

DISINI


Quote:
Halo agan kaskuser semua. Pernah gak sih agan mikir apa sebenernya tujuan agan mengenyam pendidikan di perguruan tinggi? Pastinya bukan cuma ane dong yang sedang menjalani hari-hari sebagai mahasiswa. Ada juga kaskuser yang MABA, ataupun MATA (Mahasiswa TUA) yang pasti berpikir apasih tujuan kuliah sebenarnya?
Ini pengalaman pribadi ane gan, banyak mindset orang tua yang "SALAH" dan menurun ke anak-anaknya untuk masalah kuliah. Orang tua ane sendiri contohnya, mereka selalu menginginkan anak-anaknya untuk kuliah demi mendapatkan pekerjaan yang layak dengan gaji yang layak untuk menghidupi keluarganya nanti. Apalagi ane sebagai anak laki-laki yang nantinya bertanggung jawab untuk menafkahi keluarga. Nah, disini mana letak kesalahannya? Yuk bahas satu-satu.


Quote:
1. KULIAH UNTUK MENDAPATKAN GELAR ( UTAMA)
Menurut banyak orang tua ataupun anak muda (sebagian gan bukan semua), kuliah itu tujuan utamanya untuk mendapatkan gelar/title didepan atau belakang nama. Untuk itu, setiap orang tua pengen anaknya punya gelar dengan tujuan bisa mendapatkan pekerjaan yang baik disebuah perusahaan besar. Dengan demikian, si anak dengan mudah mendapatkan jabatan yang tinggi dan gaji yang tinggi pula.
Dengan "GELAR" semua menjadi mudah. Lebih percaya mana? Diperiksa seorang MANTRI, atau diperiksa seorang DOKTER? Pastinya DOKTER, karena mereka belajar lebih lama dan lebih mendalami.
Menurut Ane pribadi, tujuan utama kita kuliah bukan cuma untuk mendapatkan gelar. Semua orang akan dapat gelarnya masing-masing nanti pas kita meninggal, dan gelar itu cuma embel-embel yang kurang berguna menurut ane. Tujuan utama kita kuliah adalah untuk mencari pengalaman yang tidak kita dapatkan dimasa SMA kita. Pengalaman disini bisa dari mengurus organisasi dikampus (UKM) ataupun bekerja PART TIME selama kuliah.
Ane punya temen, sekarang dia semester 13 (Angkatan tahun 2009 kalo gak salah) dan gak tahu udah pemutihan atau belum. Karena penasaran ane nanya,
"Kenapa lama banget kuliahnya? Orang tua gak marah?"
Dengan santainya dia jawab.
"Tujuan kuliah bukan cuma untuk lulus cepat, dapat gelar cepat, dan cepat kerja. Kuliah itu cari pengalaman sebanyak-banyaknya, biar nanti di dunia kerja yang lebih keras kita udah terbiasa ngehadapinnya. Pernah suatu waktu teman Saya yang lulus 3.5 Tahun dengan predikat Cumlaude, disuruh membuat suatu website oleh suatu perusahaan. Disana, dia tidak bisa apa-apa dan belum terbiasa bekerja dengan tim. Lalu meminta bantuan Saya untuk menyelesaikan proyek pembangungan website ini. Terus, apa yang bisa dia banggakan dari 3.5 tahun + Cumlaudenya? Bullshit! Bukan cuma cumlaude yang dicari perusahaan, tapi pengalaman yang banyak dicari"
Setelah ane dengar jawaban ini, ane masih ngerasa dia cuma membela diri biar gak dibilang bodoh atau males kuliah. Tapi setelah ane pikir-pikir ternyata apa yang dia omongin semuanya benar. Dan itu bukan cuma hipotesis yang dia karang sendiri.
Quote:
2. IPK ADALAH SEGALA-GALANYA
MINDSET ORANG TUA yang sampe sekarang masih melekat. Susah untuk hilang. Ane ngalamin sendiri pengalaman keren ini.
Dari awal kuliah sampe sekarang (ane semester 3) IP/ IPK ane gak pernah diatas 2.5, sedangkan minimal untuk bisa wisuda harus punya IPK diatas 2.75 ( kalo gak salah ya). Dan disitu orang tua ane marah-marah, bilang ane males kuliah dan segala macam. Ane sempat diancam untuk berhenti kuliah karena tidak serius.
Sebenarnya ane gak males. Tapi ane punya prinsip. IPK BUKAN SEGALA-GALANYA (Bersimpangan). Ini bukan sekedar pembelaan ane karena IP/IPK ane jeblok terus
Kuliah itu dinikmati prosesnya, bukan hanya sekedar mengejar IPK. Menurut ane pribadi, disaat kita kuliah pergunakanlah untuk mencari teman sebanyak-banyaknya. Teman pasti akan berguna dikemudian hari. Bukan karena kita hidup hanya mengandalkan orang lain, tapi apakah nasib kita nanti selalu mujur? Pasti nanti kita pernah ngerasain hidup dibawah, dan tidak menutup kemungkinan kalau teman yang kita kenal selama bertahun-tahun kuliah mempunyai bisnis yang sudah sukses. Apakah seorang teman gak bakal ngebantu kita nantinya? Coba kaji ulang.
Ane pribadi, gak suka sama mahasiswa yang hidup sendiri (dalam artian tidak perduli dengan teman). Dia lebih mengutamakan IPK daripada mencari teman. Membuat kekompakan didalam suatu kelas menjadi pecah. Pasti punya kan temen kaya gini? Emang udah belajar mati-matian, dan IPK tinggi bakalan pasti sukses? BELUM TENTU!
Quote:
3. IPK TINGGI, MUDAH DAPAT KERJA, GAJI BESAR, HIDUP TERJAMIN
Mindset yang menurut ane paling-paling-paling kolot! Kuliah cuma ngejar biar bisa jadi orang sukses? Bullshit!
Tidak semua pengusaha kaya didunia punya gelar sarjana. Banyak dari mereka yang mempunyai masalah saat kuliah dan akhirnya di DO (Drop OUT). Buktinya mereka bisa KAYA, tanpa harus punya IPK TINGGI, CUMLAUDE, EMBEL-EMBEL GELAR.
Pernah beberapa bulan lalu ane baca HT tentang fase-fase dunia ( kalo gak salah) ada beberapa poin yang disebutin tentang jaman-jaman Industrial, blablabla dan kreatifitas. Dan kita sekarang berada pada jaman kreatifitas. Dimana orang-orang dituntut untuk lebih kreatif, bukan cuma pintar, TAPI KREATIF.
Orang-orang kreatif bisa lebih sukses dari orang pintar. Mindset orang tua kita masih nyangkut pada fase industrial, dimana banyak perusahaan-perusahaan besar yang memberi gaji besar. Makanya anak dituntut untuk bisa menyesuaikan pola pikir dengan mereka yang masih stuck dijaman bahela. Bukan menjelek-jelekkan orang tua, tetapi memang faktanya begitu. Sekali lagi, tidak semua orang tua yang punya mindset salah
Ane juga pernah baca. Tukang tambal ban yang buka usaha tambal bannya dengan modal 3-5 juta, bisa punya omset hingga 5jt perbulannya. Tukang Bakso keliling yang pake modal cuma 3jutaan, bisa punya omset sampai 10 jutaan perbulannya. Apa mereka pintar? Tidak. Mereka adalah orang-orang kreatif yang mengambil kesempatan dikala kesempatan itu datang.


Quote:
Untuk itu gan, coba buang mindset-mindset yang salah tentang tujuan kuliah sebenarnya. Kuliah bukan untuk ngejar IPK tinggi, kuliah bukan untuk cari kerja. TAPI KULIAH UNTUK CARI PENGALAMAN YANG LEBIH LUAS
Quote:SUMBER DARI PENGALAMAN PRIBADI
REKOMEN HT
Betul yang dibahas ts... tapi ada juga yang buat main main
no 3 bener banget kayaknya tuh
sama gan, ane dpt gelar buat bekerja..
ada yg bilang belajar untuk berwirausaha lbh bagus gan
ada yg bilang belajar untuk berwirausaha lbh bagus gan
Ya intinya buat jadi babu perusahaan
Ane males kuliah..
Lebih banyak belajar hidup di lapangan, di jalanan..
Lebih banyak belajar hidup di lapangan, di jalanan..
Nganu nganu gan.
Setuju ane.
Setuju ane.
Dulu motivasi gue kuliah adalah karena ngeliat foto wisuda jaman TK
Dalam hati gue bilang, okee gue bakal wujudkan wisuda versi nyata
Tapiii ane sampe sekarang blm wisuda gan
Dalam hati gue bilang, okee gue bakal wujudkan wisuda versi nyata
Tapiii ane sampe sekarang blm wisuda gan
Secara teori memang benar yg ente katakan kuliah bukan utk mencari gelar, IPK tinggi, dll
Tetapi fakta nya, di dunia terkutuk ini kenyataan yg ente bayangkan tak sesuai dgn ente harapkan kecuali pada poin koneksi..
Bahkan punya gelar dan IPK tinggi pun blm cukup buat ente mendapatkan sebuah pekerjaan, ada beberapa modal yg harus ente miliki, yaitu
1. Koneksi
2. Pengalaman kerja
3. Umur yang matang
4. Good Speaking
5. Good looking
Jadi, tinggal di mix aja poin2 yg ane sebutin, tapi hanya pada poin pertama sih yg paling terpenting,, dan seandainya ente memiliki semua poin yg ane sebutin maka sgt beruntungnya hidup ente..
Dan seandainya juga kalian sama sekali tdk memiliki poin yg ane sebutin,, become to entreprenuer sobat..
:
Saran ane buat TS, nikmatin aja masa kuliah ente sebelum nanti ente merasakan betapa sakit nya mencari duit kelak
Tetapi fakta nya, di dunia terkutuk ini kenyataan yg ente bayangkan tak sesuai dgn ente harapkan kecuali pada poin koneksi..
Bahkan punya gelar dan IPK tinggi pun blm cukup buat ente mendapatkan sebuah pekerjaan, ada beberapa modal yg harus ente miliki, yaitu
1. Koneksi
2. Pengalaman kerja
3. Umur yang matang
4. Good Speaking
5. Good looking
Jadi, tinggal di mix aja poin2 yg ane sebutin, tapi hanya pada poin pertama sih yg paling terpenting,, dan seandainya ente memiliki semua poin yg ane sebutin maka sgt beruntungnya hidup ente..
Dan seandainya juga kalian sama sekali tdk memiliki poin yg ane sebutin,, become to entreprenuer sobat..
Saran ane buat TS, nikmatin aja masa kuliah ente sebelum nanti ente merasakan betapa sakit nya mencari duit kelak
jangan lupa skill sama pengalaman organisasi gan
buang-buang waktu...
mending belajar dagang dari lingkungan..banyak berteman dari seluruh kalangan.
1. gak terbatas waktu, gerak
2. dari awal ngobrol2 kecil bisa buat bisnis yg lbh mnguntungkan daripada nunggu bertahun2 baru bisa "Untung"
3. biasanya klo udah pinter dibidang / pelajaran itu, maunya kerja jg dibidang itu (egois)
4. bisa ciptain lapangan kerja (meskipun buat diri sendiri)
5. ilmu sekarang bisa didapet dari mulut kemulut dan internet.
tukang fotocopy aja tau bagaimana harus buat skripsi
mending belajar dagang dari lingkungan..banyak berteman dari seluruh kalangan.
1. gak terbatas waktu, gerak
2. dari awal ngobrol2 kecil bisa buat bisnis yg lbh mnguntungkan daripada nunggu bertahun2 baru bisa "Untung"
3. biasanya klo udah pinter dibidang / pelajaran itu, maunya kerja jg dibidang itu (egois)
4. bisa ciptain lapangan kerja (meskipun buat diri sendiri)
5. ilmu sekarang bisa didapet dari mulut kemulut dan internet.
tukang fotocopy aja tau bagaimana harus buat skripsi
mendapat bekal ilmu untuk masa depan
kebanyakan sarjana sekarang malah nganggur gan ..
utk pembentukan karakter & kemandirian dlm pengambilan keputusan gan
jangan menyamaratakan orang yg niat nyari ipk tinggi di bangku kuliah semua kayak gitu gan. agan mungkin gak tau apa alasan dia serius kuliah. siapa tau dia dari keluarga susah, dan harus terus dapat ipk tinggi supaya dapat beasiswa.
btw ane kenal seorang temen yg ipknya tinggi terus, tapi anaknya aktif banget di kampus.
Setubuh gan terutama poin no.3
Quote:Original Posted By adeknyaeinsten ►


DISINI






REKOMEN HT
begini saja, berbagi pengalaman boleh kali ya
pemikiran saya sama seperti TS, tapi awalnya. nyesel diakhir.
ada beberapa opini saya yg ingin saya utarakan sebenarnya
status S1 saya mengulang 20 matakuliah dan merasakan 3 semester memiliki IP 0 koma bahkan 0,00 di salah satu semester
esensi kuliah adalah pembelajaran, mengenyam pendidikan dan hadiahnya berupa gelar
pengalaman memang sangat dicari, tapi gelar mencerminkan kecerdasan pribadi
memang ada bahkan teman saya sendiri yg lulus 3,5 tahun dan memegang cumlaude gak bisa apa2. tp kuantitas nya sangat sedikit
namun disisi lain, lulus lebih dari 4 tahun dengan IPK pas2an gak bisa apa2 juga banyak, yg bisa apa2? sedikit juga tuh
jd tolong jangan remehkan gelar
dan IP juga IPK
saya yg pernah merasakan ancurnya nilai IPK ada penyesalan juga
IPK bagi saya bukan sekedar nilai, tapi kualitas saya dalam menyandang status mahasiswa
itulah tanggungjawab saya. tanggung jawab saya juga terhadap orangtua.
meskipun secara dana, saya tidak meminta sepeserpun untuk uang pendidikan dalam bentuk apapun
jikalau anda disupport dana oleh orangtua, bertanggungjawablah
progress mereka menyupport anda adalah nilai, maka kabulkanlah dengan membuktikan bahwa nilai anda menjadi salah satu yg terbaik
gak ada korelasi antara IPK tinggi dan mencari relasi. anda bisa memiliki IPK tinggi dan relasi yg banyak dengan berbarengan
dan yg terakhir ini mindset yg cukup bahaya
orang2 seperti ini terbuai dengan kesuksesan Mark, bill gates, dkk
mereka kreatif? yak betul. tapi mereka tidak menyepelekan sebuah pendidikan seperti yg anda lakukan
fase industrial orangtua kita didorong oleh kebutuhan pembangunan
fase kreatif anda didorong oleh daya saing yg ketat. jadi sangat jelas berbeda
seorang pedagang bakso tau implementasi tapi tidak tahu nama keilmuannya
seorang mahasiswa belum tahu implementasinya namun tahu keilmuannya
hasil akhir akan berbeda, yaitu strategi. kalau saya jelaskan mungkin akan panjang
bagi sebagian orang yg tahu saya dulu mungkin akan heran melihat saya yg sekarang
tp yg saya ingat, saya mesti kerja romusha untuk mengejar ketertinggalan


DISINI






REKOMEN HT
begini saja, berbagi pengalaman boleh kali ya
pemikiran saya sama seperti TS, tapi awalnya. nyesel diakhir.
ada beberapa opini saya yg ingin saya utarakan sebenarnya
status S1 saya mengulang 20 matakuliah dan merasakan 3 semester memiliki IP 0 koma bahkan 0,00 di salah satu semester
esensi kuliah adalah pembelajaran, mengenyam pendidikan dan hadiahnya berupa gelar
pengalaman memang sangat dicari, tapi gelar mencerminkan kecerdasan pribadi
memang ada bahkan teman saya sendiri yg lulus 3,5 tahun dan memegang cumlaude gak bisa apa2. tp kuantitas nya sangat sedikit
namun disisi lain, lulus lebih dari 4 tahun dengan IPK pas2an gak bisa apa2 juga banyak, yg bisa apa2? sedikit juga tuh
jd tolong jangan remehkan gelar
dan IP juga IPK
saya yg pernah merasakan ancurnya nilai IPK ada penyesalan juga
IPK bagi saya bukan sekedar nilai, tapi kualitas saya dalam menyandang status mahasiswa
itulah tanggungjawab saya. tanggung jawab saya juga terhadap orangtua.
meskipun secara dana, saya tidak meminta sepeserpun untuk uang pendidikan dalam bentuk apapun
jikalau anda disupport dana oleh orangtua, bertanggungjawablah
progress mereka menyupport anda adalah nilai, maka kabulkanlah dengan membuktikan bahwa nilai anda menjadi salah satu yg terbaik
gak ada korelasi antara IPK tinggi dan mencari relasi. anda bisa memiliki IPK tinggi dan relasi yg banyak dengan berbarengan
dan yg terakhir ini mindset yg cukup bahaya
orang2 seperti ini terbuai dengan kesuksesan Mark, bill gates, dkk
mereka kreatif? yak betul. tapi mereka tidak menyepelekan sebuah pendidikan seperti yg anda lakukan
fase industrial orangtua kita didorong oleh kebutuhan pembangunan
fase kreatif anda didorong oleh daya saing yg ketat. jadi sangat jelas berbeda
seorang pedagang bakso tau implementasi tapi tidak tahu nama keilmuannya
seorang mahasiswa belum tahu implementasinya namun tahu keilmuannya
hasil akhir akan berbeda, yaitu strategi. kalau saya jelaskan mungkin akan panjang
bagi sebagian orang yg tahu saya dulu mungkin akan heran melihat saya yg sekarang
tp yg saya ingat, saya mesti kerja romusha untuk mengejar ketertinggalan
Ane kupu2 gan,tapi alhamdulillah belajar jadi konsen alhasil nilai uts diatas 70 semua
temen ane bilang gini "abis bingung mau ambil jurusan apa, yg penting dapet gelar deh"
Tujuan kuliah bagi ane mah cuma biar dapet tittle sarjana doang gan,soalnya kalo udah tittle bisa nyari kerjanya agak meyakinkan
Via: Kaskus.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar