Quote:Sebelumnya ane ucapin TERIMAKASIH buat MOMOD dan AGAN yang bikin thread ane ini yang baru meranjak dari newbie ke kaskuser jadi Hot Thread,
Terimakasih juga untuk Sumber Artikel yang sudah memberikan informasi penting ini buat kita semua.
Bukti No Repost
Buat agan yang pake listrik 450 - 900 watt, siap-siap dicabut gan ....mulai januari 2016 listrik 450 - 900 watt cuma boleh dipake sama orang-orang yang bener-bener ga mampu. kalau agan pake listrik 450-900 watt, tapi agan bisa kaskusan, artinya agan bukan termasuk orang yang ga mampu yaa
SIAP SIAP!!!!
simak nih gan berita dibawah
METROPOLITAN.ID – Mulai 1 Januari 2016, pemerintah menetapkan hanya keluarga miskin dan rentan miskin yang akan menerima subsidi listrik. Mereka adalah pelanggan listrik dengan golongan 450-900 VA yang benar-benar tak mampu.
PT PLN kini sedang mendata dari 48 juta pelanggan listrik golongan 450-900 VA. Diperkirakan ada 23 juta pelanggan golongan 450-900 VA yang tergolong keluarga mampu. Implementasi pencabutan subsidi listrik untuk pelanggan rumah tangga daya 450 VA dan 900 VA mulai 1 Januari 2016. ”Kami tentu menyiapkan aturan ini betul-betul bisa dimulai 1 Januari 2016 mendatang,” kata Corporate Secretary PT PLN Adi S Supriono, kemarin.
Langkah ini dilakukan sesuai alokasi anggaran untuk subsidi listrik tahun berjalan 2016 sebesar Rp37,31 triliun dengan kebijakan pemberian subsidi listrik bagi 24,7 rumah tangga miskin dan rentan miskin. PLN punya waktu dua bulan untuk menyeleksi data pelanggannya. Adi mengatakan, strategi mengejar waktu tersebut masih terus dibahas internal. ”Tentu harus mulai Januari 2016 sesuai aturan. Soal strateginya nanti saja, masih prematur. 1 Januari kita harus siap,” tambahnya
Adi mengatakan, PLN akan menyisir data pelanggan rumah tangga daya 450 VA dan 900 VA sesuai data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). ”Persiapan yang sudah dilakukan, kami harap pendataan bisa selesai Desember. Dibantu Tim Nasional Percepatan Penanganan Kemiskinan. Artinya, kami pakai data dari sana. Mereka juga membantu klasifikasinya. Kita ngikut daftar mereka,” ucapnya.
Menurut Adi, alokasi bagi 24,7 juta pelanggan yang masih bisa menerima subsidi listrik terbilang longgar alias bisa bertambah atau berkurang. ”Angka 24,7 juta kan pagu. Dapatnya berapa (rumah tangga) kita lihat hasil pendataan. Bisa kurang, bisa lebih. Tapi rasanya pagu itu sudah longgar,” katanya.
Seperti diketahui, pemerintah akan mencabut subsidi listrik untuk pelanggan PT PLN dengan daya listrik 450-900 VA mulai 2016. Sebanyak 23 juta dari 48 juta pelanggan golongan ini diduga tak berhak menerima subsidi listrik namun menjadi pelanggan 450-900 VA yang tarifnya disubsidi. Efek dari pencabutan ini maka akan ada kenaikan tarif listrik 123-225 persen di 2016, sehingga masyarakat didorong beralih ke golongan 1.300 VA yang sudah tak disubsidi. (de/els/wan)
Sumber: http://www.metropolitan.id/2015/10/d...bakal-dicabut/
Kalau Agan suka sama thread ini, jangan lupa kirim dan
Semoga dengan adanya Thread ini, para petinggi negara khususnya untuk PLN, bisa mengurungkan niat untuk mencabut subsidi 450 - 900 watt.
mau marah, ngeluh, dan mau ngasih saran silahkan, tapi mohon jangan berkata kasar dan tidak mencemooh pihak terkait.
untuk agan-agan yang komen ini:
ini
ini
dan ini
TERIMAKASIH...
Komen agan agan sangat membantu kita buat lebih mikir-mikir lagi dampak yang terjadi, dan bikin kita lebih antisipasi terhadap putusan pemerintah ini dan lebih membuat thread ini jadi lebih hidup.
Terimakasih juga untuk Sumber Artikel yang sudah memberikan informasi penting ini buat kita semua.
Spoiler for sumber:
Bukti No Repost
Spoiler for no repost:
Buat agan yang pake listrik 450 - 900 watt, siap-siap dicabut gan ....mulai januari 2016 listrik 450 - 900 watt cuma boleh dipake sama orang-orang yang bener-bener ga mampu. kalau agan pake listrik 450-900 watt, tapi agan bisa kaskusan, artinya agan bukan termasuk orang yang ga mampu yaa
SIAP SIAP!!!!
simak nih gan berita dibawah
Spoiler for PENAMPAKAN:
Spoiler for 1:
Spoiler for 2:
Spoiler for 3:
Spoiler for 4:
Spoiler for 5:
Spoiler for 6:
Spoiler for 7:
METROPOLITAN.ID – Mulai 1 Januari 2016, pemerintah menetapkan hanya keluarga miskin dan rentan miskin yang akan menerima subsidi listrik. Mereka adalah pelanggan listrik dengan golongan 450-900 VA yang benar-benar tak mampu.
PT PLN kini sedang mendata dari 48 juta pelanggan listrik golongan 450-900 VA. Diperkirakan ada 23 juta pelanggan golongan 450-900 VA yang tergolong keluarga mampu. Implementasi pencabutan subsidi listrik untuk pelanggan rumah tangga daya 450 VA dan 900 VA mulai 1 Januari 2016. ”Kami tentu menyiapkan aturan ini betul-betul bisa dimulai 1 Januari 2016 mendatang,” kata Corporate Secretary PT PLN Adi S Supriono, kemarin.
Langkah ini dilakukan sesuai alokasi anggaran untuk subsidi listrik tahun berjalan 2016 sebesar Rp37,31 triliun dengan kebijakan pemberian subsidi listrik bagi 24,7 rumah tangga miskin dan rentan miskin. PLN punya waktu dua bulan untuk menyeleksi data pelanggannya. Adi mengatakan, strategi mengejar waktu tersebut masih terus dibahas internal. ”Tentu harus mulai Januari 2016 sesuai aturan. Soal strateginya nanti saja, masih prematur. 1 Januari kita harus siap,” tambahnya
Adi mengatakan, PLN akan menyisir data pelanggan rumah tangga daya 450 VA dan 900 VA sesuai data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). ”Persiapan yang sudah dilakukan, kami harap pendataan bisa selesai Desember. Dibantu Tim Nasional Percepatan Penanganan Kemiskinan. Artinya, kami pakai data dari sana. Mereka juga membantu klasifikasinya. Kita ngikut daftar mereka,” ucapnya.
Menurut Adi, alokasi bagi 24,7 juta pelanggan yang masih bisa menerima subsidi listrik terbilang longgar alias bisa bertambah atau berkurang. ”Angka 24,7 juta kan pagu. Dapatnya berapa (rumah tangga) kita lihat hasil pendataan. Bisa kurang, bisa lebih. Tapi rasanya pagu itu sudah longgar,” katanya.
Seperti diketahui, pemerintah akan mencabut subsidi listrik untuk pelanggan PT PLN dengan daya listrik 450-900 VA mulai 2016. Sebanyak 23 juta dari 48 juta pelanggan golongan ini diduga tak berhak menerima subsidi listrik namun menjadi pelanggan 450-900 VA yang tarifnya disubsidi. Efek dari pencabutan ini maka akan ada kenaikan tarif listrik 123-225 persen di 2016, sehingga masyarakat didorong beralih ke golongan 1.300 VA yang sudah tak disubsidi. (de/els/wan)
Sumber: http://www.metropolitan.id/2015/10/d...bakal-dicabut/
Kalau Agan suka sama thread ini, jangan lupa kirim dan
Semoga dengan adanya Thread ini, para petinggi negara khususnya untuk PLN, bisa mengurungkan niat untuk mencabut subsidi 450 - 900 watt.
mau marah, ngeluh, dan mau ngasih saran silahkan, tapi mohon jangan berkata kasar dan tidak mencemooh pihak terkait.
untuk agan-agan yang komen ini:
Spoiler for 1:
Quote:Original Posted By Ndaru4u ►
apakah program ini hanya alasan pemerintah untuk mengurangi atau bahkan untuk menghilangkan pelan pelan jumlah pelanggan listrik 450-900 VA... di ganti dengan daya yang lebih besar yang otomatis bayar pajaknya/ beli pulsa listriknya lebih mahal..?? yah itung itung cara cepat untuk menaikan devisa negara....
kalau sudah demikian apakah itu artinya negara ini menuju kemakmuran....?? dan sudah seperti biasa, ane juga yakin kalo alasan pencabutan subsidi ini adalah untuk kesejahteraan dan kepentingan umum...... IMHO
apakah program ini hanya alasan pemerintah untuk mengurangi atau bahkan untuk menghilangkan pelan pelan jumlah pelanggan listrik 450-900 VA... di ganti dengan daya yang lebih besar yang otomatis bayar pajaknya/ beli pulsa listriknya lebih mahal..?? yah itung itung cara cepat untuk menaikan devisa negara....
kalau sudah demikian apakah itu artinya negara ini menuju kemakmuran....?? dan sudah seperti biasa, ane juga yakin kalo alasan pencabutan subsidi ini adalah untuk kesejahteraan dan kepentingan umum...... IMHO
ini
Spoiler for 2:
Quote:Original Posted By AyzulDonny ►
keputusan yg aneh, jelas2 klo yg 450w itu y rkyat yg eknomi ny kurg lah, byangin aja masa yg lstrikny 450w d rumahny mau punya msin cuci, kulkas, pompa air, ya ga kuat listrikny, jd pasti yg 450w itu y rkyat yg ekonominy memang kurg.,
kykny yg bkin kbijakan ga pake pertimbangan yg matang,
saya bner2 ga ridho klo pajak dimakan ama pmerintahan yg kyk gini,.
keputusan yg aneh, jelas2 klo yg 450w itu y rkyat yg eknomi ny kurg lah, byangin aja masa yg lstrikny 450w d rumahny mau punya msin cuci, kulkas, pompa air, ya ga kuat listrikny, jd pasti yg 450w itu y rkyat yg ekonominy memang kurg.,
kykny yg bkin kbijakan ga pake pertimbangan yg matang,
saya bner2 ga ridho klo pajak dimakan ama pmerintahan yg kyk gini,.
ini
Spoiler for 3:
Quote:Original Posted By BoA.Loverz ►
Bukannya gak mau disangkut pautin sama yg miskin atau gak, cuma ya memang keluarga aku itu ya hemat orangnya. Kalo lampu gak di pake ya langsung di matiin, Jam setengah 6 ketika fajar menyingsing dan di luar agak terangan dikit, lampu luar langsung dimatiin, kalo gak butuh air panas, dispenser dimatiin, pake mesin cuci, cucian ditumpuk dulu sekalian, cuma boros di PC aja yg aktif sehari hampir 12 jam. Gak mau bergantung sama PLN jadi pake listrik ya hemat-hemat 900 bagiku udah cukup kalo lebih bakal mubazir, sia-sia, gak mau tergantung banyak sama PLN, kalo ada uang banyak, niat mau buat solar panel, mahal pun tak apa2 kalo emang ada duit banyak, gak mau tergantung banyak sama PLN yang sumber energinya masih dari batu bara, kebayang kita nikmati listrik sedangkan emisi batu bara mengotori bumi. Silahkan cabut saja subsidi nya tapi jangan jaringan 900 nya, emang sudah niatnya mau cabut semua subsidi, negeri ini sudah mau miskin juga, bukan negara berkembang lagi.
Bukannya gak mau disangkut pautin sama yg miskin atau gak, cuma ya memang keluarga aku itu ya hemat orangnya. Kalo lampu gak di pake ya langsung di matiin, Jam setengah 6 ketika fajar menyingsing dan di luar agak terangan dikit, lampu luar langsung dimatiin, kalo gak butuh air panas, dispenser dimatiin, pake mesin cuci, cucian ditumpuk dulu sekalian, cuma boros di PC aja yg aktif sehari hampir 12 jam. Gak mau bergantung sama PLN jadi pake listrik ya hemat-hemat 900 bagiku udah cukup kalo lebih bakal mubazir, sia-sia, gak mau tergantung banyak sama PLN, kalo ada uang banyak, niat mau buat solar panel, mahal pun tak apa2 kalo emang ada duit banyak, gak mau tergantung banyak sama PLN yang sumber energinya masih dari batu bara, kebayang kita nikmati listrik sedangkan emisi batu bara mengotori bumi. Silahkan cabut saja subsidi nya tapi jangan jaringan 900 nya, emang sudah niatnya mau cabut semua subsidi, negeri ini sudah mau miskin juga, bukan negara berkembang lagi.
dan ini
Spoiler for 5:
Quote:Original Posted By julkernaut ►
ya Alloh, kok kayak gini to ya? beberapa tahun yg lalu, toko ane yg lama baru direnovasi agar secara visual bisa bertahan bersaing dengan toko2 modern yg jelas modalnya lebih banyak, bersaing dengan supermarket baru yg tampilannya menarik dan bersih, tapi baru beberapa bulan menikmati sedikit kemajuan, eh datang orang pajak yg secara sepihak membebankan pajak penghasilan ke ane yg ga tahu apa2 ini, mungkin hanya berpatok pada tampilan toko yg terlihat bagus, tanpa memperdulikan berapa omzet real dalam 1 bulan...
dengan pertimbangan pajak yg juga kurang realistis, untuk toko ane terdapat perhitungan norma sebesar 20% untuk masuk dalam perhitungan pajak, sedangkan pendapatan bersih ane sendiri kurang dari 20%, jika saya bergerak dibidang industri kreatif saya bisa memainkan harga sesuai dengan biaya produksi, tapi untuk toko tradisional, saya bertanya pada agan semua, bisakah kita bermain dengan harga? walaupun ada yg bilang kita bisa saja menaikkan harga dengan cara memberikan pelayanan lebih, tapi pada prakteknya, apakah benar hal tersebut bisa dilakukan? sedangkan daya beli masyarakatpun rendah, apakah kita masih bisa bersikeras untuk menaikkan laba? mungkin pelayanan yg dimaksud itu pelayanan ++ yg berhubungan dengan xxx? saya rasa tidak, jika ada yg mengatakan saya harusnya tetap berinovasi, maka tolong bantu saya, inovasi apa yg paling sesuai? karena saya sendiri benar2 sudah mulai buntu untuk berinovasi, terbentur modal dan lain hal...
berikutnya masalah air PDAM, meteran air diganti, eh, yg keluar angin, tapi itupun tetap terhitung di meteran, volume penyimpanan air yg cuma 5-6 meter kubik pun mendadak bisa jadi berpuluh2 meter kubik, alhasil tagihan air tinggi, kalau tidak diawasi saat isi air, kejadian ini berulang tiap bulan, akhirnya ada pekerjaan baru, tiap isi air jadi penjaga air, okelah, sudah terbiasa jadi penjaga air, juga dengan pertimbangan isi air hanya 1-2 minggu sekali, saya harus mengurangi konsumsi air dan penggunaan air...
kemudian untuk bahan bakar motor, kebetulan subsidi BBM juga sudah dicabut, okelah, akhirnya disiasati dengan berangkat belanja ke pasar dikurangi intensitasnya, dengan pertimbangan mengurangi kuantitas berangkat ke pasar, maka 1 kali berangkat, barang yg dibawa harus lebih banyak untuk menghemat BBM, walaupun sebenarnya tidak hemat juga, karena beban bertambah konsumsi BBM juga naik...
kemudian yg paling baru, terimakasih atas thread dari TS yg sudah memeriahkan hidup saya, sebentar lagi meteran listrik juga digantikan dengan daya dan tarif yg baru, meteran baru, tanpa subsidi, yg itupun harus hidup dan mati berkali2, belum lagi saat tegangan turun yg menyebabkan perangkat elektronik bermasalah, belum juga listrik yg sering konslet karena MCB dari PLN terkadang overheat, tapi keluhanpun tidak pernah didengar...
oh oke, sepertinya memang saya harus mulai mempertimbangkan bekerja jadi pegawai, karena usaha sendiri ini sudah mulai tidak masuk akal, saya malu dengan almarhum ayah saya, yg sudah berjuang 40 tahun membesarkan tokonya, jatuh bangun di beberapa era, mulai dari saat berangkat tanpa modal yg cukup, krisis moneter, sampai menjamurnya supermarket di kiri kanan toko saya, dan sepertinya akan terguncang juga hanya dalam 1 periode yg hampir bersamaan, BBM, AIR, LISTRIK, PAJAK, yg saya sendiri tidak tahu hasilnya digunakan untuk apa, maaf ayah, mungkin sebaiknya mulai mempertimbangkan untuk berhenti ngaskus, bersiap2 agar beban listrik tidak membengkak, jika ingin berselancar ke dunia maya, mungkin ini saatnya bersilaturahmi dengan rekan2 warnet atau menumpang tanpa malu di rumah teman, mungkin tidak sampai jual sepeda motor, tapi lumayan juga jika bisa memiliki sepeda motor untuk dipajang di galeri dalam rumah, mulai kembali ke cara lama, naik sepeda kayuh atau sekedar berjalan kaki, toh, ayah dulu juga sudah pernah melakukannya saat belanja ke pasar untuk keperluan toko, mungkin ini kesempatan untuk mengenal ayah lebih dekat...
yg jadi pikiran terakhir saya hanya berusaha setidaknya mencoba bertahan untuk sekedar berbakti kepada Ibu, saya tidak punya lagi keinginan yg muluk untuk hidup saya di masa depan, saya hanya terlalu lelah, sebenarnya sebagai manusia harus tetap optimis, tapi makin lama, sikap optimis itupun sudah semakin sulit dipertahankan...
saya tetap berharap, saya dapat mempertahankan toko yg dibela mati2an oleh almarhum Ayah saya, kalau perlu toko berkembang lebih baik lagi, tapi, kok sepertinya lelah sekali ya??? saya benar2 orang yg mudah menyerah, maaf ayah, saya tidak cukup tangguh, walaupun ayah akhirnya juga memutuskan untuk menyerah, tapi setidaknya ayah menyerah di usia senja, tidak seperti saya yg sepertinya menyerah terlalu dini...
maaf gan, ini hanya saya yg terlalu sentimentil, berpikir terlalu jauh untuk hal yg bahkan bukan urusan saya, saya ini bukan apa2 di negara ini, maaf karena posting panjang lebar hanya untuk curhat tidak berguna, maaf, saya hanya lelah dan bodoh...
ya Alloh, kok kayak gini to ya? beberapa tahun yg lalu, toko ane yg lama baru direnovasi agar secara visual bisa bertahan bersaing dengan toko2 modern yg jelas modalnya lebih banyak, bersaing dengan supermarket baru yg tampilannya menarik dan bersih, tapi baru beberapa bulan menikmati sedikit kemajuan, eh datang orang pajak yg secara sepihak membebankan pajak penghasilan ke ane yg ga tahu apa2 ini, mungkin hanya berpatok pada tampilan toko yg terlihat bagus, tanpa memperdulikan berapa omzet real dalam 1 bulan...
dengan pertimbangan pajak yg juga kurang realistis, untuk toko ane terdapat perhitungan norma sebesar 20% untuk masuk dalam perhitungan pajak, sedangkan pendapatan bersih ane sendiri kurang dari 20%, jika saya bergerak dibidang industri kreatif saya bisa memainkan harga sesuai dengan biaya produksi, tapi untuk toko tradisional, saya bertanya pada agan semua, bisakah kita bermain dengan harga? walaupun ada yg bilang kita bisa saja menaikkan harga dengan cara memberikan pelayanan lebih, tapi pada prakteknya, apakah benar hal tersebut bisa dilakukan? sedangkan daya beli masyarakatpun rendah, apakah kita masih bisa bersikeras untuk menaikkan laba? mungkin pelayanan yg dimaksud itu pelayanan ++ yg berhubungan dengan xxx? saya rasa tidak, jika ada yg mengatakan saya harusnya tetap berinovasi, maka tolong bantu saya, inovasi apa yg paling sesuai? karena saya sendiri benar2 sudah mulai buntu untuk berinovasi, terbentur modal dan lain hal...
berikutnya masalah air PDAM, meteran air diganti, eh, yg keluar angin, tapi itupun tetap terhitung di meteran, volume penyimpanan air yg cuma 5-6 meter kubik pun mendadak bisa jadi berpuluh2 meter kubik, alhasil tagihan air tinggi, kalau tidak diawasi saat isi air, kejadian ini berulang tiap bulan, akhirnya ada pekerjaan baru, tiap isi air jadi penjaga air, okelah, sudah terbiasa jadi penjaga air, juga dengan pertimbangan isi air hanya 1-2 minggu sekali, saya harus mengurangi konsumsi air dan penggunaan air...
kemudian untuk bahan bakar motor, kebetulan subsidi BBM juga sudah dicabut, okelah, akhirnya disiasati dengan berangkat belanja ke pasar dikurangi intensitasnya, dengan pertimbangan mengurangi kuantitas berangkat ke pasar, maka 1 kali berangkat, barang yg dibawa harus lebih banyak untuk menghemat BBM, walaupun sebenarnya tidak hemat juga, karena beban bertambah konsumsi BBM juga naik...
kemudian yg paling baru, terimakasih atas thread dari TS yg sudah memeriahkan hidup saya, sebentar lagi meteran listrik juga digantikan dengan daya dan tarif yg baru, meteran baru, tanpa subsidi, yg itupun harus hidup dan mati berkali2, belum lagi saat tegangan turun yg menyebabkan perangkat elektronik bermasalah, belum juga listrik yg sering konslet karena MCB dari PLN terkadang overheat, tapi keluhanpun tidak pernah didengar...
oh oke, sepertinya memang saya harus mulai mempertimbangkan bekerja jadi pegawai, karena usaha sendiri ini sudah mulai tidak masuk akal, saya malu dengan almarhum ayah saya, yg sudah berjuang 40 tahun membesarkan tokonya, jatuh bangun di beberapa era, mulai dari saat berangkat tanpa modal yg cukup, krisis moneter, sampai menjamurnya supermarket di kiri kanan toko saya, dan sepertinya akan terguncang juga hanya dalam 1 periode yg hampir bersamaan, BBM, AIR, LISTRIK, PAJAK, yg saya sendiri tidak tahu hasilnya digunakan untuk apa, maaf ayah, mungkin sebaiknya mulai mempertimbangkan untuk berhenti ngaskus, bersiap2 agar beban listrik tidak membengkak, jika ingin berselancar ke dunia maya, mungkin ini saatnya bersilaturahmi dengan rekan2 warnet atau menumpang tanpa malu di rumah teman, mungkin tidak sampai jual sepeda motor, tapi lumayan juga jika bisa memiliki sepeda motor untuk dipajang di galeri dalam rumah, mulai kembali ke cara lama, naik sepeda kayuh atau sekedar berjalan kaki, toh, ayah dulu juga sudah pernah melakukannya saat belanja ke pasar untuk keperluan toko, mungkin ini kesempatan untuk mengenal ayah lebih dekat...
yg jadi pikiran terakhir saya hanya berusaha setidaknya mencoba bertahan untuk sekedar berbakti kepada Ibu, saya tidak punya lagi keinginan yg muluk untuk hidup saya di masa depan, saya hanya terlalu lelah, sebenarnya sebagai manusia harus tetap optimis, tapi makin lama, sikap optimis itupun sudah semakin sulit dipertahankan...
saya tetap berharap, saya dapat mempertahankan toko yg dibela mati2an oleh almarhum Ayah saya, kalau perlu toko berkembang lebih baik lagi, tapi, kok sepertinya lelah sekali ya??? saya benar2 orang yg mudah menyerah, maaf ayah, saya tidak cukup tangguh, walaupun ayah akhirnya juga memutuskan untuk menyerah, tapi setidaknya ayah menyerah di usia senja, tidak seperti saya yg sepertinya menyerah terlalu dini...
maaf gan, ini hanya saya yg terlalu sentimentil, berpikir terlalu jauh untuk hal yg bahkan bukan urusan saya, saya ini bukan apa2 di negara ini, maaf karena posting panjang lebar hanya untuk curhat tidak berguna, maaf, saya hanya lelah dan bodoh...
TERIMAKASIH...
Komen agan agan sangat membantu kita buat lebih mikir-mikir lagi dampak yang terjadi, dan bikin kita lebih antisipasi terhadap putusan pemerintah ini dan lebih membuat thread ini jadi lebih hidup.
untuk ane pake yang 2100 watt jadi gabakalan dicopoottt
apakah program ini hanya alasan pemerintah untuk mengurangi atau bahkan untuk menghilangkan pelan pelan jumlah pelanggan listrik 450-900 VA... di ganti dengan daya yang lebih besar yang otomatis bayar pajaknya/ beli pulsa listriknya lebih mahal..?? yah itung itung cara cepat untuk menaikan devisa negara....
kalau sudah demikian apakah itu artinya negara ini menuju kemakmuran....?? dan sudah seperti biasa, ane juga yakin kalo alasan pencabutan subsidi ini adalah untuk kesejahteraan dan kepentingan umum...... IMHO
sebelum mencabut subsidi di perbaikin dlu pelayanan nya lah..
Ini mentang2 pasar listrik di monopoli pemerintah, PLN seendak udel nya memadamkan/menghidupkan listrik..
TDL naik trs tanpa di sertai pelayanan yg memadai :
Ini mentang2 pasar listrik di monopoli pemerintah, PLN seendak udel nya memadamkan/menghidupkan listrik..
TDL naik trs tanpa di sertai pelayanan yg memadai :
lstrk rmh ane 2200w bray jdi aman2 aje dach
Pln payah
ga masalah, ane ga pake meteran
yang boneng gan
itu merata smua propinsi apa cuman jabodetabek aja?
siap2 aja bayar beban lebih
itu merata smua propinsi apa cuman jabodetabek aja?
siap2 aja bayar beban lebih
Rezim sialan!!
Daripada ngeributin pelanggan 450 & 900 watt, kenapa nggak ngebersihin oknum-oknum yang suka pasang listrik di pemukiman liar?
Parah bener dah
Parah bener dah
Quote:Original Posted By tetekmurata ►
ga masalah, ane ga pake meteran
pake pulsa token apa ga pake listrik apa bodong gan
ga masalah, ane ga pake meteran
pake pulsa token apa ga pake listrik apa bodong gan
Nganu gan masih ngontrak
Potonya ga nongol gan
Quote:Original Posted By Rock1d ►
sebelum mencabut subsidi di perbaikin dlu pelayanan nya lah..
Ini mentang2 pasar listrik di monopoli pemerintah, PLN seendak udel nya memadamkan/menghidupkan listrik..
TDL naik trs tanpa di sertai pelayanan yg memadai :
ho oh nih
rumah sayah 3x sehari padam listrik
udah kayak minum obat aja
mana durasinya selalu lebih dari 2 jam lagi
keparat bener
sebelum mencabut subsidi di perbaikin dlu pelayanan nya lah..
Ini mentang2 pasar listrik di monopoli pemerintah, PLN seendak udel nya memadamkan/menghidupkan listrik..
TDL naik trs tanpa di sertai pelayanan yg memadai :
ho oh nih
rumah sayah 3x sehari padam listrik
udah kayak minum obat aja
mana durasinya selalu lebih dari 2 jam lagi
keparat bener
Gimana mau ganti yang diatas 450-900 w, listrik sering mati bayaran pun gede
meteran listrik ane berapa watt ane pun ga tau
Subsidi PLN dicabut....subsidi LPG 3 kg dicabut...kecuali buat orang miskin...
palingan strategi PLN utk menghapus listrik pasca bayar, beralih ke prabayar.
Permainan apalagi nih pln ama pemerintah
Orang miskin selalu dijadikan alasan,kalau emang merasa berat untuk membantu rakyat sendiri, mending dibubarkan aja Negara ini, aneh tapi nyata!!
Via: Kaskus.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar