Welcome to My Thread
Quote:Drs. Suyadi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pak Raden (lahir di Puger, Jember, Jawa Timur, 28 November 1932 – meninggal di Jakarta, 30 Oktober 2015 pada umur 82 tahun) , merupakan salah satu seniman Indonesia yang sangat dikenal dari karyanya yaitu Si Unyil. Dari karyanya itulah Pak Raden turut membantu membangun bangsa dengan menanamkan moral-moral baik untuk anak-anak bangsa. Namun tahu kah agan 5 fakta tak terduga dari sang seniman legendaris ini?
Quote:1. Pencipta Si Unyil sekaligus Tokoh Antagonisnya
2. Lebih dari 60 tahun Berkarya Membangun Negeri
3. Ahli Mendongeng sambil Menggambar
4. Baru 1 Tahun Merasakan Hasil dari Karyanya
5. Hidup dalam Perjuangan
Selamat Jalan dan Terima Kasih Pak Raden
Karyamu Tak Lekang Oleh Waktu
Beberapa Komen dari Agan2 yang Tersayat Hatinya dari Kisah Beliau
Sumur
Quote:http://www.bbc.com/indonesia/laporan...akraden_suyadi
http://hajingfai.blogspot.co.id/2012...#axzz3q4KTEWhE
http://www.kapanlagi.com/indonesia/p/pak_raden/
wiki Suyadi (Pak Raden)
Mampir juga ke Thread ane yang lain
Quote:Potret Artis Dunia menggunakan Emoji
Studio Animasi Paling Unik dan Berpengaruh Sepanjang Masa
25 Bekas Lokasi Syuting Film-Film Hollywoord yang Terbengkalai namun Bisa Dikunjungi
10 Benda Termahal dalam Dunia Perlelangan
Benda-benda Langka dan Artefak dari Sejarah Ilmu Pengetahuan Ini Dilelang Gan!!!
Joe Girard, Selsman Terhebat di Dunia
Film-film Hollywood yang Dipengaruhi Anime
Game-game dengan Playable Area Terluas dan Perbandingannya dengan Dunia Nyata
Pesan Ts
Quote:Drs. Suyadi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pak Raden (lahir di Puger, Jember, Jawa Timur, 28 November 1932 – meninggal di Jakarta, 30 Oktober 2015 pada umur 82 tahun) , merupakan salah satu seniman Indonesia yang sangat dikenal dari karyanya yaitu Si Unyil. Dari karyanya itulah Pak Raden turut membantu membangun bangsa dengan menanamkan moral-moral baik untuk anak-anak bangsa. Namun tahu kah agan 5 fakta tak terduga dari sang seniman legendaris ini?
Quote:1. Pencipta Si Unyil sekaligus Tokoh Antagonisnya
Spoiler for op:
Si Unyil merupakan Seri televisi Indonesia yang diproduksi oleh PPFN. Tayang setiap minggu pagi di TVRI mulai dari 5 April 1981-1993. Bercerita tentang seorang anak SD (yang nantinya akhirnya juga SMP) bernama Unyil dan petualangannya bersama teman-temannya. Dalam ceritanya Pak Raden dikenal sebagai tokoh antagonis, karena sering memarihi atau menceramahi Unyil ketika ia berbuat salah.
Tokoh yang terkenal dengan Kumis dan Alis Tebal, melengkung keatas lengkap dengan blangkon dan beskapnya ini terinspirasi dari lingkungannya (di kawasan Petamburan), dimana tiap hari kedengaran ada anak menangis, anjing menggonggong, kucing bertengkar, ada anak-anak lelaki berkelahi. Dari sini lah ilham dalam penciptaan karakter lain (seperti Pak Ogah dan Bu Bariah) serta cerita di balik film boneka tersebut.
Walaupun serial tersebut akhirnya tidak berlanjut (setelah berjalan sepuluh tahun). Namun banyak orang tidak akan dapat melupakan berbagai unsur seri ini, mulai dari lagu temanya yang dimulai dengan kata-kata "Hom-pim-pah alaiyum gambreng!" sampai tokoh-tokoh seperti Pak Raden dan Pak Ogah dan kalimat seperti "Cepek dulu dong!"
Tokoh yang terkenal dengan Kumis dan Alis Tebal, melengkung keatas lengkap dengan blangkon dan beskapnya ini terinspirasi dari lingkungannya (di kawasan Petamburan), dimana tiap hari kedengaran ada anak menangis, anjing menggonggong, kucing bertengkar, ada anak-anak lelaki berkelahi. Dari sini lah ilham dalam penciptaan karakter lain (seperti Pak Ogah dan Bu Bariah) serta cerita di balik film boneka tersebut.
Walaupun serial tersebut akhirnya tidak berlanjut (setelah berjalan sepuluh tahun). Namun banyak orang tidak akan dapat melupakan berbagai unsur seri ini, mulai dari lagu temanya yang dimulai dengan kata-kata "Hom-pim-pah alaiyum gambreng!" sampai tokoh-tokoh seperti Pak Raden dan Pak Ogah dan kalimat seperti "Cepek dulu dong!"
2. Lebih dari 60 tahun Berkarya Membangun Negeri
Spoiler for op:
Diawali masa kanak-kanaknya, diawal tahun 40-an, yang dihabiskan dengan menggambar di halaman rumahnya (dengan menggunakan arang atau kapur), Sang seniman seperti sudah menemukan dunianya.
“Tak pelak,” demikian kesaksian Prasodjo Chusnato, manajernya, seluruh tembok dan antai rumahnya adalah media gambarnya. Seperti mudah ditebak, kegemarannya pada menggambar, akhirnya mengantar dirinya kuliah di Jurusan Seni rupa di Institut Teknologi Bandung, ITB (1952-1960). Di sinilah, gabungan antara bakat dan hasrat, seniman yang hobinya menyanyi ini makin terlibat secara mendalam di dunia seni.
“Tanpa cinta, tidak akan terjadi apa-apa,” Salah satu Quote dari Beliau.
Semasa berstatus mahasiswa, demikian disebutkan dalam situs resmi miliknya, Suyadi sudah menghasilkan sejumlah karya seni -- berupa buku cerita anak bergambar (sebagai ilustrator dan penulis cerita) dan film pendek animasi.
Usai menyelesaikan studi di Fakultas Seni Rupa ITB, Suyadi meneruskan belajar animasi di Perancis (1961-1965).
Semasa muda, ia dikenal sebagai seorang yang kreatif. Beberapa buku cerita anak bergambar seperti “Petruk Jadi Raja dan film pendek animasi pernah ia hasilkan selama ia menjadi mahasiswa.
Dan pada tahun 2013 lalu, Banyak karya sketsanya di .tampilkan di Bentara Budaya Jakarta, dalam Pameran 60 tahun Pak Raden Berkarya dengan tema Noir Et Blanc (hitam & Putih).
“Tak pelak,” demikian kesaksian Prasodjo Chusnato, manajernya, seluruh tembok dan antai rumahnya adalah media gambarnya. Seperti mudah ditebak, kegemarannya pada menggambar, akhirnya mengantar dirinya kuliah di Jurusan Seni rupa di Institut Teknologi Bandung, ITB (1952-1960). Di sinilah, gabungan antara bakat dan hasrat, seniman yang hobinya menyanyi ini makin terlibat secara mendalam di dunia seni.
“Tanpa cinta, tidak akan terjadi apa-apa,” Salah satu Quote dari Beliau.
Semasa berstatus mahasiswa, demikian disebutkan dalam situs resmi miliknya, Suyadi sudah menghasilkan sejumlah karya seni -- berupa buku cerita anak bergambar (sebagai ilustrator dan penulis cerita) dan film pendek animasi.
Usai menyelesaikan studi di Fakultas Seni Rupa ITB, Suyadi meneruskan belajar animasi di Perancis (1961-1965).
Semasa muda, ia dikenal sebagai seorang yang kreatif. Beberapa buku cerita anak bergambar seperti “Petruk Jadi Raja dan film pendek animasi pernah ia hasilkan selama ia menjadi mahasiswa.
Dan pada tahun 2013 lalu, Banyak karya sketsanya di .tampilkan di Bentara Budaya Jakarta, dalam Pameran 60 tahun Pak Raden Berkarya dengan tema Noir Et Blanc (hitam & Putih).
3. Ahli Mendongeng sambil Menggambar
Spoiler for op:
Pak Raden juga dikenal sebagai pendongeng yang handal. Ia mampu mendongeng sambil menggambar. Keahliannya tersebut sangatlah langka di Indonesia, bahkan di dunia. Pada 3 Juni 2012 lalu, beliau mendapatkan penghargaan Ganesa Widya Jasa Utama di Institut Teknologi Bandung, penghargaan yang diberikan kepada orang yang aktif dalam kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, baik nasional maupun internasional.
Selain terlibat dalam serial Si Unyil, seniman multi talenta ini juga pernah membuat film animasi yang berjuful Timun Mas pada tahun 1975 dan selesai pada tahun 1984. Film tersebut menjadi salah satu maha karya dari kakek berusia 80 tahun ini. FYI ingat buku pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar, dengan idiom “Ini Budi, ini ibu Budi…?” Itu adalah karya Pak Raden juga.
Dan baru pada bulan april 2015 lalu. Beliau mendapatkan pengharggan special (Charity Silet Award) dri Silet Award yang berupa rumah.
Selain terlibat dalam serial Si Unyil, seniman multi talenta ini juga pernah membuat film animasi yang berjuful Timun Mas pada tahun 1975 dan selesai pada tahun 1984. Film tersebut menjadi salah satu maha karya dari kakek berusia 80 tahun ini. FYI ingat buku pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar, dengan idiom “Ini Budi, ini ibu Budi…?” Itu adalah karya Pak Raden juga.
Dan baru pada bulan april 2015 lalu. Beliau mendapatkan pengharggan special (Charity Silet Award) dri Silet Award yang berupa rumah.
4. Baru 1 Tahun Merasakan Hasil dari Karyanya
Spoiler for op:
Dimasa tuanya, Pak Raden tak bisa menikmati buah dari hasil karyanya. Ia tak bisa mendapatkan royalti dari serial boneka Si Unyil. Karena hak cipta dari boneka Si Unyil sudah diserahkan kepada Perum Produksi Film Negara (PFN) pada tahun 1995. Membahas sedikit tentang hal ini, menurut Pak Raden, hak cipta Si Unyil telah diserahkan kepada PFN pada tahun 1995 untuk jangka waktu 5 tahun sampai tahun 2000.
Baru pada Selasa, 15 April 2014 lalu,Pria yang sudah memasuki usia 81 tahun itu melakukan kesepakatan dengan Perusahaan Produksi Film Negara (PFN). Kesepakatan itu dilakukan Pak Raden melalui kuasa hukumnya, Dwiyanto Prihartono. Menurut Dwi, Pak Raden memberikan kepercayaan PFN untuk mengelola ekonomi karakter serial Si Unyil selama sepuluh tahun.
Selain itu, Si Unyil juga diberlakukan kontrak progresif, artinya karakter Unyil tidak hanya disebut sebagai boneka, tapi juga meliputi lukisan kartun tiga dimensi, boneka, dan mini operet.
Baru pada Selasa, 15 April 2014 lalu,Pria yang sudah memasuki usia 81 tahun itu melakukan kesepakatan dengan Perusahaan Produksi Film Negara (PFN). Kesepakatan itu dilakukan Pak Raden melalui kuasa hukumnya, Dwiyanto Prihartono. Menurut Dwi, Pak Raden memberikan kepercayaan PFN untuk mengelola ekonomi karakter serial Si Unyil selama sepuluh tahun.
Selain itu, Si Unyil juga diberlakukan kontrak progresif, artinya karakter Unyil tidak hanya disebut sebagai boneka, tapi juga meliputi lukisan kartun tiga dimensi, boneka, dan mini operet.
5. Hidup dalam Perjuangan
Spoiler for op:
Sebelum mendapatkan hasil royalti dari karyanya Si Unyil. Pak Raden Pak Raden tinggal di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat dalam rumah berukuran 100 meter, dengan tiga kamar, satu kamar tamu dan sebuah dapur. Rumah tersebut tampak kusam dengan atap yang bocor dan rusak tak terawat.
Pak Raden tidak menikah dan tidak punya anak. Di rumahnya ia bersama dua orang pengasuhnya Pak Madun dan Pak Nanang. Dan selama itu juga beliau hanya mengandalkan pendapatannya dari melukis dan membuat pertunjukkan boneka serta mengamen apa adanya.
Bahkan demi pengobatan kakinya, saat Jokowi baru menjadi Gubernur Jakarta (tahun 2013 lalu), Pak Raden berencana menjual lukisannya yang berjudul “Perang Kembang” kepada Jokowi. Walaupun sempat ditawari oleh Ahok namun beliau tetap ingin Jokowi yang membelinya, walaupun pada akhirnya Pak Prabowo yang beli.
Dan hingga akhir hayatnya ketenaran beliau belum menutupi keredupan ekonominya.
Pak Raden tidak menikah dan tidak punya anak. Di rumahnya ia bersama dua orang pengasuhnya Pak Madun dan Pak Nanang. Dan selama itu juga beliau hanya mengandalkan pendapatannya dari melukis dan membuat pertunjukkan boneka serta mengamen apa adanya.
Bahkan demi pengobatan kakinya, saat Jokowi baru menjadi Gubernur Jakarta (tahun 2013 lalu), Pak Raden berencana menjual lukisannya yang berjudul “Perang Kembang” kepada Jokowi. Walaupun sempat ditawari oleh Ahok namun beliau tetap ingin Jokowi yang membelinya, walaupun pada akhirnya Pak Prabowo yang beli.
Spoiler for op:
Quote:Original Posted By toyvha►
PAK RADEN JUAL LUKISAN KE JOKOWI, TAPI YANG BELI MALAH PRABOWO...................
Merdeka.com - Drs Suyadi atau yang akrab dipanggil Pak Raden telah meninggal dunia Jumat (30/10) malam di usia 82 tahun. Selama hidupnya, Pak Raden sangat lekat dengan dunia seni dan anak-anak. Dikenal sebagai pencipta boneka Si Unyil, Pak Raden juga jago melukis dan membuat sketsa. Sayangnya hingga masa tuanya Pak Raden hidup dalam kekurangan, sampai harus menjual lukisan untuk biaya berobat.
Ada cerita haru ketika tahun 2012 silam Pak Raden butuh biaya berobat. Sebuah lukisan berjudul 'Perang Kembang' dicoba ditawarkan kepada Jokowi yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Saat itu, Pak Raden nekat datang ke Balai Kota, tempat Jokowi berkantor. Namun, Jokowi tidak ada dan dia hanya ditemui Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Namun hingga dua minggu setelah pertemuan, tak ada kabar dari Balai Kota apakah lukisannya akan dibeli atau tidak. Lukisan itu akhirnya dibeli oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Yang membeli akhirnya Pak Prabowo. Saya kurang paham dari mana beliau mengetahui niat saya ini, ujug-ujug utusannya datang dan saya menerimanya dengan suka cita. Urusan saya hanya berkarya, melukis, membuat buku dan mendongeng. Bukan urusan yang lain. Pak Prabowo menyambut niat baik saya ini, dan tak ada alasan bagi saya untuk menolak niat baiknya ini," kata Pak Raden saat diwawancarai merdeka.com, Rabu (2/10/2012) silam.
Dia menjelaskan, lukisan 'Perang Kembang' mengisahkan perlawanan seorang kesatria melawan raksasa yang direfleksikan dari cuplikan kisah pewayangan Surakarta. Lukisan dituangkan dalam kanvas berukuran 70 cm x 1 meter.
Pak Raden menceritakan, uang yang diperolehnya tak hanya dipakai untuk biaya berobat. Sebagiannya dia gunakan untuk mencetak manuskrip buku cerita anak bergambar yang selama ini dibuatnya.
"Nanti, jika ada uang lebih atau sponsor, saya mau membuat buku lagi untuk remaja. Buku cerita berdasarkan cerita wayang untuk remaja juga sangat langka. Di kepala saya masih banyak ide (judul) buku dan lukisan bertema seni pertunjukan tradisional. Untuk itu saya niatkan menjual lagi beberapa karya lukisan yang sebenarnya masterpiece buat saya," kata Pak Raden.
Di usia senjanya, Pak Raden tak lelah berkarya, sayangnya, banyak karyanya kurang mendapat apresiasi.
"Saya pedagang yang bukan cuma bisa duduk diam dan mengelus dada melihat kondisi yang memprihatinkan terhadap buku untuk anak-anak tentang seni tradisional. Saya ingin berbuat banyak dan ketika kabar bahwa Pak Prabowo akan membeli lukisan, saya yakin beliau paham mengapa saya yang sudah sepuh begini masih ini ingin terus berkarya," pungkasnya.
(mdk/bal)
http://m.merdeka.com/peristiwa/kisah...i-prabowo.html
PAK RADEN JUAL LUKISAN KE JOKOWI, TAPI YANG BELI MALAH PRABOWO...................
Merdeka.com - Drs Suyadi atau yang akrab dipanggil Pak Raden telah meninggal dunia Jumat (30/10) malam di usia 82 tahun. Selama hidupnya, Pak Raden sangat lekat dengan dunia seni dan anak-anak. Dikenal sebagai pencipta boneka Si Unyil, Pak Raden juga jago melukis dan membuat sketsa. Sayangnya hingga masa tuanya Pak Raden hidup dalam kekurangan, sampai harus menjual lukisan untuk biaya berobat.
Ada cerita haru ketika tahun 2012 silam Pak Raden butuh biaya berobat. Sebuah lukisan berjudul 'Perang Kembang' dicoba ditawarkan kepada Jokowi yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Saat itu, Pak Raden nekat datang ke Balai Kota, tempat Jokowi berkantor. Namun, Jokowi tidak ada dan dia hanya ditemui Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Namun hingga dua minggu setelah pertemuan, tak ada kabar dari Balai Kota apakah lukisannya akan dibeli atau tidak. Lukisan itu akhirnya dibeli oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Yang membeli akhirnya Pak Prabowo. Saya kurang paham dari mana beliau mengetahui niat saya ini, ujug-ujug utusannya datang dan saya menerimanya dengan suka cita. Urusan saya hanya berkarya, melukis, membuat buku dan mendongeng. Bukan urusan yang lain. Pak Prabowo menyambut niat baik saya ini, dan tak ada alasan bagi saya untuk menolak niat baiknya ini," kata Pak Raden saat diwawancarai merdeka.com, Rabu (2/10/2012) silam.
Dia menjelaskan, lukisan 'Perang Kembang' mengisahkan perlawanan seorang kesatria melawan raksasa yang direfleksikan dari cuplikan kisah pewayangan Surakarta. Lukisan dituangkan dalam kanvas berukuran 70 cm x 1 meter.
Pak Raden menceritakan, uang yang diperolehnya tak hanya dipakai untuk biaya berobat. Sebagiannya dia gunakan untuk mencetak manuskrip buku cerita anak bergambar yang selama ini dibuatnya.
"Nanti, jika ada uang lebih atau sponsor, saya mau membuat buku lagi untuk remaja. Buku cerita berdasarkan cerita wayang untuk remaja juga sangat langka. Di kepala saya masih banyak ide (judul) buku dan lukisan bertema seni pertunjukan tradisional. Untuk itu saya niatkan menjual lagi beberapa karya lukisan yang sebenarnya masterpiece buat saya," kata Pak Raden.
Di usia senjanya, Pak Raden tak lelah berkarya, sayangnya, banyak karyanya kurang mendapat apresiasi.
"Saya pedagang yang bukan cuma bisa duduk diam dan mengelus dada melihat kondisi yang memprihatinkan terhadap buku untuk anak-anak tentang seni tradisional. Saya ingin berbuat banyak dan ketika kabar bahwa Pak Prabowo akan membeli lukisan, saya yakin beliau paham mengapa saya yang sudah sepuh begini masih ini ingin terus berkarya," pungkasnya.
(mdk/bal)
http://m.merdeka.com/peristiwa/kisah...i-prabowo.html
Dan hingga akhir hayatnya ketenaran beliau belum menutupi keredupan ekonominya.
Selamat Jalan dan Terima Kasih Pak Raden
Karyamu Tak Lekang Oleh Waktu
Beberapa Komen dari Agan2 yang Tersayat Hatinya dari Kisah Beliau
Spoiler for op:
Quote:Original Posted By makanagin►
TS, tolong taro PAGE 1...
Disamping berita wafatnya salah satu tokoh penting Indonesia, ane malah lebih tertarik pada salah 1 hal, yaitu perjuangan hidupnya.
Ane cukup heran juga, lagi2 orang hebat, penuh inovasi, kreatif di negeri ini kayaknya kurang mendapat apresiasi dari negerinya sendiri. Padahal kalo ada pihak swasta or pemerintah yg bener2 ingin "mengangkat" dan memajukan terus karyanya, bisa saja mereka membuat sebuah kontrak, bikin acara yg berkenaan dengan temanya.
Bisa acara di mall, museum, TV. dan lain2.
Yg bikin nyesek c emang masalah royalti Si Unyil itu.
Padahal film Laptop si Unyil merupakan salah satu acara yg paling oke di negeri ini.
Dulu ane juga suka nonton serialnya yg pas di RCTI.
Apakah ini tandanya orang2 pintar berprestasi harus "lari" keluar negeri demi mendapatkan kehidupan yg layak???
Jujur, kalo bener kayak gini c lebih baik REALISTIS aja daripada NASIONALIS.
Anyway, dulu sempet ada wacana utk bikin serial animasi 3D Si Unyil.
Team sudah terbentuk, udah jadi trailernya pula. Bukan trailer, malah udah kayak episode singkat.
Yg dulu mao nanganin proses pembuatan film ini adalah studio animasi di Batam. Search sendiri ya di Google...
Kebetulan aja... pas akhir tahun 2012 - awal 2013 lalu ane sempet magang di sana dan lihat cuplikannya.
Beh, kualitasnya itu loh!!!
Modeling-nya bagus, hasil render oke, gerakan animasi-nya juga alus n catchy, dan voice dub-nya... beh sempurna, benar2 mewakili karakternya.
Namun lagi2 cuma wacana dan ga jadi rencana yg sungguhan. Akhirnya projek ini ga ada kabarnya lagi. Dan video-nya pun masih mangkrak di hardisk laptop ane.
Betul, ane sempet ngambil videonya. hehehe..
Quote:Original Posted By southeast. ►
sedih, lulusan FSRD ITb, lanjutin pendidikan di Prancis, karyanya bermanfaat, tapi gak dapet royalti? padahal dibanding film-film sekarang yang "nyeleneh", karyanya beliau jauh lebih bermanfaat karena menghibur dan banyak pesan moral yang diiringi dengan edukasi. kacau nih...
Quote:Original Posted By kanzaki ►
Miris gan
Seorang hebat kaya pa raden ga diperhatikan ama pemerintah, padahal karya karyanya dikenal luas
Da gitu kayaknya pemerintah lepas tangan, malah temen temen ane ama temen temen fb yang banyak bantu pak raden bwt kelola karyanya ama biografi ama buat karya tunggal ma promosiin buku ama kaosnya
Itu pun ampe perjuangan sana sini
Sayangnya pa raden keburu dipanggil Yang Maha Hidup, padahal tar hari ini mau jadi tamu bwt dongeng HC Anderson di galeri nasional
Sangat sangat miris
Seorang kreatif kaya pak raden cuma disia siakan...
Padahal latar pendidikannya hebat ampe bisa keliling ke luar negeri
Dengan hal ini baru deh pada nyadar, entah ane mau ngomong apa lagi
Kadang lucu disuruh nasionalisme cinta indonesia, tapi saat kita mencintai, tapi dipersulit, trus saat uda mengabdi, ga ada balas budi, dan akhirnya saat meninggal pun baru dapet tempat tinggal
Jadi bwt pemerintah ataupun elite kampret keparat yang sering ribut.mending buruan sadar
Daripada tar yang jago jago keburu cabut ke luar negeri
Quote:Original Posted By jatzio ►
Sangat mencintai dunia seninya, berkarya dan menginspirasi. Sampai lupa beberapa hal.
Selamat jalan, hompimpa alihum gambreng!
maknanya kira kira
TS, tolong taro PAGE 1...
Disamping berita wafatnya salah satu tokoh penting Indonesia, ane malah lebih tertarik pada salah 1 hal, yaitu perjuangan hidupnya.
Ane cukup heran juga, lagi2 orang hebat, penuh inovasi, kreatif di negeri ini kayaknya kurang mendapat apresiasi dari negerinya sendiri. Padahal kalo ada pihak swasta or pemerintah yg bener2 ingin "mengangkat" dan memajukan terus karyanya, bisa saja mereka membuat sebuah kontrak, bikin acara yg berkenaan dengan temanya.
Bisa acara di mall, museum, TV. dan lain2.
Yg bikin nyesek c emang masalah royalti Si Unyil itu.
Padahal film Laptop si Unyil merupakan salah satu acara yg paling oke di negeri ini.
Dulu ane juga suka nonton serialnya yg pas di RCTI.
Apakah ini tandanya orang2 pintar berprestasi harus "lari" keluar negeri demi mendapatkan kehidupan yg layak???
Jujur, kalo bener kayak gini c lebih baik REALISTIS aja daripada NASIONALIS.
Anyway, dulu sempet ada wacana utk bikin serial animasi 3D Si Unyil.
Team sudah terbentuk, udah jadi trailernya pula. Bukan trailer, malah udah kayak episode singkat.
Yg dulu mao nanganin proses pembuatan film ini adalah studio animasi di Batam. Search sendiri ya di Google...
Kebetulan aja... pas akhir tahun 2012 - awal 2013 lalu ane sempet magang di sana dan lihat cuplikannya.
Beh, kualitasnya itu loh!!!
Modeling-nya bagus, hasil render oke, gerakan animasi-nya juga alus n catchy, dan voice dub-nya... beh sempurna, benar2 mewakili karakternya.
Namun lagi2 cuma wacana dan ga jadi rencana yg sungguhan. Akhirnya projek ini ga ada kabarnya lagi. Dan video-nya pun masih mangkrak di hardisk laptop ane.
Betul, ane sempet ngambil videonya. hehehe..
Quote:Original Posted By southeast. ►
sedih, lulusan FSRD ITb, lanjutin pendidikan di Prancis, karyanya bermanfaat, tapi gak dapet royalti? padahal dibanding film-film sekarang yang "nyeleneh", karyanya beliau jauh lebih bermanfaat karena menghibur dan banyak pesan moral yang diiringi dengan edukasi. kacau nih...
Quote:Original Posted By kanzaki ►
Miris gan
Seorang hebat kaya pa raden ga diperhatikan ama pemerintah, padahal karya karyanya dikenal luas
Da gitu kayaknya pemerintah lepas tangan, malah temen temen ane ama temen temen fb yang banyak bantu pak raden bwt kelola karyanya ama biografi ama buat karya tunggal ma promosiin buku ama kaosnya
Itu pun ampe perjuangan sana sini
Sayangnya pa raden keburu dipanggil Yang Maha Hidup, padahal tar hari ini mau jadi tamu bwt dongeng HC Anderson di galeri nasional
Sangat sangat miris
Seorang kreatif kaya pak raden cuma disia siakan...
Padahal latar pendidikannya hebat ampe bisa keliling ke luar negeri
Dengan hal ini baru deh pada nyadar, entah ane mau ngomong apa lagi
Kadang lucu disuruh nasionalisme cinta indonesia, tapi saat kita mencintai, tapi dipersulit, trus saat uda mengabdi, ga ada balas budi, dan akhirnya saat meninggal pun baru dapet tempat tinggal
Jadi bwt pemerintah ataupun elite kampret keparat yang sering ribut.mending buruan sadar
Daripada tar yang jago jago keburu cabut ke luar negeri
Quote:Original Posted By jatzio ►
Sangat mencintai dunia seninya, berkarya dan menginspirasi. Sampai lupa beberapa hal.
Selamat jalan, hompimpa alihum gambreng!
maknanya kira kira
Spoiler for kira kira:
"kemanapun kita pergi, akhirnya kembali pada Sang Pencipta"
Sumur
Quote:http://www.bbc.com/indonesia/laporan...akraden_suyadi
http://hajingfai.blogspot.co.id/2012...#axzz3q4KTEWhE
http://www.kapanlagi.com/indonesia/p/pak_raden/
wiki Suyadi (Pak Raden)
Mampir juga ke Thread ane yang lain
Quote:Potret Artis Dunia menggunakan Emoji
Studio Animasi Paling Unik dan Berpengaruh Sepanjang Masa
25 Bekas Lokasi Syuting Film-Film Hollywoord yang Terbengkalai namun Bisa Dikunjungi
10 Benda Termahal dalam Dunia Perlelangan
Benda-benda Langka dan Artefak dari Sejarah Ilmu Pengetahuan Ini Dilelang Gan!!!
Joe Girard, Selsman Terhebat di Dunia
Film-film Hollywood yang Dipengaruhi Anime
Game-game dengan Playable Area Terluas dan Perbandingannya dengan Dunia Nyata
Pesan Ts
Spoiler for open:
Sungguh sangat miris
Baru 1tahun menikmati hasil karyanya
Baru 1tahun menikmati hasil karyanya
Pak Raden the legends
#RIP
#RIP
Selamat Jalan Pak Raden
Ilmu, amal dan hiburan yang engkau berikan sejak ane kecil tak akan ane lupakan
Semoga diberikan Surga Terbaik oleh Allah s.w.t Aaamiin
Ilmu, amal dan hiburan yang engkau berikan sejak ane kecil tak akan ane lupakan
Semoga diberikan Surga Terbaik oleh Allah s.w.t Aaamiin
Berdongeng sambil menggambar, I miss Pak Raden
coba orang indonesia kaya pak raden semua yaa, yang mentingin passion nya, dibanding mengejar materi
tokoh yang sangat di banggakan anak2
The Legend nih
selamat jalan pak raden
Kumis nya khas banget gan si pak raden ini
Selamat jalan pak raden
Selamat jalan pak raden
generasi 80-90an berduka
wow pak raden
semoga ganti perjuangan beliau selama ini berlimpah diakhirat..
RIP Pak Raden...
Innalillahi wainnailaihi raji'un
Selamat Jalan Pak Raden....
Selamat Jalan Pak Raden....
selamat jalan pa raden
miriss . ekonominya
brbanding terbalik dg ketenarannya.
brbanding terbalik dg ketenarannya.
Yg si unyil keren, bisa jadi penciptanya sekaligus antagonistnya
innalillahi wainnailaihi rojiun
Walaupun ane kelahiran 1996, ane kurang tahu tentang pak raden ini.
ane malah tahu berkat laptop si unyil, btw thanks berat, adek gue suka nonton program ini semoga amal ibadahnya diterima.
Via: Kaskus.co.id
ane malah tahu berkat laptop si unyil, btw thanks berat, adek gue suka nonton program ini semoga amal ibadahnya diterima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar