Pages


Senin, 04 Januari 2016

Strategi dalam Meningkatkan Minat Baca Anak!

Thanks God It's Monday! *terminologi baru*

Di hari Senin yang 'thanks God' banget ini, kita mau berbagi trit lagi nih, Gan!

Mudah-mudahan trit ini juga bisa bikin Agan-Agan merasa 'thanks God' karena bisa berguna buat Agan-Agan yang baik hati nan mulia ini yaa

Langsung saja ke tekape yuk!!



Dalam trit kali ini, kita mau cerita-cerita sedikit mengenai pengalaman kita dalam mengelola taman bacaan yang bukan sekedar taman baca, namun bisa juga cukup efektif dalam meningkatkan minat baca anak sekitar nih Gan..

Tapi sebelum membahas lebih jauh, mungkin akan terbesit..

Memangnya kenapa sih minat baca anak itu penting untuk kita tingkatkan?


Quote:Berdasarkan buku yang ditulis Paul C. Burns, Betty D. Roe & Elinor P. Ross (dalam teaching reading in today's elementary school), membaca merupakan suatu proses yang kompleks. Tidak hanya membaca itu yang penting, tetapi setiap aspek yang ada selama proses membaca juga bekerja dengan sangat kompleks..

Ada delapan aspek yang bekerja saat kita membaca: aspek sensori, persepsi, sekuensial (tata urutan kerja), pengalaman, berpikir, belajar, asosiasi, dan afeksi. Kedelapan aspek ini bekerja secara bersamaan saat kita membaca. Fakta lainnya, otak manusia memiliki sekitar seratus miliar sel otak (setara dengan dua puluh kali lipat seluruh penduduk di dunia). Nah, sayangnya kemampuan otak yang sangat tinggi ini menjadi tidak berfungsi kalau kita tidak mengembangkannya.

Quote:Ketika anak membaca berarti anak sedang menggunakan otaknya untuk berpikir yang membuat selnya saling terkoneksi. Semakin sering anak membaca buku maka semakin banyak pula sel otak yang terkoneksi. Dan jutaan sel otak yang terkonkeksi itulah yang membuat seorang anak menjadi anak yang cerdas.

Sekarang lebih terbayang kan pentingnya mendorong minat anak-anak untuk membaca sejak dini?

Pertanyaan selanjutnya adalah, mengapa kita harus menumbuhkan minat baca itu sejak dini? Apa orang dewasa tidak bisa?

Quote:Ketika anak kita masih berusia balita, mereka dengan mudahnya meniru perilaku-perilaku yang mereka lihat di lingkungan tempat mereka tinggal. Hal ini terjadi karena perkembangan otak paling pesat ada pada rentang usia manusia 0-6 tahun. Ketika seorang anak terlahir di dunia, pertumbuhan otaknya sudah 25%, dan akan menjadi 50% ketika mereka berusia 18 bulan. Saat mereka berusia 6 tahun pertumbuhan otaknya sudah mencapai 90% dan mencapai ukuran maksimalnya (100%) ketika berusia 18 tahun.

Pertumbuhan otak ini seiring juga dengan perkembangan intelektual anak. 50% kemampuan intelektual anak berkembang saat lahir sampai umur 4 tahun, menurun menjadi 30% dalam rentang usia 4 sampai 8 tahun, dan ketika mereka berusia 8 sampai 18 tahun semakin menurun menjadi 20%. Jadi, betapa sayangnya jika usia emas seorang anak berlalu begitu saja tanpa mendapatkan banyak hal yang berarti dan bisa menjadi investasi penting untuk masa depan anak yang lebih cerah.

Di lain sisi, ada beberapa manfaat yang akan diperoleh anak jika mereka senang membaca buku sejak usia masih sangat muda, diantaranya: melatih konsentrasi, membuka cakrawala pengetahuan, dan mengasah kecakapan berbahasa anak (bisa mengurangi bahasa alay yang berkembang pesat lho ).




Oke, sekarang sudah terbayang kan betapa pentingnya kita sebagai orang yang lebih dewasa untuk membantu anak-anak dan adik-adik kita untuk semakin sering dalam membaca? Tujuannya satu, agar Indonesia di masa yang akan datang akan semakin menyala dengan anak-anaknya yang cerdas dan menyalakan Negeri kita ini dengan sinar-sinar pengetahuannya (Indonesia Menyala).

Pertanyaannya selanjutnya kan begini..

Jika begitu, gimana caranya?


Ini dia! Kita ada sedikit pengalaman yang bisa dibagi nih Gan agar minat baca anak terdongkrak dan bisa semakin mendekati cita-cita kita menyalakan Indonesia!

Coba dicek sekaligus ditambahkan ya Gan, kalau ada yang punya pengalaman lain dan ingin saling berbagi disini..


Quote:1. Interaksi Multi Aktor.



Spoiler for Interaksi:
Seperti yang telah dijelaskan di awal, anak akan mudah meniru dan terpengaruh oleh perilaku orang-orang yang ada di lingkungan sekitarnya. Atau bahkan tak perlu bagi kita melihat riset yang ada, kita sendiri sebagai manusia yang lebih dewasa pun akan sedikit banyak terpengaruh dengan lingkungan kita sendiri bukan?

Dengan dasar inilah, kami coba mengajak guru, kepala sekolah, keluarga, dan teman sebaya anak untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi anak yang menjadi target kita agar terbiasa, lalu sedikit demi sedikit semakin mencintai kegiatan membaca itu sendiri.

Tapi bagaimana sih lingkungan yang kondusif itu?

Pada dasarnya, kegiatan yang telah kami laksanakan adalah kegiatan yang mudah ditiru dan diaplikasikan.

Contohnya:

• Mengajak orang tua / keluarga untuk lebih mendorong anak membaca buku di rumah daripada bermain / bekerja di lading / melaut membantu keluarga.

• Mencarikan teman sebaya dari anak sebagai teman diskusi atau pemantik semangat membaca anak.

• Menciptakan kegiatan-kegiatan menarik di lingkungan tempat tinggal anak (di pusat taman bacaan desa) seperti hari mendongeng, lomba mendongeng, dan kegiatan-kegiatan lain yang mampu membuat anak merasakan bahwa membaca itu adalah kegiatan yang tak kalah menyenangkan dibanding lain yang juga biasa dilakukan.


Quote:2. Mencari dan Mengaktivasi Penggerak.



Spoiler for Penggerak:
Untuk mencapai kondisi ideal dari poin sebelumnya, perlu ada sebuah motor. Dalam hal ini, kami menyebut motor itu dengan sebutan penggerak.

Penggerak disini memiliki fungsi strategis dalam mencapai kondisi-kondisi ideal yang kita inginkan. Penggerak akan mampu membantu dalam memetakan sumber daya yang tepat untuk dikolaborasikan dengan target-target yang tepat. Setelah itu, penggerak juga akan membantu multi aktor untuk saling berkolaborasi dan membentuk lingkungan yang kondusif untuk anak. Tak terbayang ketika ‘motor’ itu tak pernah ada, kolaborasi seminim apa yang akan terjadi dalam upaya kita semua meraih kondisi yang kita inginkan.



Quote:3. Buku yang Berkualitas dan Media Informasi lain.




Spoiler for Buku dan Media Informasi:
Buku merupakan media yang sampai saat ini paling mudah ditemui, mudah diakses, dimengerti setiap orang , dan tidak semahal media digital. Setiap tempat mengenal buku, setiap orang mengenal buku, dan setiap anak tahu buku. Tugas kita selanjutnya adalah bagaimana memastikan semua buku yang diterima masyarakat adalah buku yang berkualitas, informatif, dan mampu menjaga ketertarikan setiap anak untuk terus membaca.
Nah, dengan menjalankan sedikit strategi di atas, kami memiliki hasil yang cukup baik. Di beberapa daerah sudah tumbuh banyak penggerak yang terus teraktivasi menciptakan lingkungan yang kondusif dalam menumbuhkan minat baca anak (kasih link aktivitas Indonesia Menyala lagi). Di beberapa daerah juga, sudah banyak anak yang memiliki peningkatan kemampuan dan keinginan membaca. Angkanya memang belum begitu besar dan menjawab permasalahan yang ada di Negara kita, namun seperti kata pujangga besar kita Pramoedya Ananta Toer, “Langkah pertama memang berat. Namun jika sudah melewati langkah pertama, maka kita sudah melewati setengah dari perjalanan”.


Oleh karena itu, yuk Agan-Agan yang super, kita saling berbagi dan melengkapi disini. Agar setengah perjalanan menuju Indonesia yang cerdas dan menyala bisa segera kita selesaikan sembari bergandengan tangan

Quote:Pak Habibie pernah berpesan, bahwa saat ini mungkin kita sedang berada di suatu lorong yang gelap.. Tapi percayalah, kita berjalan menuju sebuah cahaya yang terang di ujung sana..

Tetap semangat Agan-Agan!!
Reserved
sebenarnya untuk meningkatkan minat baca anak sih gampang jika kondisinya seperti yg ts bilang 'kondusif' fasilitas ada, pengajar ada(dalam hal ini mungkin ortu), yg diajar(anak) pun memungkinkan, mungkin mudahnya sih cukup beliin buku anak2 yg ilustrasinya menarik & ajak bermain sambil membaca di taman. yg susah itu jika mereka (ortu+anak+lingkungan) tidak berada dalam kondisi yg kondusif, misal mereka berada dibawah garis kemiskinan & tinggal dikawasan kumuh sehingga point 1 diatas rada sulit dicapai pada kondisi ini, jd mungkin temen2 dari indonesia mengajar inilah yg bisa menjadi motor penggerak itu jd yg point 2 & 3 itu terkadang lebih mudah dicapai dari yg point 1 yg ts jabarkan diatas.
ya emang baca penting bgt gan, buat nambah wawasan sehingga bangsa kita nggak jadi bangsa yang wawasannya sempit dan bisa membangun negara
btw mampir blog ane gan http://terra-qoriawan.blogspot.com/
buka jendela dunia selebar-lebarnya a.k.a Membaca
makasih gan tipsnya tar ane coba ke adek ane
ayo tingkatkan minat baca anak, dimilai dari diri kita
beliin gadget biar rajin browsing
Kalo di rumah ane yang sekarang (ikut budhe), ada perpustakaan gan. Adik-adik dibiasakan baca buku tiap malan setelah belajar, karena sekolah adik-adik fullday.
Yang paling penting, di rumah gak ada tipi
Anak kita kasih eh beliin buku bacaan yang banyak. Biar semangat baca saya baca dan rekam kemudian anak dengarkan sambil anak menyimak melihat buku.

Sedikit banyak anak ada motivasi membaca
Quote:Original Posted By kirina
Kalo di rumah ane yang sekarang (ikut budhe), ada perpustakaan gan. Adik-adik dibiasakan baca buku tiap malan setelah belajar, karena sekolah adik-adik fullday.
Yang paling penting, di rumah gak ada tipi


Sudah bertahun-tahun di rumah saya gak ada tivi
Quote:Original Posted By heane


Sudah bertahun-tahun di rumah saya gak ada tivi


Samaan mod.
Karena gak ada tv dan gak ada wifi, hiburannya cuma buku. Memang awalnya kelihatan ekstrim, tapi dampaknya bagus. Adik2 bukan generasi instan yang apa2 langsung search di google
Nice share gan, semoga ane bisa menerapkan di keluarga ane
dulu waktu kecil ane tidak suka membaca tapi sekarang sebaliknya ane suka membaca di kaskus....
Anak-anak suka membaca buku yang ada gambarnya
susah ya ngajarin anak baca buku
nice thread gan
emang ngapain anak2 membaca?? bermain ajaa anak mah
Nice bro
Quote:Original Posted By kirina


Samaan mod.
Karena gak ada tv dan gak ada wifi, hiburannya cuma buku. Memang awalnya kelihatan ekstrim, tapi dampaknya bagus. Adik2 bukan generasi instan yang apa2 langsung search di google


Lebih baik anak bermain di luar biar mereka seneng.
setelah itu di rumah cuma ada buku atau mainan anak.
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar