malem, mau investasi apa dengan gaji kecil-kecilan... tentunya investasi ini harus ane kerjakan sendiri dan itu pekerjaan yang memang ane senangi... kagak mau ikut-ikutan MLM atau apalah yang menjanjikan kaya cepet...
Quote:Original Posted By mynameisdanz27 ►
Bener gan ane termasuk telat untuk Investasi,
Semuda mungkin lebih baik. Jangan sampai nyesel kayak ane.
Ane dan satu rombongan genk mulai kerja usia 20, dengan gaji yang alhamdulilah banget lah biarpun kerja banting tulang siang malem (pret keluar lebaynya )
Dulu ane belum kenal investasi, tabungan habis pas cuti, gaji juga abis buat kirim sana sini dan kebutuhan.
Sekarang kami di usia 25, banyak kawan ane yang udah punya tanah, kebun karet, kebun sawit, beli mobil cash, ada yang udah mulai bangun rumah, dsb.
Ane?
Meskipun banyak yang bilang ane masih muda dan nggak semua seberuntung ane, tapi kalau melihat apa yang bisa dihasilkan dalam 5 tahun yang ane buang percuma, rasanya nggak enak gan.
Percaya deh sama ini :
1. Budaya konsumtif ga bawa ente kemana mana. Selalu simpan gaji ente, 30% minimal. Kalo masih lebih dan ente mau beli gadget atau lifestyle agak wah, silahkan. Asal simpanan ente JANGAN PERNAH DIPAKE buat lifestyle ente.
2. Mulailah cari investasi sedini mungkin, mau emas, tanah, bangunan, kebun, reksadana, saham, dsb. Tapi jangan yang bodong. Manfaatkan google buat cari yang cocok buat agan.
Deposito bank saat ini bukan lagi pilihan yang bagus buat invest karena termakan inflasi. Kalau duit agan minim tapi bisa rutin, coba aja masuk Reksadana, kumpulin sampai akhir tahun buat beli mas batangan di Pegadaian (trik anak kuliah)
3. Beramal gan, 2.5% tiap bulan aja minimal. Beda rasanya pegang uang yang ga diamalin sama yang diamalin. Percaya deh.
Kasih orang tua, sumbang di rumah ibadah, atau beramal dimana aja.
4. Tetapkan batas minimal isi tabungan ente. Misal 10 Juta, kalo udah dibawah 10 Juta mau barang sebagus apapun ente lihat, jangan diambil. Mau siapapun minjem, jangan dikasih. (ini tips kawan ane, tapi ga works sama ane :P)
5. Kalau cara nomor 4 susah karena ente terlalu baik (kayak ane :P).
Bedakan tabungan buat Lifestyle, Liburan/Cuti sama Investasi gan. Tabungan investasi jangan pernah dipake, kalau perlu jangan minta kartu ATM
6. Kalau ambil kredit (mobil, rumah, motor, KTA), jangan sampai tagihannya memakan lebih dari 30% gaji ente. Itu ga sehat
Itu aja gan, mulailah investasi sejak sekarang demi keluarga, anak istri, dan masa tua yang lebih baik
Quote:Original Posted By Rufusz ►
Ane demen nih gaya bahasanya ngena bgt
Jaman skrng yg penting prestis, si anu bawa mobil masa gw nggak. Si anu pake iphone terbaru masa gw masi iphone lama (padahal beda satu generasi doang tau dong berapa harga produk ber label apel gigit tsb)
Akhirnya karena perilaku gengsian tsb tua nya jadi goblok dan yg lebih mengerikan lagi, kelakuan gengsian kek gitu udah banyak terlihat di anak2 sd dan abg
Quote:Original Posted By cmbt002 ►
gambar ini mungkin akan memukul agan dengan sangat keras!
Quote:Original Posted By azchtein ►
salaam gan,
artikel yg bagus, menakutkan sekaligus menyehatkan tp saya penasaran efek yg ditimbulkan dari thread agan yg mana sebagian org tergerak hanya ketika membaca dan hilang setelah setengah jam kmudian syukur2 nyantol sampe pulang kerja...
klo org maju ia otomatis belajar apa yg dibutuhkan dimasa depannya bagaimana ia akan mencapai tujuan itu secara berulang2 karena ia tak pernah berhenti dan akan selalu maju, dalam hukum fisika ketika sesuatu telah bergerak untuk menambah kecepatan sangat gampang tambah aja power outputnya beres, orang model gini dah mudeng tp sangat langka wkwkw
paling banyak org abis baca trit agan adalah apa yg harus aku lakukan? but in the last timing sitting duck is their resolution, with tons of reason
piramida itu selalu ada begitulah alam ini bekerja
ibarat sungai yg diberi warna pake tinta sebotol 1 kali, ia akan kembali ke warna aslinya begitulah masyarakat dunia,
kenyataan pahit? teh klo ga pahit kurangg nikmat rasanya hahaha
Quote:Original Posted By mrgets ►
Ane udah ngerasain nih, gan...
Temen-temen ane di kantor pada sibuk browsing toko online ama media sosial lah... produktivitas ane jadi ikut-ikutan ngedrop karena terpengaruh...
Ane udah mikir tiap malem, mau investasi apa dengan gaji kecil-kecilan... tentunya investasi ini harus ane kerjakan sendiri dan itu pekerjaan yang memang ane senangi... kagak mau ikut-ikutan MLM atau apalah yang menjanjikan kaya cepet...
Quote:Original Posted By mynameisdanz27 ►
Bener gan ane termasuk telat untuk Investasi,
Semuda mungkin lebih baik. Jangan sampai nyesel kayak ane.
Ane dan satu rombongan genk mulai kerja usia 20, dengan gaji yang alhamdulilah banget lah biarpun kerja banting tulang siang malem (pret keluar lebaynya )
Dulu ane belum kenal investasi, tabungan habis pas cuti, gaji juga abis buat kirim sana sini dan kebutuhan.
Sekarang kami di usia 25, banyak kawan ane yang udah punya tanah, kebun karet, kebun sawit, beli mobil cash, ada yang udah mulai bangun rumah, dsb.
Ane?
Meskipun banyak yang bilang ane masih muda dan nggak semua seberuntung ane, tapi kalau melihat apa yang bisa dihasilkan dalam 5 tahun yang ane buang percuma, rasanya nggak enak gan.
Percaya deh sama ini :
1. Budaya konsumtif ga bawa ente kemana mana. Selalu simpan gaji ente, 30% minimal. Kalo masih lebih dan ente mau beli gadget atau lifestyle agak wah, silahkan. Asal simpanan ente JANGAN PERNAH DIPAKE buat lifestyle ente.
2. Mulailah cari investasi sedini mungkin, mau emas, tanah, bangunan, kebun, reksadana, saham, dsb. Tapi jangan yang bodong. Manfaatkan google buat cari yang cocok buat agan.
Deposito bank saat ini bukan lagi pilihan yang bagus buat invest karena termakan inflasi. Kalau duit agan minim tapi bisa rutin, coba aja masuk Reksadana, kumpulin sampai akhir tahun buat beli mas batangan di Pegadaian (trik anak kuliah)
3. Beramal gan, 2.5% tiap bulan aja minimal. Beda rasanya pegang uang yang ga diamalin sama yang diamalin. Percaya deh.
Kasih orang tua, sumbang di rumah ibadah, atau beramal dimana aja.
4. Tetapkan batas minimal isi tabungan ente. Misal 10 Juta, kalo udah dibawah 10 Juta mau barang sebagus apapun ente lihat, jangan diambil. Mau siapapun minjem, jangan dikasih. (ini tips kawan ane, tapi ga works sama ane :P)
5. Kalau cara nomor 4 susah karena ente terlalu baik (kayak ane :P).
Bedakan tabungan buat Lifestyle, Liburan/Cuti sama Investasi gan. Tabungan investasi jangan pernah dipake, kalau perlu jangan minta kartu ATM
6. Kalau ambil kredit (mobil, rumah, motor, KTA), jangan sampai tagihannya memakan lebih dari 30% gaji ente. Itu ga sehat
Itu aja gan, mulailah investasi sejak sekarang demi keluarga, anak istri, dan masa tua yang lebih baik
Jangan boros gan . Jangan beli barang yang ngga perlu . Itu opini ane gan .
kudu pinter2 ngelola uang buat investasi deh sebelom pensiun, buat persiapan hari tua juga
duitnya disekolahin gan jgn hedon
iya gan, bener sekali
mantap tret nya
sangat menginspirasi
semoga jadi ht
mantap tret nya
sangat menginspirasi
semoga jadi ht
cobain judi gan...
sue lemot bgt
gaji ane ga sampe 5jt gan bawa fun aja . nabung gan jgn maksiat mulu pake gaji
gaji ane ga sampe 5jt gan bawa fun aja . nabung gan jgn maksiat mulu pake gaji
Quote:Original Posted By kadingaren ►
Jangan boros gan . Jangan beli barang yang ngga perlu . Itu opini ane gan .
Setuju
Jangan boros gan . Jangan beli barang yang ngga perlu . Itu opini ane gan .
Setuju
itu terjadi karena
"turumu kurang bengi... kopimu kurang kenthel"
"turumu kurang bengi... kopimu kurang kenthel"
Harus pnya usaha dan berinvestasi selagj muda dan bisa berkarya gan
Terlalu konsumtif untuk anak muda saat ini
:sad
:sad
selain Investasi, tambah tabungan juga gan, baiknya dalam bentuk emas, anti Inflasi dan nilainya cenderung naik dalam jangka panjang, berguna buat menjaga harta.
#edited
#edited
Nyimak dl gan
dibeliin tanah emas dllllll
Poin ketiga tu yang paling penting, belajar dari pengalaman, dan belajar dari apa yang kita lihat.
tetap mencoba
gagal coba lagi
sampai Tuhan berkata
"WAKTUNYA PULANG"
gagal coba lagi
sampai Tuhan berkata
"WAKTUNYA PULANG"
Keep learning keluar dari comfort zone
Ane demen nih gaya bahasanya ngena bgt
Jaman skrng yg penting prestis, si anu bawa mobil masa gw nggak. Si anu pake iphone terbaru masa gw masi iphone lama (padahal beda satu generasi doang tau dong berapa harga produk ber label apel gigit tsb)
Akhirnya karena perilaku gengsian tsb tua nya jadi goblok dan yg lebih mengerikan lagi, kelakuan gengsian kek gitu udah banyak terlihat di anak2 sd dan abg
Jaman skrng yg penting prestis, si anu bawa mobil masa gw nggak. Si anu pake iphone terbaru masa gw masi iphone lama (padahal beda satu generasi doang tau dong berapa harga produk ber label apel gigit tsb)
Akhirnya karena perilaku gengsian tsb tua nya jadi goblok dan yg lebih mengerikan lagi, kelakuan gengsian kek gitu udah banyak terlihat di anak2 sd dan abg
depo in di bpr gan,, biasanya bunganya lbh gede dr bank biasa,,
Via: Kaskus.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar