SELAMAT DATANG AGAN-AGAN
SEMOGA THREAD KALI INI BERMANFAAT DAN MENAMBAH WAWASAN
SECARA KHUSUS THREAD INI SAYA PERSEMBAHKAN UNTUK KASKUSER USERID SAPSON
AVA-NYA YANG GREGET MEMBUAT SUATU FENOMENA TERSENDIRI
Quote:
Pasukan Pengamanan Presiden atau (PASPAMPRES) merupakan pasukan gabungan dari kesatuan-kesatuan khusus Tentara Nasional Indonesia yang bertugas mengawal Very-Very Important Person (VVIP) negeri ini yang terdiri dari Presiden (RI 1), Wakil Presiden (RI 2), Istri/Suami Presiden (RI 3), Istri/Suami Wakil Presiden (RI 4), berikut keluarganya serta Tamu Negara setingkat Kepala Negara. Tugas ini kemudian dikelompokkan menjadi tugas Grup A, B dan C.
PASPAMPRES lahir spontan bersama dengan Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia sama halnya dengan kelahiran TNI dan Polri. Ketika kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan, terlihat adanya para pemuda pejuang yang berperan mengamankan Presiden. Para pemuda yang berasal dari kesatuan tokomu kosaku tai berperan sebagai pengawal pribadi, dan para pemuda eks PETA (Pembela Tanah Air) berperan sebagai pengawal Istana.
Ketika keselamatan Presiden mulai terancam dengan didudukinya Jakarta oleh Belanda pada tanggal 3 Januari 1946. Mengingat kekuatan bersenjata Belanda semakin besar dan terpusat di Jakarta , serta pertimbangan intelijen RI saat itu yang memperkirakan adanya keinginan Belanda untuk menyandera Presiden RI dan Wakil Presiden RI, maka atas perintah yang dikeluarkan Mr. Pringgodigdo selaku Sekertaris Negara, diputuskan untuk melaksanakan operasi penyelamatan pimpinan nasional yang dikenal dengan istilah “Hijrah ke Yogyakarta”.
Pada pelaksanaan penyelamatan ini telah ditampilkan kerjasama unsur – unsur pengamanan Presiden RI yang terdiri dari beberapa kelompok pejuang, ada kelompok yang menyiapkan Kereta Api Luar Biasa (KLB), ada yang mengamankan rute Jakarta – Yogyakarta, ada pula yang menyelenggarakan pengamanan di titk keberangkatan yang terletak di belakang kediaman Presiden Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur no 56, Jakarta.
Paspampres juga beberapa kali mengalami perubahan nama dan struktur organisasi. Mulai dari awal Resimen Tjakrabirawa, Satgas Pomad Para hingga Paswalpres (Pasukan Pengawal Presiden), kalau orang yang hidup dan besar pada jaman Soeharto lebih akrab dengan nama Paswalpres.
Paspampres merupakan pasukan gabungan dari kesatuan-kesatuan khusus Tentara Nasional Indonesia seperti: Kopassus, Marinir, Kopaskhas, dan Kostrad yang setiap prajurit atau anggotanya dipilih dari yang terbaik dari segi fisik, mental, inteligensi, postur, dll
Paspampres dipimpin oleh seorang Komandan yang disebut Danpaspampres. Biasanya, selepas menjabat Danpaspampres orang yang memangku jabatan itu akan menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus (Danjen Kopassus), setelah lepas jabatan sebagai Danjen Kopassus biasanya akan menjadi seorang Panglima Kodam (tidak harus Kodam Jaya).
Berdasarkan Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/5/I/2010 tanggal 20 Januari 2010, organisasi Paspampres disempurnakan dengan komposisi sebagai berikut:
Unsur Pimpinan Komandan dan Wakil Komandan
Unsur Pembantu Pimpinan terdiri dari Inspektorat, Staf Perencanaan, Staf Intelijen , Staf Operasi, Staf Personel dan Staf Logistik.
Unsur pelayanan tediri dari Pekas , Sekretariat dan Detasemen Markas.
Unsur Badan pelaksana terdiri dari Densi, Denkomlek, Denkes, Denpal, Denbekang dan Pusdalops.
Unsur pelaksana terdiri dari :
Grup A Paspampres, berkekuatan 4 Detasemen, melaksanakan pengamanan fisik jarak dekat terhadap Presiden RI beserta keluarganya.
Grup B Paspampres, berkekuatan 4 Detasemen, melaksanakan pengamanan fisik jarak dekat terhadap Wakil Presiden RI beserta keluarganya.
Grup C Paspampres, bertugas melatih dan membina kemampuan personil Paspampres TNI, serta 1 Detasemen latihan bertugas melatih dan membina kemampuan personel Paspampres.
Grup D Paspampres, berkekuatan 4 Detasemen melaksanakan pengamanan fisik jarak dekat terhadap mantan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya (Ini kalau saya tidak salah didirikan sesaat Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mau turun dari jabatannya)
Dalam proses rekrutmen untuk bergabung dalam Paspamres, dilakukan seleksi yang sangat ketat terhadap para prajurit terbaik yang berasal dari Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) serta Angkatan Udara (AU). Mereka yang terpilih nantinya akan mengemban misi besar, yaitu mengamankan setiap jengkal perjalanan Kepala Negara ke seluruh pelosok negeri dan juga mancanegara.
Menjadi bagian dari Paspampres merupakan sebuah prestasi membanggakan. Terlebih dikarenakan hal Paspampres merupakan sebuah pekerjaan beresiko tinggi yang mengharuskan mereka yang dalam bergabung, berdiri di garda depan pengamanan layaknya pagar pengaman dan bertaruh nyawa bagi keselamatan jiwa para VVIP.
Mereka yang bergabung bersama Paspampres diharuskan untuk mengikuti berbagai macam pelatihan guna meningkatkan skill awareness individu, yang tentunya tidaklah mudah untuk dijalankan. Maka tidaklah berlebihan jika menjadi bagian dari Paspampres merupakan sebuah upaya pengabdian bagi Negara.
Paspampres biasanya bersiaga mengawasi keamanan sambil menenteng senjata MP-5. Dilihat dari ukuran senjata buatan negara Jerman ini memang wajib alias kudu dibawa Paspampres karena terbilang kecil dan cocok untuk menangani serangan (ambush) dalam kota (urban war) saking kecilnya dibuatlah inovasi koper berisi senjata MP5.
Jika ada yang membahayakan, tinggal mengarahkan koper ke arah target dan menekan picu. Peluru kaliber 9 mm dijamin ampul bakal melumpuhkan musuh. Koper khusus ini dibuat dari bahan polimer padat dan kotak alumunium dengan plastik sebagai penutupnya. Koper ini memiliki ukuran sebesar 20x15x5 inchi. Tak jauh beda dengan koper pada umumnya.
Dilihat dari sisi praktis dan penyamaran dapat dibilang lumayan untuk standar pengamanan VVIP, namun barangkali ada kendala pada proses reload dan akurasi. Dibanderol dengan harga 19 jutaan, senjata ini juga banyak digunakan pada pasukan pengamanan lain di belahan dunia.
Untuk melindungi orang nomer satu dan orang nomer dua di Republik ini, sudah barang tentu Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) harus dibekali dengan beragam perangkat perlindungan yang memadai. Untuk menunjang misi pengamanan VVIP tersebut, salah satunya dengan kendaraan tempur (ranpur) lapis baja yang dapat digunakan untuk misi evakuasi maupun pengawalan bersenjata.
Tentu ada syarat khusus untuk rampur Paspampres, diantaranya harus punya daya gerak dan mobilitas yang tinggi. Maka tak heran bila Paspampres sejak tahun 80-an mempercayakan Commando Scout dan Commando Ranger untuk misi tersebut. Commando Scout tak lain adalah panser ringan untuk keperluan pengawalan dan intai, sedangkan Commando Ranger merupakan kendaraan lapis baja angkut personel. Baik Commando Scout dan Commando Ranger, merupakan ranpur buatan Cadilage Cage, AS, umumnya dua ranpur ini digunakan secara duet dalam berbagai misi oleh Paspampres, untuk kru operatornya sendiri adalah dari Korps Kavaleri TNI AD.
Commando Ranger mengandalkan senjata utama senapan mesin M-60 kaliber 7,62 mm. Meski versi yang dimiliki Indonesia tak dilengkapi kubah, tapi terdapat perisai baja untuk perlindungan juru tembak. Sudut putar senjata ini mencapai 270 derajat, dan untuk memudahkan dalam mengenali sasaran, sebuah lampu sorot juga ditanamkan pada dudukannya.
Menurut informasi dari Wikipedia.com, Indonesia memiliki 22 unit Commando Ranger. Dalam operasionalnya, ranpur ini lebih banyak ditugaskan untuk menjaga obyek-obyek yang sedang dihuni atau disinggahi oleh kepala negara. Tak heran bila Commando Ranger dan Commando Scout kerap nongkrong di sekitar kediaman Presiden/Walkil Presiden, juga saat Sidang Umum di DPR/MPR, ranpur ini kerap disiagakan di Senayan.
Quote:
Merdeka.com - Sebuah insiden tidak mengenakkan kembali terjadi antara kepolisian dan pasukan pengamanan presiden (paspampres). Seorang perwira menengah di lingkungan Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya tiba-tiba dipukul anggota paspampres saat Presiden Joko Widodo ( Jokowi) menyampaikan pemaparan di Gedung Cendikia, Semarang, Jawa Tengah.
Dari informasi uang dihimpun merdeka.com, Jumat (5/12), kejadian itu berlangsung pada Selasa (2/12) sekitar pukul 11.00 WIB. Seorang Dangrup A Paspampres, Kol Inf Maruli Simanjuntak tiba-tiba memukul Kaur Produk Stafpri Pim Polda Metro, Iptu Reza Fahlevi.
Diduga, pemukulan terjadi karena Reza masuk ke dalam ruangan dengan tetap membawa senjata. Maruli yang bertugas mengamankan presiden sempat menegur korban, namun tidak diindahkan.
Alhasil, Maruli yang marah karena tegurannya tidak diindahkan korban lantas memukulnya. Rekan korban AKBP Agung Marlianto yang melihat kejadian tersebut juga mendapatkan teguran.
Quote: JAKARTA, KOMPAS.com — Ternyata, tak semua kalangan mengenali wajah pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Hal ini dialami Pimpinan sementara KPK Indriyanto Seno Adji saat mengikuti upacara HUT ke-70 RI di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (17/8/2015) kemarin.
Indriyanto merasa tak sepopuler pimpinan lainnya. Ia mempunyai cerita tentang ini saat menghadiri upacara kenegaraan kemarin.
"Kemarin saat undangan HUT RI di Istana, saat upacara sudah selesai dan akan bersalaman dengan Presiden dan Wapres, saya terlepas dari istri," ujar Indriyanto kepada Kompas.com, Selasa (18/8/2015).
Padahal, kata dia, saat itu dia hanya terpisah tiga langkah dari rombongan pimpinan KPK lainnya. Namun, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang berjaga langsung menghadangnya.
"'Saudara dari mana?', dengan sedikit raut muka yang keras," kata Indriyanto menirukan ucapan Paspampres.
Saat itu, kata Indriyanto, ia menjawab berasal dari KPK. Paspampres pun menanyakan undangan acara kepada Indriyanto. Namun, saat itu undangan dipegang oleh protokoler KPK. Paspampres, kata Indriyanto, kembali menegurnya keras.
"'Jangan macam-macam. Saya tahu siapa-siapa pimpinan KPK'," kata Indriyanto, masih menirukan perkataan Paspampres.
"Ternyata muka saya tidak seleb, jadi ditolaklah saya untuk salaman," lanjut dia.
Namun, seorang anggota DPR RI yang ia tak ingat namanya menghampiri dia dan Paspampres. Anggota DPR tersebut mengatakan kepada Paspampres siapa Indriyanto.
"Akhirnya dengan muka kencang, petugas tersebut membiarkan saya lolos. Saya memang tidak seleb," kata dia sambil tertawa.
Penulis : Ambaranie Nadia Kemala Movanita
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
Quote:SEGITU SAJA YANG BISA SAYA BAGIKAN. KALAU ADA SALAH DAN KEKURANGAN MOHON DIMAAFKAN. MUNGKIN JUGA SUDAH PERNAH ADA YANG MEMBAHAS, ATAU SALAH KAMAR
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA
Sumber : WIKIPEDIA
PASPAMPRES
Bellator
SEMOGA THREAD KALI INI BERMANFAAT DAN MENAMBAH WAWASAN
SECARA KHUSUS THREAD INI SAYA PERSEMBAHKAN UNTUK KASKUSER USERID SAPSON
AVA-NYA YANG GREGET MEMBUAT SUATU FENOMENA TERSENDIRI
Quote:
Pasukan Pengamanan Presiden atau (PASPAMPRES) merupakan pasukan gabungan dari kesatuan-kesatuan khusus Tentara Nasional Indonesia yang bertugas mengawal Very-Very Important Person (VVIP) negeri ini yang terdiri dari Presiden (RI 1), Wakil Presiden (RI 2), Istri/Suami Presiden (RI 3), Istri/Suami Wakil Presiden (RI 4), berikut keluarganya serta Tamu Negara setingkat Kepala Negara. Tugas ini kemudian dikelompokkan menjadi tugas Grup A, B dan C.
Spoiler for Mengintip Paspampres:
Spoiler for Sejarah:
PASPAMPRES lahir spontan bersama dengan Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia sama halnya dengan kelahiran TNI dan Polri. Ketika kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan, terlihat adanya para pemuda pejuang yang berperan mengamankan Presiden. Para pemuda yang berasal dari kesatuan tokomu kosaku tai berperan sebagai pengawal pribadi, dan para pemuda eks PETA (Pembela Tanah Air) berperan sebagai pengawal Istana.
Ketika keselamatan Presiden mulai terancam dengan didudukinya Jakarta oleh Belanda pada tanggal 3 Januari 1946. Mengingat kekuatan bersenjata Belanda semakin besar dan terpusat di Jakarta , serta pertimbangan intelijen RI saat itu yang memperkirakan adanya keinginan Belanda untuk menyandera Presiden RI dan Wakil Presiden RI, maka atas perintah yang dikeluarkan Mr. Pringgodigdo selaku Sekertaris Negara, diputuskan untuk melaksanakan operasi penyelamatan pimpinan nasional yang dikenal dengan istilah “Hijrah ke Yogyakarta”.
Pada pelaksanaan penyelamatan ini telah ditampilkan kerjasama unsur – unsur pengamanan Presiden RI yang terdiri dari beberapa kelompok pejuang, ada kelompok yang menyiapkan Kereta Api Luar Biasa (KLB), ada yang mengamankan rute Jakarta – Yogyakarta, ada pula yang menyelenggarakan pengamanan di titk keberangkatan yang terletak di belakang kediaman Presiden Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur no 56, Jakarta.
Paspampres juga beberapa kali mengalami perubahan nama dan struktur organisasi. Mulai dari awal Resimen Tjakrabirawa, Satgas Pomad Para hingga Paswalpres (Pasukan Pengawal Presiden), kalau orang yang hidup dan besar pada jaman Soeharto lebih akrab dengan nama Paswalpres.
Spoiler for Unsur-unsur:
Paspampres merupakan pasukan gabungan dari kesatuan-kesatuan khusus Tentara Nasional Indonesia seperti: Kopassus, Marinir, Kopaskhas, dan Kostrad yang setiap prajurit atau anggotanya dipilih dari yang terbaik dari segi fisik, mental, inteligensi, postur, dll
Paspampres dipimpin oleh seorang Komandan yang disebut Danpaspampres. Biasanya, selepas menjabat Danpaspampres orang yang memangku jabatan itu akan menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus (Danjen Kopassus), setelah lepas jabatan sebagai Danjen Kopassus biasanya akan menjadi seorang Panglima Kodam (tidak harus Kodam Jaya).
Berdasarkan Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/5/I/2010 tanggal 20 Januari 2010, organisasi Paspampres disempurnakan dengan komposisi sebagai berikut:
Unsur Pimpinan Komandan dan Wakil Komandan
Unsur Pembantu Pimpinan terdiri dari Inspektorat, Staf Perencanaan, Staf Intelijen , Staf Operasi, Staf Personel dan Staf Logistik.
Unsur pelayanan tediri dari Pekas , Sekretariat dan Detasemen Markas.
Unsur Badan pelaksana terdiri dari Densi, Denkomlek, Denkes, Denpal, Denbekang dan Pusdalops.
Unsur pelaksana terdiri dari :
Grup A Paspampres, berkekuatan 4 Detasemen, melaksanakan pengamanan fisik jarak dekat terhadap Presiden RI beserta keluarganya.
Grup B Paspampres, berkekuatan 4 Detasemen, melaksanakan pengamanan fisik jarak dekat terhadap Wakil Presiden RI beserta keluarganya.
Grup C Paspampres, bertugas melatih dan membina kemampuan personil Paspampres TNI, serta 1 Detasemen latihan bertugas melatih dan membina kemampuan personel Paspampres.
Grup D Paspampres, berkekuatan 4 Detasemen melaksanakan pengamanan fisik jarak dekat terhadap mantan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya (Ini kalau saya tidak salah didirikan sesaat Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mau turun dari jabatannya)
Spoiler for Proses Perekrutan:
Dalam proses rekrutmen untuk bergabung dalam Paspamres, dilakukan seleksi yang sangat ketat terhadap para prajurit terbaik yang berasal dari Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) serta Angkatan Udara (AU). Mereka yang terpilih nantinya akan mengemban misi besar, yaitu mengamankan setiap jengkal perjalanan Kepala Negara ke seluruh pelosok negeri dan juga mancanegara.
Menjadi bagian dari Paspampres merupakan sebuah prestasi membanggakan. Terlebih dikarenakan hal Paspampres merupakan sebuah pekerjaan beresiko tinggi yang mengharuskan mereka yang dalam bergabung, berdiri di garda depan pengamanan layaknya pagar pengaman dan bertaruh nyawa bagi keselamatan jiwa para VVIP.
Mereka yang bergabung bersama Paspampres diharuskan untuk mengikuti berbagai macam pelatihan guna meningkatkan skill awareness individu, yang tentunya tidaklah mudah untuk dijalankan. Maka tidaklah berlebihan jika menjadi bagian dari Paspampres merupakan sebuah upaya pengabdian bagi Negara.
Spoiler for Koper Unik Paspampres dan senjata MP5:
Paspampres biasanya bersiaga mengawasi keamanan sambil menenteng senjata MP-5. Dilihat dari ukuran senjata buatan negara Jerman ini memang wajib alias kudu dibawa Paspampres karena terbilang kecil dan cocok untuk menangani serangan (ambush) dalam kota (urban war) saking kecilnya dibuatlah inovasi koper berisi senjata MP5.
Jika ada yang membahayakan, tinggal mengarahkan koper ke arah target dan menekan picu. Peluru kaliber 9 mm dijamin ampul bakal melumpuhkan musuh. Koper khusus ini dibuat dari bahan polimer padat dan kotak alumunium dengan plastik sebagai penutupnya. Koper ini memiliki ukuran sebesar 20x15x5 inchi. Tak jauh beda dengan koper pada umumnya.
Dilihat dari sisi praktis dan penyamaran dapat dibilang lumayan untuk standar pengamanan VVIP, namun barangkali ada kendala pada proses reload dan akurasi. Dibanderol dengan harga 19 jutaan, senjata ini juga banyak digunakan pada pasukan pengamanan lain di belahan dunia.
Spoiler for Commando Ranger : Ranpur Lapis Baja Andalan Paspampres :
Untuk melindungi orang nomer satu dan orang nomer dua di Republik ini, sudah barang tentu Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) harus dibekali dengan beragam perangkat perlindungan yang memadai. Untuk menunjang misi pengamanan VVIP tersebut, salah satunya dengan kendaraan tempur (ranpur) lapis baja yang dapat digunakan untuk misi evakuasi maupun pengawalan bersenjata.
Tentu ada syarat khusus untuk rampur Paspampres, diantaranya harus punya daya gerak dan mobilitas yang tinggi. Maka tak heran bila Paspampres sejak tahun 80-an mempercayakan Commando Scout dan Commando Ranger untuk misi tersebut. Commando Scout tak lain adalah panser ringan untuk keperluan pengawalan dan intai, sedangkan Commando Ranger merupakan kendaraan lapis baja angkut personel. Baik Commando Scout dan Commando Ranger, merupakan ranpur buatan Cadilage Cage, AS, umumnya dua ranpur ini digunakan secara duet dalam berbagai misi oleh Paspampres, untuk kru operatornya sendiri adalah dari Korps Kavaleri TNI AD.
Commando Ranger mengandalkan senjata utama senapan mesin M-60 kaliber 7,62 mm. Meski versi yang dimiliki Indonesia tak dilengkapi kubah, tapi terdapat perisai baja untuk perlindungan juru tembak. Sudut putar senjata ini mencapai 270 derajat, dan untuk memudahkan dalam mengenali sasaran, sebuah lampu sorot juga ditanamkan pada dudukannya.
Menurut informasi dari Wikipedia.com, Indonesia memiliki 22 unit Commando Ranger. Dalam operasionalnya, ranpur ini lebih banyak ditugaskan untuk menjaga obyek-obyek yang sedang dihuni atau disinggahi oleh kepala negara. Tak heran bila Commando Ranger dan Commando Scout kerap nongkrong di sekitar kediaman Presiden/Walkil Presiden, juga saat Sidang Umum di DPR/MPR, ranpur ini kerap disiagakan di Senayan.
Spoiler for Testimoni Orang Yang Pernah Dihadang Paspampres:
Quote:
Merdeka.com - Sebuah insiden tidak mengenakkan kembali terjadi antara kepolisian dan pasukan pengamanan presiden (paspampres). Seorang perwira menengah di lingkungan Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya tiba-tiba dipukul anggota paspampres saat Presiden Joko Widodo ( Jokowi) menyampaikan pemaparan di Gedung Cendikia, Semarang, Jawa Tengah.
Dari informasi uang dihimpun merdeka.com, Jumat (5/12), kejadian itu berlangsung pada Selasa (2/12) sekitar pukul 11.00 WIB. Seorang Dangrup A Paspampres, Kol Inf Maruli Simanjuntak tiba-tiba memukul Kaur Produk Stafpri Pim Polda Metro, Iptu Reza Fahlevi.
Diduga, pemukulan terjadi karena Reza masuk ke dalam ruangan dengan tetap membawa senjata. Maruli yang bertugas mengamankan presiden sempat menegur korban, namun tidak diindahkan.
Alhasil, Maruli yang marah karena tegurannya tidak diindahkan korban lantas memukulnya. Rekan korban AKBP Agung Marlianto yang melihat kejadian tersebut juga mendapatkan teguran.
Quote: JAKARTA, KOMPAS.com — Ternyata, tak semua kalangan mengenali wajah pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Hal ini dialami Pimpinan sementara KPK Indriyanto Seno Adji saat mengikuti upacara HUT ke-70 RI di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (17/8/2015) kemarin.
Indriyanto merasa tak sepopuler pimpinan lainnya. Ia mempunyai cerita tentang ini saat menghadiri upacara kenegaraan kemarin.
"Kemarin saat undangan HUT RI di Istana, saat upacara sudah selesai dan akan bersalaman dengan Presiden dan Wapres, saya terlepas dari istri," ujar Indriyanto kepada Kompas.com, Selasa (18/8/2015).
Padahal, kata dia, saat itu dia hanya terpisah tiga langkah dari rombongan pimpinan KPK lainnya. Namun, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang berjaga langsung menghadangnya.
"'Saudara dari mana?', dengan sedikit raut muka yang keras," kata Indriyanto menirukan ucapan Paspampres.
Saat itu, kata Indriyanto, ia menjawab berasal dari KPK. Paspampres pun menanyakan undangan acara kepada Indriyanto. Namun, saat itu undangan dipegang oleh protokoler KPK. Paspampres, kata Indriyanto, kembali menegurnya keras.
"'Jangan macam-macam. Saya tahu siapa-siapa pimpinan KPK'," kata Indriyanto, masih menirukan perkataan Paspampres.
"Ternyata muka saya tidak seleb, jadi ditolaklah saya untuk salaman," lanjut dia.
Namun, seorang anggota DPR RI yang ia tak ingat namanya menghampiri dia dan Paspampres. Anggota DPR tersebut mengatakan kepada Paspampres siapa Indriyanto.
"Akhirnya dengan muka kencang, petugas tersebut membiarkan saya lolos. Saya memang tidak seleb," kata dia sambil tertawa.
Penulis : Ambaranie Nadia Kemala Movanita
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
Spoiler for Testimoni Mantan Anggota:
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com — Mengawal dan memberikan jaminan keselamatan bagi presiden dan wakil presiden adalah tugas utama bagi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Untuk menjamin keselamatan itu, Paspampres pun kerap membuat standar keamanan sangat ketat di sekeliling presiden atau wakil presiden yang masuk kategori very very important person (VVIP).
Tak heran jika Paspampres kemudian diibaratkan sebagai perisai hidup simbol negara. Untuk itu, Paspampres mempersiapkan segala prosedur pengamanan terhadap VVIP yang dilakukan dalam jarak dekat, pengamanan perjalanan, keamanan makanan dan medis, hingga penyelamatan VVIP dalam kondisi darurat.
Mantan Komandan Paspampres era Presiden Megawati Soekarnoputri, Letnan Jenderal (Purn) Nono Sampono, bercerita betapa repotnya melakukan pengamanan bagi orang nomor satu di negeri ini. Pasalnya, Nono mengungkapkan, keselamatan presiden dan wakil presiden bukan hanya tanggung jawab dari TNI, melainan juga menyangkut prestise sebuah negara di mata dunia.
"Kalau ada apa-apa, Panglima TNI yang akan digantung karena ini menyangkut nama negara," ujar Nono saat dihubungi, Kamis (7/8/2014).
Dalam sebuah pengamanan normal, lanjut Nono, Paspampres biasa menerapkan pola pengamanan tiga ring. Ring pertama adalah pengamanan yang paling dekat dengan VVIP. Ring kedua dan ketiga berada di lapis luar sekitar VVIP, yang biasanya dijaga oleh TNI dan Polri.
Setiap presiden dan wakil presiden mendapat pengawalan dari sekitar 300-400 personel dengan jam kerja bergiliran. Menurut Nono, jumlah pengawalan yang melekat ini bisa berubah-ubah setiap waktunya bergantung pada kebutuhan dan tingkat ancaman yang ada.
Namun, dia menegaskan, untuk beberapa acara seperti upacara 17 Agustus, peringatan HUT TNI, atau upacara menerima tamu kehormatan, sudah ada standar yang tak bisa diubah oleh siapa pun meski presiden berganti.
Meski demikian, Nono menyadari setiap presiden memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda pula. Pada zaman Presiden Soeharto, misalnya, Paspampres diberdayakan secara maksimal. Bahkan, pengamanan presiden melibatkan satuan Koramil dan Kodim wilayah.
"Lalat pun nggak bisa masuk Istana kalau zaman Pak Harto," seloroh Nono.
Menyesuaikan dengan kemauan kepala negara
Semenjak zaman reformasi bergulir, Istana menjadi lebih terbuka. Pada masa Presiden Megawati, Nono menuturkan, pihaknya kerap dibuat pusing dengan keinginan Megawati yang spontan ingin makan nasi goreng di pinggir jalan hingga blusukan ke pasar-pasar tradisional.
"Menghadapi keinginan presiden itu, kita harus selalu siap menyesuaikan," ujar Nono.
Misalnya, Megawati tidak suka pengamanan berlebihan saat melakukan tinjauan ke pasar. Dia juga sering bersalaman dengan masyarakat dari dalam mobil.
"Kalau sudah begitu, kita melakukan penebalan pengawalan di sekitarnya. Pokoknya, Paspampres terbiasa menyesuaikan setiap gaya presiden," katanya.
Oleh karena itu, Nono mengaku tak terlalu khawatir akan keinginan Jokowi untuk tak mau dikawal secara berlebihan. Menurut dia, Paspampres pasti memiliki cara dalam menjamin keselamatan presiden dan wakilnya.
"Hanya semakin tidak mau dikawal, semakin ekstra kerja keras Paspampres. Konsekuensinya memang begitu. Maka dari itu, pasti ada pembicaraan antara Komandan Paspampres, Sesmil, dengan presiden dan wapres terpilih soal pengamanan," ungkap Nono.
Dia pun meminta apabila nantinya memang benar-benar diberikan tampuk kekuasaan tertinggi di negeri ini, Jokowi juga bisa memahami tugas Paspampres. Jokowi harus menyadari akan risiko ancaman keselamatan terhadapnya yang semakin meningkat begitu menjadi presiden.
JAKARTA, KOMPAS.com — Mengawal dan memberikan jaminan keselamatan bagi presiden dan wakil presiden adalah tugas utama bagi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Untuk menjamin keselamatan itu, Paspampres pun kerap membuat standar keamanan sangat ketat di sekeliling presiden atau wakil presiden yang masuk kategori very very important person (VVIP).
Tak heran jika Paspampres kemudian diibaratkan sebagai perisai hidup simbol negara. Untuk itu, Paspampres mempersiapkan segala prosedur pengamanan terhadap VVIP yang dilakukan dalam jarak dekat, pengamanan perjalanan, keamanan makanan dan medis, hingga penyelamatan VVIP dalam kondisi darurat.
Mantan Komandan Paspampres era Presiden Megawati Soekarnoputri, Letnan Jenderal (Purn) Nono Sampono, bercerita betapa repotnya melakukan pengamanan bagi orang nomor satu di negeri ini. Pasalnya, Nono mengungkapkan, keselamatan presiden dan wakil presiden bukan hanya tanggung jawab dari TNI, melainan juga menyangkut prestise sebuah negara di mata dunia.
"Kalau ada apa-apa, Panglima TNI yang akan digantung karena ini menyangkut nama negara," ujar Nono saat dihubungi, Kamis (7/8/2014).
Dalam sebuah pengamanan normal, lanjut Nono, Paspampres biasa menerapkan pola pengamanan tiga ring. Ring pertama adalah pengamanan yang paling dekat dengan VVIP. Ring kedua dan ketiga berada di lapis luar sekitar VVIP, yang biasanya dijaga oleh TNI dan Polri.
Setiap presiden dan wakil presiden mendapat pengawalan dari sekitar 300-400 personel dengan jam kerja bergiliran. Menurut Nono, jumlah pengawalan yang melekat ini bisa berubah-ubah setiap waktunya bergantung pada kebutuhan dan tingkat ancaman yang ada.
Namun, dia menegaskan, untuk beberapa acara seperti upacara 17 Agustus, peringatan HUT TNI, atau upacara menerima tamu kehormatan, sudah ada standar yang tak bisa diubah oleh siapa pun meski presiden berganti.
Meski demikian, Nono menyadari setiap presiden memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda pula. Pada zaman Presiden Soeharto, misalnya, Paspampres diberdayakan secara maksimal. Bahkan, pengamanan presiden melibatkan satuan Koramil dan Kodim wilayah.
"Lalat pun nggak bisa masuk Istana kalau zaman Pak Harto," seloroh Nono.
Menyesuaikan dengan kemauan kepala negara
Semenjak zaman reformasi bergulir, Istana menjadi lebih terbuka. Pada masa Presiden Megawati, Nono menuturkan, pihaknya kerap dibuat pusing dengan keinginan Megawati yang spontan ingin makan nasi goreng di pinggir jalan hingga blusukan ke pasar-pasar tradisional.
"Menghadapi keinginan presiden itu, kita harus selalu siap menyesuaikan," ujar Nono.
Misalnya, Megawati tidak suka pengamanan berlebihan saat melakukan tinjauan ke pasar. Dia juga sering bersalaman dengan masyarakat dari dalam mobil.
"Kalau sudah begitu, kita melakukan penebalan pengawalan di sekitarnya. Pokoknya, Paspampres terbiasa menyesuaikan setiap gaya presiden," katanya.
Oleh karena itu, Nono mengaku tak terlalu khawatir akan keinginan Jokowi untuk tak mau dikawal secara berlebihan. Menurut dia, Paspampres pasti memiliki cara dalam menjamin keselamatan presiden dan wakilnya.
"Hanya semakin tidak mau dikawal, semakin ekstra kerja keras Paspampres. Konsekuensinya memang begitu. Maka dari itu, pasti ada pembicaraan antara Komandan Paspampres, Sesmil, dengan presiden dan wapres terpilih soal pengamanan," ungkap Nono.
Dia pun meminta apabila nantinya memang benar-benar diberikan tampuk kekuasaan tertinggi di negeri ini, Jokowi juga bisa memahami tugas Paspampres. Jokowi harus menyadari akan risiko ancaman keselamatan terhadapnya yang semakin meningkat begitu menjadi presiden.
Quote:SEGITU SAJA YANG BISA SAYA BAGIKAN. KALAU ADA SALAH DAN KEKURANGAN MOHON DIMAAFKAN. MUNGKIN JUGA SUDAH PERNAH ADA YANG MEMBAHAS, ATAU SALAH KAMAR
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA
Sumber : WIKIPEDIA
PASPAMPRES
Bellator
Spoiler for BONUS: PENGAWAL IBU NEGARA:
TAMBAHAN :
CIRI-CIRI PASPAMPRES:
*Kadang-kadang pakai seragam model safari juga model Security VIP, sama-sama cepak juga.
*Paspampres lebih modern, mereka memaka tabung akustik sebagai alat komunikasi, yang memakai HT secara langsung cuma 1 atau 2 orang saja.
*Tangannyasuka diangkat kemulut, mereka bukan lapar, tapi lagi komunikasi lewat tabung akustik.
*Dikupingnya ada tabung akustik itu sendiri, yang warna putih headsetnya melingkar seperti kabel telepon (lihat gambar)
.
CIRI-CIRI PASPAMPRES:
*Kadang-kadang pakai seragam model safari juga model Security VIP, sama-sama cepak juga.
*Paspampres lebih modern, mereka memaka tabung akustik sebagai alat komunikasi, yang memakai HT secara langsung cuma 1 atau 2 orang saja.
*Tangannyasuka diangkat kemulut, mereka bukan lapar, tapi lagi komunikasi lewat tabung akustik.
*Dikupingnya ada tabung akustik itu sendiri, yang warna putih headsetnya melingkar seperti kabel telepon (lihat gambar)
.
Tugasnya paspampres tu cukup berat dan bikin stres fisik maupun mental
Mudah2an mereka mendapatkan penghargaan yang cukup baik atas jasa2nya
Mudah2an mereka mendapatkan penghargaan yang cukup baik atas jasa2nya
paspampres selalu waspada dan selalu jadi tameng president, mantaf
saya gagal jadi paspampres dikarenakan terlalu tampan
salam TAMPAN
saya gagal jadi paspampres dikarenakan terlalu tampan
salam TAMPAN
pampres siap mati demi presiden
dulunya cakrabirawa yah gan
totally...
temen ane tugas disono, wadda lucky brud he is...
temen ane tugas disono, wadda lucky brud he is...
doi kalo ngisi spt tahunan pajak penghasilan suka asal asalan giliran dibilangin malah marahan dia
*pengalaman
*pengalaman
Quote:Original Posted By wiwidwidayat86 ►
totally...
temen ane tugas disono, wadda lucky brud he is...
Ada yang bilang rata2 yg jd paspampres liver-nya pada kena gan...
Spertinya karena kelelahan
Tapi entah betul atau tidak
totally...
temen ane tugas disono, wadda lucky brud he is...
Ada yang bilang rata2 yg jd paspampres liver-nya pada kena gan...
Spertinya karena kelelahan
Tapi entah betul atau tidak
Quote:Original Posted By lusena ►
Ada yang bilang rata2 yg jd paspampres liver-nya pada kena gan...
Spertinya karena kelelahan
Tapi entah betul atau tidak
Jangan-jangan ini tim medis paspampres
Ada yang bilang rata2 yg jd paspampres liver-nya pada kena gan...
Spertinya karena kelelahan
Tapi entah betul atau tidak
Jangan-jangan ini tim medis paspampres
waw... keren ya kerjaan mereka
Suami saya grub D gan , jadi istri paspampres serin galau , , jarang pulang soalnya.. hehe
Quote:Original Posted By ndaafp ►
Suami saya grub D gan , jadi istri paspampres serin galau , , jarang pulang soalnya.. hehe
Wah, suatu kehormatan bagi saya, anda berkomentar di thread ini.
Galaunya jangan sampai melebihi rasa bangga ya,sist. Tugasnya berat dan mulia. Semoga suami dan keluarga sehat terus ya. Amin.
Dimana keluarga tinggal ya, sist? Apa di Komplek Paspampres di Cijantung? Kediaman orangtua saya tidak jauh dari sana.
Suami saya grub D gan , jadi istri paspampres serin galau , , jarang pulang soalnya.. hehe
Wah, suatu kehormatan bagi saya, anda berkomentar di thread ini.
Galaunya jangan sampai melebihi rasa bangga ya,sist. Tugasnya berat dan mulia. Semoga suami dan keluarga sehat terus ya. Amin.
Dimana keluarga tinggal ya, sist? Apa di Komplek Paspampres di Cijantung? Kediaman orangtua saya tidak jauh dari sana.
keren gan. kegantengan meningkatb1500persen kalo jadi paspampres haha
kopernya keren gan.
temen gw jugak ada yang jadi paspampres, kata nyokapnya si
makasih
makasih
respect buat para paspampres, mereka jadi rompi anti pelurunya para presiden dan wakil pres beserta keluarganya, raga dan jiwa tuh yang di abdikan
Itu harga senjata 19 jutaan
Sangat disayangkan kalian harus ke belakang
Via: Kaskus.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar