Selamat Siang Gansist
Yuk mari kenali sedikit tentang kesusastraan Indonesia
Khususnya
SASTRAWAN INDONESIA
Seiring dengan perkembangan jaman, kesusastraan Indonesia juga ikut mengalami perkembangan atau sering dikenal dengan sebutan pembabakan sastra. Pembabakan sastra juga beragam dan memiliki banyak versi, dari mulai Periodisasi versi Nugroho Notosusanto, Sabaruddin Ahmad, Ajip Rosidi, bahkan Usman Effendi dan juga menurut HB. Jassin. Tapi ane mencoba mengambil secara garis besar berdasarkan rentang waktu karya diterbitkan, dan sesuai catatan dari dosen ane
Dan inilah sastrawan Indonesia berdasarkan jamannya:
Sastra Masa Awal
Quote:Pada masa kejayaan islam di Indonesia merupakan awal lahirnya kesusastraan Indonesia. Terbukti pada tumbuhnya tradisi penulisan sastra keislaman mulai abad ke-17. Kebanyakan sastra keislaman itu ditulis dalam huruf arab-Melayu atau huruf Jawi. Sedangkan hasilnya berupa kisah tentang para nabi, hikayat tentang Nabi Muhammad Saw dan keluarganya, hikayat pahlawan-pahlawan islam, cerita tentang ajaran dan kepercayaan Islam, cerita fiktif, dan cerita mistik serta tasawuf.
Pada masa penjajahan Belanda dan Inggris yaitu pada abad ke-20 mulai muncul filolog-filolog Indonesia yang buku sastra klasik. Baru pada tahun 1914 terbitlah roman modern yang berjudul Baruang Ka Nu Ngarora karya Daeng Kanduruan Ardiwinata.
Quote:
Sastra Balai Pustaka
Quote:Balai Pustaka didirikan oleh pemerintah colonial Belanda dengan keputusan Gubernemen pada 14 September 1907 dan pada 1917 dikukuhkan menjadi Balai Pustaka. Tokoh-tokoh yang pernah memimpin Balai Pustaka tercatat Dr.D.A.Rinkes, Dr.G.W.J.Drewes, Dr.K.A.Hidding, sedangkan sastrawan Indonesia yang bekerja di dalamnya yaitu Adinegoro, S.Takdir Alisjahbana, Armijn Pane, Nur Sutan Iskandar, dan H.B.Jassin.
Dr.D.A.Rinkes
Adinegoro
S.Takdir Alisjahbana
Armijn Pane
Nur Sutan Iskandar
H.B.Jassin
Sastra Pujangga Baru
Quote:Poejangga Baroe juga dapat diartikan sebagai gerakan kebudayaan Pujangga Baru tahun 1930-an yang tidak terpisahkan dari tokoh-tokoh terpelajar Muhammad Yamin, Rustam Effendi, S.Takdir Alisjahbana, Armijn Pane, Sanusi Pane, J.E.Tatengkeng, dan Amir Hamzah.
Muhammad Yamin
Rustam Effendi
Sanusi Pane
Jan Engelbert Tatengkeng
Amir Hamzah
Sastra Angkatan ‘45
Quote:Terjadi perubahan antara sastra angkatan ’45 dengan sastra angkatan Pujangga Baru. Dijelaskan oleh Teeuw bahwa perubahan itu tidak terjadi secara tiba-tiba pada saat proklamasi. Selama masa pendudukan jepang sudah terjadi tanda-tanda perubahan seperti diperlihatkan Chairil Anwar, Idrus, Usmar Ismail, Achdiat K, Mihardja, tetapi tidak segera muncul ke permukaan karena tertekan oleh kekuasaan jepang.
Chairil Anwar
Idrus
Usmar Ismail
Achdiat K. Mihardja
Sastra Angkatan ’50-an Sampai ’60-an
Quote:Sastra angkatan 50 dilatarbelakangi oleh keadaan Indonesia yang pada saat itu mengalami perubahan yang cukup drastis, yakni dari transisi penjajahan berdarah menuju ke kemerdekaan cemerlang. Tentunya suasana tersebut, para sastrawan mulai memikirkan ciri khas sastra pada angkatan 50-an dan masalah kebudayaan yang sedang dialami Indonesia untuk membedakannya dari angkatan sastra sebelumnya. Para sastrawan juga mulai mencari bahan-bahan yang merujuk pada kebudayaan Indonesia yang murni dan membebaskannya dari pengaruh budaya asing setelah penjajahan.
Adapun sastrawan yang termasuk dalam periode 50-an ini di antaranya Kirdjomuljo, WS Rendra, Ajib Rosidi, Toto Sudarto Bachtiar, Ramadhan KH, Nugroho Notosanto, Subagio Sastrowadojo, Mansur Samin, N.H. Dini, Trisnojuwono, Rijono Pratikno, Alexandre Leo, Jamil Suherman, Bokor Hutusahut, Bastari Asnin, B. Sularto, Motinggo Busye Nasjah Djamin, Mohamad Diponegoro, Toha Mochtar, Ratmono Sn. Piek Ardidyanto, Hartojo Andangjaya, dan sebagainya.
Kirdjomuljo
WS Rendra
Ajip Rosidi
Toto Sudarto Bachtiar
Ramadhan KH
Nugroho Notosusanto
Subagio Sastrowardoyo
N.H. Dini
Trisnoyuwono
Masa Impasse/Kekosongan Karya Sastra
Quote:Masa awal proklamasi kemerdekaan keadaan bangsa Indonesia belum tertata secara kondisif, Kesulitan ekonomi yang meluas ke berbagai bidang menjadi penyebab krisis penerbitan pada Balai Pustaka yang kedudukannya pada saat itu tidak menentu. Penerbit Pustaka Rakyat, pembangunan, dan Tinta Mas juga mengalami krisis akibat revolusi. Pada masa itu yang marak adalah penerbitan majalah, sampai-sampai masa ini dikenal dengan masa krisis karya sastra Indonesia. Namun pada masa yang sulit itu tetap muncul sejumlah pengarang yang patut dihargai prestasinya seperti Sitor Situmorang, Achdiat Karta Mihardja, Harijadi S, Mohamad Ali, Trisno Sumardjo, Mochtar Lubis, dan Rustam Sutiasumarga.
Sitor Situmorang
Trisno Sumardjo
Mochtar Lubis
Sastra dan Politik Era Tahun 60-an
Quote:Pada 5 Juli 1959 Dekrit Presiden menegaskan pembubaran Konstituante dan kembali pada UUD 1945. Manifesto Politik Republik Indonesia (Manipol) menetapkan manipol sebagai GBHN dengan lima masalah pokok, yaitu UUD 1945, sosialisme Indonesia, demokrasi terpimpin, ekonomi terpimpin dan kepribadian Indonesia. Banyak polemik yang terjadi di Indonesia, bahkan pada tahun 1965 muncul Gerakan 30 September yang didalangi PKI. Pembabakan ini juga dapat dikategorikan masuk pada periodisasi angkatan 66, yang diwarnai oleh karya-karya dari Ardan, Rendra, Hartojo Andangdjaja, Goenawan Muhammad, Taufiq Ismail, A.A. Navis, dan Satyagraha Hurip.
SM Ardan
Goenawan Muhammad
Taufiq Ismail
A.A. Navis
Satyagraha Hurip
Itulah beberapa wajah-wajah yang berperan dalam perkembangan kesusastraan di Indonesia. Melalui buah pemikiran mereka yang kreatif bahkan kritis, mereka dapat menciptakan karya-karya bernilai dan karyanya tetap hidup dan dipelajari hingga saat ini. khususnya jika agan sista masuk jurusan sastra
Sekian dari ane, kurang lebihnya silahkan ditambahkan di kolom komentar
Quote:ember: Catatan selama nguli, tambahan dari sini (basasindo-saputra.blogspot.com), sini (basasindo-saputra.blogspot.com), foto (www.google.co.id)
Yuk mari kenali sedikit tentang kesusastraan Indonesia
Khususnya
SASTRAWAN INDONESIA
Seiring dengan perkembangan jaman, kesusastraan Indonesia juga ikut mengalami perkembangan atau sering dikenal dengan sebutan pembabakan sastra. Pembabakan sastra juga beragam dan memiliki banyak versi, dari mulai Periodisasi versi Nugroho Notosusanto, Sabaruddin Ahmad, Ajip Rosidi, bahkan Usman Effendi dan juga menurut HB. Jassin. Tapi ane mencoba mengambil secara garis besar berdasarkan rentang waktu karya diterbitkan, dan sesuai catatan dari dosen ane
Dan inilah sastrawan Indonesia berdasarkan jamannya:
Sastra Masa Awal
Quote:Pada masa kejayaan islam di Indonesia merupakan awal lahirnya kesusastraan Indonesia. Terbukti pada tumbuhnya tradisi penulisan sastra keislaman mulai abad ke-17. Kebanyakan sastra keislaman itu ditulis dalam huruf arab-Melayu atau huruf Jawi. Sedangkan hasilnya berupa kisah tentang para nabi, hikayat tentang Nabi Muhammad Saw dan keluarganya, hikayat pahlawan-pahlawan islam, cerita tentang ajaran dan kepercayaan Islam, cerita fiktif, dan cerita mistik serta tasawuf.
Pada masa penjajahan Belanda dan Inggris yaitu pada abad ke-20 mulai muncul filolog-filolog Indonesia yang buku sastra klasik. Baru pada tahun 1914 terbitlah roman modern yang berjudul Baruang Ka Nu Ngarora karya Daeng Kanduruan Ardiwinata.
Quote:
Sastra Balai Pustaka
Quote:Balai Pustaka didirikan oleh pemerintah colonial Belanda dengan keputusan Gubernemen pada 14 September 1907 dan pada 1917 dikukuhkan menjadi Balai Pustaka. Tokoh-tokoh yang pernah memimpin Balai Pustaka tercatat Dr.D.A.Rinkes, Dr.G.W.J.Drewes, Dr.K.A.Hidding, sedangkan sastrawan Indonesia yang bekerja di dalamnya yaitu Adinegoro, S.Takdir Alisjahbana, Armijn Pane, Nur Sutan Iskandar, dan H.B.Jassin.
Dr.D.A.Rinkes
Adinegoro
S.Takdir Alisjahbana
Armijn Pane
Nur Sutan Iskandar
H.B.Jassin
Sastra Pujangga Baru
Quote:Poejangga Baroe juga dapat diartikan sebagai gerakan kebudayaan Pujangga Baru tahun 1930-an yang tidak terpisahkan dari tokoh-tokoh terpelajar Muhammad Yamin, Rustam Effendi, S.Takdir Alisjahbana, Armijn Pane, Sanusi Pane, J.E.Tatengkeng, dan Amir Hamzah.
Muhammad Yamin
Rustam Effendi
Sanusi Pane
Jan Engelbert Tatengkeng
Amir Hamzah
Sastra Angkatan ‘45
Quote:Terjadi perubahan antara sastra angkatan ’45 dengan sastra angkatan Pujangga Baru. Dijelaskan oleh Teeuw bahwa perubahan itu tidak terjadi secara tiba-tiba pada saat proklamasi. Selama masa pendudukan jepang sudah terjadi tanda-tanda perubahan seperti diperlihatkan Chairil Anwar, Idrus, Usmar Ismail, Achdiat K, Mihardja, tetapi tidak segera muncul ke permukaan karena tertekan oleh kekuasaan jepang.
Chairil Anwar
Idrus
Usmar Ismail
Achdiat K. Mihardja
Sastra Angkatan ’50-an Sampai ’60-an
Quote:Sastra angkatan 50 dilatarbelakangi oleh keadaan Indonesia yang pada saat itu mengalami perubahan yang cukup drastis, yakni dari transisi penjajahan berdarah menuju ke kemerdekaan cemerlang. Tentunya suasana tersebut, para sastrawan mulai memikirkan ciri khas sastra pada angkatan 50-an dan masalah kebudayaan yang sedang dialami Indonesia untuk membedakannya dari angkatan sastra sebelumnya. Para sastrawan juga mulai mencari bahan-bahan yang merujuk pada kebudayaan Indonesia yang murni dan membebaskannya dari pengaruh budaya asing setelah penjajahan.
Adapun sastrawan yang termasuk dalam periode 50-an ini di antaranya Kirdjomuljo, WS Rendra, Ajib Rosidi, Toto Sudarto Bachtiar, Ramadhan KH, Nugroho Notosanto, Subagio Sastrowadojo, Mansur Samin, N.H. Dini, Trisnojuwono, Rijono Pratikno, Alexandre Leo, Jamil Suherman, Bokor Hutusahut, Bastari Asnin, B. Sularto, Motinggo Busye Nasjah Djamin, Mohamad Diponegoro, Toha Mochtar, Ratmono Sn. Piek Ardidyanto, Hartojo Andangjaya, dan sebagainya.
Kirdjomuljo
WS Rendra
Ajip Rosidi
Toto Sudarto Bachtiar
Ramadhan KH
Nugroho Notosusanto
Subagio Sastrowardoyo
N.H. Dini
Trisnoyuwono
Masa Impasse/Kekosongan Karya Sastra
Quote:Masa awal proklamasi kemerdekaan keadaan bangsa Indonesia belum tertata secara kondisif, Kesulitan ekonomi yang meluas ke berbagai bidang menjadi penyebab krisis penerbitan pada Balai Pustaka yang kedudukannya pada saat itu tidak menentu. Penerbit Pustaka Rakyat, pembangunan, dan Tinta Mas juga mengalami krisis akibat revolusi. Pada masa itu yang marak adalah penerbitan majalah, sampai-sampai masa ini dikenal dengan masa krisis karya sastra Indonesia. Namun pada masa yang sulit itu tetap muncul sejumlah pengarang yang patut dihargai prestasinya seperti Sitor Situmorang, Achdiat Karta Mihardja, Harijadi S, Mohamad Ali, Trisno Sumardjo, Mochtar Lubis, dan Rustam Sutiasumarga.
Sitor Situmorang
Trisno Sumardjo
Mochtar Lubis
Sastra dan Politik Era Tahun 60-an
Quote:Pada 5 Juli 1959 Dekrit Presiden menegaskan pembubaran Konstituante dan kembali pada UUD 1945. Manifesto Politik Republik Indonesia (Manipol) menetapkan manipol sebagai GBHN dengan lima masalah pokok, yaitu UUD 1945, sosialisme Indonesia, demokrasi terpimpin, ekonomi terpimpin dan kepribadian Indonesia. Banyak polemik yang terjadi di Indonesia, bahkan pada tahun 1965 muncul Gerakan 30 September yang didalangi PKI. Pembabakan ini juga dapat dikategorikan masuk pada periodisasi angkatan 66, yang diwarnai oleh karya-karya dari Ardan, Rendra, Hartojo Andangdjaja, Goenawan Muhammad, Taufiq Ismail, A.A. Navis, dan Satyagraha Hurip.
SM Ardan
Goenawan Muhammad
Taufiq Ismail
A.A. Navis
Satyagraha Hurip
Itulah beberapa wajah-wajah yang berperan dalam perkembangan kesusastraan di Indonesia. Melalui buah pemikiran mereka yang kreatif bahkan kritis, mereka dapat menciptakan karya-karya bernilai dan karyanya tetap hidup dan dipelajari hingga saat ini. khususnya jika agan sista masuk jurusan sastra
Sekian dari ane, kurang lebihnya silahkan ditambahkan di kolom komentar
Quote:ember: Catatan selama nguli, tambahan dari sini (basasindo-saputra.blogspot.com), sini (basasindo-saputra.blogspot.com), foto (www.google.co.id)
Spoiler for ht:
FYI
tadi ada yg nanya soal Buya Hamka by PM ke ane
sek tak jelasin ...
Buya Hamka atau Haji Abdul Malik Karim Amrullah
Quote:Keistimewaan Buya Hamka sebagai seorang sastrawan adalah produktivitas beliau dalam menulis. Seperti diketahui generasi sastra Indonesia dapat digolongkan kepada empat angkatan yakni Angkatan Balai Pustaka, Angkatan Pujangga Baru, Angkatan 45 dan Angkatan 66. Biasanya seorang penulis sastra Indonesia hanya bisa di golongkan kepada era sastra tertentu saja. Misalnya Khairil Anwar termasuk Angkatan 45, Taufik Ismail Angkatan 66. Namun Buya Hamka masuk ke dalam semua angkatan karena beliau sudah produktif menulis sejak berusia 17 tahun.
Pramoedya Ananta Toer
Quote:Pramoedya Ananta Toer adalah sastrawan angkatan 1950-1960-an. sudah banyak sekali buku-buku yang beliau terbitkan. namun pada masa "kekosongan karya sastra", karya-karya beliau yang brilian mendapatkan suatu pencekalan atau pembekuan, sejumlah lebih dari 60 judul yang telah beliau ciptakan dibekukan oleh pemerintah, karena dianggap meresahkan.
will be updated.
Angkatan 1950 - 1960-an
Angkatan 1966 - 1970-an
Angkatan 1980 - 1990-an
Angkatan Reformasi
Angkatan 2000-an
tapi di next thread
tadi ada yg nanya soal Buya Hamka by PM ke ane
sek tak jelasin ...
Buya Hamka atau Haji Abdul Malik Karim Amrullah
Quote:Keistimewaan Buya Hamka sebagai seorang sastrawan adalah produktivitas beliau dalam menulis. Seperti diketahui generasi sastra Indonesia dapat digolongkan kepada empat angkatan yakni Angkatan Balai Pustaka, Angkatan Pujangga Baru, Angkatan 45 dan Angkatan 66. Biasanya seorang penulis sastra Indonesia hanya bisa di golongkan kepada era sastra tertentu saja. Misalnya Khairil Anwar termasuk Angkatan 45, Taufik Ismail Angkatan 66. Namun Buya Hamka masuk ke dalam semua angkatan karena beliau sudah produktif menulis sejak berusia 17 tahun.
Pramoedya Ananta Toer
Quote:Pramoedya Ananta Toer adalah sastrawan angkatan 1950-1960-an. sudah banyak sekali buku-buku yang beliau terbitkan. namun pada masa "kekosongan karya sastra", karya-karya beliau yang brilian mendapatkan suatu pencekalan atau pembekuan, sejumlah lebih dari 60 judul yang telah beliau ciptakan dibekukan oleh pemerintah, karena dianggap meresahkan.
will be updated.
Angkatan 1950 - 1960-an
Angkatan 1966 - 1970-an
Angkatan 1980 - 1990-an
Angkatan Reformasi
Angkatan 2000-an
tapi di next thread
ane lebih suka pujangga 45 sama 66, lebih membakar semangat,
wah semoga jadi HT ya sis
keren nih trit, pengetahuan tentang sastrawan jadi bertambah
keren nih trit, pengetahuan tentang sastrawan jadi bertambah
reserved
mw baca dolo isi-a tant
edited
isi-a ok...tp mase ada bbrp sastrawan besar lom masok
saran : buya hamka, ismail marzuki, m.h ainun najib
adex orang ganteng di pekiwan
mw baca dolo isi-a tant
edited
isi-a ok...tp mase ada bbrp sastrawan besar lom masok
saran : buya hamka, ismail marzuki, m.h ainun najib
adex orang ganteng di pekiwan
wah semoga jadi HT ya sis
keren nih trit, pengetahuan tentang sastrawan jadi bertambah
keren nih trit, pengetahuan tentang sastrawan jadi bertambah
Quote:Original Posted By jengjamed ►
wah semoga jadi HT ya sis
keren nih trit, pengetahuan tentang sastrawan jadi bertambah
Jamed
Amin, thanks med udah mampir.
wah semoga jadi HT ya sis
keren nih trit, pengetahuan tentang sastrawan jadi bertambah
Jamed
Amin, thanks med udah mampir.
ane kaga ngerti masalah yg kaya beginian
tapi berkat ente ane jadi tau siapa tokoh-tokohnya
tapi berkat ente ane jadi tau siapa tokoh-tokohnya
Quote:Original Posted By kucing ►
Jamed
Amin, thanks med udah mampir.
haha mangstab nih tritnya
tumben ente bikin trit
Jamed
Amin, thanks med udah mampir.
haha mangstab nih tritnya
tumben ente bikin trit
wih mancep, sastrawan2 kece yang uda masuk buku B.Ind sejak jaman SD nih
btw threadnya keren
btw threadnya keren
Kereeen.. nambah wawasan.. moga ht ya sis
taunya cuma taufiq ismail
dan taufiq2 yang lain
dan taufiq2 yang lain
mantap gan visit https://goo.gl/ETlJWf
wah banyak yg ane gag tau gan
taunya cuma sanusi pane, chairil anwar, amir hamzah..
taunya cuma sanusi pane, chairil anwar, amir hamzah..
Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Jika ia jatuh pada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesucian hati, keikhlasan, setia, budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai terpuji.
Kecantikan yang abadi terletak pada keelokan adab dan ketinggian ilmu seseorang. Bukan terletak pada wajah dan pakaiannya
Kata-kata yang lemah dan beradab dapat melembutkan hati dan manusia yang keras
Kalau hidup sekadar hidup, babi di hutan juga hidup.
Kalau bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja.
Quotes By : Buya Hamka atau Haji Abdul Malik Karim Amrullah
Kecantikan yang abadi terletak pada keelokan adab dan ketinggian ilmu seseorang. Bukan terletak pada wajah dan pakaiannya
Kata-kata yang lemah dan beradab dapat melembutkan hati dan manusia yang keras
Kalau hidup sekadar hidup, babi di hutan juga hidup.
Kalau bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja.
Quotes By : Buya Hamka atau Haji Abdul Malik Karim Amrullah
ko gw kga ada
baca baca lagi deh
Chairil Anwar yg paling ngena, atau gue yg kurang wawasan ya tentang sastrawan indonesia.
sastrawan nya mantap semua gan
wajah-wajah seniman
Via: Kaskus.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar