TEMPO.CO,Denpasar- Tersangka pembunuh Angeline, Agustinus Tae Hamdani, akhirnya mengakui bahwa Margriet Christina Megawe telah membunuh anak angkatnya sendiri. Pengakuan Agustinus ini diungkapkan kepada penyidik Kepolisain resor Kota Denpasar, bali, dalam pemeriksaan tambahan, Rabu, 17 Juni 2015. (Baca:EKSKLUSIF PENGAKUAN AGUS: Margriet yang BunuhAngeline)
Pengacara Agustinus, Haposan Sihombing, kepada Tempo, Kamis, 18 Juni 2015 menceritakan pengakuan kliennya mengenai saat-saat dramatis sebelum Angeline meregang nyawa itu.
"Waktu kejadian, M (Margriet memanggil AG (Agus) untuk datang ke kamarnya dan mengatakan telah membunuh Angeline," ujar Haposan.
Agustinus bercerita bahwa pembunuhan Angeline terjadi pada16 Mei 2015, atau tanggal ketika keluarga angkatnya itu melaporkan kehilangan Angeline. Sekitar pukul 09.30 Wita, Agus mendengar teriakan Angeline dari kamar Margriet. "Agus mendengar teriakan Angeline. Mama lepaskan aku," kata Haposan. (Baca:Pengakuan Agus Terbaru: AngelineSekarat di Lantai Kamar M)
Teriakan itu, menurut Haposan menirukan Agustinus, hanya sekali tapi terdengar sangat keras. Saat itu Agus di dalam kamarnya. Lalu beberapa saat setelah teriakan Angeline, Margriet memanggilnya. Agus masuk ke kamar Margriet. Dalam kamar itu Agus melihat Angeline sudah sekarat dengan posisi terlentang.
Saat itu Agus bertanya apa yang terjadi dengan Angeline. Margriet kemudian mendekati Agus dan mengatakan bahwa dia yang telah menganiaya dan membunuh anak angkatnya itu. "Margriet juga bilang kepada Agustinus agar dia jangan memberi tahu siapa-siapa soal peristiwa itu," kata Haposan. (Baca juga:Pasangan Ini Lihat Rambut Angeline Dijambak dan Diseret)
Margriet juga mengancam Agus agar tidak menceritakan kejadian ini kepada siapa pun, dan merahasiakannya. Jika pun kasus pembunuhan ini terungkap, Magriet meminta Agus mengaku sebagai pelaku pembunuhan dan memerkosa Angeline. "Kalau nanti kasus pembunuhan ini ketahuan Agus dijanjikan Rp 200 juta," ucap Haposan.
Keterangan yang disampaikan Agustinus kepada penyidik pada Rabu, 17 Juni itu, memang berbedadengan keterangan ia sampaikan sebelumnya. Ketika itu, Agustinus mengaku dia yang membunuh, memerkosa, dan menguburkan Angelina. Sejauh ini polisi baru menetapkan Agus sebagai tersangka. (Simak:Saksi: Angeline Dijambak Rambutnya dan Dipukul Pakai Bambu)
Keterangan Agustinus itu, menurut Haposan, hanya bersifat tambahan saja, lantaran posisi Agustinus sudah tersangka. Haposan juga menampik keterangan ini hasil darites kebohongan (lie detector) yang sudah dijalani Agus. "Hasil lie detector pengacara tidak tahu. Harus menunggu hasil tes satu pekan mendatang.
"Pengacara Margriet, Hotma Sitompoel enggan mengomentari pengakuan Agustinus. Dia hanya meminta kubu Agustinus untuk membuktikan pengakuannya.
"Sejauh ini dia (Margriet) tidak membunuh, tidak terlibat, tidak tahu-menahu. Dia justru menangis melihat anaknya meninggal," ucap Hotma. (Baca:Berkas Agus: TKP Pembunuhan Angeline di Kamar Margriet)
Juru bicara Kepolisian Daerah Bali,Komisaris Besar Heri Wiyanto, kepadaTempo, mengatakan lembaganya masih mengembangkan penyidikan terkait keterlibatan Margriet atas pembunuhan Angeline. "Kalau nanti ditemukan alat bukti permulaan yang cukup, pasti ditetapkan sebagai tersangka," katanya, Jumat siang.
Saat ini pihaknya baru menetapkan Agustinus sebagai tersangka. Dia memperkirakan status Margriet belum ditingkatkan menjadi tersangka. "Tapi tidak menutup kemungkinan ada penetapan tersangka baru," katanya. Dia berharap masyarakat memberi kepercayaan kepada penyidik untuk mengusut kasus ini secara tuntas. (Baca:Margriet Beri Agus Rp 200 Juta bila Mengaku BunuhAngeline)
Kepala Polda Bali, Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie, mengatakan pihaknya berusaha memaksimalkan proses penyidikan agar kasus ini terungkap sebelum masa penahanan tersangka habis batas waktunya, yakni selama 20 hari. Setelah itu Kepolisian dapat mengumumkan seluruh hasil penyidikan secara tranparan.
Ronny mengakui sampai saat ini ada beberapa materi penyidikan yang belum bisa diungkapkan kepada publik. Sebabnya, kata Ronny, bila materi itu dibuka sekarang bakal mendapatkan respons negatif. "Bisa memudahkan tersangka atau penasihat hukumnya untuk berkelit dari sangkaan penyidik," ujarnya. (Baca pulaengarAngelineTelah Dimakamkan, Mengapa Margriet Menangis?)
PENGAKUAN AGUS: Hanya Pangku, Ambil Boneka, Kubur Angeline
TEMPO.CO, Denpasar - Keterangan tambahan yang disampaikan Agustinus Tai Hamdani kepada penyidik Kepolisian Resor Kota Denpasar, Rabu, 17 Juni 2015, mengungkap tabir baru di balik kematian Angeline. Tim penyidik sudah membuat berita acara pemeriksaan (BAP) dan mengganti tempat kejadian perkara pembunuhan bocah 8 tahun itu yang semula kamar Agus menjadi kamar Margriet. (Baca: Angeline Menjerit Sebelum Dibunuh: Lepaskan Aku Mama!)
"Semalam (Kamis) BAP untuk kasus pembunuhan Angeline sudah selesai. Sudah diungkapkan TKP-nya berubah dari kamar Agus ke kamar M (Margriet)," kata pengacara Agus, Haposan Sihombing, kepada Tempo sesaat setelah mendampingi Agus sebagai saksi dalam kasus penelantaran anak dengan tersangka Margriet Christina Megawe, Kamis, 18 Juni 2015. Margriet tak lain adalah ibu angkat Angeline.
Berita LainnyaTemuan Bercak Darah Baru dan Sidik Jari di Kamar Margriet Kapolda Bali: Kasus Angeline Jadi Sorotan Dunia
Haposan menjelaskan, dalam keterangan sebelumnya, kliennya memang mengaku pembunuhan terhadap Angeline terjadi di kamar Agus. Tapi, dalam keterangan terakhirnya, Agus mengaku pembunuhan gadis kecil itu terjadi di kamar Margriet dan pelakunya adalah Margriet sendiri. Haposan berujar, kliennya hanya membantu menguburkan jasad Angeline ke lubang di belakang rumah. (Baca: EKSKLUSIF PENGAKUAN AGUS: Margriet yang Bunuh Angeline)
Agust, menurut Haposan, tidak melihat eksekusi pembunuhan yang dilakukan Margriet terhadap Angeline. Sebab, saat Agus tiba di kamar Margriet, Angeline sudah dalam kondisi sekarat dengan posisi telentang di lantai. "Dia sempat memangku. Selanjutnya dia bertugas membungkus, mengambil boneka, mengangkat, dan mengubur jasad Angeline," ucap Hasposan.
Pengacara Margriet, Hotma Sitompul, enggan mengomentari pengakuan Agus itu. Dia hanya meminta kubu Agus membuktikan pengakuan Agus. "Sejauh ini, dia (Margriet) tidak membunuh, tidak terlibat, tidak tahu-menahu. Dia justru menangis melihat anaknya meninggal," kata Hotma. (Baca: Berkas Agus: TKP Pembunuhan Angeline di Kamar Margriet)
Juru bicara Kepolisian Daerah Bali,Komisaris Besar Heri Wiyanto, menuturkan lembaganya masih mengembangkan penyidikan terkait dengan keterlibatan Margriet dalam kasus pembunuhan Angeline. "Kalau nanti ditemukan alat bukti permulaan yang cukup, (Margriet) pasti ditetapkan sebagai tersangka," ujarnya, Jumat siang.
Saat ini, dalam kasus pembunuhan Angeline, pihaknya baru menetapkan Agus sebagai tersangka. Dia memperkirakan status Margriet belum ditingkatkan menjadi tersangka. "Tapi tidak menutup kemungkinan ada penetapan tersangka baru," ucapnya. Dia berharap masyarakat memberi kepercayaan kepada penyidik dalam pengusutan kasus ini secara tuntas. (Baca: Margriet Beri Agus Rp 200 Juta bila Mengaku Bunuh Angeline)
Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie mengatakan pihaknya berusaha memaksimalkan proses penyidikan, agar kasus ini terungkap sebelum masa penahanan tersangka habis batas waktunya, yakni selama 20 hari. Setelah itu, polisi dapat mengumumkan seluruh hasil penyidikan secara transparan.
Ronny mengakui, sampai saat ini, ada beberapa materi penyidikan yang belum bisa diungkapkan kepada publik. Sebabnya, ujar Ronny, bila dibuka sekarang, materi itu bakal mendapatkan respons negatif. "Bisa memudahkan tersangka atau penasihat hukumnya untuk berkelit dari sangkaan penyidik," ucapnya. (Baca pula: Dengar Angeline Telah Dimakamkan, Mengapa Margriet Menangis?)
Margriet dan Bercak Darah, Pengacara: Mungkin Darah Kucing!
TEMPO.CO, Denpasar - Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Mabes Polri menemukan banyak barang bukti baru saat melakukan olah tempat kejadian perkara ulang di rumah Margriet Christina Megawe di Jalan Sedap Malam Nomor 26, Denpasar Timur, Bali, Jumat, 19 Juni 2015. (PENGAKUAN AGUS: Hanya Pangku, Ambil Boneka, Kubur Angeline)
Olah TKP ulang ini digelar setelah tersangka Agustinus Tai Hamdani mengungkapkan bahwa pembunuh Angeline adalah ibu angkatnya sendiri. Olah TKP dipimpin Kepala Inafis Mabes Polri Brigadir Jenderal Bekti Suhartono secara tertutup sejak pukul 09.30 hingga 12.00 Wita.
Berita Lainnya Temuan Bercak Darah Baru dan Sidik Jari di Kamar Margriet Kapolda Bali: Kasus Angeline Jadi Sorotan Dunia Bekti mengerahkan puluhan personelnya untuk melakukan olahTKP secara keseluruhan di rumah Margriet. "Kami mengejar pembuktian dari semua keterangan saksi dan tersangka. Sementara ini, kami mendapatkan bercak darah baru dan sidik jari laten di kamar Margriet," ucapnya, Jumat siang. (Baca: Angeline Menjerit Sebelum Dibunuh: Lepaskan Aku Mama!)
Mengenai penemuan darah di kamar kliennya, anggota tim pengacara Margriet, Dion Pongkor, mengaku hanya menunggu keterangan dari Laboratorium Forensik. Namun, menurut Margriet, kemungkinan darah itu milik kucing, karena salah-satu kucing milik keluarga itu memang memiliki luka di bagian telinganya.
Margriet sendiri sudah tiga kali diperiksa penyidik Kepolisian Resor Kota Denpasar terkait dengan kasus dugaan pembunuhan Angeline, anak angkatnya, dengan status sebagai saksi. Siang ini, mestinya dia kembali diperiksa. Pemeriksaan tertunda karena polisi sedang mengadakan gelar perkara. (Baca: EKSKLUSIF PENGAKUAN AGUS: Margriet yang BunuhAngeline)
Bekti mengimbuhkan, proses pembuktian olah TKP bakal mengarah ke kamar Margriet lebih khusus. Intinya, semua barang bukti yang belum diungkap tim sebelumnya bakal diungkap tim Inafis hingga beberapa hari ke depan. "Olah TKP ini rangkaian olah TKP tim dari Polresta Denpasar dan Polda Bali sebelumnya.
"Setiap sudut TKP bakal dirinci oleh timnya untuk digunakan penyidik sebagai pembuktian agar bisa menjerat tersangka baru. Karena itu, tim Inafis, tutur Bekti, akan menggunakan dasar keterangan tersangka Agus, baik saat mengaku membunuh maupun menuduh Margriet sebagai pelakunya. (Baca: Berkas Agus: TKP Pembunuhan Angeline di Kamar Margriet)
Keterangan Agus akan dibuktikan lewat temuan alat bukti yang ada di rumah Margriet. Bekti mengaku dituntut masyarakat untuk segera mengungkapkan siapa pembunuh Angeline yang sebenarnya. "Kita dikirim oleh atasan dari Mabes Polri untuk melakukan pembuktian sampai selesai," ujarnya.
Sumber : http://m.tempo.co/read/news/2015/06/...askan-aku-mama
http://m.tempo.co/read/news/2015/06/...kubur-angeline
http://m.tempo.co/read/news/2015/06/...n-darah-kucing
Makin kesini kok makin mengarah ke MM, ayo bung Hotma mana suaramu...
Tempat update komeng agan2 :
Quote:Original Posted By rezha682 ►
wah, ane turut berduka gan, makin lama kasusnya makin rumit layaknya jarum dalam tumpukan jerami, semoga engeline tenang di alam sana. Btw, ane tinggal di Bali gan, ane pernah sih kerumahnya, wuih gan, rumahnya singup banget gan, didepan rumahnya aja udah berantakan banget keadaannya...
taruh pekiwan kalau berkenan gan ^^
Quote:Original Posted By cacing... ►
Kasus Angeline sengaja di buat jadi drama. Satu satu bermunculan mengaku menjadi saksi, saksi seokah-olah tertuju pada arah pembunuhan,padahal ke arah pembelaan..
Anak kandung Ayah angkat Angeline mengaku ayahnya meninggal tahun 2008 dan yang lainnya ngaku meninggal pada tahun 2010. Mana yang benar?
Awalnya muncul sebagai saksi.. tapi saksi yang tidak memihak siapapun sama saksi yang berpihak pada teesangka/korba jelas beda..
LOGIKA yang dapat di ambil.. apa pernah Margaret/margriet marah/geram ke Agus tae?
padahal anaknya di bunuh.. Layaknya orang tua jika mengetahui anaknya di bunuh sedikit/banyak dia pasti ada rasa ingin membunuh balik/balas dendam. Margriet? cuma pura-pura nangis di depan kamera/polisi.
Setelah kematian anak.. dia masih sempat mengadakan syukuran di Villa. engakuan pendeta
tertangkap berbelanja di mall..
Tes psikopat pun udah menunjukkan.
Quote:Original Posted By coropockle ►
Masyarakat pengen banget si M jadi tersangka pembunuhan angeline, semua temuan digiring menuju kesana
Tapi ane malah kepikiran kalo misal A yang bener2 bunuh angeline, tapi dia tau keadaan masyarakat yang kaya gitu jadi dia manfaatin situasi ini buat blame M biar dirinya bebas kan ngeri
Quote:Original Posted By onesinglestep ►
BEGINI YA,
ini hipotesa umum saja, agus itu orang dari sumba NTT, bisa nyasar ke Bali kerja apa adanya akhirnya sampai ke rumah margriet. Di rumah magriet dia tiap hari melihat majikannya galak dan tidak sayang pada anak tirinya si engeline, dari situ mindset si Agus yang notabene tidak punya kemampuan berpikir seperti manusia normal,dia berpikir bahwa engeline ini bisa dilecehkan dan ditindas. maka si Agus mencontoh dengan cara ikut menindas engeline,. dan karena si Agus masih miskin dan tidak punya pacar dan sosialnya terbelakang,. diperkosa dan dicabulilah Engeline., sampai akhirnya karena sudah takut ketahuan maka dibunuh dan dikuburlah engeline oleh si Agus...
menurut saya polisi sudah benar, Margriet kekerasan dan menelantarkan anak,. Agus si pembunuh berdarah dingin hukuman mati aja,.
PEngakuan Agus yg berubah berubah itu dikarenakan tingkat kebodohan orang pulau terpencil seperti Agus biasanya rendah sekali, makanya mau bohongpun lemotnya minta ampun,. MATILAH KAU AGUS DINERAKA TERKUTUK SUDAH BUNUH MASIH BELAJAR BOHONG
Quote:Original Posted By lopis.manis ►
Selamat, jadi HT.
BTW, pengacara sebelumnya mundur karena katanya tidak sesuai hati nurani.
Ini Bang Hotma maju lantang..
Quote:Original Posted By deerclops ►
dari awal udah agak aneh ini kasus
-penemuan lokasi penguburan, dari tangisannya si M (kok bisa dari si M )
-hilangnya si angeline versi M ama agus beda waktunya, kata si M, angeline masih keliatan jam 15:00, kata si agus angeline udah di kamarnya jam 13:00
-ada seprai ditemukan bareng angeline
-kamar si M ga make seprai, (apa mungkin dia mikir klu dipakein seprai baru, takut polisi curiga)
-awal wawancara, si agus kyk ga ada rasa menyesal (tanda2 psikopat), eh tau2 wawancara berikutnya down, brarti bukan psikopat
malah hasil tes si M yg mengarah ke psikopat
-pengaca awal si M mundur
-psikolog yg bocorin hasil tes si m, pas pak polisi bilang pelakunya cuman si Agus
-bercak darah ditemukan di kamar si margareth + balok + kain pel (mungkin dari hasil tes kimia, itu barang2 juga nunjukin reaksi adanya darah)
kuncinya ya hasil tes dna di darah, klu emang punya si angeline ya pelakunya si M
si pengacaranya tukang ngancam mana suaranya, kok jadi pengacara cmn modal ngancam saksi, jangan2 ntar aib si balok, n kain pel juga diungkapin
Quote:Original Posted By professordicky ►
Intinya sih ini udah jelas pelku utamanya pasti si Margretong
udah ga bisa berkelit lagi
polisi masih cari bukti yg kuat nih buat jeblosin si margretong
Lagian kalo misal si Agus yg bunuh, apa motif dia bunuh anak majikan gitu aja? ga ada yg pernah bahas ini
Diawal2 Polda Bali dah ga meyakinkan gayanya, kaya melindungi si M, dan malah langsung mengecap si agus sbg trsangka cm lewat pengakuannya tanpa bukti jelas.
Biar publik ga marah, juga polda bali menetapkan si M sbg tersangka penelantaran anak. hadeuuh kliatan bgt kongkalingkongnye
dan setelah utusan pak badrodin turun tangan langsung, baru deh kasus ini jd aga tercerahkan
Si agus ngaku yg sebenernya
si M di tangkep (meski blm jd tersangka)
Mulai cari bukti2 di tko secara intensif
Ane yakin kalo misal dari mabes polri ga turun tangan, cuma polda bali aja yg usut, si Margretong ga bakal pernah jd tersangka. tetep aja si agus yg di jadiin kambing hitam
Allah maha adil ini sih
Emg ini keluarga semuanya pada sakit
kayanya yg sayang ama angeline cm almarhum bapak angkatnya deh
keluarga kandungnya aja pada kebangetan, rela jual ni anak ame orang. pdahal sesusah2nya hidup, kebersamaan dlm keluarga itu pasti bisa lupain kekurangan hidup dan malah bisa bahagiain keseharian kita
Sayangi keluarga.
Quote:Original Posted By fahmilh ►
“Apa kau melihat anakku?” seorang wanita bertanya dengan panik pada seorang gadis di seberang jalan.
“Maafkan saya, tapi saya tak melihatnya.” gadis itu menjawab dengan iba.
“Apa kau melihat anakku?” ia kemudian bertanya pada polisi dengan nada ketakutan.
“Tidak, bu ... kami tidak melihatnya. Namun kami akan mencarinya segera!” polisi itu segera menghubungi kantornya dengan radionya, sambil berusaha tidak menatap mata wanita itu yang sembab oleh air mata.
“Tolong ... tolong katakan dimana anakku ...” tanyanya pada tetangganya yang tinggal di sebelah rumahnya.
“Maaf, kami belum melihatnya ...” jawab sang tetangga dengan kasihan.
Wanita itu mencari di segala penjuru jalan sambil berteriak, “Dimana anakku!” Ia menangis dan menjambak rambutnya dengan putus asa. Semua orang di lingkungan tempat tinggalnya berusaha untuk membantu mencarinya, namun percuma. Mereka tak menemukan anak itu dimanapun.
“ANAKKU, DIMANA ENGKAU! KUMOHON KELUARLAH!!!”
Dua minggu setelah itu, wanita itu masih saja mencari anaknya. Tetangga-tetangganya bertambah iba karena menganggap wanita itu telah menjadi gila karena kehilangan anaknya.
Ia akhirnya pergi ke kantor polisi,
“Apa kalian sudah menemukan anakku?” tangisnya.
Polisi yang bekerja di meja depan hanya menghela napas, “Maaf Bu ...”
Sang ibu berjalan dengan lunglai ke rumah. Namun begitu sampai di dalam, ia segera menutup pintunya sambil tersenyum.
“Berarti aku menyembunyikan mayatnya dengan sangat baik ...”
Mungkin harapan ibu MM seperti psikopat diatas
Quote:Original Posted By FeiOnlineShop ►
Beberapa hari lalu, ane nonton di TV On*
Disitu ada salah satu tim Kuasa Hukum dr Ibu MM
Nah dr kesaksian si Ibu MM, di Hari Kejadian, katanya " Engeline minta izin mau kasih Pensil Ke Agus" setelah itu Si Engeline menghilang
Sebagai orang Awam, klo ane akan punya anak/keponakan/anak angkat khususnya perempuan, dan ane sayang sama anak itu, ane kagak akan kasih izin, ane akan panggil aja si Agus itu untuk dtg ambil pensilnya di depan mata ane. Apalagi klo saat itu Agus yg masih kerja 1 bulan....
Dan kejanggalannya menurut ane, menurut berita saat kmrn2 mayat Engeline disimpan di kamar Agus selama 7-8 jam stlh kejadian pembunuhan.
Kalau saja Alibi Bu MM spt yg disampaikan oleh
salah satu perwakilan team kuasa hukumnya itu benar. Yang katanya stlh si Engeline ini Menghilang, Ibu MM mencari Si Engeline, knp tdk cari di Kamar Agus dan interogasi Agus? Krn izin terakhir si Engeline adalah ke kamar Agus untuk kasih Pensil...
ini kan aneh...?
Jadi klo menurut ane, alibi Ibu MM ini terdengar aneh saja...
Silahkan cari Videonya klo gak salah acaranya Meja Bundar
Disitu dipertemukan Kuasa hukum Ibu Kandung Engeline, Kuasa Hukum Ibu MM, Pak Franky dan satu saksi perempuan, lalu klo gak salah Si Ibu Siti Supari dr P2TP2A
Sekali lagi ane menegaskan, ane tdk menuduh salah satu pihak, namun ane menyoroti alibinya saja...
Hukum harus menekankan pada Asas Praduga Tak Bersalah
Klo TS setuju, minta di Pejwan dong
Maaf komeng agan yg blm ditarik ke pejwan quota udah habis ane aja dah ntar
Lebih percaya ama agus ketimbang mama margareth, masa pembantu barusan kerja bunuh anak majikan kaga lari, masih sempat menguubur lagi.
hmm.. agak ragu kalo anak kecil memilih kata Lepaskan aku, mama.. atau Lepasin aku, mama.
ada yg sepikiran dg ane?
ada yg sepikiran dg ane?
kok makin kesini ceritanya kaya di dramatisir ya.
ah mungkin perasaan ts aja
ah mungkin perasaan ts aja
"lepaskan aku mama"
njiirrrr,gak tega gua bayangin nya
njiirrrr,gak tega gua bayangin nya
kalo nangis dan memang tau dari awal yang bunuh si agus taik, ngapaen ngumpat dan ngelapor polisi sejak awal.
karena dirumah pada saat kejadian cuma ada agus, margrit dan angeline....
agus dengan keterangan berbeda-beda di media
margrit yg tidak ada satu katapun di media
angeline sang korban, tak bisa berkata apapun lagi di media
tugas polisi semakin sulit, tinggal bukti bercak darah yg ada di kamar margrit, akan mengungkapkan siapakah pembunuh sebenarnya....
bercak darah apakah itu?
bercak darah siapakah itu?
sudah berapa lama bercak itu ada? sebelum, saat atau sesudah pembunuhan?
saksikan episode berikutnya......
agus dengan keterangan berbeda-beda di media
margrit yg tidak ada satu katapun di media
angeline sang korban, tak bisa berkata apapun lagi di media
tugas polisi semakin sulit, tinggal bukti bercak darah yg ada di kamar margrit, akan mengungkapkan siapakah pembunuh sebenarnya....
bercak darah apakah itu?
bercak darah siapakah itu?
sudah berapa lama bercak itu ada? sebelum, saat atau sesudah pembunuhan?
saksikan episode berikutnya......
Tinggal tergantung cross cek penyidikan di TKP aja dan test laboratorium terhadap apa saja temuan di TKPnya..
Karena pengakuan tetep butuh pembuktian..
Ngomong2 klo gak salah korban dibungkus sama bedcover, biasanya bed cover berpasangan dengan seprai. Cuma kepengen tau, pasangan seprainya masih ada gak? Dan itu bed covernya milik tuan rumah ato si pembantu? Dugaan wa milik tuan rumah sih, soalnya mewah banget klo pembantu pake bed cover
NB: trus gak ada salahnya meriksa seluruh pakaian yg dimiliki oleh tuan rumah dgn harapan seandainya memang benar dia pelakunya, bekas bercak darah diharapkan masih bisa ditemukan, itupun dgn asumsi pakaiannya gak dibuang.
Karena pengakuan tetep butuh pembuktian..
Ngomong2 klo gak salah korban dibungkus sama bedcover, biasanya bed cover berpasangan dengan seprai. Cuma kepengen tau, pasangan seprainya masih ada gak? Dan itu bed covernya milik tuan rumah ato si pembantu? Dugaan wa milik tuan rumah sih, soalnya mewah banget klo pembantu pake bed cover
NB: trus gak ada salahnya meriksa seluruh pakaian yg dimiliki oleh tuan rumah dgn harapan seandainya memang benar dia pelakunya, bekas bercak darah diharapkan masih bisa ditemukan, itupun dgn asumsi pakaiannya gak dibuang.
Quote:Original Posted By RyoEdogawa ►
Tinggal tergantung cross cek penyidikan di TKP aja dan test laboratorium terhadap apa saja temuan di TKPnya..
Karena pengakuan tetep butuh pembuktian..
Ngomong2 klo gak salah korban dibungkus sama bedcover, biasanya bed cover berpasangan dengan seprai. Cuma kepengen tau, pasangan seprainya masih ada gak? Dan itu bed covernya milik tuan rumah ato si pembantu? Dugaan wa milik tuan rumah sih, soalnya mewah banget klo pembantu pake bed cover
bukannya agus sudah ngomong kalo bed conernya diambil dr tempat tidur milik angeline sendiri?
Tinggal tergantung cross cek penyidikan di TKP aja dan test laboratorium terhadap apa saja temuan di TKPnya..
Karena pengakuan tetep butuh pembuktian..
Ngomong2 klo gak salah korban dibungkus sama bedcover, biasanya bed cover berpasangan dengan seprai. Cuma kepengen tau, pasangan seprainya masih ada gak? Dan itu bed covernya milik tuan rumah ato si pembantu? Dugaan wa milik tuan rumah sih, soalnya mewah banget klo pembantu pake bed cover
bukannya agus sudah ngomong kalo bed conernya diambil dr tempat tidur milik angeline sendiri?
Quote:Original Posted By soulbinder ►
Lebih percaya ama agus ketimbang mama margareth, masa pembantu barusan kerja bunuh anak majikan kaga lari, masih sempat menguubur lagi.
bner tuh gan...
klihatannya dah memang pembunuhan yg mengarah ke ibu M, cuma mungkin bukan masalah harta, soal kg masuk akal juga klo masalahnya harta mungkin masalah lain.
Lebih percaya ama agus ketimbang mama margareth, masa pembantu barusan kerja bunuh anak majikan kaga lari, masih sempat menguubur lagi.
bner tuh gan...
klihatannya dah memang pembunuhan yg mengarah ke ibu M, cuma mungkin bukan masalah harta, soal kg masuk akal juga klo masalahnya harta mungkin masalah lain.
Quote:Original Posted By wasitnya.mantap ►
bukannya agus sudah ngomong kalo bed conernya diambil dr tempat tidur milik angeline sendiri?
Ohhh gitu ya Gan.. Soalnya blom sempat baca wa dari mana asal bed covernya..
Berarti tinggal ditanya ulang lagi, karena keterangannya selalu berubah2. Dari manakah ide memakai bed cover tsb. Idenya sendiri ato disuruh majikannya?
Dengan asumsi awal keterangan saat blom berubah, berarti mungkin bilangnya atas keinginan sendiri. Tapi saat ini, mungkin bilangnya disuruh ama majikan.
Dan yg mana saja jawabannya, tetap menuju kecurigaan keterlibatan si majikan. Karena tidak merasa aneh tempat tidur anaknya tidak ada bed covernya lg. Padahal laporan kehilangannya katanya saat sedang bermain di depan rumah.
Dan emg banyak fakta lainnya juga yg menguatkan kecurigaan tsb. Hanya saja bukti keterlibatan si majikan yg sulit dicarinya.
Semoga pemeriksaan ulang di TKP memberikan hasil yg baik.
bukannya agus sudah ngomong kalo bed conernya diambil dr tempat tidur milik angeline sendiri?
Ohhh gitu ya Gan.. Soalnya blom sempat baca wa dari mana asal bed covernya..
Berarti tinggal ditanya ulang lagi, karena keterangannya selalu berubah2. Dari manakah ide memakai bed cover tsb. Idenya sendiri ato disuruh majikannya?
Dengan asumsi awal keterangan saat blom berubah, berarti mungkin bilangnya atas keinginan sendiri. Tapi saat ini, mungkin bilangnya disuruh ama majikan.
Dan yg mana saja jawabannya, tetap menuju kecurigaan keterlibatan si majikan. Karena tidak merasa aneh tempat tidur anaknya tidak ada bed covernya lg. Padahal laporan kehilangannya katanya saat sedang bermain di depan rumah.
Dan emg banyak fakta lainnya juga yg menguatkan kecurigaan tsb. Hanya saja bukti keterlibatan si majikan yg sulit dicarinya.
Semoga pemeriksaan ulang di TKP memberikan hasil yg baik.
Yakin bukan karangan Agustinus?
Kok kayak lirik lagunya Melly Goeslaw?
Bebaskan aku oh mama
Kuingin coba semua
Hidupku tak berarti tanpa mencoba semua
Perasaan aku tertekan
Aku buat dunia bangga
Jadikan hidupku senang tanpa kekecewaan
Kok kayak lirik lagunya Melly Goeslaw?
Bebaskan aku oh mama
Kuingin coba semua
Hidupku tak berarti tanpa mencoba semua
Perasaan aku tertekan
Aku buat dunia bangga
Jadikan hidupku senang tanpa kekecewaan
Quote:Original Posted By Sun Dong Yang ►
hmm.. agak ragu kalo anak kecil memilih kata Lepaskan aku, mama.. atau Lepasin aku, mama.
ada yg sepikiran dg ane?
lepasin itu klo org jakarta gan. soalnya ortu ane blg waktu pertama ke jkt bingung sama org jkt. apa itu mksdnya beliin, cuciin, patahin, dll?
krn di daerah ga ad yg pake kata bgtu, kecuali org jkt
jd mgkn aj angeline teriaknya beda, tp agus mengartikan dg bahasa indonesia mksdnya " lepaskan aku, mama"
hmm.. agak ragu kalo anak kecil memilih kata Lepaskan aku, mama.. atau Lepasin aku, mama.
ada yg sepikiran dg ane?
lepasin itu klo org jakarta gan. soalnya ortu ane blg waktu pertama ke jkt bingung sama org jkt. apa itu mksdnya beliin, cuciin, patahin, dll?
krn di daerah ga ad yg pake kata bgtu, kecuali org jkt
jd mgkn aj angeline teriaknya beda, tp agus mengartikan dg bahasa indonesia mksdnya " lepaskan aku, mama"
Quote:Original Posted By soulbinder ►
Lebih percaya ama agus ketimbang mama margareth, masa pembantu barusan kerja bunuh anak majikan kaga lari, masih sempat menguubur lagi.
Banyak kejanggalan baik versi agus maupun MM, mungkin butuh menurunkan penyidik dvi polri
Quote:Original Posted By Sun Dong Yang ►
hmm.. agak ragu kalo anak kecil memilih kata Lepaskan aku, mama.. atau Lepasin aku, mama.
ada yg sepikiran dg ane?
Ane kira bukan kalimat original tetapi sdh persepsi wartawan
Quote:Original Posted By silidnaga ►
kok makin kesini ceritanya kaya di dramatisir ya.
ah mungkin perasaan ts aja
Sejak awal ane cuma baca dan ikuti trit soal angeline ini gan, tertarik aja ikutan setelah perkembangan & polemik yg cukup miris, emang ini cuma feeling ane dari awal liat ulah MM menghadapi awak media maupun polkis, masak ngaku kehilangan angeline kok begitu banyak media dan pihak lain peduli utk bantu cari nih keluarga makin tertutup & ketus
Quote:Original Posted By cicak.joget513 ►
"lepaskan aku mama"
njiirrrr,gak tega gua bayangin nya
Iya gan ane lihat foto2 angel ajah dah
Quote:Original Posted By milady.vrijman ►
kalo nangis dan memang tau dari awal yang bunuh si agus taik, ngapaen ngumpat dan ngelapor polisi sejak awal.
Aneh emang keluarga MM enih
Quote:Original Posted By wasitnya.mantap ►
karena dirumah pada saat kejadian cuma ada agus, margrit dan angeline....
agus dengan keterangan berbeda-beda di media
margrit yg tidak ada satu katapun di media
angeline sang korban, tak bisa berkata apapun lagi di media
tugas polisi semakin sulit, tinggal bukti bercak darah yg ada di kamar margrit, akan mengungkapkan siapakah pembunuh sebenarnya....
bercak darah apakah itu?
bercak darah siapakah itu?
sudah berapa lama bercak itu ada? sebelum, saat atau sesudah pembunuhan?
saksikan episode berikutnya......
Kata pengacara mungkin darah kucing gan
Quote:Original Posted By RyoEdogawa ►
Tinggal tergantung cross cek penyidikan di TKP aja dan test laboratorium terhadap apa saja temuan di TKPnya..
Karena pengakuan tetep butuh pembuktian..
Ngomong2 klo gak salah korban dibungkus sama bedcover, biasanya bed cover berpasangan dengan seprai. Cuma kepengen tau, pasangan seprainya masih ada gak? Dan itu bed covernya milik tuan rumah ato si pembantu? Dugaan wa milik tuan rumah sih, soalnya mewah banget klo pembantu pake bed cover
NB: trus gak ada salahnya meriksa seluruh pakaian yg dimiliki oleh tuan rumah dgn harapan seandainya memang benar dia pelakunya, bekas bercak darah diharapkan masih bisa ditemukan, itupun dgn asumsi pakaiannya gak dibuang.
Harusnya banyak media atau BB yg bisa ditelusuri, lokusnya cuma seputar rumah, orang2nya jg terbatas, moga terungkap yg sebenarnya demi Angeline
Quote:Original Posted By lopis.manis ►
Yakin bukan karangan Agustinus?
Kok kayak lirik lagunya Melly Goeslaw?
Bebaskan aku oh mama
Kuingin coba semua
Hidupku tak berarti tanpa mencoba semua
Perasaan aku tertekan
Aku buat dunia bangga
Jadikan hidupku senang tanpa kekecewaan
Ane jg blm yakin gan
Quote:Original Posted By indri.saffa ►
lepasin itu klo org jakarta gan. soalnya ortu ane blg waktu pertama ke jkt bingung sama org jkt. apa itu mksdnya beliin, cuciin, patahin, dll?
krn di daerah ga ad yg pake kata bgtu, kecuali org jkt
jd mgkn aj angeline teriaknya beda, tp agus mengartikan dg bahasa indonesia mksdnya " lepaskan aku, mama"
Mungkin jg persepsi wartawan gan
Lebih percaya ama agus ketimbang mama margareth, masa pembantu barusan kerja bunuh anak majikan kaga lari, masih sempat menguubur lagi.
Banyak kejanggalan baik versi agus maupun MM, mungkin butuh menurunkan penyidik dvi polri
Quote:Original Posted By Sun Dong Yang ►
hmm.. agak ragu kalo anak kecil memilih kata Lepaskan aku, mama.. atau Lepasin aku, mama.
ada yg sepikiran dg ane?
Ane kira bukan kalimat original tetapi sdh persepsi wartawan
Quote:Original Posted By silidnaga ►
kok makin kesini ceritanya kaya di dramatisir ya.
ah mungkin perasaan ts aja
Sejak awal ane cuma baca dan ikuti trit soal angeline ini gan, tertarik aja ikutan setelah perkembangan & polemik yg cukup miris, emang ini cuma feeling ane dari awal liat ulah MM menghadapi awak media maupun polkis, masak ngaku kehilangan angeline kok begitu banyak media dan pihak lain peduli utk bantu cari nih keluarga makin tertutup & ketus
Quote:Original Posted By cicak.joget513 ►
"lepaskan aku mama"
njiirrrr,gak tega gua bayangin nya
Iya gan ane lihat foto2 angel ajah dah
Quote:Original Posted By milady.vrijman ►
kalo nangis dan memang tau dari awal yang bunuh si agus taik, ngapaen ngumpat dan ngelapor polisi sejak awal.
Aneh emang keluarga MM enih
Quote:Original Posted By wasitnya.mantap ►
karena dirumah pada saat kejadian cuma ada agus, margrit dan angeline....
agus dengan keterangan berbeda-beda di media
margrit yg tidak ada satu katapun di media
angeline sang korban, tak bisa berkata apapun lagi di media
tugas polisi semakin sulit, tinggal bukti bercak darah yg ada di kamar margrit, akan mengungkapkan siapakah pembunuh sebenarnya....
bercak darah apakah itu?
bercak darah siapakah itu?
sudah berapa lama bercak itu ada? sebelum, saat atau sesudah pembunuhan?
saksikan episode berikutnya......
Kata pengacara mungkin darah kucing gan
Quote:Original Posted By RyoEdogawa ►
Tinggal tergantung cross cek penyidikan di TKP aja dan test laboratorium terhadap apa saja temuan di TKPnya..
Karena pengakuan tetep butuh pembuktian..
Ngomong2 klo gak salah korban dibungkus sama bedcover, biasanya bed cover berpasangan dengan seprai. Cuma kepengen tau, pasangan seprainya masih ada gak? Dan itu bed covernya milik tuan rumah ato si pembantu? Dugaan wa milik tuan rumah sih, soalnya mewah banget klo pembantu pake bed cover
NB: trus gak ada salahnya meriksa seluruh pakaian yg dimiliki oleh tuan rumah dgn harapan seandainya memang benar dia pelakunya, bekas bercak darah diharapkan masih bisa ditemukan, itupun dgn asumsi pakaiannya gak dibuang.
Harusnya banyak media atau BB yg bisa ditelusuri, lokusnya cuma seputar rumah, orang2nya jg terbatas, moga terungkap yg sebenarnya demi Angeline
Quote:Original Posted By lopis.manis ►
Yakin bukan karangan Agustinus?
Kok kayak lirik lagunya Melly Goeslaw?
Bebaskan aku oh mama
Kuingin coba semua
Hidupku tak berarti tanpa mencoba semua
Perasaan aku tertekan
Aku buat dunia bangga
Jadikan hidupku senang tanpa kekecewaan
Ane jg blm yakin gan
Quote:Original Posted By indri.saffa ►
lepasin itu klo org jakarta gan. soalnya ortu ane blg waktu pertama ke jkt bingung sama org jkt. apa itu mksdnya beliin, cuciin, patahin, dll?
krn di daerah ga ad yg pake kata bgtu, kecuali org jkt
jd mgkn aj angeline teriaknya beda, tp agus mengartikan dg bahasa indonesia mksdnya " lepaskan aku, mama"
Mungkin jg persepsi wartawan gan
coba deh,.. di rumah agan ada motor curian,. pasti agan di kurungin dulu kan? buktiin kalau bukan agan malingnya
kucing pun sekarang disalahin
trid terkait :
Kapolda: 1 Bukti Lagi Margriet Jadi Tersangka Pembunuhan Angeline (kask.us)
Tetangga: Kandang Ayam yang Diurus Angeline Dikosongkan (kask.us)
Ini 'Saksi Bisu' Pembunuhan Angeline: Kayu, Bercak Darah hingga Sekop (kask.us)
Anjing Makan Daging, Angeline Makan Bakwan Jagung (kask.us)
Diteror, Saksi Kasus Angeline Tinggalkan Rumah (kask.us)
Margareta: Agus Sembunyikan Jenazah Angeline di Lemari (kask.us)
trid terkait :
Kapolda: 1 Bukti Lagi Margriet Jadi Tersangka Pembunuhan Angeline (kask.us)
Tetangga: Kandang Ayam yang Diurus Angeline Dikosongkan (kask.us)
Ini 'Saksi Bisu' Pembunuhan Angeline: Kayu, Bercak Darah hingga Sekop (kask.us)
Anjing Makan Daging, Angeline Makan Bakwan Jagung (kask.us)
Diteror, Saksi Kasus Angeline Tinggalkan Rumah (kask.us)
Margareta: Agus Sembunyikan Jenazah Angeline di Lemari (kask.us)
Quote:Original Posted By comANDRE ►
kucing pun sekarang disalahin
Wah kasian jg kucingnya sampai berdarah-darah, jangan2 udah biasa bantai kucing/piaraan lain sebelum bantai....
kucing pun sekarang disalahin
Wah kasian jg kucingnya sampai berdarah-darah, jangan2 udah biasa bantai kucing/piaraan lain sebelum bantai....
Kayakna satu rumah itu pada sakit semua..
Bzzzz
Bzzzz
Quote:Original Posted By aghilfath ►
TEMPO.CO,Denpasar- Tersangka pembunuh Angeline, Agustinus Tae Hamdani, akhirnya mengakui bahwa Margriet Christina Megawe telah membunuh anak angkatnya sendiri. Pengakuan Agustinus ini diungkapkan kepada penyidik Kepolisain resor Kota Denpasar, bali, dalam pemeriksaan tambahan, Rabu, 17 Juni 2015. (Baca:EKSKLUSIF PENGAKUAN AGUS: Margriet yang BunuhAngeline)
Pengacara Agustinus, Haposan Sihombing, kepada Tempo, Kamis, 18 Juni 2015 menceritakan pengakuan kliennya mengenai saat-saat dramatis sebelum Angeline meregang nyawa itu.
"Waktu kejadian, M (Margriet memanggil AG (Agus) untuk datang ke kamarnya dan mengatakan telah membunuh Angeline," ujar Haposan.
Agustinus bercerita bahwa pembunuhan Angeline terjadi pada16 Mei 2015, atau tanggal ketika keluarga angkatnya itu melaporkan kehilangan Angeline. Sekitar pukul 09.30 Wita, Agus mendengar teriakan Angeline dari kamar Margriet. "Agus mendengar teriakan Angeline. Mama lepaskan aku," kata Haposan. (Baca:Pengakuan Agus Terbaru: AngelineSekarat di Lantai Kamar M)
Teriakan itu, menurut Haposan menirukan Agustinus, hanya sekali tapi terdengar sangat keras. Saat itu Agus di dalam kamarnya. Lalu beberapa saat setelah teriakan Angeline, Margriet memanggilnya. Agus masuk ke kamar Margriet. Dalam kamar itu Agus melihat Angeline sudah sekarat dengan posisi terlentang.
Saat itu Agus bertanya apa yang terjadi dengan Angeline. Margriet kemudian mendekati Agus dan mengatakan bahwa dia yang telah menganiaya dan membunuh anak angkatnya itu. "Margriet juga bilang kepada Agustinus agar dia jangan memberi tahu siapa-siapa soal peristiwa itu," kata Haposan. (Baca juga:Pasangan Ini Lihat Rambut Angeline Dijambak dan Diseret)
Margriet juga mengancam Agus agar tidak menceritakan kejadian ini kepada siapa pun, dan merahasiakannya. Jika pun kasus pembunuhan ini terungkap, Magriet meminta Agus mengaku sebagai pelaku pembunuhan dan memerkosa Angeline. "Kalau nanti kasus pembunuhan ini ketahuan Agus dijanjikan Rp 200 juta," ucap Haposan.
Keterangan yang disampaikan Agustinus kepada penyidik pada Rabu, 17 Juni itu, memang berbedadengan keterangan ia sampaikan sebelumnya. Ketika itu, Agustinus mengaku dia yang membunuh, memerkosa, dan menguburkan Angelina. Sejauh ini polisi baru menetapkan Agus sebagai tersangka. (Simak:Saksi: Angeline Dijambak Rambutnya dan Dipukul Pakai Bambu)
Keterangan Agustinus itu, menurut Haposan, hanya bersifat tambahan saja, lantaran posisi Agustinus sudah tersangka. Haposan juga menampik keterangan ini hasil darites kebohongan (lie detector) yang sudah dijalani Agus. "Hasil lie detector pengacara tidak tahu. Harus menunggu hasil tes satu pekan mendatang.
"Pengacara Margriet, Hotma Sitompoel enggan mengomentari pengakuan Agustinus. Dia hanya meminta kubu Agustinus untuk membuktikan pengakuannya.
"Sejauh ini dia (Margriet) tidak membunuh, tidak terlibat, tidak tahu-menahu. Dia justru menangis melihat anaknya meninggal," ucap Hotma. (Baca:Berkas Agus: TKP Pembunuhan Angeline di Kamar Margriet)
Juru bicara Kepolisian Daerah Bali,Komisaris Besar Heri Wiyanto, kepadaTempo, mengatakan lembaganya masih mengembangkan penyidikan terkait keterlibatan Margriet atas pembunuhan Angeline. "Kalau nanti ditemukan alat bukti permulaan yang cukup, pasti ditetapkan sebagai tersangka," katanya, Jumat siang.
Saat ini pihaknya baru menetapkan Agustinus sebagai tersangka. Dia memperkirakan status Margriet belum ditingkatkan menjadi tersangka. "Tapi tidak menutup kemungkinan ada penetapan tersangka baru," katanya. Dia berharap masyarakat memberi kepercayaan kepada penyidik untuk mengusut kasus ini secara tuntas. (Baca:Margriet Beri Agus Rp 200 Juta bila Mengaku BunuhAngeline)
Kepala Polda Bali, Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie, mengatakan pihaknya berusaha memaksimalkan proses penyidikan agar kasus ini terungkap sebelum masa penahanan tersangka habis batas waktunya, yakni selama 20 hari. Setelah itu Kepolisian dapat mengumumkan seluruh hasil penyidikan secara tranparan.
Ronny mengakui sampai saat ini ada beberapa materi penyidikan yang belum bisa diungkapkan kepada publik. Sebabnya, kata Ronny, bila materi itu dibuka sekarang bakal mendapatkan respons negatif. "Bisa memudahkan tersangka atau penasihat hukumnya untuk berkelit dari sangkaan penyidik," ujarnya. (Baca pulaengarAngelineTelah Dimakamkan, Mengapa Margriet Menangis?)
PENGAKUAN AGUS: Hanya Pangku, Ambil Boneka, Kubur Angeline
TEMPO.CO, Denpasar - Keterangan tambahan yang disampaikan Agustinus Tai Hamdani kepada penyidik Kepolisian Resor Kota Denpasar, Rabu, 17 Juni 2015, mengungkap tabir baru di balik kematian Angeline. Tim penyidik sudah membuat berita acara pemeriksaan (BAP) dan mengganti tempat kejadian perkara pembunuhan bocah 8 tahun itu yang semula kamar Agus menjadi kamar Margriet. (Baca: Angeline Menjerit Sebelum Dibunuh: Lepaskan Aku Mama!)
"Semalam (Kamis) BAP untuk kasus pembunuhan Angeline sudah selesai. Sudah diungkapkan TKP-nya berubah dari kamar Agus ke kamar M (Margriet)," kata pengacara Agus, Haposan Sihombing, kepada Tempo sesaat setelah mendampingi Agus sebagai saksi dalam kasus penelantaran anak dengan tersangka Margriet Christina Megawe, Kamis, 18 Juni 2015. Margriet tak lain adalah ibu angkat Angeline.
Berita LainnyaTemuan Bercak Darah Baru dan Sidik Jari di Kamar Margriet Kapolda Bali: Kasus Angeline Jadi Sorotan Dunia
Haposan menjelaskan, dalam keterangan sebelumnya, kliennya memang mengaku pembunuhan terhadap Angeline terjadi di kamar Agus. Tapi, dalam keterangan terakhirnya, Agus mengaku pembunuhan gadis kecil itu terjadi di kamar Margriet dan pelakunya adalah Margriet sendiri. Haposan berujar, kliennya hanya membantu menguburkan jasad Angeline ke lubang di belakang rumah. (Baca: EKSKLUSIF PENGAKUAN AGUS: Margriet yang Bunuh Angeline)
Agust, menurut Haposan, tidak melihat eksekusi pembunuhan yang dilakukan Margriet terhadap Angeline. Sebab, saat Agus tiba di kamar Margriet, Angeline sudah dalam kondisi sekarat dengan posisi telentang di lantai. "Dia sempat memangku. Selanjutnya dia bertugas membungkus, mengambil boneka, mengangkat, dan mengubur jasad Angeline," ucap Hasposan.
Pengacara Margriet, Hotma Sitompul, enggan mengomentari pengakuan Agus itu. Dia hanya meminta kubu Agus membuktikan pengakuan Agus. "Sejauh ini, dia (Margriet) tidak membunuh, tidak terlibat, tidak tahu-menahu. Dia justru menangis melihat anaknya meninggal," kata Hotma. (Baca: Berkas Agus: TKP Pembunuhan Angeline di Kamar Margriet)
Juru bicara Kepolisian Daerah Bali,Komisaris Besar Heri Wiyanto, menuturkan lembaganya masih mengembangkan penyidikan terkait dengan keterlibatan Margriet dalam kasus pembunuhan Angeline. "Kalau nanti ditemukan alat bukti permulaan yang cukup, (Margriet) pasti ditetapkan sebagai tersangka," ujarnya, Jumat siang.
Saat ini, dalam kasus pembunuhan Angeline, pihaknya baru menetapkan Agus sebagai tersangka. Dia memperkirakan status Margriet belum ditingkatkan menjadi tersangka. "Tapi tidak menutup kemungkinan ada penetapan tersangka baru," ucapnya. Dia berharap masyarakat memberi kepercayaan kepada penyidik dalam pengusutan kasus ini secara tuntas. (Baca: Margriet Beri Agus Rp 200 Juta bila Mengaku Bunuh Angeline)
Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie mengatakan pihaknya berusaha memaksimalkan proses penyidikan, agar kasus ini terungkap sebelum masa penahanan tersangka habis batas waktunya, yakni selama 20 hari. Setelah itu, polisi dapat mengumumkan seluruh hasil penyidikan secara transparan.
Ronny mengakui, sampai saat ini, ada beberapa materi penyidikan yang belum bisa diungkapkan kepada publik. Sebabnya, ujar Ronny, bila dibuka sekarang, materi itu bakal mendapatkan respons negatif. "Bisa memudahkan tersangka atau penasihat hukumnya untuk berkelit dari sangkaan penyidik," ucapnya. (Baca pula: Dengar Angeline Telah Dimakamkan, Mengapa Margriet Menangis?)
Margriet dan Bercak Darah, Pengacara: Mungkin Darah Kucing!
TEMPO.CO, Denpasar - Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Mabes Polri menemukan banyak barang bukti baru saat melakukan olah tempat kejadian perkara ulang di rumah Margriet Christina Megawe di Jalan Sedap Malam Nomor 26, Denpasar Timur, Bali, Jumat, 19 Juni 2015. (PENGAKUAN AGUS: Hanya Pangku, Ambil Boneka, Kubur Angeline)
Olah TKP ulang ini digelar setelah tersangka Agustinus Tai Hamdani mengungkapkan bahwa pembunuh Angeline adalah ibu angkatnya sendiri. Olah TKP dipimpin Kepala Inafis Mabes Polri Brigadir Jenderal Bekti Suhartono secara tertutup sejak pukul 09.30 hingga 12.00 Wita.
Berita Lainnya Temuan Bercak Darah Baru dan Sidik Jari di Kamar Margriet Kapolda Bali: Kasus Angeline Jadi Sorotan Dunia Bekti mengerahkan puluhan personelnya untuk melakukan olahTKP secara keseluruhan di rumah Margriet. "Kami mengejar pembuktian dari semua keterangan saksi dan tersangka. Sementara ini, kami mendapatkan bercak darah baru dan sidik jari laten di kamar Margriet," ucapnya, Jumat siang. (Baca: Angeline Menjerit Sebelum Dibunuh: Lepaskan Aku Mama!)
Mengenai penemuan darah di kamar kliennya, anggota tim pengacara Margriet, Dion Pongkor, mengaku hanya menunggu keterangan dari Laboratorium Forensik. Namun, menurut Margriet, kemungkinan darah itu milik kucing, karena salah-satu kucing milik keluarga itu memang memiliki luka di bagian telinganya.
Margriet sendiri sudah tiga kali diperiksa penyidik Kepolisian Resor Kota Denpasar terkait dengan kasus dugaan pembunuhan Angeline, anak angkatnya, dengan status sebagai saksi. Siang ini, mestinya dia kembali diperiksa. Pemeriksaan tertunda karena polisi sedang mengadakan gelar perkara. (Baca: EKSKLUSIF PENGAKUAN AGUS: Margriet yang BunuhAngeline)
Bekti mengimbuhkan, proses pembuktian olah TKP bakal mengarah ke kamar Margriet lebih khusus. Intinya, semua barang bukti yang belum diungkap tim sebelumnya bakal diungkap tim Inafis hingga beberapa hari ke depan. "Olah TKP ini rangkaian olah TKP tim dari Polresta Denpasar dan Polda Bali sebelumnya.
"Setiap sudut TKP bakal dirinci oleh timnya untuk digunakan penyidik sebagai pembuktian agar bisa menjerat tersangka baru. Karena itu, tim Inafis, tutur Bekti, akan menggunakan dasar keterangan tersangka Agus, baik saat mengaku membunuh maupun menuduh Margriet sebagai pelakunya. (Baca: Berkas Agus: TKP Pembunuhan Angeline di Kamar Margriet)
Keterangan Agus akan dibuktikan lewat temuan alat bukti yang ada di rumah Margriet. Bekti mengaku dituntut masyarakat untuk segera mengungkapkan siapa pembunuh Angeline yang sebenarnya. "Kita dikirim oleh atasan dari Mabes Polri untuk melakukan pembuktian sampai selesai," ujarnya.
Sumber : http://m.tempo.co/read/news/2015/06/...askan-aku-mama
http://m.tempo.co/read/news/2015/06/...kubur-angeline
http://m.tempo.co/read/news/2015/06/...n-darah-kucing
Makin kesini kok makin mengarah ke MM, ayo bung Hotma mana suaramu...
GOROK SEMUA AHLI WARISNYA, PUNYA KEPENTINGAN SEMUA ITU, MUDAH - MUDAHAN PENYIDIKNYA BAGUS
Via: Kaskus.co.id
TEMPO.CO,Denpasar- Tersangka pembunuh Angeline, Agustinus Tae Hamdani, akhirnya mengakui bahwa Margriet Christina Megawe telah membunuh anak angkatnya sendiri. Pengakuan Agustinus ini diungkapkan kepada penyidik Kepolisain resor Kota Denpasar, bali, dalam pemeriksaan tambahan, Rabu, 17 Juni 2015. (Baca:EKSKLUSIF PENGAKUAN AGUS: Margriet yang BunuhAngeline)
Pengacara Agustinus, Haposan Sihombing, kepada Tempo, Kamis, 18 Juni 2015 menceritakan pengakuan kliennya mengenai saat-saat dramatis sebelum Angeline meregang nyawa itu.
"Waktu kejadian, M (Margriet memanggil AG (Agus) untuk datang ke kamarnya dan mengatakan telah membunuh Angeline," ujar Haposan.
Agustinus bercerita bahwa pembunuhan Angeline terjadi pada16 Mei 2015, atau tanggal ketika keluarga angkatnya itu melaporkan kehilangan Angeline. Sekitar pukul 09.30 Wita, Agus mendengar teriakan Angeline dari kamar Margriet. "Agus mendengar teriakan Angeline. Mama lepaskan aku," kata Haposan. (Baca:Pengakuan Agus Terbaru: AngelineSekarat di Lantai Kamar M)
Teriakan itu, menurut Haposan menirukan Agustinus, hanya sekali tapi terdengar sangat keras. Saat itu Agus di dalam kamarnya. Lalu beberapa saat setelah teriakan Angeline, Margriet memanggilnya. Agus masuk ke kamar Margriet. Dalam kamar itu Agus melihat Angeline sudah sekarat dengan posisi terlentang.
Saat itu Agus bertanya apa yang terjadi dengan Angeline. Margriet kemudian mendekati Agus dan mengatakan bahwa dia yang telah menganiaya dan membunuh anak angkatnya itu. "Margriet juga bilang kepada Agustinus agar dia jangan memberi tahu siapa-siapa soal peristiwa itu," kata Haposan. (Baca juga:Pasangan Ini Lihat Rambut Angeline Dijambak dan Diseret)
Margriet juga mengancam Agus agar tidak menceritakan kejadian ini kepada siapa pun, dan merahasiakannya. Jika pun kasus pembunuhan ini terungkap, Magriet meminta Agus mengaku sebagai pelaku pembunuhan dan memerkosa Angeline. "Kalau nanti kasus pembunuhan ini ketahuan Agus dijanjikan Rp 200 juta," ucap Haposan.
Keterangan yang disampaikan Agustinus kepada penyidik pada Rabu, 17 Juni itu, memang berbedadengan keterangan ia sampaikan sebelumnya. Ketika itu, Agustinus mengaku dia yang membunuh, memerkosa, dan menguburkan Angelina. Sejauh ini polisi baru menetapkan Agus sebagai tersangka. (Simak:Saksi: Angeline Dijambak Rambutnya dan Dipukul Pakai Bambu)
Keterangan Agustinus itu, menurut Haposan, hanya bersifat tambahan saja, lantaran posisi Agustinus sudah tersangka. Haposan juga menampik keterangan ini hasil darites kebohongan (lie detector) yang sudah dijalani Agus. "Hasil lie detector pengacara tidak tahu. Harus menunggu hasil tes satu pekan mendatang.
"Pengacara Margriet, Hotma Sitompoel enggan mengomentari pengakuan Agustinus. Dia hanya meminta kubu Agustinus untuk membuktikan pengakuannya.
"Sejauh ini dia (Margriet) tidak membunuh, tidak terlibat, tidak tahu-menahu. Dia justru menangis melihat anaknya meninggal," ucap Hotma. (Baca:Berkas Agus: TKP Pembunuhan Angeline di Kamar Margriet)
Juru bicara Kepolisian Daerah Bali,Komisaris Besar Heri Wiyanto, kepadaTempo, mengatakan lembaganya masih mengembangkan penyidikan terkait keterlibatan Margriet atas pembunuhan Angeline. "Kalau nanti ditemukan alat bukti permulaan yang cukup, pasti ditetapkan sebagai tersangka," katanya, Jumat siang.
Saat ini pihaknya baru menetapkan Agustinus sebagai tersangka. Dia memperkirakan status Margriet belum ditingkatkan menjadi tersangka. "Tapi tidak menutup kemungkinan ada penetapan tersangka baru," katanya. Dia berharap masyarakat memberi kepercayaan kepada penyidik untuk mengusut kasus ini secara tuntas. (Baca:Margriet Beri Agus Rp 200 Juta bila Mengaku BunuhAngeline)
Kepala Polda Bali, Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie, mengatakan pihaknya berusaha memaksimalkan proses penyidikan agar kasus ini terungkap sebelum masa penahanan tersangka habis batas waktunya, yakni selama 20 hari. Setelah itu Kepolisian dapat mengumumkan seluruh hasil penyidikan secara tranparan.
Ronny mengakui sampai saat ini ada beberapa materi penyidikan yang belum bisa diungkapkan kepada publik. Sebabnya, kata Ronny, bila materi itu dibuka sekarang bakal mendapatkan respons negatif. "Bisa memudahkan tersangka atau penasihat hukumnya untuk berkelit dari sangkaan penyidik," ujarnya. (Baca pulaengarAngelineTelah Dimakamkan, Mengapa Margriet Menangis?)
PENGAKUAN AGUS: Hanya Pangku, Ambil Boneka, Kubur Angeline
TEMPO.CO, Denpasar - Keterangan tambahan yang disampaikan Agustinus Tai Hamdani kepada penyidik Kepolisian Resor Kota Denpasar, Rabu, 17 Juni 2015, mengungkap tabir baru di balik kematian Angeline. Tim penyidik sudah membuat berita acara pemeriksaan (BAP) dan mengganti tempat kejadian perkara pembunuhan bocah 8 tahun itu yang semula kamar Agus menjadi kamar Margriet. (Baca: Angeline Menjerit Sebelum Dibunuh: Lepaskan Aku Mama!)
"Semalam (Kamis) BAP untuk kasus pembunuhan Angeline sudah selesai. Sudah diungkapkan TKP-nya berubah dari kamar Agus ke kamar M (Margriet)," kata pengacara Agus, Haposan Sihombing, kepada Tempo sesaat setelah mendampingi Agus sebagai saksi dalam kasus penelantaran anak dengan tersangka Margriet Christina Megawe, Kamis, 18 Juni 2015. Margriet tak lain adalah ibu angkat Angeline.
Berita LainnyaTemuan Bercak Darah Baru dan Sidik Jari di Kamar Margriet Kapolda Bali: Kasus Angeline Jadi Sorotan Dunia
Haposan menjelaskan, dalam keterangan sebelumnya, kliennya memang mengaku pembunuhan terhadap Angeline terjadi di kamar Agus. Tapi, dalam keterangan terakhirnya, Agus mengaku pembunuhan gadis kecil itu terjadi di kamar Margriet dan pelakunya adalah Margriet sendiri. Haposan berujar, kliennya hanya membantu menguburkan jasad Angeline ke lubang di belakang rumah. (Baca: EKSKLUSIF PENGAKUAN AGUS: Margriet yang Bunuh Angeline)
Agust, menurut Haposan, tidak melihat eksekusi pembunuhan yang dilakukan Margriet terhadap Angeline. Sebab, saat Agus tiba di kamar Margriet, Angeline sudah dalam kondisi sekarat dengan posisi telentang di lantai. "Dia sempat memangku. Selanjutnya dia bertugas membungkus, mengambil boneka, mengangkat, dan mengubur jasad Angeline," ucap Hasposan.
Pengacara Margriet, Hotma Sitompul, enggan mengomentari pengakuan Agus itu. Dia hanya meminta kubu Agus membuktikan pengakuan Agus. "Sejauh ini, dia (Margriet) tidak membunuh, tidak terlibat, tidak tahu-menahu. Dia justru menangis melihat anaknya meninggal," kata Hotma. (Baca: Berkas Agus: TKP Pembunuhan Angeline di Kamar Margriet)
Juru bicara Kepolisian Daerah Bali,Komisaris Besar Heri Wiyanto, menuturkan lembaganya masih mengembangkan penyidikan terkait dengan keterlibatan Margriet dalam kasus pembunuhan Angeline. "Kalau nanti ditemukan alat bukti permulaan yang cukup, (Margriet) pasti ditetapkan sebagai tersangka," ujarnya, Jumat siang.
Saat ini, dalam kasus pembunuhan Angeline, pihaknya baru menetapkan Agus sebagai tersangka. Dia memperkirakan status Margriet belum ditingkatkan menjadi tersangka. "Tapi tidak menutup kemungkinan ada penetapan tersangka baru," ucapnya. Dia berharap masyarakat memberi kepercayaan kepada penyidik dalam pengusutan kasus ini secara tuntas. (Baca: Margriet Beri Agus Rp 200 Juta bila Mengaku Bunuh Angeline)
Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie mengatakan pihaknya berusaha memaksimalkan proses penyidikan, agar kasus ini terungkap sebelum masa penahanan tersangka habis batas waktunya, yakni selama 20 hari. Setelah itu, polisi dapat mengumumkan seluruh hasil penyidikan secara transparan.
Ronny mengakui, sampai saat ini, ada beberapa materi penyidikan yang belum bisa diungkapkan kepada publik. Sebabnya, ujar Ronny, bila dibuka sekarang, materi itu bakal mendapatkan respons negatif. "Bisa memudahkan tersangka atau penasihat hukumnya untuk berkelit dari sangkaan penyidik," ucapnya. (Baca pula: Dengar Angeline Telah Dimakamkan, Mengapa Margriet Menangis?)
Margriet dan Bercak Darah, Pengacara: Mungkin Darah Kucing!
TEMPO.CO, Denpasar - Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Mabes Polri menemukan banyak barang bukti baru saat melakukan olah tempat kejadian perkara ulang di rumah Margriet Christina Megawe di Jalan Sedap Malam Nomor 26, Denpasar Timur, Bali, Jumat, 19 Juni 2015. (PENGAKUAN AGUS: Hanya Pangku, Ambil Boneka, Kubur Angeline)
Olah TKP ulang ini digelar setelah tersangka Agustinus Tai Hamdani mengungkapkan bahwa pembunuh Angeline adalah ibu angkatnya sendiri. Olah TKP dipimpin Kepala Inafis Mabes Polri Brigadir Jenderal Bekti Suhartono secara tertutup sejak pukul 09.30 hingga 12.00 Wita.
Berita Lainnya Temuan Bercak Darah Baru dan Sidik Jari di Kamar Margriet Kapolda Bali: Kasus Angeline Jadi Sorotan Dunia Bekti mengerahkan puluhan personelnya untuk melakukan olahTKP secara keseluruhan di rumah Margriet. "Kami mengejar pembuktian dari semua keterangan saksi dan tersangka. Sementara ini, kami mendapatkan bercak darah baru dan sidik jari laten di kamar Margriet," ucapnya, Jumat siang. (Baca: Angeline Menjerit Sebelum Dibunuh: Lepaskan Aku Mama!)
Mengenai penemuan darah di kamar kliennya, anggota tim pengacara Margriet, Dion Pongkor, mengaku hanya menunggu keterangan dari Laboratorium Forensik. Namun, menurut Margriet, kemungkinan darah itu milik kucing, karena salah-satu kucing milik keluarga itu memang memiliki luka di bagian telinganya.
Margriet sendiri sudah tiga kali diperiksa penyidik Kepolisian Resor Kota Denpasar terkait dengan kasus dugaan pembunuhan Angeline, anak angkatnya, dengan status sebagai saksi. Siang ini, mestinya dia kembali diperiksa. Pemeriksaan tertunda karena polisi sedang mengadakan gelar perkara. (Baca: EKSKLUSIF PENGAKUAN AGUS: Margriet yang BunuhAngeline)
Bekti mengimbuhkan, proses pembuktian olah TKP bakal mengarah ke kamar Margriet lebih khusus. Intinya, semua barang bukti yang belum diungkap tim sebelumnya bakal diungkap tim Inafis hingga beberapa hari ke depan. "Olah TKP ini rangkaian olah TKP tim dari Polresta Denpasar dan Polda Bali sebelumnya.
"Setiap sudut TKP bakal dirinci oleh timnya untuk digunakan penyidik sebagai pembuktian agar bisa menjerat tersangka baru. Karena itu, tim Inafis, tutur Bekti, akan menggunakan dasar keterangan tersangka Agus, baik saat mengaku membunuh maupun menuduh Margriet sebagai pelakunya. (Baca: Berkas Agus: TKP Pembunuhan Angeline di Kamar Margriet)
Keterangan Agus akan dibuktikan lewat temuan alat bukti yang ada di rumah Margriet. Bekti mengaku dituntut masyarakat untuk segera mengungkapkan siapa pembunuh Angeline yang sebenarnya. "Kita dikirim oleh atasan dari Mabes Polri untuk melakukan pembuktian sampai selesai," ujarnya.
Sumber : http://m.tempo.co/read/news/2015/06/...askan-aku-mama
http://m.tempo.co/read/news/2015/06/...kubur-angeline
http://m.tempo.co/read/news/2015/06/...n-darah-kucing
Makin kesini kok makin mengarah ke MM, ayo bung Hotma mana suaramu...
GOROK SEMUA AHLI WARISNYA, PUNYA KEPENTINGAN SEMUA ITU, MUDAH - MUDAHAN PENYIDIKNYA BAGUS
Hukum pembunuhnya dengan seberat-beratnya, yang setimpal deh pokoknya
BalasHapus