Pages


Selasa, 03 November 2015

Memasuki Company Baru


Quote:
Halo agan dan aganwati,
karir.com kembali lagi dengan artikelnya ke-7 yang akan membahas seputar dunia kerja buat careerseeker pastinya
dan tema untuk minggu ini adalah
Memasuki Company Baru


Selamat membaca

Sepanjang hampir 20 tahun menjadi professional, sudah ada beberapa company tempat saya berkarya.
Sebut saja, Bank Universal (Astra), Asuransi Astra Buana, British American Tobacco, Ericsson Indonesia, L’Oreal Indonesia dan BMW Indonesia.

Saya selalu excited dan semangat setiap memasuki company baru. Persis ketika masa sekolah, excited untuk memasuki sekolah baru. Padahal dulu mikirnya, kalau sudah memasuki masa kerja kita gak perlu adaptasi lagi seperti pas masuk sekolah baru. SALAH!

Dan tebak? Dunia kerja ternyata tidak banyak berbeda juga dengan dunia sekolah.
Gini maksud saya, biar itu perusahaan besar, ternyata tetep aja ada yang namanya Bullies, si pelawak, tuan popular, si kaya, dan yang lainnya yang kamu temukan juga di sekolah. Bedanya, kita khan sudah lebih dewasa dan (seharusnya) lebih bijak. Yang paling penting juga, lebih percaya diri bila dibandingkan masa kuliah.


Berikut beberapa tips dari saya buat kamu-kamu yang akan memasuki company baru..

1. Lakukan Riset Singkat

gambar diambil dari pf.uad.ac.id
Dari dulu, Dino ini selalu menganjurkan riset singkat terus ya?
Ha, tapi ini penting saudara-saudara. Dan, dengan era digital seperti sekarang ini, mudah sekali melakukan riset seperti ini.


Quote:Yang paling penting, menurut saya adalah mengetahui kultur dan budaya perusahaan itu sendiri terlebih dahulu.


L’Oreal misalnya, ini adalah Beauty Company (begitu mereka menyebut diri mereka sendiri) dari Paris. Beauty Company.
Dari penyebutan beauty company ini, tentu saja mereka berharap karyawan-karyawan mereka adalah beautiful people.

Quote:Quote:Quote:Catat :
beautiful people bukan berarti secara fisik cantik dan rajin nyalon. Jadi, ya minimal harus rapih dan keren lah kalau ke kantor. Be fashionable... Tapi saya bukan anak fashion, saya benci fashion, dan saya jarang mandi... Ya, maaf berarti L’Oreal bukan tempat yang tepat buat kamu. Simple.


Saya malu mengakui kalau dulu pas di L’Oreal sempat menjadi bully di kantor dan sempat ditegur keras pihak HRD.
Bos saya, namanya Philip Giles cukup kompak sama saya. Mungkin karena banyak yang gak ngerti aksen dia, jadi sekalinya ketemu saya yang udah biasa banget sama aksen kayak dia, maka kita pun langsung klik. Sayang, kekompakan kita kadang kita gunakan juga untuk menjahili anak-anak yang baru masuk. Jahil, itu kata yang lebih tepat, bukan bully (membela diri, ceritanya). Tapi, ya karena korban kita sakitnya disini (menunjuk ke dada), maka dianggap bully.


Suatu ketika, ada anak MT (Management Trainee) yang di L’Oreal disebut sebagai Pepiniere (bahasa Perancis, artinya : bibit atau tunas) yang sangat excited bekerja di L’Oreal. Energinya berlimpah, seperti mimpi yang terwujud, dia senang dan bangga sekali bisa lolos seleksi ketat dan masuk L’Oreal.
Selama seleksi yang dilakukan di kantor, dia semakin semangat melihat dandanan dan tampilan keren kebanyakan karyawan L’Oreal.


Quote:Demikian takjubnya, dia pun bertanya ke saya dan Philip (waktu itu di dekat saya), “What outfit should I wear for my first day in L’Oreal?” tanya dia polos. Matanya berbinar penuh semangat. Entah setan apa yang menjahili saya dan bos saya waktu itu, kita kompak loh menjawab, “You can wear anything...” kata bos saya. “In fact, you can wear shorts.” timpal saya. Dia pun mengangguk penuh semangat.

Dan... beneran aja, hari pertama di L’Oreal dia pakai jas, dasi dan... CELANA PENDEK! OMG! Terus terang, saya langsung merasa bersalah.
Sementara, tentu saja dia menjadi bahan olokan teman-teman kantornya.
Ia pun menghadap pihak HRD dan melaporkan semuanya. Gak lama, saya dan bos saya pun dipanggil pihak HRD. Seperti dua anak yang ketahuan nakalnya, kami pun hanya tertunduk ketika HR Director L’Oreal yang cantik menegur.
“We’re sorry... we promise not to do it again.” begitu janji kami.


Beranjak keluar, sang direktur HRD, “Kalian itu jahil amat sih...” dan dia pun tertawa lepas. Rupanya kejahilan kami juga menghibur dia.

itu L’Oreal.
Beda lagi dengan BMW. Masuk kantor L’Oreal suasananya ramai, hiruk pikuk terasa sekali, semua orang berbicara dengan volume sedang, dan jika memanggil atasan, cukup panggil namanya saja. Gak perlu pak, mister apalagi denMas. Gak perlu.


Nah, masuk BMW, juauh sekali dengan L’Oreal.
Bagaikan langit dan bumi. BMW ini perusahaan Jerman. Tau sendiri kultur dan budaya Jerman khan? Duh, serius banget.
Masuk kantor BMW, suasana demikian hening, senyap.
Wow... semua orang berkomunikasi dengan volume rendah, beberapa agak berbisik. Sunyiii sekali... kalau kita pelihara jangkrik saya yakin bisa kedengeran suaranya... “krik... krik krik... krik...”


Jangan berharap bisa memanggil nama atasan kita tanpa pakai salutationnya. Kalau bule ya Mister. Kalau Indo ya Bapak. Saya menjabat sebagai Head of Marketing ketika join di BMW sekitar akhir tahun 2003. Saya ingin meneruskan tradisi memanggil cukup nama saja yang saya anggap sebagai fun. Saya pun sampaikan hal ini kepada team saya di BMW. “Panggil saya Dino saja ya. Gak usah pakai pak.”
Ternyata SALAH. Ketika sedang bersama direktur saya, salah satu team saya menghadap dan meminta tanda tangan saya. “Din, saya butuh tanda tangan.” katanya. Saya pun bubuhkan tanda tangan saya dan Ia pun berlalu.
Di luar dugaan, Direktur saya menegur, “Did she just called you ‘Din’ just by your name?” saya jawab enteng. “Yes.” Direktur saya pun membalas, “Please don’t. Please ask her and all your team to call you by Pak. It’s not our culture to call senior people by their name.” Oooopss.

Quote:Jadi, penting untuk tau kultur dan budaya perusahaan, supaya kamu tidak salah bersikap apalagi sampai SALTUM. Hahaha.

2. Selalu senyum dan hargai semua orang
gambar diambil daridoctormoosavi.ir
Namanya juga anak baru. Rajin senyum akan membuat Anda lebih diterima.
Ada yang tidak membalas senyuman Anda? Ya biarin saja. Tetaplah tersenyum.
Perusahaan besar biasanya memiliki OB alias Office Boy atau Office Girl. Saya selalu membiasakan diri untuk ramah kepada mereka (kalau ini sih didikan orang tua ya). Jangan memandang orang dari jabatannya. Hargai semua, regardless their position and role in the company.

Ericsson itu perusahaan Swedia, dan mungkin (mungkin ya) karena Swedia tidak pernah merasakan 2 perang dunia yang dahsyat, maka orang-orangnya terkenal ramah. Presiden Direktur saya di Eriscsson waktu itu namanya Mats Olsson. Jangankan hapal nama OB, dia juga akan hapal nama anak mereka.
Spesial bener ini orang. It’s the small things that matters. Perusahaan kalau diibaratkan orkestra, maka semua pihak memiliki peran penting untuk menghasilkan simfoni yang luar biasa. Semua berperan. Jadi, sangat penting bagi Anda anak baru untuk mendapatkan dukungan dari semua orang.


3. Ulangi nama orang yang dikenalkan ke Anda
gambar diambil dari abetterinterview.com
Ini tips bagus nih. Sebagai anak baru, lumrah kalau hari pertama akan dikenalkan ke banyak orang.
Dan biasanya setelah hari berlalu, besoknya Anda akan lupa siapa-siapa saja yang sudah dikenalkan.
Saya selalu membiasakan diri mengulangi nama orang tersebut ketika dikenalkan.
Quote: “Dino, kenalkan ini Herlina dari bagian aftersales.” Saya biasa menjawab. “Halo Ibu herlina. Nice to meet you. Ibu Herlina di bagian Aftersales ya?” Saya ulangi agar saya bisa ingat. Memang bukan jaminan. Tapi, tips ini cukup membantu kita mengingat lebih baik.
Jika Anda bisa mengingat semua nama karyawan, saya jamin Anda akan lebih diterima.
Saya pasti paling hapal nama OB. Penting nih, buat bikinin teh sama indomie kalau laper. hahaha.


4. Hindari menggunakan kalimat negatif

gambar diambil dari lalegalethics.org
Never. Ever. Ever. Ever. Jangan sampai ya di hari-hari pertama Anda memasuki kantor baru sudah banyak berbicara atau bercerita negatif, misalnya tentang perusahaan Anda sebelumnya. Never ever ever do that.
Mungkin kita memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan di perusahaan sebelumnya, tapi ingat, mau gimana-gimana, itu adalah perusahaan yang memberikan Anda nafkah sebelumnya! Jangan pernah menjelek-jelekkan perusahaan sebelumnya.
Anda tidak akan pernah tau, misalnya ternyata orang yang Anda ajak bicara ternyata juga dari perusahaan yang sama.


Jangan juga bercerita negatif tentang hal ataupun pengalaman Anda lainnya di hari-hari pertama. Stay positive. Apakah tidak boleh curhat mengenai hal negatif? Boleh saja. Tapi yang namanya curhat, sebaiknya Anda lakukan ke pihak yang Anda percaya betul. Dan tentu saja, ini tidak bisa Anda temukan di hari – hari pertama Anda bukan? Always stay positive.

5. Jangan mengeluh dan selalu berikan 110 persen

gambar diambil dari lh6.ggpht.com
Adaptasi butuh waktu. Jika proses adaptasi tersebut membuat Anda untuk spend waktu lebih di pekerjaan Anda, maka ya dijalani saja, dan jangan mengeluh. Bisa karena biasa. Pada saatnya Anda sudah biasa, pekerjaan Anda akan lebih cepat dikerjakan.
Masih gak bisa juga? berarti butuh training Time Management.


6. Harus mau ikutan acara sosial after office

gambar diambil dari masetv.com
Sebagai anak baru, kalau sampai diajakin (misalnya), pergi ke cafe after office, menurut saya harus dituruti.
Kalau memang Anda tipe yang gak suka clubbing dan cafe (seperti saya), maka ikuti saja 3-4 kali, kemudian setelah dekat dengan team baru Anda katakan bahwa cafe and clubbing is really not your thing.
Anda lebih memilih misalnya, nonton bioskop.


Quote:Semoga tips di atas bisa membantu Anda memasuki Company baru. Jangan sampe SALTUM ya...

.

Dino Martin
CEO karir.com
nyimak
Minyak..
Eh, nyimak :v
Wah agan ini top banget pengalamannya...
Kebetulan senin besok saya mulai kerja ditempat baru. Dan masalah saya adalah tidak supel, kaku, intinya tidak mudah akrab dengan orang lain. Kalo kerennya sih saya ini introvert.
Kadang berpura - pura akrab malah membuat saya tidak nyaman.
Maaf kalau curhat, tapi untuk yang introvert kaya saya. Ada saran tambahan ga gan??
Quote:Original Posted By wdshady
Wah agan ini top banget pengalamannya...
Kebetulan senin besok saya mulai kerja ditempat baru. Dan masalah saya adalah tidak supel, kaku, intinya tidak mudah akrab dengan orang lain. Kalo kerennya sih saya ini introvert.
Kadang berpura - pura akrab malah membuat saya tidak nyaman.
Maaf kalau curhat, tapi untuk yang introvert kaya saya. Ada saran tambahan ga gan??


gan nanti ceritain ya pengalamannya..
ane juga pengen tau suasana kerja ditempat baru kyk gimana, ane juga introvert soalnya

yup kantor, sistem & lingkungan baru harus adaptasi lagi
karena orang-orang belum tentu mau nerima keberadaan kita

setuju lah sama TS

dunia kerja itu macem dunia sekolah
kalo si pekerja bawaanya pantas untuk di bully ya nikmatin aja

tapi kalo emg bawaan karakter orang nya udah keren
ya di lingkungan kerja juga pasti udah keren
gak perlu takut dilecehkan, gak perlu takut sikut2an
ngomong didengerin, nunjuk dipatuhin

gitu lah
cuma 1 saran ane: ikutin dulu arusnya gan !!!!!!!

paling penting untuk mereka2 yg keluar dr zona nya baik beda lokasi, beda sistem industrinya, atau lintas kultur (pns-bumn-swasta)
Sharing yang bagus.
Ane jobseeker dan agak ngeri2 sedap juga mau masuk dunia kerja
klo boleh ane tambahin, penting ikut makan siang dengan yg lain gan.
Walaupun agan introvert, ikut2an aja dulu. kan suasana makan siang cair ya, gak kaku.
PDKT dari situ sama yg lain deh.
wah,sarannya patut di coba...
nice suggestions if sometime will get a new job in a company / corporation
mantap gan
Ijin bookmark
Beradaptasi yang pertama kali harus dilakukan
nice info gan.. semoga saya dapat perusahaan baru..
heehehe
Saling menghargai dan pastinya biar akrab dan cari teman juga bisa..
Selalu berikan versi terbaik
Ijin di save ya gan,bisa ngebantu adik ane yg lagi mau kerja
nice tips gan
harus bisa jurus bunglon berubah warna
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar