Festival Lembah Baliem adalah festival budaya yang sudah diadakan lebih dari 25 kali, Festival ini sejak dahulu kala sangat terkenal. dan turis mancanegara yang berbondong bondong dari negaranya yang khusus datang untuk acara ini saja, Festival Lembah Baliem bagi kita mungkin terdengar asing. ya wajar sih, karena untuk kesini saja butuh perjuangan diperjalanan yang cukup panjang dan mahal juga tentunya, tetapi walaupun kita jarang mendengar festival lembah baliem Wamena tetapi turis asing sangat ingin kesini dan sudah terkenal sejak puluhan tahun lalu.
Festival Lembah Baliem Papua adalah destinasi impian fotografer, begitupun juga saya. Sejak 3 tahun lalu saya sudah lama memimpikan untuk mengunjungi Festival Lembah Baliem di Wamena Jayawijaya Papua. Akhirnya terwujud di tahun 2015 ini, kenapa sih orang begitu tertarik untuk kesini. Karena Wamena Lembah Baliem terletak di daerah terpencil dan sulit untuk datang kesini. Begitu pula dengan budayanya yang sudah terkenal akan susahnya kebiasaan suku Dani yang “maaf” mereka sangat komersial. Dan dikenal jika kita ingin mengambil foto harus membayar sejumlah uang ke mereka.
Pada saat Festival inilah kita bisa memotret dengan bebas Suku Dani yang tampil pada saat festival, apakah kabar rumor yang mengatakan memotret suku Dani pada saat hari biasa bayar? Jawabannya iya, jika hari biasa kita harus merogoh kocek yang cukup dalam untuk bisa membayar para suku dani ini. Saya tidak tahu budaya ini muncul darimana, tetapi dari beberapa sumber yang saya dapatkan budaya ini muncul dikarenakan dahulu banyak turis asing dan orang orang kaya luar negeri yang datang ke Wamena. Mereka kasihan dengan keadaan masyarakat adat yang memang tertinggal baik ekonomi maupun pendidikannya. Sehingga mereka sehabis memotret dan membayar mereka dengan uang. Yang membuat kebiasaan ini menjadi semakin membudaya ketika orang datang dan memotret mereka meminta sejumlah uang.
Terlepas dari kebiasaan yang menurut saya buruk tetapi di Lembah Baliem Wamena punya budaya yang mereka jaga sejak dahulu, dan mereka menampilkannya pada saat festival lembah baliem yang luar biasa dan telah menjadi daya tarik turis sejak dahulu ke Papua. Festival Lembah Baliem awalnya merupakan acara perang antarsuku Dani, Lani, dan Suku Yali pada saat festival kita bisa melihat simulasi perang dan pertunjukan tarian yang mereka perlihatkan. Sebuah festival yang menjadi ajang adu kekuatan antarsuku dan telah berlangsung turun temurun namun tentunya aman untuk dinikmati.
Festival Lembah Baliem berlangsung selama tiga hari dan diselenggarakan setiap bulan Agustus dan biasanya bertepatan dengan bulan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Tetapi pada tahun 2015 ini diadakan pada tanggal 6 sampai 8 agustus. Ternyata Festival lembah Baliem sudah diadakan ke 25 kalinya, Awalnya pertama kali digelar tahun 1989. Yang istimewa bahwa festival ini dimulai dengan skenario pemicu perang seperti penculikan warga, pembunuhan anak suku, atau penyerbuan ladang yang baru dibuka. Adanya pemicu ini menyebabkan suku lainnya harus membalas dendam sehingga penyerbuan pun dilakukan. Atraksi ini tidak menjadikan balas dendam atau permusuhan sebagai tema tetapi justru bermakna positif.
Suku-suku di suku Papua meski mengalami modernisasi tetapi masih memegang teguh adat istiadat dan tradisi mereka. Salah satu yang paling menonjol adalah pakaian pria suku Dani yang hanya mengenakan penutup kemaluan atau disebut koteka. Koteka terbuat dari kulit labu air yang dikeringkan dan dilengkapi dengan penutup kepala yang terbuat dari bulu cendrawasih atau kasuari, sedangkan para wanita suku Dani mengenakan rok yang terbuat dari rumput atau serat pakis yang disebut sali. Saat membawa babi atau hasil panen ubi, para wanita membawanya dengan tas tali atau noken yang diikatkan pada kepala mereka.
Suku Dani terbiasa berperang untuk mempertahankan desa mereka atau untuk membalas dendam bagi anggota suku yang tewas. Para ahli antropologi menjelaskan bahwa "perang suku Dani" lebih merupakan tampilan kehebatan dan kemewahan pakaian dengan dekorasinya daripada perang untuk membunuh musuh. Perang bagi Suku Dani lebih menampilkan kompetensi dan antusiasme daripada keinginan untuk membunuh. Senjata yang digunakan adalah tombak panjang berukuran 4,5 meter, busur, dan anak panah. Seringkali, karena perang orang terluka daripada terbunuh, dan yang terluka dengan cepat dibawa keluar arena perang.
Puncak acara adalah pertempuran antara suku Dani, Yali, dan Lani saat mereka mengirim prajurit terbaiknya ke arena perang mengenakan tanda-tanda kebesaran terbaik mereka. Festival ini dimeriahkan dengan Pesta Babi yang dimasak di bawah tanah disertai musik dan tari tradisional khas Papua. Ada juga seni dan kerajinan buatan tangan yang dipamerkan atau untuk dijual.
Setiap suku memiliki identitasnya masing-masing dan orang dapat melihat perbedaan yang jelas di antara mereka sesuai dengan kostum dan koteka mereka. Pria suku Dani biasanya hanya memakai koteka kecil, sedangkan pria suku Lani mengenakan koteka lebih besar, karena tubuh mereka lebih besar daripada rata-rata pria suku Dani. Sedangkan pria suku Yali memakai koteka panjang dan ramping yang diikatkan oleh sabuk rotan dan diikat di pinggang.
Dengan menghadiri Festival Lembah Baliem maka Anda akan memiliki kesempatan langka untuk belajar dan bersentuhan langsung dengan beragam tradisi suku-suku setempat yang berbeda-beda tanpa harus mengunjunginya ke pedalaman Papua Barat yang jauh dan berat. Diperkirakan festival ini diikuti oleh lebih dari 40 suku lengkap dengan pakaian tradisional dan lukisan di wajah mereka.
Yang perlu Anda lakukan selama festival hanya mengamati dan menikmati perang saja sambil memotret. Semakin lama festival ini berlangsung maka suasana perang dengan tombak, parang, dan panah yang menghantam lawan akan semakin dekat dan seru. Semakin banyak tombak yang meleset maka semakin keras sorakan dari ratusan penonton. Suku-suku ini telah mengikuti festival perang setiap tahun sehingga acaranya semakin menarik tiap tahunnya.
Festival Lembah Baliem memang diadakan selama 3 hari, anda bisa menyaksikan Festival pada saat pembukaan dihari pertama. Karena yang memang meriah pada saat pembukaan, dihari lain anda bisa berjalan jalan sambil memotret keindahan alam lembah baliem yang memukau.
Quote:HOW TO GET THERE
Terus terang Lembah Baliem Wamena merupakan destinasi impian saya, sudah 3 tahun saya selalu gagal kesini dan akhirnya baru kesampaian sekarang. karena akses menuju sini sangatlah mahal. terbatasnya hotel dan kendaraan yang ada disini apalagi pada saat festival membuat Wamena penuh dan susah mencari akomodasi. jika anda ingin mengunjungi wamena pada saat festival, saya sangat menyarankan untuk ikut trip saja. jika anda mendadak datang kesini, saya bisa pastikan susah mendapat penginapan dan kendaraan (mobil aja kesini diangkut pesawat terbang).
saya berkesempatan ke Wamena Papua dengan teman baik saya Rizky dari PesonaIndo, Rizky inilah yang mengatur arrange dan semua akomodasi saya dan teman teman selama di Wamena sehingga saya bisa konsen memotret. karena disini lebih baik kita ikut trip bareng dengan tujuan menghemat budget. silahkan yang mau ke Wamena bisa kontak teman baik saya Rizky 0813-2922-8505 www.pesonaindo.com dan selamat menikmati keindahan budaya Indonesia Timur.
Photo dan Artikel oleh Barry Kusuma (Travel Photographer).
www.alambudaya.com (Travel and Photography, Travel Journey from Barry Kusuma.)
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
www.barrykusuma.com (Gallery Foto, dari Sabang sampai Merauke)
https://plus.google.com/+BarryKusuma/ (Google Plus Social Network #IndonesiaOnly).
Follow my Twitter for Free Travel Tips @BarryKusuma
Festival Lembah Baliem Papua adalah destinasi impian fotografer, begitupun juga saya. Sejak 3 tahun lalu saya sudah lama memimpikan untuk mengunjungi Festival Lembah Baliem di Wamena Jayawijaya Papua. Akhirnya terwujud di tahun 2015 ini, kenapa sih orang begitu tertarik untuk kesini. Karena Wamena Lembah Baliem terletak di daerah terpencil dan sulit untuk datang kesini. Begitu pula dengan budayanya yang sudah terkenal akan susahnya kebiasaan suku Dani yang “maaf” mereka sangat komersial. Dan dikenal jika kita ingin mengambil foto harus membayar sejumlah uang ke mereka.
Pada saat Festival inilah kita bisa memotret dengan bebas Suku Dani yang tampil pada saat festival, apakah kabar rumor yang mengatakan memotret suku Dani pada saat hari biasa bayar? Jawabannya iya, jika hari biasa kita harus merogoh kocek yang cukup dalam untuk bisa membayar para suku dani ini. Saya tidak tahu budaya ini muncul darimana, tetapi dari beberapa sumber yang saya dapatkan budaya ini muncul dikarenakan dahulu banyak turis asing dan orang orang kaya luar negeri yang datang ke Wamena. Mereka kasihan dengan keadaan masyarakat adat yang memang tertinggal baik ekonomi maupun pendidikannya. Sehingga mereka sehabis memotret dan membayar mereka dengan uang. Yang membuat kebiasaan ini menjadi semakin membudaya ketika orang datang dan memotret mereka meminta sejumlah uang.
Terlepas dari kebiasaan yang menurut saya buruk tetapi di Lembah Baliem Wamena punya budaya yang mereka jaga sejak dahulu, dan mereka menampilkannya pada saat festival lembah baliem yang luar biasa dan telah menjadi daya tarik turis sejak dahulu ke Papua. Festival Lembah Baliem awalnya merupakan acara perang antarsuku Dani, Lani, dan Suku Yali pada saat festival kita bisa melihat simulasi perang dan pertunjukan tarian yang mereka perlihatkan. Sebuah festival yang menjadi ajang adu kekuatan antarsuku dan telah berlangsung turun temurun namun tentunya aman untuk dinikmati.
Festival Lembah Baliem berlangsung selama tiga hari dan diselenggarakan setiap bulan Agustus dan biasanya bertepatan dengan bulan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Tetapi pada tahun 2015 ini diadakan pada tanggal 6 sampai 8 agustus. Ternyata Festival lembah Baliem sudah diadakan ke 25 kalinya, Awalnya pertama kali digelar tahun 1989. Yang istimewa bahwa festival ini dimulai dengan skenario pemicu perang seperti penculikan warga, pembunuhan anak suku, atau penyerbuan ladang yang baru dibuka. Adanya pemicu ini menyebabkan suku lainnya harus membalas dendam sehingga penyerbuan pun dilakukan. Atraksi ini tidak menjadikan balas dendam atau permusuhan sebagai tema tetapi justru bermakna positif.
Suku-suku di suku Papua meski mengalami modernisasi tetapi masih memegang teguh adat istiadat dan tradisi mereka. Salah satu yang paling menonjol adalah pakaian pria suku Dani yang hanya mengenakan penutup kemaluan atau disebut koteka. Koteka terbuat dari kulit labu air yang dikeringkan dan dilengkapi dengan penutup kepala yang terbuat dari bulu cendrawasih atau kasuari, sedangkan para wanita suku Dani mengenakan rok yang terbuat dari rumput atau serat pakis yang disebut sali. Saat membawa babi atau hasil panen ubi, para wanita membawanya dengan tas tali atau noken yang diikatkan pada kepala mereka.
Suku Dani terbiasa berperang untuk mempertahankan desa mereka atau untuk membalas dendam bagi anggota suku yang tewas. Para ahli antropologi menjelaskan bahwa "perang suku Dani" lebih merupakan tampilan kehebatan dan kemewahan pakaian dengan dekorasinya daripada perang untuk membunuh musuh. Perang bagi Suku Dani lebih menampilkan kompetensi dan antusiasme daripada keinginan untuk membunuh. Senjata yang digunakan adalah tombak panjang berukuran 4,5 meter, busur, dan anak panah. Seringkali, karena perang orang terluka daripada terbunuh, dan yang terluka dengan cepat dibawa keluar arena perang.
Puncak acara adalah pertempuran antara suku Dani, Yali, dan Lani saat mereka mengirim prajurit terbaiknya ke arena perang mengenakan tanda-tanda kebesaran terbaik mereka. Festival ini dimeriahkan dengan Pesta Babi yang dimasak di bawah tanah disertai musik dan tari tradisional khas Papua. Ada juga seni dan kerajinan buatan tangan yang dipamerkan atau untuk dijual.
Setiap suku memiliki identitasnya masing-masing dan orang dapat melihat perbedaan yang jelas di antara mereka sesuai dengan kostum dan koteka mereka. Pria suku Dani biasanya hanya memakai koteka kecil, sedangkan pria suku Lani mengenakan koteka lebih besar, karena tubuh mereka lebih besar daripada rata-rata pria suku Dani. Sedangkan pria suku Yali memakai koteka panjang dan ramping yang diikatkan oleh sabuk rotan dan diikat di pinggang.
Dengan menghadiri Festival Lembah Baliem maka Anda akan memiliki kesempatan langka untuk belajar dan bersentuhan langsung dengan beragam tradisi suku-suku setempat yang berbeda-beda tanpa harus mengunjunginya ke pedalaman Papua Barat yang jauh dan berat. Diperkirakan festival ini diikuti oleh lebih dari 40 suku lengkap dengan pakaian tradisional dan lukisan di wajah mereka.
Yang perlu Anda lakukan selama festival hanya mengamati dan menikmati perang saja sambil memotret. Semakin lama festival ini berlangsung maka suasana perang dengan tombak, parang, dan panah yang menghantam lawan akan semakin dekat dan seru. Semakin banyak tombak yang meleset maka semakin keras sorakan dari ratusan penonton. Suku-suku ini telah mengikuti festival perang setiap tahun sehingga acaranya semakin menarik tiap tahunnya.
Festival Lembah Baliem memang diadakan selama 3 hari, anda bisa menyaksikan Festival pada saat pembukaan dihari pertama. Karena yang memang meriah pada saat pembukaan, dihari lain anda bisa berjalan jalan sambil memotret keindahan alam lembah baliem yang memukau.
Quote:HOW TO GET THERE
Terus terang Lembah Baliem Wamena merupakan destinasi impian saya, sudah 3 tahun saya selalu gagal kesini dan akhirnya baru kesampaian sekarang. karena akses menuju sini sangatlah mahal. terbatasnya hotel dan kendaraan yang ada disini apalagi pada saat festival membuat Wamena penuh dan susah mencari akomodasi. jika anda ingin mengunjungi wamena pada saat festival, saya sangat menyarankan untuk ikut trip saja. jika anda mendadak datang kesini, saya bisa pastikan susah mendapat penginapan dan kendaraan (mobil aja kesini diangkut pesawat terbang).
saya berkesempatan ke Wamena Papua dengan teman baik saya Rizky dari PesonaIndo, Rizky inilah yang mengatur arrange dan semua akomodasi saya dan teman teman selama di Wamena sehingga saya bisa konsen memotret. karena disini lebih baik kita ikut trip bareng dengan tujuan menghemat budget. silahkan yang mau ke Wamena bisa kontak teman baik saya Rizky 0813-2922-8505 www.pesonaindo.com dan selamat menikmati keindahan budaya Indonesia Timur.
Photo dan Artikel oleh Barry Kusuma (Travel Photographer).
www.alambudaya.com (Travel and Photography, Travel Journey from Barry Kusuma.)
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
www.barrykusuma.com (Gallery Foto, dari Sabang sampai Merauke)
https://plus.google.com/+BarryKusuma/ (Google Plus Social Network #IndonesiaOnly).
Follow my Twitter for Free Travel Tips @BarryKusuma
reserved for update dari agan2 tentang Festival Lembah Baliem...
Quote:Original Posted By raztuakhcom ►
Kami perwakilan dari tim Pesonaindo mengucapkan terima kasih buat Agan Barry Kusuma, udah mau sempetin dateng ke Festival Lembah Baliem.
Sedikit foto-foto liputan yang sempat terekam.
Yang belum pernah ke Papua, terutama Wamena. Kalian harus coba kesana, budaya dan alamnya masih alami.
Quote:Original Posted By raztuakhcom ►
Kami perwakilan dari tim Pesonaindo mengucapkan terima kasih buat Agan Barry Kusuma, udah mau sempetin dateng ke Festival Lembah Baliem.
Sedikit foto-foto liputan yang sempat terekam.
Spoiler for Foto Bersama:
Spoiler for Pada sibuk motret:
Spoiler for motret di area perang adat :
Spoiler for Suku Dani:
Spoiler for Pikon, alat musik tradisional:
Spoiler for View Lembah Baliem:
Yang belum pernah ke Papua, terutama Wamena. Kalian harus coba kesana, budaya dan alamnya masih alami.
wow keren banget bang bheka, foto-fotonya maknyus. Akhirnya kesampean juga ke Festival Lembah Baliem ya
Tahun lalu ane juga sempet kesana nih. Emang keren banget nih festival, ga nyesel ane kesana. Pemandangan dan budaya nya keren. Kaya di luar negeri hehe
ikutan nyumbang foto ya
Tahun lalu ane juga sempet kesana nih. Emang keren banget nih festival, ga nyesel ane kesana. Pemandangan dan budaya nya keren. Kaya di luar negeri hehe
ikutan nyumbang foto ya
Spoiler for festival:
mantap om barry. aman ga tuh kalo kesana?hehe maklum ane belum pernah kesana.
range biaya per orang nyentuh 5 - 10jt gak om bhek ?
oiya, ada theead mengenai Pulau Komodo gak om bhek ?
rencana mau ke sana sama temen kampus, kali aja ada info / tips yang bisa dibagi ke nubie kayak aye ...
oiya, ada theead mengenai Pulau Komodo gak om bhek ?
rencana mau ke sana sama temen kampus, kali aja ada info / tips yang bisa dibagi ke nubie kayak aye ...
Quote:Original Posted By mochkautzar ►
wow keren banget bang bheka, foto-fotonya maknyus. Akhirnya kesampean juga ke Festival Lembah Baliem ya
Tahun lalu ane juga sempet kesana nih. Emang keren banget nih festival, ga nyesel ane kesana. Pemandangan dan budaya nya keren. Kaya di luar negeri hehe
ikutan nyumbang foto ya
iya gan ane baru kesini bbrp minggu lalu aja sempatnya..suatu saat pgn balik lg kesini
wow keren banget bang bheka, foto-fotonya maknyus. Akhirnya kesampean juga ke Festival Lembah Baliem ya
Tahun lalu ane juga sempet kesana nih. Emang keren banget nih festival, ga nyesel ane kesana. Pemandangan dan budaya nya keren. Kaya di luar negeri hehe
ikutan nyumbang foto ya
Spoiler for festival:
iya gan ane baru kesini bbrp minggu lalu aja sempatnya..suatu saat pgn balik lg kesini
buset, itu yang cewek ga ada yang pake baju gan? kasian bener.
Kami perwakilan dari tim Pesonaindo mengucapkan terima kasih buat Agan Barry Kusuma, udah mau sempetin dateng ke Festival Lembah Baliem.
Sedikit foto-foto liputan yang sempat terekam.
Yang belum pernah ke Papua, terutama Wamena. Kalian harus coba kesana, budaya dan alamnya masih alami.
Sedikit foto-foto liputan yang sempat terekam.
Spoiler for Foto Bersama:
Spoiler for Pada sibuk motret:
Spoiler for motret di area perang adat :
Spoiler for Suku Dani:
Spoiler for Pikon, alat musik tradisional:
Spoiler for View Lembah Baliem:
Yang belum pernah ke Papua, terutama Wamena. Kalian harus coba kesana, budaya dan alamnya masih alami.
Quote:Original Posted By raztuakhcom ►
Kami perwakilan dari tim Pesonaindo mengucapkan terima kasih buat Agan Barry Kusuma, udah mau sempetin dateng ke Festival Lembah Baliem.
Sedikit foto-foto liputan yang sempat terekam.
Yang belum pernah ke Papua, terutama Wamena. Kalian harus coba kesana, budaya dan alamnya masih alami.
wah keren update kemarin ya gan.. makasih gan rizky dan tim PesonaIndo yang sudah mengajak saya ke Festival Lembah Baliem, sehingga banyak orang Indonesia dan anak2 mudanya makin tau info tentang Lembah Baliem.
buat agan2 yang pingin ke Lembah Baliem, silahkan ya PM langsung agan Rizky ini.. Recommended seller deh pokoknya hehe...
Kami perwakilan dari tim Pesonaindo mengucapkan terima kasih buat Agan Barry Kusuma, udah mau sempetin dateng ke Festival Lembah Baliem.
Sedikit foto-foto liputan yang sempat terekam.
Spoiler for Foto Bersama:
Spoiler for Pada sibuk motret:
Spoiler for motret di area perang adat :
Spoiler for Suku Dani:
Spoiler for Pikon, alat musik tradisional:
Spoiler for View Lembah Baliem:
Yang belum pernah ke Papua, terutama Wamena. Kalian harus coba kesana, budaya dan alamnya masih alami.
wah keren update kemarin ya gan.. makasih gan rizky dan tim PesonaIndo yang sudah mengajak saya ke Festival Lembah Baliem, sehingga banyak orang Indonesia dan anak2 mudanya makin tau info tentang Lembah Baliem.
buat agan2 yang pingin ke Lembah Baliem, silahkan ya PM langsung agan Rizky ini.. Recommended seller deh pokoknya hehe...
kereeeeen... kapan ya bisa kesini kalo dr jakarta sampe lembah baliem range biayanya brp ya om bek?
Quote:Original Posted By arkaochar ►
mantap om barry. aman ga tuh kalo kesana?hehe maklum ane belum pernah kesana.
aman kok gan asal kita ikut aturan dan jangan motret sembarangan..
mantap om barry. aman ga tuh kalo kesana?hehe maklum ane belum pernah kesana.
aman kok gan asal kita ikut aturan dan jangan motret sembarangan..
Quote:Original Posted By ufoterbang ►
range biaya per orang nyentuh 5 - 10jt gak om bhek ?
oiya, ada theead mengenai Pulau Komodo gak om bhek ?
rencana mau ke sana sama temen kampus, kali aja ada info / tips yang bisa dibagi ke nubie kayak aye ...
sampai gan budgetnya segitu hehe..disini mahal2 mungkin paling mahal seindonesia, karena kirim barang dll semuanya pakai pesawat gan..
range biaya per orang nyentuh 5 - 10jt gak om bhek ?
oiya, ada theead mengenai Pulau Komodo gak om bhek ?
rencana mau ke sana sama temen kampus, kali aja ada info / tips yang bisa dibagi ke nubie kayak aye ...
sampai gan budgetnya segitu hehe..disini mahal2 mungkin paling mahal seindonesia, karena kirim barang dll semuanya pakai pesawat gan..
Quote:Original Posted By toepunt ►
buset, itu yang cewek ga ada yang pake baju gan? kasian bener.
sebagian besar di desa adat iya gan..tapi kalau di kota wamenanya semua sudah pakai baju..
buset, itu yang cewek ga ada yang pake baju gan? kasian bener.
sebagian besar di desa adat iya gan..tapi kalau di kota wamenanya semua sudah pakai baju..
Quote:Original Posted By PANCASILA. ►
kereeeeen... kapan ya bisa kesini kalo dr jakarta sampe lembah baliem range biayanya brp ya om bek?
kalau saya kesana kemarin udah sama tiket..lebih dari 10jt gan...
kereeeeen... kapan ya bisa kesini kalo dr jakarta sampe lembah baliem range biayanya brp ya om bek?
kalau saya kesana kemarin udah sama tiket..lebih dari 10jt gan...
di tunggu next trip ya agan barry... nanti kita explore keindahan indonesia lagi lebih dalam lagi yang masih terpendam hahaha
ayo agan2, ke papua deh. di jamin ketagihan!!
ayo agan2, ke papua deh. di jamin ketagihan!!
Waini, Keren
Sering denger memang kalau beberapa suku di papua kalau kita mau foto harus bayar, yaks makin malah kalo ke papua pas hari biasa ya gan
Sering denger memang kalau beberapa suku di papua kalau kita mau foto harus bayar, yaks makin malah kalo ke papua pas hari biasa ya gan
Quote:Original Posted By yendsss ►
Waini, Keren
Sering denger memang kalau beberapa suku di papua kalau kita mau foto harus bayar, yaks makin malah kalo ke papua pas hari biasa ya gan
ga harus bayar kok, cukup kasih 1 batang rok*k aja dan gula2 (permen) untuk anak keci.
hari biasa kita bisa ke desa wisata atau motret landscape.
Waini, Keren
Sering denger memang kalau beberapa suku di papua kalau kita mau foto harus bayar, yaks makin malah kalo ke papua pas hari biasa ya gan
ga harus bayar kok, cukup kasih 1 batang rok*k aja dan gula2 (permen) untuk anak keci.
hari biasa kita bisa ke desa wisata atau motret landscape.
Quote:Original Posted By raztuakhcom ►
di tunggu next trip ya agan barry... nanti kita explore keindahan indonesia lagi lebih dalam lagi yang masih terpendam hahaha
ayo agan2, ke papua deh. di jamin ketagihan!!
siap gan..makasih ya..
di tunggu next trip ya agan barry... nanti kita explore keindahan indonesia lagi lebih dalam lagi yang masih terpendam hahaha
ayo agan2, ke papua deh. di jamin ketagihan!!
siap gan..makasih ya..
Quote:Original Posted By yendsss ►
Waini, Keren
Sering denger memang kalau beberapa suku di papua kalau kita mau foto harus bayar, yaks makin malah kalo ke papua pas hari biasa ya gan
iya gan..memang agak restrict daerah baliem ini..asal kita minta ijin dan pendekatan yang baik bisa kok...
Waini, Keren
Sering denger memang kalau beberapa suku di papua kalau kita mau foto harus bayar, yaks makin malah kalo ke papua pas hari biasa ya gan
iya gan..memang agak restrict daerah baliem ini..asal kita minta ijin dan pendekatan yang baik bisa kok...
Quote:Original Posted By raztuakhcom ►
ga harus bayar kok, cukup kasih 1 batang rok*k aja dan gula2 (permen) untuk anak keci.
hari biasa kita bisa ke desa wisata atau motret landscape.
wah gitu ya gan, nte udah pernah kesono gan?
Via: Kaskus.co.id
ga harus bayar kok, cukup kasih 1 batang rok*k aja dan gula2 (permen) untuk anak keci.
hari biasa kita bisa ke desa wisata atau motret landscape.
wah gitu ya gan, nte udah pernah kesono gan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar