Pages


Senin, 24 Agustus 2015

Aksi Hadang Moge di Jogja, Sudahkah Kita Introspeksi Diri?

Quote:Bismillah ...
Quote:Makasih momod, mimin kaskus, agan, aganwati yang udah memungkinkan thread yang nggak mutu dengan rating rendah ini jadi HT. Nggk nyangka bisa nampang di depan ...



Quote:Kaskuser yang baik baca thread sampai selesai,
leave comment, dan kalo berkenan

+

Quote:[INTRO] Banyak orang menyatakan pendapat dengan keras mengutuk pengawalan konvoi moge kemarin. Kalo yang "hardcore edition" kan agan udah banyak baca, misal kyk "moge terkutuk!", "moge arogan!", "moge gila!". Nah, thread ini mencoba untuk memandang kejadian tersebut dengan pemikiran yang "lebih santai", ceritanya slow edition.
Quote:
Spoiler for harapan:
Quote:Original Posted By GigglesRR
Lu pada ga tau yah kalo moge ga dikawal plokis, lebih arogan lagi mereka. Tahun 2000an paling banyak kasus, dimana para pengendara moge kalo lagi konvoi dan touring suka maksa bikin pengendara lain minggir, kalo ga mau minggir, ya lu ditendang, terutama motor kecil. Kesian.

Sebenernya, konvoi kemaren itu mereka udah lewat outer ring road, ga lewat dalem kota, biar ga bikin macet. Tapi, yah namanya juga plokis, kadang kurang pinter, nutup perempatan sampe 4000 motor lewat, ya gilak itu namanya. Harusnya konvoi dibagi dalam grup2 kecil DAN JARAKNYA HARUS BERJAUHAN. Itu gw liat di video jaraknya terlalu deket, jadi plokis yang diperempatan ga sempet kasih jalan buat pengendara lain.

Satu lagi yg bikin gw ngakak adalah plokis alias penegak hukum yg notabene harusnya menegakkan hukum, tapi malah ngawal orang yg melanggar hukum. Itu moge2 ga yakin gw semuanya ada surat2nya, yah pastilah ada yg bodong. Dan diantara mereka ada yg pake rotator/sirine, itu kan ada undang2nya. Jadi itu sama aja kaya "Udah tolol eh tolol lagi"

Dan satu lagi bray, gw baca2 komen di atas, banyak yg bilang bahwa "yg benci moge adalah orang2 iri" atau "motor bebek juga banyak yg ngelanggar tapi ga ditindak bla bla bla". Bukannya menganaktirikan coy, semua kalo emang melanggar ya jelas salah, tapi masalahnya dari jaman jokowi ama prabowo masih maen gundu bareng, moge itu emang udah arogan, terutama kalo ga dikawal. Jadi sebenarnya yg terjadi adalah opini masyarakat yg sudah terbentuk dari jaman dahulu bahwa moge itu arogan. Jadi mau salah apa bener ya pasti moge itu salah. Ga sedikit juga kok gw liat pengendara moge yg good guy, terutama yg ga konvoi dan lagi jalan sendirian tuh, biasanya minggir dan pelan2 kok doi

Harapan ane bikin thread kyk gini bisa dpt respon seperti komeng agan ini. Melihat mana yg sebenarnya menjadi pokok permasalahan. Bukan asal menghujat, menghakimi, saling serang, adu argumen, dsb. Kalo isinya cuma menghujat dan menghakimi apa bedanya dengan pengendara moge kemarin? Sama arogannya. Itulah mengapa di thread ini selalu ditekankan untuk bercermin pada diri sendiri.

Quote:The Case



Oke, langsung to the point aja gan. Agan semua pasti sudah tau kasus yang lagi rame di Jogja, tentang seorang pengendara sepeda menghentikan konvoi moge di tengah perempatan. Kemudian UU tentang lalu lintas berikut ini pun menjadi sorotan :

Pasal 134 UU RI No 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan

Pasal tersebut berisi peraturan tentang pengguna Jalan yang memperoleh Hak Utama untuk didahulukan, sebagai berikut :

a. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas;
b. Ambulans yang mengangkut orang sakit;
c. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada Kecelakaan Lalu Lintas;
d. Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia;
e. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara;
f. Iring-iringan pengantar jenazah;
g. Konvoi dan/atau Kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Yap, huruf g adalah yang menjadi sorotan. Karena ada keambiguan pada kalimat "kepentingan tertentu", maka ada penjelasan tambahan mengenai huruf g, yang menjelaskan kepentingan tertentu dan ternyata tidak terdapat keterangan tentang konvoi moge.

Lesson 1 : Pasal

Di sinilah mulai ramai, di mana mana pada umbar hashtag, menghujat, saling menyalahkan dan sebagainya tanpa berpikir kembali. Jika agan perhatikan pada point g. Sebenernya masih ada kontroversi juga karena ada penjelasan "dan/atau", artinya huruf g di pasal itu akan bercabang menjadi dua :

a. Konvoi dan Kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.
b. Konvoi atau Kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Perhatikan poin a, "Konvoi dan Kendaraan", artinya pernyataan "untuk kepentingan tertentu" hanya berlaku untuk Kendaraan saja. Konvoi bisa berbagai macam konvoi, iring iringan gowes, iring iringan nikahan, juga bisa dikasih keistimewaan seperti itu kalo memang perlu.

The Lesson : Mungkin pelajaran yang bisa diambil dari sini, kita harus bisa lebih kritis lagi sebelum mengikuti suara orang lain. Kalo agan punya pendapat lain sah sah aja, misal agan punya pendapat UU ini tetap nggak valid, thread ini terbuka.

Stop, jangan judge yang macem macem dulu gan, ah ni agan pasti pengendara moge, ah ni agan pasti polisi, ah ni agan dibayar berapa sih. Haha. Ane cuma orang biasa gan, yang mencoba melihat kejadian ini dari berbagai sisi. Kalo pendapat ane pribadi sih, dari kasus ini msh abu-abu. Oke lanjut.

Lesson 2 : Sisi Lain
Spoiler for moge:


Seperti yang sudah agan tau, menurut penjelasan Divisi Humas Mabes Polri :

Menurut Pasal 18 ayat (1) UU RI No 2 Th 2002 tentang Kepolisian RI “Untuk kepentingan umum pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dapat bertindak menurut penilaiannya sendiri”.

Artinya walaupun lampu lalu lintas menyala merah, Polisi dapat tetap memberikan kesempatan kepada peserta konvoi moge untuk tetap jalan. Hal ini dinamakan Pengaturan Lalu Lintas Dalam Keadaan Tertentu, sebagaimana terdapat dalam Pasal 1 angka 10 Perkap Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pengaturan Lalu Lintas dalam Keadaan Tertentu dan Penggunaan Jalan Selain Untuk Kegiatan Lalu Lintas.


Jadi memang ada UU lain yang mengatur kalo polisi lagi ada kepentingan untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya dalam hal ini mengamankan moge, berhak untuk mengabaikan rambu. Ini UU kaka, mau protes "nggk bisa, semua harus taat peraturan rambu rambu", silahkan bilang yang bikin UU, saya cuma ngutip aja

The lesson : Apa yang dpt kita ambil pelajaran dari sini? Yahh, waktu ane baca Pasal 18 ayat (1) UU RI No 2 Th 2002, ane mikir, waktu ane di jalan dan keadaan jalan macet parah, di tengah perempatan ada bapak bapak polisi bertugas melancarkan lalu lintas dengan memperbolehkan kendaraan melaju walaupun rambu lalu lintas masih merah. Semua pada jalan dan tidak ada yang memprotes aksi pak polisi. Stop lagi, bkn mau jelek jelekin aksi bapak pemberani di perempatan Jogja kemarin. Namun yang bisa kita ambil dari sini adalah mungkin tindakan pengamanan moge kemarin memang ada benarnya, mungkin niat pak polisi hanya ingin melancarkan lalu lintas. Tapi tetep gan, as i said before, pandangan ane ttg siapa yang salah, ya, masih abu-abu, menurut ane semuanya salah. haha

Lesson 3 : Pertimbangan
Spoiler for moge:

Pernah nggak sih agan menimbang-nimbang sisi pro-kontra dari aksi menghentikan moge ini? Misal :

Pro

- Keadilan harus ditegakkan!
- UU tidak menyebut moge.
- Semua pengendara harus mengikuti rambu lalu lintas.
- Moge menindas pengendara umum yang lain.
- Pengendara moge arogan!

Kontra

- Konvoi moge memang harus dikawal agar aman dan tidak menimbulkan kecelakaan.
- Moge berbahaya jika dibiarkan bercampur baur dengan pengendara lain.
- Moge berat dan dibutuhkan kecepatan untuk mengendarainya.
- Aksi pengendara sepeda membahayakan diri dan keselamatan moge.
- Pengendara lain selain moge juga ada yang arogan.

Lesson : Dari hati agan. Mungkin agan bisa coba menimbang-nimbang sendiri, dan tentunya sebelum menimbang sudahkah agan introspeksi diri, apakah agan sudah sepenuhnya menaati peraturan lalu lintas seperti gambar ilustrasi di poin ketiga ini.

Kesimpulan

Kesimpulan dari thread ini bukan untuk menyalahkan salah satu pihak, tapi untuk introspeksi aja. Mungkin pengamanan moge itu memang perlu, atau mungkin pengamanan moge itu emg sia sia dan hanya menebarkan konflik. Biarkan hati nurani kita yang berbicara, kalo hati nurani agan berbicara pengendara moge memang arogan, dan pantas mendapatkannya, sah sah aja. Kalo agan mikir dua-duanya salah, sah sah aja, kalo agan mikir pengendara sepeda juga ada salahnya, sah sah aja, thread ini thread terbuka. Yang terpenting sebelum menilai kita harus bercermin pada diri kita sendiri dan sebaiknya berusaha melihat suatu kejadian dari berbagai sisi. Karena di dalam setiap kejadian pasti ada positif dan negatifnya, dan kita harus berusaha cermat dalam menyikapi untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Spoiler for tambahan:
Quote:Original Posted By 2644737
Nambahin buat agan agan yang udh nyampe halaman belakang,

Begini gan, seperti yang udah ane sampaikan di depan, thread ini hanya bertujuan untuk melihat kejadian ini dari sisi yang lain. Maksud dari sisi lain bagaimana. Banyak orang menyatakan pendapat dengan keras mengutuk pengawalan konvoi moge kemarin. Nah, thread ini mencoba untuk memandang kejadian tersebut dengan pemikiran yang "lebih santai", ceritanya slow edition, kalo yang "hardcore edition kan agan udah banyak baca", kyk misal "moge terkutuk!", "moge arogan!", "moge gila!". Dan thread ini juga mengajak agan agan sekalian untuk berpikir, sementara sudah banyak pernyataan untuk "moge, moge, moge, dan moge lagi", apakah kita sudah bercermin pada diri kita sendiri, apakah diri kita sudah menjadi pribadi yang baik, apakah diri kita sudah sepenuhnya benar menilai kejadian ini. Mungkin penjelasanya sudah ada di poin 3 di depan.

Yang mau ane tulis lagi adalah tambahan poin poin tentang pandangan dari sisi lain, terinspirasi dari komeng agan agan kaskuser juga (tentunya dari komeng yang positif) :

Banyak yang berpendapat pengendara lain juga ada yang punya kepentingan lebih darurat

Emg mungkin ada pengendara lain yang punya kepentingan yang lebih darurat. Tapi ada kemungkinan juga kalo moge nggak dikawal, bisa jadi pengendara yang punya kepentingan darurat ini justru terkena musibah di jalan karena moge. Jadi yang selama ini ane tangkep, mungkin pengawalan moge emang perlu, dan nggak sepenuhnya salah, kalo moge sebanyak itu dibiarkan berkeliaran dan bercampur baur dengan yang lain tentu sangat mebahayakan.

Pengawalan

Hal berikutnya yang ane tangkep, mungkin cara pengawalannya aja yang belum bener. Seharusnya polisi mempersilahkan moge untuk mengabaikan lampu merah secara bertahap. Jadi ada gelombang pertama lewat, habis udah lewat, ada gelombang kedua menunggu, dan seterusnya, bertahap, bukan sekaligus dipersilahkan lewat semua.

Mungkin baru ini yang ane tangkep, kalo agan punya pemikiran lain jangan ragu untuk share di mari


Quote:Maaf kalo thread ane nggak bermutu, atau kurang sejalan dengan pemikiran agan agan, cuma mau share aja. Please no



Terima kasih

Quote:
Spoiler for nyesel:
Mulai nyesel bikin thread kyk gini, responnya bikin sedih ...


Komeng inspiratif dari agan agan :
Spoiler for komeng:

Dari momod

Quote:Original Posted By SuperDong
Bagus analisa nya...

Mau kasih cendol, ternyata belum 24 jam

Thanks mod

Quote:Original Posted By arielashop
Nah...nah....masih ributin soal basi??
begini gan,inti permasalahan yg terjadi itu bukan soal aturan....
masalah tu moge ga punya surat2,ga pake plat nomer,masang sirene yg jelas2 dilarang dsb...itu soal lain ya...

untuk masalah kemaren itu jelas si pesepeda cuma minta pengertian dan kebijaksanaan petugas yg mengawal konvoi tersebut,,bisa dibayangkan ketika pengguna jalan lain harus menunggu berjam-jam sampe tu rombongan konvoi moge yg jumlah 4000 motor lewat semua??
urgensinya apa sampe2 petugas lebih mementingan rombongan moge??
gimana kalo diantara pengguna jalan lain itu punya urgensi yg lebih tinggi,semisal istrinya mau melahirkan,anaknya sakit dsb....

ini yg disesalkan oleh si pesepeda,,diawal pun si pesepeda cuma minta pengertian petugas,tapi karena tidak dihiraukan baru dah terpksa dia melakukan protes dgn penghadangan tersebut.....

intinya kalo konvoi cuma 100-200 motor sih ga masalah,tapi ini 4000 motor besar....
tentu harus ada kordinasi yg lebih baik supaya pengguna jalan lain tetap mendapatkan haknya...

pada tau kan artinya KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA?

Agan memang ada benarnya, seperti yang sudah ane jelaskan di kesimpulan, thread ini cuma bertujuan untuk melihat suatu kejadian dari sisi lain dan mungkin bisa kita jadikan bahan introspeksi untuk diri kita juga.

Sisi positif yang mungkin bisa diambil, mungkin kalo nggk ada pengawalan moge ini, bisa jadi orang-orang yang punya kepentingan urgent lain yang agan ceritain justru mendapatkan musibah di jalan karena moge dibiarkan berkeliaran tanpa pengawalan, intinya kalo nggak ada pengawalan bahaya juga gan. Yaa, cuma berusaha memandang dari sisi lain aja.

Ane mulai dapet kesimpulan baru, pengawalan itu emg nggak sepenuhnya salah, mungkin caranya aja yang belum bener.

Quote:Original Posted By GigglesRR
Lu pada ga tau yah kalo moge ga dikawal plokis, lebih arogan lagi mereka. Tahun 2000an paling banyak kasus, dimana para pengendara moge kalo lagi konvoi dan touring suka maksa bikin pengendara lain minggir, kalo ga mau minggir, ya lu ditendang, terutama motor kecil. Kesian.

Sebenernya, konvoi kemaren itu mereka udah lewat outer ring road, ga lewat dalem kota, biar ga bikin macet. Tapi, yah namanya juga plokis, kadang kurang pinter, nutup perempatan sampe 4000 motor lewat, ya gilak itu namanya. Harusnya konvoi dibagi dalam grup2 kecil DAN JARAKNYA HARUS BERJAUHAN. Itu gw liat di video jaraknya terlalu deket, jadi plokis yang diperempatan ga sempet kasih jalan buat pengendara lain.

Satu lagi yg bikin gw ngakak adalah plokis alias penegak hukum yg notabene harusnya menegakkan hukum, tapi malah ngawal orang yg melanggar hukum. Itu moge2 ga yakin gw semuanya ada surat2nya, yah pastilah ada yg bodong. Dan diantara mereka ada yg pake rotator/sirine, itu kan ada undang2nya. Jadi itu sama aja kaya "Udah tolol eh tolol lagi"

Dan satu lagi bray, gw baca2 komen di atas, banyak yg bilang bahwa "yg benci moge adalah orang2 iri" atau "motor bebek juga banyak yg ngelanggar tapi ga ditindak bla bla bla". Bukannya menganaktirikan coy, semua kalo emang melanggar ya jelas salah, tapi masalahnya dari jaman jokowi ama prabowo masih maen gundu bareng, moge itu emang udah arogan, terutama kalo ga dikawal. Jadi sebenarnya yg terjadi adalah opini masyarakat yg sudah terbentuk dari jaman dahulu bahwa moge itu arogan. Jadi mau salah apa bener ya pasti moge itu salah. Ga sedikit juga kok gw liat pengendara moge yg good guy, terutama yg ga konvoi dan lagi jalan sendirian tuh, biasanya minggir dan pelan2 kok doi

Harapan ane bikin thread kyk gini bisa dpt respon seperti komeng agan ini. Melihat mana yg sebenarnya menjadi pokok permasalahan. Bukan asal menghujat, menghakimi, saling serang, dsb. Kalo isinya cuma menghujat dan menghakimi apa bedanya dengan pengendara moge kemarin? Sama arogannya. Itulah mengapa di thread ini selalu ditekankan untuk bercermin pada diri sendiri.
Quote:Original Posted By didolae
ane salah satu yg ga setuju sama pendapat agan. Kalo mau bilang introspeksi, mari lebih ke belakang lagi gan. Sebelum membahas hukum dan aturan. Pertanyaannya apakah manfaatnya moge berjalan di jalan raya kota2 di indonesia?
Menurut ane menggemari moge tidak salah, tapi sebaiknya disediakan "jalanan khusus" atau bisa disebut arena mengendarai moge, seperti halnya mengendarai motor balap/sport. Jadi keberadaan mode dijalan raya (walopun secara hukum/aturan tidak melanggar) tetap aja tidak bermanfaat bagi masyarakat pengguna jalan raya.

Ane kasih bata ya gan, sebagai tanda ketidak setujuan saya sama pendapat agan.

Kalo ane pribadi dari kejadian ini nggk mau nyalahin org lain. Cuma mau liat kejadian ini dari sisi lain sekalian buat introspeksi, syukur2 ada yang bisa kasih solusi menarik. Banyak konser yang berakhir ricuh, ane nggk nyalahin yang bikin konser, tp liat dari yg datang konser kyk gimana, supporter bola rusuh, tawuran, anarki, dsb, ane nggk nyalahin yang nemuin olahraga sepakbola, tp liat dari supporternya. Mungkin itu contoh ekstrim dari melihat sisi lain dari sebuah kejadian. Klo kasus moge ini emg lebih rumit, karena kesan negatifnya udh terlanjur kuat dulu.

Sebenernya tujuan utama thread ini buat mancing agan agan yg open minded buat melihat akar dari permasalahannya, dan nyatanya beberapa agan kaskuser bisa punya pendapat bagus yang mungkin bisa dijadiin solusi buat masalah ini. Beberapa pendapat yg ane maksud udh terpampang di depan. Pandangan org lain emg beda beda, ane bisa hargain agan. Agan nggk ngejudge ane idiot, goblok, tolol, provokator, tukang belain moge dsb ane udh seneng. Makasih buat batanya
Quote:Original Posted By dutcah
Ane bs ngerti point dan tujuan si agan thread maker..

Sebenernya terlepas dri masalah siapa yang salah dan siapa yang bener, kita harus lbh bisa instropeksi diri dalam berkendara..

Mau moge, mau motor bebek, atau apapun kendaraannya, bs kita lihat kok di jalan2 jakarta yang semerawut dan gragas2 klo emang yg bawa nya kayak orang gak berpendidikan dan sim nembak..

Hal2 kayak nerobos lampu merah, berenti di depan garis pembatas lampu merah, sampe selap selip seenak jidat senggol kendaraan lain dan maen langsung kabur aja tanpa dosa.. Ane rasa udh jadi pemandangan sehari2 at least buat ane sbg pengendara motor di weekdays, dan pengendara mobil di weekend di kota jakarta..


Klo ditanya sedih apa gak, ya sedih.. Prihatin apa gak, ya prihatin..

Tapi ane percaya untuk menyelesaikan masalah kekacauan pengendara lalu lintas ya point dasarnya harus kembali ke diri sendiri dan ketegasan aparat hukum..

Di jaman edan seperti skarang, kita cenderung membaca sesuatu dan mengambil hal2 negatif untuk diperbincangkan dan langsung membenci sesuatu tanpa bs mengambil hikmah atau berkaca pada diri sendiri apa kita udh lebih baik dri apa yang kita kritik dan benci..

Ane pribadi sih baca thread agan ini jadi sadar.. Gak bs lah ane sok suci ikut2an ngomongin kelakuan pengendara lain, wong ane sendiri aja msh suka lewatin garis pembatas pas berenti di lampu merah.. Khan itu juga melanggar peraturan lalu lintas..

Jadi ane baca thread ini dengan positive minded.. Makasih buat agan thread maker ini udah ingetin kita buat instropeksi diri soal cara kita berkendara sblm menghujat2 pengendara lain..

Semoga agan2 lain yg baca thread ini bs jadi pengendara yg lbh baik di jalan raya yg adalah jalan milik bersama..

salam damai


To be continued ...
mantaf gan!
kalau ane pribadi sih ga terlalu ambil pusing dari peristiwa kemarin gan, selama konvoy moge ada pengawalan dari pihak kepolisian, ane sepenuhnya percaya dan menyerahkan kepada pihak yang berwenang.

Justru ane kesal sama rombongan motor yang sering mengambil jalan seenaknya terutama di malam minggu dan tanpa ada pengawalan petugas. hehehe

good thread gan
Nah...nah....masih ributin soal basi??
begini gan,inti permasalahan yg terjadi itu bukan soal aturan....
masalah tu moge ga punya surat2,ga pake plat nomer,masang sirene yg jelas2 dilarang dsb...itu soal lain ya...

untuk masalah kemaren itu jelas si pesepeda cuma minta pengertian dan kebijaksanaan petugas yg mengawal konvoi tersebut,,bisa dibayangkan ketika pengguna jalan lain harus menunggu berjam-jam sampe tu rombongan konvoi moge yg jumlah 4000 motor lewat semua??
urgensinya apa sampe2 petugas lebih mementingan rombongan moge??
gimana kalo diantara pengguna jalan lain itu punya urgensi yg lebih tinggi,semisal istrinya mau melahirkan,anaknya sakit dsb....

ini yg disesalkan oleh si pesepeda,,diawal pun si pesepeda cuma minta pengertian petugas,tapi karena tidak dihiraukan baru dah terpksa dia melakukan protes dgn penghadangan tersebut.....

intinya kalo konvoi cuma 100-200 motor sih ga masalah,tapi ini 4000 motor besar....
tentu harus ada kordinasi yg lebih baik supaya pengguna jalan lain tetap mendapatkan haknya...

pada tau kan artinya KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA?
Bagus analisa nya...

Mau kasih cendol, ternyata belum 24 jam
benar banget, apakah kita sudah taat?
itu di gambar kok ga ada moge yg pasang plat nomor yak

polisi segitu banyak kok ga ada yg nilang sih.. parah banget
Quote:Original Posted By arielashop
Nah...nah....masih ributin soal basi??
begini gan,inti permasalahan yg terjadi itu bukan soal aturan....
masalah tu moge ga punya surat2,ga pake plat nomer,masang sirene yg jelas2 dilarang dsb...itu soal lain ya...

untuk masalah kemaren itu jelas si pesepeda cuma minta pengertian dan kebijaksanaan petugas yg mengawal konvoi tersebut,,bisa dibayangkan ketika pengguna jalan lain harus menunggu berjam-jam sampe tu rombongan konvoi moge yg jumlah 4000 motor lewat semua??
urgensinya apa sampe2 petugas lebih mementingan rombongan moge??
gimana kalo diantara pengguna jalan lain itu punya urgensi yg lebih tinggi,semisal istrinya mau melahirkan,anaknya sakit dsb....

ini yg disesalkan oleh si pesepeda,,diawal pun si pesepeda cuma minta pengertian petugas,tapi karena tidak dihiraukan baru dah terpksa dia melakukan protes dgn penghadangan tersebut.....

intinya kalo konvoi cuma 100-200 motor sih ga masalah,tapi ini 4000 motor besar....
tentu harus ada kordinasi yg lebih baik supaya pengguna jalan lain tetap mendapatkan haknya...

pada tau kan artinya KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA?


setuju ane sama ente gan,ini baru namanya pemikiran pintar
aduh gimana ya ane bingung. jujur ane orangnya emosian jga kalo ada konvoi gitu. soalnya gmna ya jalanan berasa kya punya dia sendiri. ya lu tau kan indonesia bijimane jalanannya. mau lu libur mau kgak juga tetep rame tuh jalanan.
intinya sih gausahlah egois. emg pengendara speda egois jga. *tapi egois pengendara sepeda ada sebabnya*
kadang emg selucu itu sih hukum negara kita~
Ya emang bikin bingung... aturan yg terlalu longgar bikin pihak berwenang punya diskresi yg besar.
Tp aturan yg ketat juga bisa bikin ga flexible.

Balik lagi ke niat dalam hati para petugas aja ini sih.
Quote:Original Posted By arielashop
Nah...nah....masih ributin soal basi??
begini gan,inti permasalahan yg terjadi itu bukan soal aturan....
masalah tu moge ga punya surat2,ga pake plat nomer,masang sirene yg jelas2 dilarang dsb...itu soal lain ya...

untuk masalah kemaren itu jelas si pesepeda cuma minta pengertian dan kebijaksanaan petugas yg mengawal konvoi tersebut,,bisa dibayangkan ketika pengguna jalan lain harus menunggu berjam-jam sampe tu rombongan konvoi moge yg jumlah 4000 motor lewat semua??
urgensinya apa sampe2 petugas lebih mementingan rombongan moge??
gimana kalo diantara pengguna jalan lain itu punya urgensi yg lebih tinggi,semisal istrinya mau melahirkan,anaknya sakit dsb....

ini yg disesalkan oleh si pesepeda,,diawal pun si pesepeda cuma minta pengertian petugas,tapi karena tidak dihiraukan baru dah terpksa dia melakukan protes dgn penghadangan tersebut.....

intinya kalo konvoi cuma 100-200 motor sih ga masalah,tapi ini 4000 motor besar....
tentu harus ada kordinasi yg lebih baik supaya pengguna jalan lain tetap mendapatkan haknya...

pada tau kan artinya KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA?

ane setuju dg pandangan agan, sebagai koreksi juga buat TS, kalo mau sama2 introspeksi diri,,.
opini ane sih gan sebagai pengguna kuda besi juga gini : pengguna sepeda itu ga salah dan ga juga bener, emang bingung ya kenapa ga salah. ga salah karna emang lebih baik tertib sih dan liat situasi kalo jalan sepi lampu merah jalan aja daripada berhenti nanti jadi macet yang rolling city itu kan ga 10/20 motor bahkan lebih, tapi kalo sebaliknya jalan rame ya mending brenti aja atau ga kalo takut buat macet ya maju kasih aba2 sinyal2 dll, kenapa ga bener? iya lah jelas dia ganggu suatu club/komunitas cuman gara2 hal sepele (eh sepele ga sih? ), ya ini menurut ane sih yang ngikutin suatu club motor di salah satu kota di indonesia ya tau kami para rider juga taat pada aturan malah tiap club yang ane masukin suka bantu2 tertib dijalanan, ini pendapat ane ya ga mihak atau gimana2 salam damai

Masa berarti kalau kita belum taat, lantas mengabaikan kesalahan orang lain

Analoginya bukan berarti kita harus sempurna taat peraturan baru bisa menegur, tapi.. kita sebaiknya menegur orang yang berbuat salah, dan sebaliknya kita mesti mau ditegur dan mengaku salah kalau kita juga lain waktu ternyata melanggar peraturan.

Jika kita tidak menegur dan memperlihatkan apa yang salah itu adalah salah, mungkin orang yang melihat akan ada yang beranggapan bahwa hal itu adalah benar.

Balik ke masalah moge:
Kesalahan utama bukan pada biker nya, tapi pada polisi yang nrut aja ama mereka.
Biker minta dikawal dan dilancarkan tanpa terkena macet atau lampu merah, itu polisi nurut aja. Padahal kalau polisi mau tegas, mereka bisa menolak memberikan pengawalan karena memang tidak ada kepentingan yang mendesak atau darurat.
Lalu mereka buatlah alasan-alasan yang ga masuk akal, seperti moge membahayakan pengendara lain lah, atau konvoi ga boleh putus lah, moge bikin macet lah, dll..

Moge bikin macet? Banyakan angkot kali yg bikin macet drpd moge, mending kawal angkot biar ga macet
Konvoi ga boleh putus? Sapa yang bilang ga boleh? Peraturan dr mana itu kalau konvoi ga boleh putus? Takut ada moge yang keleleran kalo putus dr rombongan?

Ga usah kita bahas UU nya deh gan. Ane tulis aja apa yang emang ada di pikiran sebagian banyak orang kalau melihat konvoi moge dikawal polisi:
- Moge dikawal karena ga mau macet
- Kalau macet, susah karena moge gede sedangkan orang indo banyakan kecil2, cape nahan motor. Dan pemilik moge banyakan orang-orang yg biasa adem, mereka bukan tipe orang yg biasa lama panas2an nunggu lampu merah
- Kalau ga mau macet atau mesin panas, sebaiknya moge konvoi jam 1 dini hari sampai jam 4 subuh
- Cuma timbul masalah lagi, ... kalau moge konvoi jam segitu, sapa yang liat gan? Utamanya mereka jalan siang itu karena mau pamer kan.
Ke ambigu an ayat g lah yg buat kita pala cenat cenut mencernanya.

Awam secara praktis musti mikir extra buat me logis kan terjemahkan arti dan flexibilitas ayat
karet tsb.

Ane coba secara logis memposisikan diri sebagai :
Pemoge
Penghadang
Brownies
Pemirsa

Dan mencoba simulasikan bayangkan diri sendiri saat diposisi tsb msg2 dengan berpegang pada kalimat ambigu.

Hayo apa yg terjadi ?

Yang ada saat jadi peran tsb, ternyata krn ambigu maka serasa ada " celah untuk tidak salah " mempertahankan sisi logis nalar si pengguna ayat utk pertahankan argumen segi hukum.

Pro kontra pasti terbentuk akibat masing2 individu punya sudut pandang berbeda dalam menerjemahkan ayat tsb.

Terbuktikan posting komeng kaskus about this case ada pro kontra maupun netral menurutku.

Kalimat itu buat awam gak rancu & mudah dimengerti harusnya diperjelas dispesifik dan dirinci apa jenis yg boleh maupun tidak boleh.

Kalimat itu buat yg merasa membuat UU dan pelaksana dilapangan , jelas bisa " diselewengkan " penggunanya yang merasa kuat dalam executif hukum dalam artian kayak karet gelang flexibilitasnya jadi multi tafsiir tergantung sikon kayak air saat panas saat dingin menjadi anomali.
Konotatif nya ya suka2 gue bisa jadiin coklat bentuk bunder kotak segi enam segi 8 yang penting sama2 bisa dimakan.
Tapi kan soal bentuk manusia punya selera maupun alergi terhadap bentuk2 tertentu bukan? Inilah yg kudu diperjelas.

Imso.

In my stupid opinion



http://pertamax7.com/2015/08/17/dalam-undang-undang-konvoi-moge-tidak-termasuk-pengguna-jalan-yang-memperoleh-hak-utama/

cuman menurut ane, cara nya si pengguna sepeda yg mungkin terlalu ekstrim, walaupun beliau sudah melalui tahapan yg benar, dg cara ngingetin ke pak polisi yg berdiri itu. dan itu pak polisinya juga ngebiarin sipengguna sepeda sewaktu beraksi.

dan point tambahan juga, buat TS coba uu ttg penggunaan sirine,strobo,rotator bagi sipil, serta pemasangan plat sepeda motor, akan lebih bijak kalau dibahas juga,.CMIIW
Quote:Original Posted By hostmaster
Masa berarti kalau kita belum taat, lantas mengabaikan kesalahan orang lain

Analoginya bukan berarti kita harus sempurna taat peraturan baru bisa menegur, tapi.. kita sebaiknya menegur orang yang berbuat salah, dan sebaliknya kita mesti mau ditegur dan mengaku salah kalau kita juga lain waktu ternyata melanggar peraturan.

Jika kita tidak menegur dan memperlihatkan apa yang salah itu adalah salah, mungkin orang yang melihat akan ada yang beranggapan bahwa hal itu adalah benar.

Balik ke masalah moge:
Kesalahan utama bukan pada biker nya, tapi pada polisi yang nrut aja ama mereka.
Biker minta dikawal dan dilancarkan tanpa terkena macet atau lampu merah, itu polisi nurut aja. Padahal kalau polisi mau tegas, mereka bisa menolak memberikan pengawalan karena memang tidak ada kepentingan yang mendesak atau darurat.
Lalu mereka buatlah alasan-alasan yang ga masuk akal, seperti moge membahayakan pengendara lain lah, atau konvoi ga boleh putus lah, moge bikin macet lah, dll..

Moge bikin macet? Banyakan angkot kali yg bikin macet drpd moge, mending kawal angkot biar ga macet
Konvoi ga boleh putus? Sapa yang bilang ga boleh? Peraturan dr mana itu kalau konvoi ga boleh putus? Takut ada moge yang keleleran kalo putus dr rombongan?

Ga usah kita bahas UU nya deh gan. Ane tulis aja apa yang emang ada di pikiran sebagian banyak orang kalau melihat konvoi moge dikawal polisi:
- Moge dikawal karena ga mau macet
- Kalau macet, susah karena moge gede sedangkan orang indo banyakan kecil2, cape nahan motor. Dan pemilik moge banyakan orang-orang yg biasa adem, mereka bukan tipe orang yg biasa lama panas2an nunggu lampu merah
- Kalau ga mau macet atau mesin panas, sebaiknya moge konvoi jam 1 dini hari sampai jam 4 subuh
- Cuma timbul masalah lagi, ... kalau moge konvoi jam segitu, sapa yang liat gan? Utamanya mereka jalan siang itu karena mau pamer kan.

analisis ente mantap gan, tak quote ulang yak.. ane sangat setuju gan.👍
Quote:Original Posted By BihunBebek.Aeng
Ke ambigu an ayat g lah yg buat kita pala cenat cenut mencernanya.

Awam secara praktis musti mikir extra buat me logis terjemahkan arti dan flexibilitas ayat
karet tsb.

Ane coba secara logis memposisikan diri sebagai :
Pemoge
Penghadang
Brownies

Dan mencoba simulasikan bayangkan diri sendiri saat diposisi tsb msg2 dengan berpegang pada kalimat ambigu.

Hayo apa yg terjadi ?

Yang ada saat jadi peran tsb, ternyata krn ambigu maka serasa ada " celah " untuk mempertahankan sisi logis nalar si pengguna ayat utk pertahankan argumen segi hukum.

Pro kontra pasti terbentuk akibat masing2 individu punya sudut pandang berbeda dalam menerjemahkan ayat tsb.

Terbuktikan posting komeng kaskus about this case ada pro kontra maupun netral menurutku.

Imso.

In my stupid opinion





simplenya itu adalah,pengguna jalan yg lain juga minta keadilan dijalan gan,konvoi sih konvoi tapi kalo sampe pengguna jalan lain harus nunggu 4 ribu moge nerobos lampu merah kan kesel juga,lagipula tu rombongan moge kan urusannya cuma untuk kumpul2 doang ga ada yg lebih penting lagi.
ga perlu bicara soal aturan konvoi,karena masalahnya bukan disitu.
masalahnya itu si brownies kukusnya yg ga bijak mengatur antar hak pengguna jalan lain dan rombongan konvoi
Klimaks warga aja itu gan. Ga mgkn kl bru skali trus maen cegat gt. Cegat? Kan lampu merah. Jadi yg nyebrang ga salah donk..... (kembali kefungsi ampu pengatur jln tanpa ad pak po***i disitu)
Moge yang arogan itu Begal sebenarnya
Quote:Original Posted By arielashop
Nah...nah....masih ributin soal basi??
begini gan,inti permasalahan yg terjadi itu bukan soal aturan....
masalah tu moge ga punya surat2,ga pake plat nomer,masang sirene yg jelas2 dilarang dsb...itu soal lain ya...

untuk masalah kemaren itu jelas si pesepeda cuma minta pengertian dan kebijaksanaan petugas yg mengawal konvoi tersebut,,bisa dibayangkan ketika pengguna jalan lain harus menunggu berjam-jam sampe tu rombongan konvoi moge yg jumlah 4000 motor lewat semua??
urgensinya apa sampe2 petugas lebih mementingan rombongan moge??
gimana kalo diantara pengguna jalan lain itu punya urgensi yg lebih tinggi,semisal istrinya mau melahirkan,anaknya sakit dsb....

ini yg disesalkan oleh si pesepeda,,diawal pun si pesepeda cuma minta pengertian petugas,tapi karena tidak dihiraukan baru dah terpksa dia melakukan protes dgn penghadangan tersebut.....

intinya kalo konvoi cuma 100-200 motor sih ga masalah,tapi ini 4000 motor besar....
tentu harus ada kordinasi yg lebih baik supaya pengguna jalan lain tetap mendapatkan haknya...

pada tau kan artinya KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA?


setuju gan, gak mungkin yang lain nunggu 4000 kendaraan
Via: Kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar