Pages


Minggu, 13 Desember 2015

Waktunya Meninggalkan PC Gaming dan Beralih ke Console?

Terima kasih kepada pihak kaskus karena telah menjadikan thread ini HT

Spoiler for BUKTI HT:






Pasti banyak diantara kalian bingung memilih antara PC atau Console sebagai mesin gaming, atau mungkin beberapa fanboys kukuh dengan pendiriannya kalau mesin miliknya sekarang adalah yang terbaik tanpa bisa dibantah, eitsss... jangan dulu, karena bisa saja artikel dari dua jurnalis game dari tech in asia games ini mengubah pendirian kalian untuk tetap di mesin yang sekarang. Harap dibaca sampai tuntas ya sebelum komen, jangan sampai diskusi menjadi tidak nyambung cuma karena agan malas baca sampai selesai.


Waktunya Saya Meninggalkan PC Gaming dan Beralih ke Console
oleh: Mohammad Fahmi

Quote:Sebagai seseorang yang menghabiskan waktunya sehari-hari di internet menjelajahi berbagai situs dan komunitas video game, jujur saya cukup lelah dengan perdebatan-perdebatan antara pemilik console yang satu dengan yang lainnya, yang biasanya akan diperkeruh oleh sebuah kalimat pasaran, membosankan, dan menyebalkan yang berbunyi “PC MASTER RACE!!“. Sekedar informasi bagi kamu yang tidak tahu, kalimat “PC Master Race” merupakan istilah yang digunakan gamer PC untuk menghina para pemain console karena mereka menganggap pengalaman maksimal dalam sebuah game hanya bisa didapatkan di PC. Well, mereka tidak sepenuhnya salah sih, memang kebanyakan game baru akan mengeluarkan visual dan performa tercanggihnya jika dimainkan di PC, tapi apakah hal-hal tersebut saja yang perlu jadi pertimbangan dalam bermain game?

Sebelum berbicara lebih lanjut, mungkin saya harus menjelaskan bahwa saya bukanlah seorang yang anti dengan game PC. Saya menghabiskan puluhan jam setiap minggunya bermain di PC. Bahkan saya lebih sering bermain game di PC daripada di console dan handheld yang saya miliki. Tapi belakangan ini saya merasa semakin banyak hal yang mengurangi kenyamanan saya dalam bermain menggunakan PC, dan beberapa alasannya pun bisa dibilang cukup aneh.

Tadinya, saya masih tetap berpikir untuk mempertahankan argumen bahwa PC adalah tempat bermain game yang nyaman, karena dengan menggunakan PC saya bisa memainkan seluruh game saya dalam resolusi 1080p, angka yang sepertinya selalu dibangga-banggakan oleh para gamer yang mengagung-agungkan kualitas visual. Namun saat tengah menjajal Sleeping Dogs: Definitive Edition yang baru dirilis bulan ini, saya mencoba sesuatu hal baru. Hal yang saya coba adalah menurunkan resolusi game dari 1080p (1920×1080), menjadi 720p (1280×720), resolusi yang biasa ditemukan pada console tua seperti PS3 dan Xbox 360.

Begitu perubahan itu saya lakukan, pengalaman bermain saya langsung berubah drastis. Game yang tadinya berjalan dengan frame rate antara 20 – 30 fps, langsung berjalan dengan rata-rata 40 fps. Tapi bagaimana dengan grafisnya? Jika saya memperhatikan dengan teliti, jelas ada penurunan kualitas yang cukup signifikan, tapi itu hanya terlihat jika saya mencoba mengeceknya dengan teliti. Saat saya memainkan game dengan serius, kurangnya resolusi tidaklah menjadi hal yang signifikan di mata saya.

Kebanyakan gamer PC yang membaca hal ini mungkin akan langsung berpikir, “itu mah salah lo beli PC kagak kuat buat maen game resolusi tinggi“. Hal itu mungkin benar, tapi uang yang saya keluarkan untuk merakit PC ini, bisa dibilang memiliki nilai yang sama dengan uang untuk membeli console baru seperti PlayStation 4. Walaupun memang, untuk kasus PC tadi, saya merakitnya sedikit demi sedikit. Tapi tetap saja setiap saya mengganti komponen baru, sejumlah uang harus dikorbankan, bukan?

Hal ini semakin diperparah dengan banyaknya kualitas porting game baru yang sepertinya dibuat setengah-setengah oleh sang developer. Mulai dari The Evil Within dan Watch Dogs yang banyak sekali mendapatkan komplain dari gamer yang memainkannya di PC namun sedikit komplain dari gamer console, Final Fantasy XIII yang meskipun telah berusia 5 tahun tetap saja memiliki versi PC yang buruk, serta baru-baru ini adalah Assassin’s Creed Unity yang meminta spesifikasi minimum tidak masuk akal.

Buat apa kita harus menghabiskan jutaan rupiah hanya untuk game yang belum tentu bisa berjalan lancar kita mainkan. Apalagi ketidaklancaran ini disebabkan oleh developer yang tidak melakukan porting dengan benar. Bayangkan saja, sudah meminta standar hardware tinggi, versi PC dari banyak game seperti Final Fantasy XIII dan Assassin’s Creed Unity, juga meminta tempat yang sangat besar di hard disk. Kedua game itu meminta lebih dari 50 GB ruang di hard disk komputer, padahal versi console bisa dimuat dengan sekeping blu-ray yang ukurannya kurang lebih 50 GB juga.

Banyak juga orang yang akan mengatakan bahwa mereka memilih bermain di PC karena multi-fungsi dan bisa digunakan untuk bekerja juga. Hal ini sebenarnya tidak berlaku lagi sekarang, mengingat seluruh console modern sudah memiliki dukungan multimedia yang cukup mumpuni. Selain itu, kalau memang mau menggunakan PC untuk bekerja, saya rasa melengkapi diri dengan PC berspesifikasi seadanya juga sudah cukup untuk hal itu. Sisa uangnya bisa untuk kebutuhan gaming lainnya.

Sebenarnya masih ada beberapa alasan lain kenapa saya semakin lama semakin ingin meninggalkan dunia game PC. Sebut saja seperti posisi nyaman ketika bermain yang sulit didapatkan, sampai kepraktisan menyimpan hardware di rumah. Tapi alasan-alasan lain itu mungkin hanya bisa berlaku untuk saya pribadi serta sedikit orang lainnya.

Meskipun begitu, bermain game di PC juga masih memiliki pesonanya sendiri. Hal paling pertama yang terbesit di pikiran saya tentunya adalah harga-harga game yang ditawarkan. PlayStation mungkin punya gratisan bulanan melalui PS Plus, tapi ini tentu tidak akan bisa mengalahkan Steam Sale yang menguras dompet atau Humble Bundle yang bisa memenuhi koleksi game kamu. Selain itu adanya komunitas modding yang aktif di beberapa game juga membuat bermain game di PC lebih spesial dibandingkan memainkan beberapa game tertentu di console.

Tapi ini semua tentunya kembali ke pribadi masing-masing. Jika kamu memang lebih suka bermain game tanpa perlu khawatir game yang bersangkutan tidak kuat jalan, dan kamu bisa memainkannya sambil santai di sofa, console jelas merupakan pilihan tepat untuk kamu. Tapi kalau kamu memang hobi mengutak-atik hardware serta dompet, sambil duduk dengan posisi dekat monitor, atau sambil mencoba-coba mod buatan komunitas fan yang baru, PC jelas merupakan pilihan yang paling tepat.

Tapi yang terpenting, apapun jenis mesinnya, yang penting video game mainannya.


SUMBER: Waktunya Meninggalkan PC Gaming dan Beralih ke Console



Saatnya Pengguna PC untuk Pindah ke Console
oleh: Audi Eka Prasetyo

Quote:Tepat kemarin, Sony mengumumkan penurunan harga atas konsol PS4. Penurunan harga ini mulai efektif bulan Oktober mendatang. Mendengar kabar ini, muncul di benak saya maksud untuk membeli konsol next-gen itu. Bahkan, kali ini tidak hanya wacana. Saya sudah membulatkan tekad saya untuk migrasi ke PlayStation 4.

Sekarang, harga PS4 sudah jauh lebih murah ketimbang upgrade PC high-end

Meskipun sepintas kamu berpikir kalau PS4 sebelum turun memiliki harga yang mahal, maaf saya harus bilang kalau kamu salah. Ketika saya membuat artikel ini, harga PS4 paling murah yang saya temui adalah Rp4.950.000. Jauh lebih murah ketimbang membangun PC yang mampu memainkan game masa kini dengan level grafis high.

Mungkin ada yang bertanya, mengapa saya tidak melakukan upgrade terhadap PC saya saja nanti? Jawaban saya tetap sama, biaya. Saya sudah cukup lelah hati dan pikiran mengikuti tren perkembangan komponen PC.

Belajar dari pengalaman, perlu dua sampai tiga tahun untuk melakukan upgrade terhadap kartu grafis komputer. Untuk bermain game dengan level grafis high, kamu harus merogoh kocek paling tidak Rp4.000.000. Tambahkan Rp1.000.000 kamu sudah mampu mendapatkan PS4 yang mungkin akan bertahan enam sampai tujuh tahun.

Saya bertanya kepada teman-teman saya yang memiliki PS3. Mereka memilikinya semenjak tahun 2007, dan masih memainkannya sampai sekarang. Meskipun di semester kedua tahun 2015 sudah semakin sedikit game next-gen yang rilis untuk PS3, tapi setidaknya butuh delapan tahun sebelum kamu “sebaiknya” melakukan upgrade terhadap konsol kamu.

Akhir-akhir ini, saya merasa jauh lebih nyaman bermain di atas sofa dengan gamepad nirkabel

Saya memutuskan untuk melakukan investasi kepada gamepad nirkabel buatan Logitech dengan seri F710. Gamepad ini lah yang menemani saya bermain Batman: Arkham Knight versi PC yang cukup mengecawakan, Alan Wake, Transistor, Styx: Master of Shadows, Rocket League, dan The Witcher 2. Serta beberapa game yang belum sempat saya mainkan, terima kasih kepada Dota 2.

Hasilnya? Saya merasakan kenyamanan yang luar biasa bermain menggunakan gamepad. Terakhir saya menjadi penikmat konsol adalah sewaktu saya SD. Menghabiskan berjam-jam bermain Digimon World sambil duduk di atas sofa, bahkan kasur. Perasaan itu kembali terulang dengan gamepad nirkabel Logitech F710 ini.

Lalu, mengapa saya memutuskan untuk pindah ke PS4? Padahal saya sudah memiliki Logitech F710 yang memberikan sensasi bermain dengan konsol. Televisi besar yang jarang digunakan, sofa, dan konsumsi listrik adalah jawabannya.

Di ruang keluarga, terdapat televisi cukup besar yang jarang digunakan. Di depan televisi, terdapat sebuah sofa empuk yang juga jarang diduduki. Saya membayangkan bermain Star Wars: Battlefront di depan televisi sambil mengangkat kedua kaki saya ke atas sofa dengan konsumsi listrik kurang dari setengah konsumsi listrik PC.

Begitulah sebab yang mendorong saya untuk pindah bermain game di konsol PS4. Saya tidak bermaksud untuk menjelek-jelekkan PC. Saya sendiri juga masih bermain game di PC, dan pasti akan terus bermain beberapa judul game tertentu di PC. Hanya saja, untuk game AAA ke depannya, saya akan lebih banyak memainkannya melalui PS4.


SUMBER: Saatnya Beralih dari PC ke Console




FAQ (Frequently Asked Question)


1. Gan, PC kan multifungsi, bisa buat nonton, denger lagu, browsing, dan bisa buat kerja juga?

Quote:Banyak juga orang yang akan mengatakan bahwa mereka memilih bermain di PC karena multi-fungsi dan bisa digunakan untuk bekerja juga. Hal ini sebenarnya tidak berlaku lagi sekarang, mengingat seluruh console modern sudah memiliki dukungan multimedia yang cukup mumpuni. Selain itu, kalau memang mau menggunakan PC untuk bekerja, saya rasa melengkapi diri dengan PC atau laptop berspesifikasi seadanya juga sudah cukup untuk hal itu. Sisa uangnya bisa untuk kebutuhan gaming lainnya.

Saya pribadi saat ini menggunakan laptop jadul tahun 2007 warisan dari saudara saya untuk bekerja. Selain hemat listrik, laptop juga mudah dibawa kemanapun. Apalagi menurut beberapa ahli PC dan laptop penjualannya terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun karena smartphone dan tablet PC yang hampir bisa menggantikan fungsi utama PC. Jadi untuk saat ini PC dengan daya listrik besar sudah bukan prioritas utama, kecuali jika pekerjaan anda adalah seorang programmer atau desainer yang butuh PC spek tinggi, sisanya tentu adalah PC yang dikhususkan untuk gaming.


2. Game-game console juga ada di PC gan, contohnya Dark Souls, Batman Arkham Night, Final Fantasy XIII?

Quote:Kualitas porting game baru sepertinya dibuat setengah-setengah oleh sang developer. Mulai dari The Evil Within dan Watch Dogs yang banyak sekali mendapatkan komplain dari gamer yang memainkannya di PC namun sedikit komplain dari gamer console, Final Fantasy XIII yang meskipun telah berusia 5 tahun tetap saja memiliki versi PC yang buruk, serta baru-baru ini adalah Assassin’s Creed Unity yang meminta spesifikasi minimum tidak masuk akal.

Ya, memang beberapa game console ada di PC tapi karena game tersebut awalnya dibuat khusus untuk console, saat diporting ke PC ternyata mendapatkan hasil porting yang buruk seperti PES 2016, Batman Arkham Night, Dark Souls, dll, beberapa juga membutuhkan spesifikasi minimum yang tinggi bahkan tidak masuk akal. Ditambah lagi beberapa game porting muncul cukup lama di PC seperti Grand Theft Auto 5 yang membutuhkan waktu setahun sebelum muncul di PC, atau yang paling parah FInal Fantasy XIII yang membutuhkan waktu 5 tahun sebelum ada versi PC-nya.


3. PC enak gan bisa diganti-ganti sesuka hati, console mana bisa?

Quote:Mungkin ada yang bertanya, mengapa saya tidak melakukan upgrade terhadap PC saya saja nanti? Jawaban saya tetap sama, biaya. Saya sudah cukup lelah hati dan pikiran mengikuti tren perkembangan komponen PC.
Belajar dari pengalaman, perlu dua sampai tiga tahun untuk melakukan upgrade terhadap kartu grafis komputer. Untuk bermain game dengan level grafis high, kamu harus merogoh kocek paling tidak Rp4.000.000. Tambahkan Rp1.000.000 kamu sudah mampu mendapatkan PS4 yang mungkin akan bertahan enam sampai tujuh tahun.
Saya bertanya kepada teman-teman saya yang memiliki PS3. Mereka memilikinya semenjak tahun 2007, dan masih memainkannya sampai sekarang. Meskipun di semester kedua tahun 2015 sudah semakin sedikit game next-gen yang rilis untuk PS3, tapi setidaknya butuh delapan tahun sebelum kamu “sebaiknya” melakukan upgrade terhadap konsol kamu.


Memang PC bisa diganti-ganti sesuka hati tapi semua pergantian itu harus diganti dengan biaya yang cukup mahal. Harga GTX 970 yang penulis tech in asia games gunakan sekarang berada di harga Rp.4.800.000, itu baru GTX 970-nya saja lho. Pengalaman pribadi saya punya Xbox 360 yang rilis tahun 2005, berarti sudah berumur 10 tahun, dan saat ini saya masih bisa menikmati game baru Rise of Tomb Raider yang bahkan di PC belum rilis (gosipnya sih tahun depan).


4. Grafik PC is the best gan, PC MASTER RACE!

Quote:Tadinya, saya masih tetap berpikir untuk mempertahankan argumen bahwa PC adalah tempat bermain game yang nyaman, karena dengan menggunakan PC saya bisa memainkan seluruh game saya dalam resolusi 1080p, angka yang sepertinya selalu dibangga-banggakan oleh para gamer yang mengagung-agungkan kualitas visual. Namun saat tengah menjajal Sleeping Dogs: Definitive Edition yang baru dirilis bulan ini, saya mencoba sesuatu hal baru. Hal yang saya coba adalah menurunkan resolusi game dari 1080p (1920×1080), menjadi 720p (1280×720), resolusi yang biasa ditemukan pada console tua seperti PS3 dan Xbox 360.
Begitu perubahan itu saya lakukan, pengalaman bermain saya langsung berubah drastis. Game yang tadinya berjalan dengan frame rate antara 20 – 30 fps, langsung berjalan dengan rata-rata 40 fps. Tapi bagaimana dengan grafisnya? Jika saya memperhatikan dengan teliti, jelas ada penurunan kualitas yang cukup signifikan, tapi itu hanya terlihat jika saya mencoba mengeceknya dengan teliti. Saat saya memainkan game dengan serius, kurangnya resolusi tidaklah menjadi hal yang signifikan di mata saya.
Selain itu buat apa kita harus menghabiskan jutaan rupiah hanya untuk game yang belum tentu bisa berjalan lancar kita mainkan. Apalagi ketidaklancaran ini disebabkan oleh developer yang tidak melakukan porting dengan benar. Bayangkan saja, sudah meminta standar hardware tinggi, versi PC dari banyak game seperti Final Fantasy XIII dan Assassin’s Creed Unity, juga meminta tempat yang sangat besar di hard disk. Kedua game itu meminta lebih dari 50 GB ruang di hard disk komputer, padahal versi console bisa dimuat dengan sekeping blu-ray yang ukurannya kurang lebih 50 GB juga.


Memang sesuai dengan harganya yang mahal, grafik PC adalah yang terbaik. Tapi saat kita sudah larut dalam cerita dan gameplay di gamenya, perbedaan grafik sudah bukan menjadi masalah besar, kita harus menchek dengan teliti baru terlihat perbedaan, intinya kita tetap bisa menikmati grafik game yang bagus, tidak perlu yang maksimal. Selain itu buat apa grafik maksimal jika tidak lancar karena hasil porting developer yang asal-asalan yang justru sangat mengurangi kenikmatan bermain.


5. Game-game exclusive-nya gimana gan?

Kalau masalah game, ini kembali ke selera.

Menurut saya pribadi PC menonjol exclusive-nya dalam game Real Time Strategy (RTS) seperti DOTA, Starcraft, dan lain-lain, kemudian game simulation yaitu The Sims (versi console kurang bagus), Sim City, Roller Coaster Tycoon, dll. Jangan lupakan juga game RPG semacam Torchlight 2 dan beberapa game lain yang serupa yang masih eksklusif PC (Diablo 3 sudah ada di console dengan kualitas sangat baik), dan ehem game hentai bisa dibilang PC jagonya, selain itu beberapa orang lebih suka bermain game FPS di PC tapi ini lebih ke faktor kebiasaan. Sedangkan console lebih ke game-game fighting seperti Tekken, Soul Callibur, Guilty Gear, RPG Jepang seperti Tales, Final Fantasy (time exclusive PS), dll, action adventure seperti Bayonetta, God of War, Ninja Gaiden, Uncharted, The Last of Us. Intinya kalau anda suka RTS dan simulation pilihan terbaik adalah PC, jika suka game fighting, action adventure, dan RPG Jepang pilihannya adalah console. Ini tentunya di luar game multiplatform yang ada di keduanya dan masalah game porting.


6. Gan, PC kan bisa ROM emulator, bisa main PS2 loh di PC!

ROM emulator itu ilegal gan, jangan membanggakan sesuatu yang ilegal, malu gan. Lagipula sekarang kan zamannya PS4, PS2 kan sudah mati karena sudah berumur 15 tahun (rilis tahun 2000). Buat nostalgia oke lah tapi tetap itu ilegal loh gan kalau di luar negeri bisa kena pasal dan tidak menghargai developer game yang sudah susah payah membuat game.


7. Kelebihan PC yang lain gimana gan?

Ya, kelebihan PC adalah Steam Sale dan Humble Bundle, selain itu mod-nya itu loh yang buat sebagian orang bikin betah dan merasa lebih spesial, apalagi buat orang yang suka utak-atik hardware dan software.


8. Jangan lupa agan TS, kelebihan paling hebat PC adalah bisa game bajakan, murah abis gan!! PS4 sama Xbox One mana bisa?!! All Hail to Bajakan!!

Saat ini memang PS4 dan Xbox One BELUM bisa memainkan game bajakan walau beberapa hacker sedang berusaha untuk membajaknya. Cuma kembali lagi pengalaman maksimal dari sebuah game itu didapat dari yang original, bajakan ya tau sendiri suka ada masalah, ga bisa online, ga bisa ini, ga bisa itu, dibatasi oleh developer yang tidak suka anda "mencuri" game mereka setelah mereka susah payah banting tulang. Kita juga harus menghargai developer yang sudah kerja keras membuat game. Seperti kata:

Quote:Original Posted By BrouwZ
Jujur gan ane lagi ngincer banget yang namanya console pelestesen empat itu gan, walaupun harga game mahal tapi masih bisa saling trade. Tapi behubung kebutuhan kerja yang bersangkutan dengan filmmaker jadi malah beli laptop highend, alasan gak usah ane sebutin kenapa ane lebih suka console, ane satu paham sama TS haha dan jangan perna sekali-kali BANGGA MAEN BAJAKAN, bayangkan ente semua maen bajakan, trus semua developer game BANGKRUT maen apaan ente ? mending maen tetris aja sana.. maen bajakan boleh tapi tolong di perhitungkan untung rugi nya kepada diri sendiri dan creator.


9. Jadi menurut TS mana yang lebih baik?

Saat ini TS lebih memilih console tapi bukan berarti console lebih baik. Tidak ada yang lebih baik, semuanya hanya masalah pilihan dan selera. Semua kembali ke tangan anda masing-masing. Tapi jika anda kaya raya dan punya sangat banyak waktu, maka anda harus punya PC dan semua console yang ada, mainkan semua gamenya tanpa ada yang terlewat hahahaha....


Terima kasih untuk semua yang sudah baca thread ini sampai habis.

No Fanboys, No War, Just for Fun! Because Gaming is for Fun!

Komentar Kaskuser Klik Di Sini
kayaknya ane tetep setia sama PC ane gan


Masih ada yang debatin kaya ginian
gk suka main game baik di pc ataupun konsol
Ane maen game console we master league gak tamat tamat gan
Quote:Original Posted By IsoLaserGun
Sebagai seseorang yang menghabiskan waktunya sehari-hari di internet menjelajahi berbagai situs dan komunitas video game...


Doi engga punya kesibukan lain? Sekolah atau kerja gitu?
Setuju bray

Buat game enakan console

Malahan

Bajakan versi console vs bajakan buat pc

Masih bagusan bajakan buat console
ane kalau suruh pilih juga pgn nya konsol gan
sekrg lagi nyoba2 pc aja ky gmn sih katanya wow padahal feelnya biasa ja
jdi agak nyesel sih kluarin duit lebih
Quote:Original Posted By mutenroshi23
gk suka main game baik di pc ataupun konsol

Gan, gimana kabar ? Sukses ya konsernya.

===°°°===

Klo ane sih masih setia sama PC GAMING.




Quote:Original Posted By crimehunter

Gan, gimana kabar ? Sukses ya konsernya.

===°°°===

Klo ane sih masih setia sama PC GAMING.





sukses gan
Ane sampe sekarang masih maen ps1 gan, padahal ane punya rental ps3
Quote:Original Posted By cocacola


Doi engga punya kesibukan lain? Sekolah atau kerja gitu?


Kerjaan dia kan jurnalis game gan tentunya dituntut untuk menambah ilmu sesuai bidang pekerjaannya.
Emang nya ps2 sekarang udah gak keluar lagi ya gan
Quote:Original Posted By addicted.1972
Emang nya ps2 sekarang udah gak keluar lagi ya gan


Jangankan PS2 gan, PS3 aja nyari game baru kualitas AAA udah susah banget, semua hijriah ke PS4
Ane gak sanggup beli game nya gan
Game PS4 mahal banget, stick nya juga mahal banget
Gak mampu ane beli nya gan
Kalo gak salah ps4 juga butuh koneksi internet ya gan???
Buat langganan aja ane gak sanggup
Ane gak suka maen game di pc, gak puas, persetan dengan grafik yg penting nyaman di ane
waktunya meninggalkan gaming
dan berperan dilingkungan sekitar
cieee elah sok bgt ane..wkwkwkkw
same here..u just copy my mind hahahaa
ane masih setia sama game PC
bikin bimbang aja TS
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar