WARNING! : ID INI, BATA KOLEKTOR
-----------------------------------------------------------------------------------------
Halo sobat Kaskusers!!!
Sudah hampir setengah tahun ane gak buat thread lagi nih
Harap maklum, sibuk banget kerja dan make ID yang lain
Sekarang ane mau bahas tentang kopi lagi nih , tapi kopi yang lebih (katanya) modern , yaitu espresso!
Sebelumnya bagi yang masih awam dengan kopii, bisa kunjungi thread-thread ane :
Kopi Indonesia : Bagaikan Tikus Mati di Lumbung Padi
(Hot Thread of the Month April & Nominasi Hot Thread of the Years 2013)
Benarkah Ada Biji Kopi yang Berwarna Putih? (Hot Thread 11 Juny)
13 Manfaat Kafein Yang Belum Agan Ketahui (Hot Thread 26 Juny)
Monggo dibaca
So.... let's check this out!
Quote: Quote:
Hmm... Pesan Espresso aja deh Mbak...
Yahuhu! Sebelum membahas sejarahnya, ane mau cerita tentang pandangan pertama ane kepada espresso , jangan ente kira pada saat first impression ane ke "dia" berjalan mulus yak . Dan hal yang ane alami ini, ane yakin banget, pasti ente semua juga pernah merasakannya
Okay, ceritanya pada tahun 2002-an ane ada janjian sama cewek Gan, dia kordinator EO... . Bule campuran gitu deh pokoknya, sebut aja namanya Jessica , ngebahas tentang ngadain acara pensi musik sekolah gitu deh. Jadi do'i itu dulunya tinggal di Seattle, Amerika Serikat bagian barat. Nah, ternyata dia baru dapat info bahwa, kedai kopi kebanggaan kotanya, Starb*cks Coffee, baru buka di Indonesia, tepatnya di Jakarta. Nah, ane janjian ketemuan di Starb*cks pertama di Indonesia yaitu Starb*cks Plaza Indonesia, Senayan.
Kami janjian jam 3 sore, nah karena ane selalu tepat waktu,
jadi ane datang Jam 3:10 sore , untung aja dia datengnya jam 3:05 hehehe . Nah, selang kita basa-basi sebentar datang lah pelayan kafe Sbux. "Jadi, mau pesan apa pak,Bu?", Busyet Gan! kepala ane kayak mau meledak, banyak banget nama-nama menu yang ane kagak ngerti Americano, Cappuccino, Espresso, Machiato, Frapucinno. Semuanya berakhiran huruf vokal "o" . "Saya pesan Cappucinno, tapi steamnya jangan terlalu lama yah mbak." Ungkap Jessica. Busyet, ngomong opoooo si Jessica...
Secara Gan, pada tahun 2002 ane tuh masih SMA kelas 1 dan nubitol banget dah soal perkopian, biasa minum kopi juga di warkop, minum kopim*x sehabis ngadu winning eleven di rental ps1 wkwkwk .
Karena ane Jaim dengan Jessica , jadi ane males nanya-nanya ke mbak pelayan Sbux. Jadinya ane pesen yang paling murah deh = Espresso . "Hmm... Pesan espresso saja deh Mbak" kata ane, lalu Mbak pelayannya membalas :"Oh, espressonya mau yang single atau double?". Mati gue, apa pula ini... Udah kayak main Badminton aja , berhubung saat itu ane masih single, jadi ane pilih yang single aja... Sekalian ngasih kode ke Jessica gituloh
Pesanan Jessica akhirnya datang, wuidih keren banget, malah ada gambarnya segala diatas cangkir kopi susu si Jessica. Gak lama berselang, minuman anepun datang . Dan ternyata jauh dari ekspetasi ane Gan, pesanan ane ternyata cuma kopi hitam & dikit banget ... Walaupun harus ane akui, aromanya sedap banget Gan :, tapi kan ane mau juga yang ada gambar-gambarnya gituuuu :3.
Tanpa banyak cincong, langsung ane minum deh tuh espressonya Gan, ebusyet!, pahitnya kagak ketulungan Gan!!!!!! . Muka ane langsung merah gitu Gan, yakali ada minuman kayak gini. Terus Jessica malah ketawain Ane Gan . "Makanya Sebastian, malu bertanya pahit rasanya...".-Ungkap Jessica.
Pasti sobat kaskuser juga banyak merasakan hal yang sama seperti ane kan? Sewaktu pertama kali datang ke kafe, dan bingung mau pesan apa, jadinya pesan minuman yang paling murah .
Quote:
Sejarah Espresso
Quote:
Menelusuri jejak-jejak awal espresso bukanlah perkara gampang. Memahami perkembangan dan penyempitan makna espresso sedikit banyak akan membantu kita memahami lebih baik mengenai apa itu espresso. Espresso. Kata ini sekarang sering diidentikkan dengan kafe. Hampir setiap kali ketika kita pergi ke kafe, ada menu espresso di situ. Bahkan hampir semua minuman berbasis kopi seperti cappucinno, frappe, dan cafe latte, menggunakan campuran espresso dalam pembuatannya. Namun, tahukah Anda bahwa espresso yang kita minum sekarang bukanlah espresso yang diminum oleh orang Italia pada awal 1900-an?
Apa espresso itu sebenarnya? SCAA (Specialty Coffee Association of America), organisasi yang membawahi kopi spesialti di Amerika, mendefinisikan single espresso sebagai:
Quote:“Espresso adalah 45 ml minuman yang disajikan dari 7-9 gr kopi dengan air bersuhu 88o-92oC dan tekanan 9 atmosfir, di mana tingkat kehalusan bubuk kopi diatur sedemikian rupa sehingga waktu ekstraksi sekitar 22-28 detik. Ketika diseduh, espresso akan mempunyai viskositas seperti madu hangat dan minuman yang dihasilkan akan memiliki krema (crema) berwarna kuning keemasan. Espresso biasanya disiapkan secara spesifik dan disajikan langsung ke konsumen.”
Definisi ini cukup ketat karena mengatur berbagai parameter yang ada dalam pembuatan espresso, seperti volume, waktu, tekanan, bahkan tampilan visual dan penyajiannya. Tetapi, espresso yang dikenal oleh dunia pertama kalinya boleh jadi sangat berbeda oleh apa yang didefinisikan SCAA tersebut. Mari kita kembali sejenak ke tahun 1906, ketika mesin espresso pertama kali diciptakan.
Pada 1906 di Milan, Luigi Bezzera dan Desiderio Pavoni memperkenalkan “cafeé espresso”, yaitu kopi yang dibuat secara cepat (express). Ketika sebelumnya dibutuhkan waktu sekitar 4 menit untuk menyeduh kopi, dengan mesin ciptaan mereka menyeduh kopi hanya membutuhkan waktu sekitar 1 menit atau kurang. Kapasitas mesin ini pun terhitung luar biasa: mencapai 1.000 cangkir kopi per jam! Hanya saja, mesin espresso saat itu menyeduh kopi dengan menggunakan uap panas yang tentunya bersuhu sekitar 100oC dan bertekanan rendah, sekitar 1,5-2 atm. Tentu sangat jauh berbeda jika kita bandingkan dengan definisi SCAA tadi.
Para pembuat mesin espresso pertama ternyata menyadari kekurangannya: bahwa suhu air yang dihasilkan terlalu tinggi, sehingga membuat rasa espresso menjadi getir. Solusi yang terpikirkan saat itu adalah menaikkan tekanan saat ekstraksi, sehingga bisa didapat suhu yang lebih rendah, yang pastinya tidak akan membuat kopi terasa gosong. Namun pencarian ini ternyata berlangsung lama, dan baru dipecahkan setelah Perang Dunia II oleh Achille Gaggia.
Mesin yang dibuat Gaggia adalah tipe lever, yang menggunakan piston dan tuas untuk memberikan tekanan air sebesar 8-10 atm. Silinder yang dilalui piston haruslah kecil agar barista mampu menarik tuas dengan cukup mudah, sehingga membatasi volume air untuk ekstraksi menjadi sekitar 60 ml. Inilah yang kemudian menjadi “dasar standard” espresso modern. Hal penting lain dari ciptaan Gaggia ini adalah crema, yang baru muncul ketika kopi diberi tekanan tinggi. Untuk meyakinkan konsumennya, Gaggia menamakan produknya sebagai “caffe crème”. Ia mengatakan kepada konsumennya bahwa kopi yang dihasilkan dengan alatnya memiliki kualitas yang tinggi, sehingga menghasilkan “krim atau krema” di atasnya. Padahal sesungguhnya pada saat itu, ia belum mengerti betul signifikansi dan karakteristik dari krema itu sendiri. Sungguh taktik pemasaran yang brilian!
Quote:
Seiring berjalannya waktu, popularitas mesin ciptaan Gaggia semakin berkembang, hingga akhirnya mengalahkan tipe mesin ciptaan Bezzera. Espresso yang muncul seperti pada awal 1906 itu sendiri akhirnya punah lantaran semua kafe memilih untuk menggunakan mesin Gaggia. Di sinilah terjadinya pergeseran definisi espresso, di mana caffe crème pada akhirnya disebut sebagai espresso.
Kesimpulannya, espresso yang kita minum sekarang sebetulnya adalah caffe creme, bukan espresso “asli” yang diperkenalkan oleh Bezzera dan Pavoni pertama kali. Lalu masih bisakah kita mencicip espresso “asli” itu? Tentu. Jika ingin mencobanya, Anda bisa membuat kopi dengan menggunakan moka pot. Prinsip kerja moka pot cukup sama dengan mesin espresso Bezzera tahun 1906, di mana ekstraksi menggunakan uap dan tekanannya hanya mencapai 1.5-2 atm.
Jadi, mau minum espresso atau caffe creme?
Hargai Thread TS dengan BATA.
Terima kasih
-----------------------------------------------------------------------------------------
Halo sobat Kaskusers!!!
Sudah hampir setengah tahun ane gak buat thread lagi nih
Harap maklum, sibuk banget kerja dan make ID yang lain
Sekarang ane mau bahas tentang kopi lagi nih , tapi kopi yang lebih (katanya) modern , yaitu espresso!
Sebelumnya bagi yang masih awam dengan kopii, bisa kunjungi thread-thread ane :
Kopi Indonesia : Bagaikan Tikus Mati di Lumbung Padi
(Hot Thread of the Month April & Nominasi Hot Thread of the Years 2013)
Benarkah Ada Biji Kopi yang Berwarna Putih? (Hot Thread 11 Juny)
13 Manfaat Kafein Yang Belum Agan Ketahui (Hot Thread 26 Juny)
Monggo dibaca
So.... let's check this out!
Quote: Quote:
Hmm... Pesan Espresso aja deh Mbak...
Yahuhu! Sebelum membahas sejarahnya, ane mau cerita tentang pandangan pertama ane kepada espresso , jangan ente kira pada saat first impression ane ke "dia" berjalan mulus yak . Dan hal yang ane alami ini, ane yakin banget, pasti ente semua juga pernah merasakannya
Okay, ceritanya pada tahun 2002-an ane ada janjian sama cewek Gan, dia kordinator EO... . Bule campuran gitu deh pokoknya, sebut aja namanya Jessica , ngebahas tentang ngadain acara pensi musik sekolah gitu deh. Jadi do'i itu dulunya tinggal di Seattle, Amerika Serikat bagian barat. Nah, ternyata dia baru dapat info bahwa, kedai kopi kebanggaan kotanya, Starb*cks Coffee, baru buka di Indonesia, tepatnya di Jakarta. Nah, ane janjian ketemuan di Starb*cks pertama di Indonesia yaitu Starb*cks Plaza Indonesia, Senayan.
Kami janjian jam 3 sore, nah karena ane selalu tepat waktu,
jadi ane datang Jam 3:10 sore , untung aja dia datengnya jam 3:05 hehehe . Nah, selang kita basa-basi sebentar datang lah pelayan kafe Sbux. "Jadi, mau pesan apa pak,Bu?", Busyet Gan! kepala ane kayak mau meledak, banyak banget nama-nama menu yang ane kagak ngerti Americano, Cappuccino, Espresso, Machiato, Frapucinno. Semuanya berakhiran huruf vokal "o" . "Saya pesan Cappucinno, tapi steamnya jangan terlalu lama yah mbak." Ungkap Jessica. Busyet, ngomong opoooo si Jessica...
Secara Gan, pada tahun 2002 ane tuh masih SMA kelas 1 dan nubitol banget dah soal perkopian, biasa minum kopi juga di warkop, minum kopim*x sehabis ngadu winning eleven di rental ps1 wkwkwk .
Karena ane Jaim dengan Jessica , jadi ane males nanya-nanya ke mbak pelayan Sbux. Jadinya ane pesen yang paling murah deh = Espresso . "Hmm... Pesan espresso saja deh Mbak" kata ane, lalu Mbak pelayannya membalas :"Oh, espressonya mau yang single atau double?". Mati gue, apa pula ini... Udah kayak main Badminton aja , berhubung saat itu ane masih single, jadi ane pilih yang single aja... Sekalian ngasih kode ke Jessica gituloh
Pesanan Jessica akhirnya datang, wuidih keren banget, malah ada gambarnya segala diatas cangkir kopi susu si Jessica. Gak lama berselang, minuman anepun datang . Dan ternyata jauh dari ekspetasi ane Gan, pesanan ane ternyata cuma kopi hitam & dikit banget ... Walaupun harus ane akui, aromanya sedap banget Gan :, tapi kan ane mau juga yang ada gambar-gambarnya gituuuu :3.
Tanpa banyak cincong, langsung ane minum deh tuh espressonya Gan, ebusyet!, pahitnya kagak ketulungan Gan!!!!!! . Muka ane langsung merah gitu Gan, yakali ada minuman kayak gini. Terus Jessica malah ketawain Ane Gan . "Makanya Sebastian, malu bertanya pahit rasanya...".-Ungkap Jessica.
Pasti sobat kaskuser juga banyak merasakan hal yang sama seperti ane kan? Sewaktu pertama kali datang ke kafe, dan bingung mau pesan apa, jadinya pesan minuman yang paling murah .
Quote:
Sejarah Espresso
Quote:
Menelusuri jejak-jejak awal espresso bukanlah perkara gampang. Memahami perkembangan dan penyempitan makna espresso sedikit banyak akan membantu kita memahami lebih baik mengenai apa itu espresso. Espresso. Kata ini sekarang sering diidentikkan dengan kafe. Hampir setiap kali ketika kita pergi ke kafe, ada menu espresso di situ. Bahkan hampir semua minuman berbasis kopi seperti cappucinno, frappe, dan cafe latte, menggunakan campuran espresso dalam pembuatannya. Namun, tahukah Anda bahwa espresso yang kita minum sekarang bukanlah espresso yang diminum oleh orang Italia pada awal 1900-an?
Apa espresso itu sebenarnya? SCAA (Specialty Coffee Association of America), organisasi yang membawahi kopi spesialti di Amerika, mendefinisikan single espresso sebagai:
Quote:“Espresso adalah 45 ml minuman yang disajikan dari 7-9 gr kopi dengan air bersuhu 88o-92oC dan tekanan 9 atmosfir, di mana tingkat kehalusan bubuk kopi diatur sedemikian rupa sehingga waktu ekstraksi sekitar 22-28 detik. Ketika diseduh, espresso akan mempunyai viskositas seperti madu hangat dan minuman yang dihasilkan akan memiliki krema (crema) berwarna kuning keemasan. Espresso biasanya disiapkan secara spesifik dan disajikan langsung ke konsumen.”
Definisi ini cukup ketat karena mengatur berbagai parameter yang ada dalam pembuatan espresso, seperti volume, waktu, tekanan, bahkan tampilan visual dan penyajiannya. Tetapi, espresso yang dikenal oleh dunia pertama kalinya boleh jadi sangat berbeda oleh apa yang didefinisikan SCAA tersebut. Mari kita kembali sejenak ke tahun 1906, ketika mesin espresso pertama kali diciptakan.
Pada 1906 di Milan, Luigi Bezzera dan Desiderio Pavoni memperkenalkan “cafeé espresso”, yaitu kopi yang dibuat secara cepat (express). Ketika sebelumnya dibutuhkan waktu sekitar 4 menit untuk menyeduh kopi, dengan mesin ciptaan mereka menyeduh kopi hanya membutuhkan waktu sekitar 1 menit atau kurang. Kapasitas mesin ini pun terhitung luar biasa: mencapai 1.000 cangkir kopi per jam! Hanya saja, mesin espresso saat itu menyeduh kopi dengan menggunakan uap panas yang tentunya bersuhu sekitar 100oC dan bertekanan rendah, sekitar 1,5-2 atm. Tentu sangat jauh berbeda jika kita bandingkan dengan definisi SCAA tadi.
Para pembuat mesin espresso pertama ternyata menyadari kekurangannya: bahwa suhu air yang dihasilkan terlalu tinggi, sehingga membuat rasa espresso menjadi getir. Solusi yang terpikirkan saat itu adalah menaikkan tekanan saat ekstraksi, sehingga bisa didapat suhu yang lebih rendah, yang pastinya tidak akan membuat kopi terasa gosong. Namun pencarian ini ternyata berlangsung lama, dan baru dipecahkan setelah Perang Dunia II oleh Achille Gaggia.
Mesin yang dibuat Gaggia adalah tipe lever, yang menggunakan piston dan tuas untuk memberikan tekanan air sebesar 8-10 atm. Silinder yang dilalui piston haruslah kecil agar barista mampu menarik tuas dengan cukup mudah, sehingga membatasi volume air untuk ekstraksi menjadi sekitar 60 ml. Inilah yang kemudian menjadi “dasar standard” espresso modern. Hal penting lain dari ciptaan Gaggia ini adalah crema, yang baru muncul ketika kopi diberi tekanan tinggi. Untuk meyakinkan konsumennya, Gaggia menamakan produknya sebagai “caffe crème”. Ia mengatakan kepada konsumennya bahwa kopi yang dihasilkan dengan alatnya memiliki kualitas yang tinggi, sehingga menghasilkan “krim atau krema” di atasnya. Padahal sesungguhnya pada saat itu, ia belum mengerti betul signifikansi dan karakteristik dari krema itu sendiri. Sungguh taktik pemasaran yang brilian!
Quote:
Seiring berjalannya waktu, popularitas mesin ciptaan Gaggia semakin berkembang, hingga akhirnya mengalahkan tipe mesin ciptaan Bezzera. Espresso yang muncul seperti pada awal 1906 itu sendiri akhirnya punah lantaran semua kafe memilih untuk menggunakan mesin Gaggia. Di sinilah terjadinya pergeseran definisi espresso, di mana caffe crème pada akhirnya disebut sebagai espresso.
Kesimpulannya, espresso yang kita minum sekarang sebetulnya adalah caffe creme, bukan espresso “asli” yang diperkenalkan oleh Bezzera dan Pavoni pertama kali. Lalu masih bisakah kita mencicip espresso “asli” itu? Tentu. Jika ingin mencobanya, Anda bisa membuat kopi dengan menggunakan moka pot. Prinsip kerja moka pot cukup sama dengan mesin espresso Bezzera tahun 1906, di mana ekstraksi menggunakan uap dan tekanannya hanya mencapai 1.5-2 atm.
Jadi, mau minum espresso atau caffe creme?
Hargai Thread TS dengan BATA.
Terima kasih
Quote:Original Posted By blue.grey.cadet ►
ni agan pengalamannya sama kayak ane.. ane dlu pesen espreso jg kecewa banget gan.. soalnya awalnya ane kira sama ja kayak cappucino.. hehehe
Quote:Original Posted By JaiHaseum ►
hampir Sama kaya ane gan critanya waktu pertama ke kedaikopi setarb*k, pilih yg Murah eenn Pas dateng taunya pas dateng pesenan ane gelasnya kecil amad ... Mana paitnya gak ktulungan tuh Si espresso .
Quote:Original Posted By selenreder ►
ane pernah kejebak
nyoba yg dobel shot
kampret..!!!! Paiitnya sampe pantat!!!
Quote:Original Posted By rivendell.elf ►
Senasib TS nya sama temen ane nih,
Dia juga shock waktu pesanan espresso nya dateng, udah dikit, terus pahit
Quote:Original Posted By yoakesan ►
pengalaman ane juga pernah ngalamin kayak ente,gile itu espresso pait banget
Yang senasib
ni agan pengalamannya sama kayak ane.. ane dlu pesen espreso jg kecewa banget gan.. soalnya awalnya ane kira sama ja kayak cappucino.. hehehe
Quote:Original Posted By JaiHaseum ►
hampir Sama kaya ane gan critanya waktu pertama ke kedaikopi setarb*k, pilih yg Murah eenn Pas dateng taunya pas dateng pesenan ane gelasnya kecil amad ... Mana paitnya gak ktulungan tuh Si espresso .
Quote:Original Posted By selenreder ►
ane pernah kejebak
nyoba yg dobel shot
kampret..!!!! Paiitnya sampe pantat!!!
Quote:Original Posted By rivendell.elf ►
Senasib TS nya sama temen ane nih,
Dia juga shock waktu pesanan espresso nya dateng, udah dikit, terus pahit
Quote:Original Posted By yoakesan ►
pengalaman ane juga pernah ngalamin kayak ente,gile itu espresso pait banget
Yang senasib
Wih!
si agan pecinta kopi yang HT mulu kembali
thanks banget infonya
si agan pecinta kopi yang HT mulu kembali
thanks banget infonya
ane belom pernah gan nyoba espreso, apalagi yg ada gambarnya gitu
Quote:Original Posted By 6682500 ►
ane belom pernah gan nyoba espreso, apalagi yg ada gambarnya gitu
Maen kerumah ane aja gan. Nanti ane buatin deh
ane belom pernah gan nyoba espreso, apalagi yg ada gambarnya gitu
Maen kerumah ane aja gan. Nanti ane buatin deh
Quote:“Espresso adalah 45 ml minuman yang disajikan dari 7-9 gr kopi dengan air bersuhu 88o-92oC dan tekanan 9 atmosfir, di mana tingkat kehalusan bubuk kopi diatur sedemikian rupa sehingga waktu ekstraksi sekitar 22-28 detik. Ketika diseduh, espresso akan mempunyai viskositas seperti madu hangat dan minuman yang dihasilkan akan memiliki krema (crema) berwarna kuning keemasan. Espresso biasanya disiapkan secara spesifik dan disajikan langsung ke konsumen.”
Waduhh definisinya...
Waduhh definisinya...
Quote:Original Posted By B.Dog.God ►
Wih!
si agan pecinta kopi yang HT mulu kembali
thanks banget infonya
Halo B.Dog.God, kita bersua lagi. Btw makasih lho headsetnya, bagus bgt
Quote:Original Posted By 6682500 ►
ane belom pernah gan nyoba espreso, apalagi yg ada gambarnya gitu
Coba dong Gan, bila memang, ente masih pelajar, jangan takut harga soalnya sekarng juga banyak kafe-kafe yang menunya murah kok
Wih!
si agan pecinta kopi yang HT mulu kembali
thanks banget infonya
Halo B.Dog.God, kita bersua lagi. Btw makasih lho headsetnya, bagus bgt
Quote:Original Posted By 6682500 ►
ane belom pernah gan nyoba espreso, apalagi yg ada gambarnya gitu
Coba dong Gan, bila memang, ente masih pelajar, jangan takut harga soalnya sekarng juga banyak kafe-kafe yang menunya murah kok
Mantap gan penjelasannya...
Pesen kopi dulu ama bini...
Pesen kopi dulu ama bini...
ane ke warung dulu ah
manatau ada espresso
manatau ada espresso
mantap penjelasan awalnya, pengalaman pribadi
bikin
bukan pecinta kopi
tapi lumayan infonya
bikin
bukan pecinta kopi
tapi lumayan infonya
Sebenernya yg doyan espresso pecinta kopi sejati gan, kagak dicampur apa-apa soalnya, ane rate5 ya gan
kupas abis dong gan dunia kopi
wahahaha ane pecinta Kopi,Penikmat Kopi, sampe penjual kopi gan. kalo ane sih lebih suka americano gan. dan juga lebih demen ngopi di kedai" yg ga terlalu formal gan.
kalo ane jualan kopi yg asli indonesia gan. Kopi luwak,haha Numpang di pejwanin yah.
[URL= [Kopi Luwak Kualitas Pertamax Harga Premium!!] - http://kask.us/htWpr [/URL]
kalo ane jualan kopi yg asli indonesia gan. Kopi luwak,haha Numpang di pejwanin yah.
[URL= [Kopi Luwak Kualitas Pertamax Harga Premium!!] - http://kask.us/htWpr [/URL]
bagus infonya
kalo ane sih bukan pecinta kopi sih , tapi pecinta teh
kalo ane sih bukan pecinta kopi sih , tapi pecinta teh
agan,,espreso buatanmu numero uno
maap gan,,numpang nyimak aja,,kagak doyan kopi. yah paling banter kopi luwak cap white kopi
maap gan,,numpang nyimak aja,,kagak doyan kopi. yah paling banter kopi luwak cap white kopi
ni agan pengalamannya sama kayak ane.. ane dlu pesen espreso jg kecewa banget gan.. soalnya awalnya ane kira sama ja kayak cappucino.. hehehe
Quote:Original Posted By apri.andri ►
Mantap gan penjelasannya...
Pesen kopi dulu ama bini...
Kopi Bini memang lebih enak Gan
Quote:Original Posted By Art_Sala ►
ane ke warung dulu ah
manatau ada espresso
bisa jadi, bisa jadi
Quote:Original Posted By tashiru ►
mantap penjelasan awalnya, pengalaman pribadi
bikin
bukan pecinta kopi
tapi lumayan infonya
Doa'in semoga HT Gan
Mantap gan penjelasannya...
Pesen kopi dulu ama bini...
Kopi Bini memang lebih enak Gan
Quote:Original Posted By Art_Sala ►
ane ke warung dulu ah
manatau ada espresso
bisa jadi, bisa jadi
Quote:Original Posted By tashiru ►
mantap penjelasan awalnya, pengalaman pribadi
bikin
bukan pecinta kopi
tapi lumayan infonya
Doa'in semoga HT Gan
Mantaaapp gan
kopi item minuman paporit tiada hari tampa kopi
Via: Kaskus.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar