Quote:
Quote:BAKSOS, Peduli Maratua
Naratua namanya, hidup sebatang kara, ayah & ibunya sudah meninggal sejak maratua berusia 14 tahun. Maratua tinggal di simataniari, kecamatan sipiongot, kabupaten paluta no. 99
Maratua seorang buruh panen sawit didesanya. Maratua bercita-cita ingin membangun panti asuhan jika sukses nanti
Musibah ini dialaminya sekitar 6 bulan yang lalu. Ketika panen sawit, maratua tak sengaja menginjak duri pelapah sawit yang di panennya, sampai kakinya berdarah-darah,
tapi karena sawit harus selesai panen, maratua hanya mengikat kakinya dengan kain dari sobekan baju yang dipakainya.
Malam harinya.... Maratua sakit, badannya panas-dingin, kakinya terasa seperti di tusuk-tusuk perih, dari sinilah awal dari semuanya.
Hari demi hari maratua merasa kakinya semakin memburuk, maratua pun selalu merendam kakinya dengan air panas, untuk mengurangi rasa sakit yang di deritanya.
Lambat laun mara tua sudah tak mampu untuk berdiri seperti biasanya, hingga maratua tak bagi bekerja, stok beras mara tua lama.kelamaan habis, untuk membeli beras mara tua sudah tidak punya biaya lagi.
Karena semasa masih bekerja, upah yang diterimanya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-harinya saja.
Saat ini beliau makan dari nasi yang diberikan tetangga rumahnya, cuma itu yang bisa tetangga berikan untuknya, karena saat ini, kondisi harga sawit ditempat mereka jauh dari harga biasanya.
Quote:
Kondisi Maratua
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Keadaan Tempat Tinggal Maratua
Quote:
Quote:
Quote:
Kisah maratua membuat kita merenung akan pedihnya cobaan hidup yang diderita mara tua saat ini. Bersyukur atas apa yang kita punya, baik harta maupun kesehatan yang mahal harganya.
MARI, PEDULI MARATUA
Untuk agan-agan dan para agan wati yang ingin menyumbangkan dana untuk Maratua, silakan memberikan dana melalui...
Bank BRI : 5363-01-000150-50-9 atas nama JHONI MARATUA TANJUNG
Konfirmasi transfer : +6281219620355
Terimakasih atas segala bantuan yang agan berikan. Hanya Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang mampu membalasnya.
Rasa takut pasti dialami oleh semua orang. Meski ketakutan masing-masing orang berbeda, namun semua orang pasti tidak luput dari rasa takut. Demikian juga dengan kita, orang Indonesia. Banyak sekali hal-hal kecil yang bisa membuat kita jadi khawatir.
Berikut ini beberapa hal kecil yang sering membuat orang Indonesia khawatir. Meski kekhawatiran itu tidak besar, tapi tetap saja membuat kita was-was. Beberapa hal berikut sangat mungkin membuat agan (sebagai orang Indonesia) menjadi was-was.
Quote:
Quote:Tukang Parkir Minimarket
Di seluruh penjuru Indonesia, sedang menjamur dua minimarket franchise. Kemanapun Anda pergi, selama masih berada di kawasan Indonesia, Anda akan dengan sangat gampang menemukan kedua minimarket tersebut. Tidak jarang, kedua minimarket yang bersaing ketat ini mendirikan toko saling berdampingan.
Quote:
Ada kalanya kita singgah ke minimarket untuk membeli 1-2 item saja, misalnya, untuk membeli minuman dan permen. Nah, di saat-saat seperti inilah kita selalu khawatir dengan kedatangan seorang tukang parkir. Tukang parkir mini market biasanya tidak akan terlihat jika Anda baru datang. Namun ketika Anda ingin pergi, mereka muncul dan meminta tarif parkir sebesar dua ribu rupiah. Padahal, Anda singgah ke minimarket untuk membeli minuman seharga tiga ribu rupiah.
Quote:
Quote:Awas Ada Polisi
Salah satu masalah kompleks di Indonesia adalah lalu lintasnya yang selalu morat-marit. Penyebab utamanya ada 3. Jumlah kendaraan terlalu menumpuk, pengendara yang tidak taat peraturan dan petugas yang suka pungli. Jadi, setiap berada di jalan raya, warga Indonesia pasti selalu deg-deg-an karena takut bertemu polisi.
Quote:
Bahkan, ketika kita sudah memiliki kelengkapan surat dan sebagainya, rasa deg-degan itu tidak mau hilang. Kita masih saja berharap tidak bertemu razia polisi dalam perjalanan. Tentu saja, karena polisi selalu punya alasan untuk menilang, mulai dari alasan yang logis sampai alasan yang mengada-ada.
Quote:
Quote:Melihat Sedotan Pendek
Tidak ada yang aneh jika kita minum dengan menggunakan sedotan. Tapi, orang Indonesia pasti khawatir dan was-was setiap kali minum dengan sedotan ketika sedang makan di warung pinggir jalan. Pasalnya, para penjaja makanan biasanya mendaur ulang sedotan. Sedotan yang sudah dipakai orang lain, akan digunakan lagi untuk pelanggan berikutnya.
Quote:
Untuk menanggulangi daur ulang tersebut, biasanya kita sengaja menggigit-gigit ujung sedotan kita agar sedotan tersebut menjadi ‘cacat’ dan tidak didaur ulang lagi oleh sang pemilik warung. Namun, ternyata pemilik warung punya trik yang lebih jitu lagi. Mereka memotong bagian sedotan yang terkena gigitan. Karena itu, jika agan melihat ada sedotan yang lebih pendek dari ukuran biasanya, maka agan patut untuk khawatir.
Quote:
Quote:Ketemu Ibu-Ibu Naik Motor Matic
Sudah menjadi rahasia umum, melihat ibu-ibu pengendara motor matic di jalan adalah hal yang mengkhawatirkan. Selain ibu-ibu biasanya kurang patuh sama peraturan lalu lintas, mereka juga suka menyelonong jalan. Gerakan ibu-ibu pengendara motor matic memang tidak bisa diprediksi.
Quote:
Parahnya lagi, ibu-ibu ini juga biasanya tempramental. Jika ditegur baik-baik, mereka biasanya hanya senyum-senyum. Ditegur dengan nada sedikit keras, mereka biasanya membentak balik. Kalau sudah terdengar ribut-ribut di jalan, maka kita akan malu sendiri, karena melawan orang tua adalah hal yang tabu untuk dilakukan.
Quote:
Quote:Takut Minum Es
Sebagai negara tropis, sebagian besar daerah Indonesia memang diberi anugerah berupa sinar matahari yang cukup terik. Oleh sebab itu, minum es pun menjadi pilihan untuk menyegarkan badan. Tapi sayang sekali, orang Indonesia rasanya tidak bisa minum es tanpa rasa khawatir.
Quote:
Contohnya, jika kita minum es teh manis di warung pinggir jalan, kita pasti bertanya-tanya, apakah es yang digunakan adalah es yang terbuat dari air matang atau tidak. Sudah bukan rahasia lagi jika para pedagang di Indonesia membeli es balok yang terbuat dari air kali untuk menghemat biaya produksi mereka
sumber : boombastis
Quote:BAKSOS, Peduli Maratua
Naratua namanya, hidup sebatang kara, ayah & ibunya sudah meninggal sejak maratua berusia 14 tahun. Maratua tinggal di simataniari, kecamatan sipiongot, kabupaten paluta no. 99
Maratua seorang buruh panen sawit didesanya. Maratua bercita-cita ingin membangun panti asuhan jika sukses nanti
Musibah ini dialaminya sekitar 6 bulan yang lalu. Ketika panen sawit, maratua tak sengaja menginjak duri pelapah sawit yang di panennya, sampai kakinya berdarah-darah,
tapi karena sawit harus selesai panen, maratua hanya mengikat kakinya dengan kain dari sobekan baju yang dipakainya.
Malam harinya.... Maratua sakit, badannya panas-dingin, kakinya terasa seperti di tusuk-tusuk perih, dari sinilah awal dari semuanya.
Hari demi hari maratua merasa kakinya semakin memburuk, maratua pun selalu merendam kakinya dengan air panas, untuk mengurangi rasa sakit yang di deritanya.
Lambat laun mara tua sudah tak mampu untuk berdiri seperti biasanya, hingga maratua tak bagi bekerja, stok beras mara tua lama.kelamaan habis, untuk membeli beras mara tua sudah tidak punya biaya lagi.
Karena semasa masih bekerja, upah yang diterimanya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-harinya saja.
Saat ini beliau makan dari nasi yang diberikan tetangga rumahnya, cuma itu yang bisa tetangga berikan untuknya, karena saat ini, kondisi harga sawit ditempat mereka jauh dari harga biasanya.
Quote:
Kondisi Maratua
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Keadaan Tempat Tinggal Maratua
Quote:
Quote:
Quote:
Kisah maratua membuat kita merenung akan pedihnya cobaan hidup yang diderita mara tua saat ini. Bersyukur atas apa yang kita punya, baik harta maupun kesehatan yang mahal harganya.
MARI, PEDULI MARATUA
Untuk agan-agan dan para agan wati yang ingin menyumbangkan dana untuk Maratua, silakan memberikan dana melalui...
Bank BRI : 5363-01-000150-50-9 atas nama JHONI MARATUA TANJUNG
Konfirmasi transfer : +6281219620355
Terimakasih atas segala bantuan yang agan berikan. Hanya Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang mampu membalasnya.
Rasa takut pasti dialami oleh semua orang. Meski ketakutan masing-masing orang berbeda, namun semua orang pasti tidak luput dari rasa takut. Demikian juga dengan kita, orang Indonesia. Banyak sekali hal-hal kecil yang bisa membuat kita jadi khawatir.
Berikut ini beberapa hal kecil yang sering membuat orang Indonesia khawatir. Meski kekhawatiran itu tidak besar, tapi tetap saja membuat kita was-was. Beberapa hal berikut sangat mungkin membuat agan (sebagai orang Indonesia) menjadi was-was.
Quote:
Quote:Tukang Parkir Minimarket
Di seluruh penjuru Indonesia, sedang menjamur dua minimarket franchise. Kemanapun Anda pergi, selama masih berada di kawasan Indonesia, Anda akan dengan sangat gampang menemukan kedua minimarket tersebut. Tidak jarang, kedua minimarket yang bersaing ketat ini mendirikan toko saling berdampingan.
Quote:
Ada kalanya kita singgah ke minimarket untuk membeli 1-2 item saja, misalnya, untuk membeli minuman dan permen. Nah, di saat-saat seperti inilah kita selalu khawatir dengan kedatangan seorang tukang parkir. Tukang parkir mini market biasanya tidak akan terlihat jika Anda baru datang. Namun ketika Anda ingin pergi, mereka muncul dan meminta tarif parkir sebesar dua ribu rupiah. Padahal, Anda singgah ke minimarket untuk membeli minuman seharga tiga ribu rupiah.
Quote:
Quote:Awas Ada Polisi
Salah satu masalah kompleks di Indonesia adalah lalu lintasnya yang selalu morat-marit. Penyebab utamanya ada 3. Jumlah kendaraan terlalu menumpuk, pengendara yang tidak taat peraturan dan petugas yang suka pungli. Jadi, setiap berada di jalan raya, warga Indonesia pasti selalu deg-deg-an karena takut bertemu polisi.
Quote:
Bahkan, ketika kita sudah memiliki kelengkapan surat dan sebagainya, rasa deg-degan itu tidak mau hilang. Kita masih saja berharap tidak bertemu razia polisi dalam perjalanan. Tentu saja, karena polisi selalu punya alasan untuk menilang, mulai dari alasan yang logis sampai alasan yang mengada-ada.
Quote:
Quote:Melihat Sedotan Pendek
Tidak ada yang aneh jika kita minum dengan menggunakan sedotan. Tapi, orang Indonesia pasti khawatir dan was-was setiap kali minum dengan sedotan ketika sedang makan di warung pinggir jalan. Pasalnya, para penjaja makanan biasanya mendaur ulang sedotan. Sedotan yang sudah dipakai orang lain, akan digunakan lagi untuk pelanggan berikutnya.
Quote:
Untuk menanggulangi daur ulang tersebut, biasanya kita sengaja menggigit-gigit ujung sedotan kita agar sedotan tersebut menjadi ‘cacat’ dan tidak didaur ulang lagi oleh sang pemilik warung. Namun, ternyata pemilik warung punya trik yang lebih jitu lagi. Mereka memotong bagian sedotan yang terkena gigitan. Karena itu, jika agan melihat ada sedotan yang lebih pendek dari ukuran biasanya, maka agan patut untuk khawatir.
Quote:
Quote:Ketemu Ibu-Ibu Naik Motor Matic
Sudah menjadi rahasia umum, melihat ibu-ibu pengendara motor matic di jalan adalah hal yang mengkhawatirkan. Selain ibu-ibu biasanya kurang patuh sama peraturan lalu lintas, mereka juga suka menyelonong jalan. Gerakan ibu-ibu pengendara motor matic memang tidak bisa diprediksi.
Quote:
Parahnya lagi, ibu-ibu ini juga biasanya tempramental. Jika ditegur baik-baik, mereka biasanya hanya senyum-senyum. Ditegur dengan nada sedikit keras, mereka biasanya membentak balik. Kalau sudah terdengar ribut-ribut di jalan, maka kita akan malu sendiri, karena melawan orang tua adalah hal yang tabu untuk dilakukan.
Quote:
Quote:Takut Minum Es
Sebagai negara tropis, sebagian besar daerah Indonesia memang diberi anugerah berupa sinar matahari yang cukup terik. Oleh sebab itu, minum es pun menjadi pilihan untuk menyegarkan badan. Tapi sayang sekali, orang Indonesia rasanya tidak bisa minum es tanpa rasa khawatir.
Quote:
Contohnya, jika kita minum es teh manis di warung pinggir jalan, kita pasti bertanya-tanya, apakah es yang digunakan adalah es yang terbuat dari air matang atau tidak. Sudah bukan rahasia lagi jika para pedagang di Indonesia membeli es balok yang terbuat dari air kali untuk menghemat biaya produksi mereka
sumber : boombastis
Ibu-Ibu naek motor matic ngeri banget gaaan
Beloknya yang paling mengerikan,,
Beloknya yang paling mengerikan,,
itu ibu ibu naik motor bahaya gan
apalagi kalo rombongan
apalagi kalo rombongan
bagi ane sih si ibu2 yg bawa motor
suka bikin ane kaget dgn manuver tiba2
suka bikin ane kaget dgn manuver tiba2
mesti jadi muridnya maddog dulu gan
Njir ibuk ibuk naik motor paling nakutin, dikit2 kanan dikit2 enggak ,bikin takut
benar semuanya
ibu2 naik matic, klo belok kayak angkot, ga semuanya sih tapi ADA
Nomor 1 ane paling senep Gan. Giliran kita dateng ga ada orang. Pas udah mau pergi tau2 ada yang nongol minta uang parkir :
pejwan :v
paling kesel sama tukang parkir -_-
paling kesel sama tukang parkir -_-
Kalo yang nomor 1 itu yang paling bikin sebel gan
ibu2 naik motor konvoi lagi
Ane males ketemu polis gan, bukan takut! Tapi karna ane males jadi byk bohong kalo ketemu polis, ada aja alesan
Ibu-ibu / cewe pake motor dijalan emang the most dangerous creature on the traffic bro manuver nya seenaknya ga mikirin yang dibelakang padahal ada lampu sein & kaca spion
itulah Indonesia....
Ane paling takut sama ibu2 yg bawa kereta Gan. Musti hati2 tuh kalo kita dibelakangnya
kenapa ya dengan tukang parkir minimarket
ane juga kadang suka males kalo ngeliat tukang parkir minimarket
padahal apalah arti uang 1rb rupiah sekarang ini
ane juga kadang suka males kalo ngeliat tukang parkir minimarket
padahal apalah arti uang 1rb rupiah sekarang ini
Waahahahah setuju gan.. bikin takut semua
ibu2 sama cewek abg kalo bawa motor gan
udah lambat jalannya ditengah2 lagi
udah lambat jalannya ditengah2 lagi
ibu2 naik motor matic,itu hal yang paling menakutkan di indonesiaa,dan mencengangkan
Via: Kaskus.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar