Pages


Selasa, 16 Juni 2015

Dibantai Vietnam 0-5, Timnas U-23 Gagal Sabet Perunggu


Liputan6.com, Singapura - Vietnam mengubut mimpi Timnas Indonesia U-23 untuk meraih medali perunggu di ajang SEA Games 2015 cabang olahraga sepak bola. Vietnam menang 5-0 atas Indonesia National Stadium, Senin (15/6/2015) siang WIB.

Vietnam memberikan tekanan terlebih dahulu. Pada menit kelima, Vo Huy Toan melepaskan tendangan kaki kanan dari dalam kotak penalti Garuda Muda. Bola mendatar hasil sepakannya masih bisa ditangkap Teguh Amiruddin.

Lima menit kemudian, Indonesia melakukan serangan balasan. Berawal dari eksekusi tendangan sudut Adam Alis, bola berhasil disundul oleh Agung Prasetyo. Namun, akurasi sundulannya masih tidak menemui sasaran.

Pada menit ke-12, Hansamu Yama Pranata menyentuh bola dengan tangannya di dalam kotak penalti. Wasit pun menunjuk titik putih. Mac Hong Quan menjadi eksekutor. Dia mengirim bola ke pojok kiri bawah gawang Indonesia, Teguh Amiruddin bergerak ke arah sebaliknya.


Indonesia vs Vietnam di perebutan medali perunggu sepak bola SEA Games 2015 Singapura (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Delapan menit kemudian, Vietnam menggandakan keunggulan atas Indonesia. Mendapat umpan terobosan, Vo Huy Toan melepaskan tendangan yang tidak bisa dihentikan Teguh Amiruddin.

Hingga menit ke-30, tim asuhan Aji Santoso itu belum bisa mengembangkan permainan. Manahati Lestusen dan kawan-kawan malah sering melakukan kesalahan sendiri. Tidak adanya Evan Dimas membuat lini tengah Garuda Muda tidak dipenuhi kreatifias.

Pada menit ke-39, Nufiandani melepaskan umpan terobosan ke sisi kanan pertahanan Vietnam. Muchlis Hadi yang menerima bola menggiringnya hingga ke dalam kotak penalti Vietnam. Muchlis pun menyepak bola, tapi usahanya masih melebar di sebelah kanan gawang Phi Minh Long.


SEA Games 2015: Vietnam U-23 vs Indonesia U-23 (Liputan6.com / Helmi Fithriansyah)
Vietnam mengoyak gawang Indonesia lagi pada menit ke-40. Vo Huy Toan melepaskan tendangan dari luar kotak penalti. Bola yang mengarah pojok kiri atas gawang Indonesia tanpa bisa dihentikan Teguh.

Tiga menit berselang, gawang Indonesia hampir saja bergetar lagi. Memanfaatkan bola liar di luar kotak penalti Garuda Muda, Nguyen Cong menyepak bola dengan kaki kanannya. Bola hasil sepakan kerasnya masih melebar tipis di sebelah kiri gawang Indonesia.

Pada masa injury time babak pertama, Vietnam mencetak gol keempat. Memanfaatkan umpan terobosan lambung, Nguyen Huu Dung menyambar bola dengan kaki kanannya. Teguh kembali memungut bola dari gawangnya.

Hingga babak pertama berakhir, Vietnam sudah unggul telak 4-0 atas Indonesia.


http://m.liputan6.com/sea-games-2015...sabet-perunggu


________________________

Quote:
Dari sumber yang sangat mengerti sepakbola:

Dibantai Vietnam, Timnas U-23 Gagal Raih Perunggu



VIVA.co.id - Timnas Indonesia U-23 pulang dari SEA Games 2015 dengan tangan hampa. Gagal lolos ke final usai dikalahkan Thailand, Garuda Muda harus kembali menelan pil pahit setelah ditundukkan Vietnam dalam perebutan medali perunggu.

Bertanding di National Stadium, Singapura, Senin 15 Juni 2015, tim asuhan Aji Santoso tumbang 0-5 dari Vietnam.

Pada laga ini Indonesia hampir tak mampu berkutik. Di babak pertama saja gawang kiper Teguh Amiruddin sudah 4 kali kebobolan.

Vietnam membuka pesta gol di menit 12. Mac Huong Quan mencetak gol lewat titik putih usai Hansamu Yama Pranata melakukan handball di kotak terlarang.

7 menit berselang, Vo Huy Toan yang lepas dari pengamatan berhasil menusuk di sisi kiri pertahanan dan melepaskan tendangan keras yang tak bisa dihalau kiper. 2-0 buat Vietnam.

Menit 41, Huy Toan mencetak gol keduanya pada pertandingan ini. Tembakan kaki kirinya meluncur deras ke pojok tiang jauh Indonesia. Dan pada injury time babak pertama, bek Nguyen Huu Dung mencetak gol keempat bagi timnya.

Tertinggal 0-4, Indonesia coba memperbaiki penampilan pada babak kedua. Aji Santoso melakukan beberapa perubahan. Sayang usahanya tak membuahkan hasil.

Malah di menit 70 Vietnam yang sukses menambah gol. Kapten tim Ngoc Hai Que membelokkan bola datar tendangan rekannya sehingga masuk ke gawang Indonesia.


Vietnam Cetak Gol ke-5 ke Gawang Timnas U-23 di Menit 70
Skor 5-0 buat Vietnam menutup pertandingan. Dengan demikian mereka berhak membawa pulang medali perunggu.

Susunan Pemain
Indonesia U-23: Teguh Amiruddin (GK); Abduh Lestaluhu, Hansamu Yama Pranata, Agung Prasetyo, Zalnando (Syaiful Indra Cahya); Manahati Lestusen, Zulfiandi (Yandi Sofyan); Ahmad Nufiandani, Adam Alis Setyano, Wawan Febriyanto (Ilham Udin); Muchlis Hadi Ning Syaifulloh.

Vietnam U-23: Minh Long Phi (GK); Manh Hung Pham, Minh Tung Nguyen, Noc Hai Que, Thanh Hien Nguyen; Huy Toan Vo, Duy Manh Do, Huu Dung Nguyen; Cong Phuong Nguyen, Hong Quan Mac, Phi Sho Tran. (one)

© VIVA.co.id

http://m.bola.viva.co.id/news/read/6...-raih-perunggu

Tidak lagi berkomentar inilah Indonesia sebenarnya???



_______________________________
Quote:

Dihantam Vietnam 0-5, Indonesia Tanpa Medali di SEA Games



Rifqi Ardita Widianto - detiksport

Singapura - Indonesia menelan kekalahan telak 0-5 dari Vietnam dalam laga perebutan tempat ketiga sepakbola SEA Games 2015. Hasil ini membuat mimpi Indonesia meraih perunggu terkubur.

Berhadapan dengan Vietnam di National Stadium, Kallang, Senin (15/6/2015) siang WIB, Indonesia berharap meraih angka penuh untuk setidaknya pulang dengan medali perunggu. Timnas U-23 mencoba memainkan bola saat laga dimulai, namun kesulitan karena Vietnam langsung menerapkan tekanan.

Beberapa kali timnas U-23 justru mendapatkan ancaman di awal-awal laga. Sementara anak asuh Aji Santoso mencoba melakukan serangan balik.

Di menit ke-12, 'Garuda Muda' mendapatkan pukulan nyata pertama dari Vietnam. Hansamu Yama melakukan handball di dalam kotak terlarang dan berbuah penalti. Hong Quan berhasil mengeksekusi dan membawa Vietnam unggul 1-0.

Tertinggal, Indonesia kian kesulitan mengembangkan permainan. Vietnam justru kian gencar menekan. Hasilnya di menit ke-20, mereka berhasil mencetak gol tambahan melalui Huy Toan Vo.

Dari sebuah serangan cepat di sisi kanan, bola terobosan diagonal diberikan kepada Toan Vo yang berlari tak terkawal di kiri. Dengan sepakan kaki kiri, dia menaklukkan Teguh Amiruddin, kiper Indonesia.

Indonesia sempat mendapatkan peluang bagus melalui Muchlis Hadi dalam skema serangan balik. Tapi sepakan eks penggawa timnas U-19 itu melebar di sisi kiri gawang.

Justru di menit ke-40 timnas U-23 kembali kemasukan. Dari skema yang hampir serupa dengan gol sebelumnya, Toan Vo kali ini melepaskan sepakan dari luar kotak penalti yang tak bisa dihentikan oleh Teguh. Babak pertama berakhir dengan keunggulan 3-0 untuk Vietnam.

Di menit-menit akhir babak pertama, Vietnam menambah satu gol lain melalui Nguyen Huu Dung. Huu Dung dengan cerdik berlari di antara dua bek Indonesia, lalu menyambut umpan terobosan lambung dengan sepakan first time ke dalam gawang.

Di awal babak kedua, Indonesia sempat melakukan tekanan melalui sepakan jarak jauh Adam Alis. Hanya saja tendangannya masih melebar ke kanan gawang.


Vietnam kemudian berhasil menambah gol di menit ke-70 melalui Ngoc Hai Que. Berawal dari sepak pojok, Hai Que berhasil membelokkan sebuah sepakan rekannya.

Timnas U-23 sempat melepaskan upaya di menit ke-79 melalui tendangan Muchlis saat berhadapan satu lawan satu dengan kiper. Tapi sepakannya dihalau.

Tak ada gol lain di sisa waktu, Indonesia pun kalah telak 0-5. Dengan demikian, Vietnam berhak mendapatkan medali perunggul sepakbola SEA Games 2015.

Bagi Indonesia, ini merupakan kekalahan telak kedua usai dihantam Thailand juga dengan skor 0-5 di semifinal.

Susunan pemain:

Vietnam: 27 Phi Minh Long; 3 Pham Manh Hung, 6 Nguyen Minh Tung, 15 Que Ngoc Hai, 22 Nguyen Thanh Hien; 2 Nguyen Huu Dung, 11 Do Duy Manh, 25 Vo Huy Toan; 10 Nguyen Cong Phuong, 17 Mac Hong Quan, 20 Tran Phi Son

Indonesia Amiruddin; 1 Teguh Amiruddin; 3 Abduh Lestaluhu, 5 Zalnando, 13 Manahati Lestusen, 15 Agung Prasetyo, 16 Hansamu Yama; 7 Ahmad Nufiandani, 10 Wawan Pebriyanto, 18 Adam Alis, 19 Zulfiandi; 9 Muchlis Hadi

http://m.detik.com/sepakbola/read/20...i-di-sea-games



________________________,,

Quote:

Indonesia vs Vietnam Skor 0-5, Kekalahan Terbesar Sepanjang Sejarah



Timnas Indonesia U-23/Antara-Widodo S. Jusuf

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia akhirnya pulang tanpa medali dari cabang sepak bola Sea Games 2015 di Singapura. Setelah kalah 0-5 dari Thailand di semifinal, dalam perebutan medali perunggu atau tempat ketiga Indonesia kalah lagi dengan skor yang persis sama dari Vietnam.

Kekalahan ini adalah yang terbesar dalam sejarah Indonesia dari Vietnam di level usia berapa pun.Kekalahan begitu telak dari Vietnam itu juga membuat baru kali inilah Indonesia kebobolan dengan jumlah gol terbesar sepanjang sejarah Sea Games yaitu total kebobolan 15 kali. Perinciannya, masing-masing 5 gol dari Thailand dan Vietnam, 4 gol dari Myanmar, dan satu gol dari Kamboja.

Dalam pertandingan di Stadion Nasional Singapura pada Senin (15/6/2015), pelatih Aji Santoso seperti enggan mengambil pelajaran dari kekalahan telak yang diderita dari Thailand. Menghadapi Vietnam yang punya kualitas pemain nyaris setara dengan Thailand, Aji tampak sekali tak ada instruksi Aji untuk lebih memilih bertaha lebih dulu sambil menanti celah untuk membangun serangan balik.

Bermain terbuka, terlebih lagi tanpa kehadiran dua gelandang dengan mobilitas tinggi seperti Evan Dimas Darmono dan Paulo Oktavianus Sitanggang, bermain terbuka melawan pemain sekelas Vietnam sama saja mempersilakan lawan masuk ke wilayah pertahanan Indonesia dan memudahkan mereka mencetak gol.

Pesta gol Vietnam, sebagaimana disiarkan secara langsung oleh SCTV, dimulai pada menit ke-10 ketika Hansamu Yama Pranata handsball di dalam kotak penalti. Eksekusi penalti Mac Hong Quan pun menjebol gawang gawang yang dikawal Teguh Amirudin.

Dua gol berikutnya lahir dengan proses yang hampir sama yakni serangan balik ketika pemain Indonesia berusaha mencari gol balasan. Keduanya lahir dari pemain yang sama dengan tendangan keras menyilang pada menit Vo Huy Toan pada menit 21 dan 40.

Turun minum skor sudah 4-0 ketika pada injury time babak pertama bek Vietnam Nguyen Huu Dung leluasa masuk ke kotak penalti Indonesia dan lepas dari kawalan bek Muhammad Abduh Lestaluhu untuk melakukan sontekan jarak dekat yang kembali gagal diantisipasi dengan baik oleh Teguh.

Memasuki babak kedua, Vietnam menurunkan tekanan, namun tetap saja ada tambahan satu gol lewat kapten Que Ngoc Hai pada menit 71 setelah membelokkan bola tendangan Do Duy Manh dari dalam kotak penalti, menuntaskan kemelut yang berawal dari sepak pojok.

http://m.bisnis.com/bola/read/201506...anjang-sejarah

Rekor baru tercipta dengan ganteng maksimal



__________________________


Apapun hasilnya Garuda TETAP didadaku


Mumpung HT silahkan yang mau memberi pesan dan kesan untuk pssi, pemerintah, atau pihak2 yang berkompeten dan sangat tahu tentang sepakbola demi perubahan ke arah yang baik, silahkan kuot Ayah di post yang dua, akan Ayah tampilkan ke depan yang baik bukan caci maki dengan bahasa kasar



ada +(-) bagi yang beruntung


Quote:Original Posted By wong.edan.utd10


Tolong yah kalau muat




Tolong masukin yah ke depan takutnya kalau ayah kurang cukup


Biar semua pada melek matanya

[SPOILER=VIA PANDIT FOOTBALL]"Akuilah Kalau Sepakbola Indonesia Memang Kelas Gurem!"
.
‪Mari bersikap fair, pembekuan kegiatan PSSI, yang berdampak pada sanksi FIFA, tentu punya dampak kepada penampilan timnas yang berlaga di Sea Games 2015. Masalahnya: seberapa besar dampaknya dan benarkah itu biang keladi kegagalan Evan Dimas dkk sampai harus menelan 10 gol di babak semifinal dan perebutan medali perunggu?
.
Sejak meraih emas di Sea Games 1991, sudah 12 ajang Sea Games diikuti timnas Indonesia. Dan sepanjang 12 kali itu pula emas tak pernah mampir ke Indonesia. Saat itu, dalam 12 kali Sea Games itu, aktivitas PSSI berjalan normal. Artinya: tidak dibekukan oleh pemerintah, tidak juga disanksi oleh FIFA. Hasilnya sama persis seperti ketika PSSI dibekukan oleh pemerintah dan di-sanksi oleh FIFA: sama-sama gagal mempersembahkan emas.
.
Jika hendak diperpanjang, misalnya, dengan merujuk Piala Tiger yang kemudian berubah menjadi Piala AFF, hal yang sama juga terjadi. Dari 1995 sejak turnamen untuk timnas senior negara-negara Asia Tenggara digelar dengan nama Piala Tiger, hingga berubah menjadi Piala AFF, termasuk edisi terakhir pada 2014, Indonesia juga tak pernah juara dalam situasi yang sama: PSSI tidak sedang dibekukan pemerintah, Indonesia juga tak sedang disanksi oleh FIFA.
.
Bisakah kita, atau katakanlah PSSI, menggunakan dalih pembekuan oleh pemerintah dan sanksi FIFA sebagai alasan untuk kegagalan di Sea Games 2015 ketika beredisi-edisi Sea Games dan Piala AFF diikuti dalam keadaan sepakbola dan PSSI sedang berakititas normal pun terbiasa tidak juara? Pilihan apa yang dipakai untuk menjawab, tentu saja, terletak sepenuhnya pada anda, pada nalar dan akal sehat anda. Tapi mari lupakan polemik soal siapa benar dan siapa salah, PSSI atau pemerintah.
.
Pertama, kita harus bisa dengan pahit menelan kenyataan betapa sepakbola di Asia Tenggara sudah berkembang pesat. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa negara yang dulu menjadi santapan empuk Indonesia, dan mustahil dulu bisa mengalahkan kita, kini ternyata sudah bisa mengalahkan Indonesia (dalam berbagai kompetisi dan level usia). Misalnya: Filipina, Brunei Darussalam, Myanmar hingga Timor Leste (mengalahkan peringkat kita dalam ranking FIFA).
.
Indonesia mungkin tidak berjalan mundur. Boleh jadi level permainan Indonesia tidak kalah dibandingkan era Ferryl Hattu atau Ribut Waidi yang berhasil mempersembahkan emas Sea Games pada 1991 dan 1987. Hanya saja, jika memang benar kita tidak mundur- mundur amat, rupanya negara lain yang terus maju dan berkembang, dengan progresi yang melampaui pencapaian Indonesia. Kedua, setelah menyadari dan bisa menerima poin pertama di atas, kita perlu melanjutkan proses itu dengan mengubah perspektif: ingatlah dan camkan baik- baik betapa kita bukan lagi (salah satu) negeri jagoan sepakbola, kita tak lebih dari negara gurem dan kurcaci dalam urusan sepakbola di Asia Tenggara (apalagi Asia dan dunia).
.
Apa yang terjadi dengan sepakbola Indonesia dalam satu dekade terakhir, dan berujung dengan kegagalan memalukan timnas senior di Piala AFF 2014 silam, harusnya sudah cukup membuat kita mengerti bahwa kata “jago” sudah seharusnya dihapuskan dalam kebanggan kita terhadap sepakbola. Itu tidak produktif karena mendustai diri sendiri. Itu juga buruk karena membuat kita ditelan oleh waham kebesaran yang palsu.
.
Mulai sekarang, ada baiknya kita menggunakan perspektif seperti pecinta bola di negeri San Marino (untuk konteks Eropa) atau katakanlah seperti pecinta sepakbola Filipina/Myanmar satu atau dua dekade silam. Kita harus menerima kenyataan pahit bahwa bukan Indonesia yang membantai Filipina seperti dulu, tapi timnas senior kita yang dibantai 0-4 oleh Filipina (Piala AFF 2014). Kita adalah gurem. Kita adalah kurcaci. Sangat tidak pantas merasa jagoan sepakbola pada saat kita
[QUOTE=AzukaMerlyn;557ee9b196bde6d2528b4567]

pertandingan terakhir kita melihat timnas main berakhir dengan anti klimaks
semoga cepat dibukakan mata hati para pejabat baik dari PSSI maupun kemenpora, segera temukan solusi rekonstruksi persepakbolaan negara kita
olahraga yang menjunjung sikap sportif jika telah disusupi yang namanya politik, habis sudah barang itu
ingat Ir. Soeratin yang dulu mendirikan PSSI, beliau berjuang bukan untuk materi namun untuk membakar semangat nasionalisme!
kehormatan bangsa bukan melulu tentang militer angkat senjata tapi juga bisa disalurkan lewat olahraga


_______________________


Quote:Original Posted By the.darn.knight
cukuplah fakta yang berbicara

#PECATAJISANTOSO


Quote:Original Posted By SuperDong



Quote:Singapura - Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Vietnam demi memperebutkan medali perunggu cabang olahraga sepakbola di SEA Games 2015. Tak ingin pulang dengan tangan kosong, tim besutan Aji Santoso itu bertekad main agresif dan terus menekan lawan demi meraih kemenangan.

Langkah 'Garuda Muda' di SEA Games 2015 terhenti di babak semifinal. Mereka kalah telak lima gol tanpa balas saat berduel melawan Thailand di National Stadium, Singapura, Sabtu (13/6/2015) malam WIB.

Selanjutnya Indonesia akan bertemu Vietnam di Stadion National, Senin (15/6) siang ini untuk memperebutkan medali perunggu. Asisten pelatih Muhammad Zein Alhadad mengatakan timnya telah siap menghadapi Vietnam meski sebelumnya harus berjuang membangkitkan mental para pemainnya usai kalah dari Thailand.

"Yang penting sekarang adalah membangkitkan semangat anak-anak. Tapi bagaimana pun kami tetap akan bermain maksimal, saya yakin anak-anak juga punya tekad yang sama," ungkap Mamak, panggilan akrabnya, Senin (15/6).

Menurut coach Mamak, Vietnam memiliki gaya permainan yang tidak berbeda jauh dengan Thailand. Kendati begitu, dia menyebut timnya sudah menyiapkan strategi yang pas.

"Kami tahu kalau mereka sudah persiapan matang. Vietnam ini persiapannya sama dengan Thailand atau Myanmar, persiapannya panjang. Karena itu mereka kompak dan menyatu," nilainya.

Soal pemain yang akan diturunkan, dia mengatakan akan melakukan rotasi terhadap pemainnya. Dia menilai pemain yang kondisinya lebih bugar kemungkinan akan dimainkan.

"Kami harus bisa memberikan tekanan kepada mereka. Motivasi anak-anak sangat tinggi, kami akan main agresif, dan melakukan pressing dari daerah mereka agar tak berkembang," ucapnya.

http://m.detik.com/sepakbola/read/20...an-raih-medali



Pelatih vietnam sungguh menggetarkan....








Ngueeng ___
wah...

tetep semangat dah....

Syukur alhamdulillah di kasi 5...ngennggg..
Prestasi panastak
gagal maning, gagal maning, kebanyakan makan so nais,
Lord aji patut diberi penghargaan pelatih paling konsisten
Menpora guoblok bin duongok
gak tau mau ngomong apa
hadeeehhh..........mental terlanjur dah KO dluan
nah loh... gimana nih? pokok'e tetep cemungudh ya adek2
bola kl ikut kompetisi itu bkn cm modal bakat dan semangat gan, tp manajemen dan organisasinya.
manajemen bola negara2 luar level asean aja viet, thai (the best), malay itu jauh di atas kita.
kita itu baru penyuka bola terbesar tp bukan pengelola bola terbaik.
sudahlah, smoga ini pemain2 byk dpt job di turnamen2 lokal aja bwt penghasilan tp pasti, gak ditunggak2.
Udah biasa
klo niat nya emang mau kalah..mending w.o aja seenganya hemat energi dan ga bikin penonton sengsara
aji sontoloyo memang suka PHP
menpora pasti seneng
yaaaah....gak ganteng maksimal lagi donk
Emas, perak, perunggu udah melayang. Besi ada gak?
hasil yang konsisten, saya bangga atas prestasi aji santoso
tidak mudah untuk mendapat skor kalah yang persis sama dengan semifinal, 5-0
bravo
Ancuuurrrrr... parah.. parah...

Alesan apa lagi nih the special one
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar